LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
T.A 2017/2018
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PRAKTIKUM
PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 5
BAB I ...................................................................................................................................................... 6
BAB II..................................................................................................................................................... 9
3.3 Pembahasan................................................................................................................................. 14
BAB IV ................................................................................................................................................. 18
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat umum
Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai Desa Siaga di Kelurahan
Indralaya Mulia yang diobservasi.
1.3.2 Manfaat khusus
a. Manfaat bagi fakultas kesehatan masyarakat
Hasil dari observasi mengenai Desa Saga di Kelurahan Indralaya Mulia dapat
menambah referensi data kegiatan pemberdayaan masyarakat. Serta sebagai referensi
bagi pemecahan permasalahan yang relevan terkait Desa Siaga.
b. Manfaat bagi mahasiswa
1. Memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah pengorganisasian dan
pengembangan masyarakat.
2. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam pengorganisasian dan
pemberdayaan masyarakat tentang Desa Siaga.
3. Mengetahui mekanisme Desa Siaga dalam pemberdayaan masyarakat.
c. Manfaat bagi masyarakat
1. Hasil observasi laporan dapat dijadikan sebagai referensi dalam mencari sebab
masalah atau kegagalan yang terjadi dalam Program Pemberdayaan Masyarakat
melalui Desa Siaga Di Kelurahan Indralaya Mulia dan untuk memudahkan
pencarian alternatif pemecahan masalah dalam masyarakat.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun strategi
pengembangan pemberdayaan dalam masyarakat khususnya dalam binaan Desa
Siaga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dilihat dari tabel kriteria desa/kelurahan siaga diatas, berdasarkan hasil observasi
maka Indralaya Mulya termasuk dalam kategori desa/kelurahan siaga Madya.
3.3 Pembahasan
3.3.1 Forum masyarakat desa
Forum desa adalah wadah sekaligus proses bagi masyarakat di tingkat desa untuk
menyalurkan aspirasi dan berpartisipasi menentukan arah, prioritas, serta mrencanakan
pembangunan kesehatan di desanya menuju terbentuknya desa siaga.
Di Kelurahan Indralaya Mulya, forum desa biasa dilakukan di masjid atau kantor
lurah. Pada forum yang dibahas adalah mengenai pembangunan infrastruktur seperti
jalan setapak, masalah dana, dll. Forum desa di Indralaya Mulya dilakukan 3-4 kali
dalam setahun tergantung kondisi, jika ada arahan dari bidan desa untuk melakukan
suatu kegiatan maka diadakan forum desa dan terkadang jika ditemukan nya masalah
baru diadakan forum. Untuk membahas masalah kesehatan hanya diadakan forum desa
beberapa kali saja.
Masalah kesehatan yang pernah dibahas di dalam forum adalah mengenai
imunisasi, masalah tingginya prevalensi penyakit ISPA dan PHBS masyarakat. Peran
serta masyarakat dalam forum masih tergolong rendah karena kesibukan masyarakat
serta rendahnya kesadaran untuk ikut terlibat dalam pemecahan masalah. Forum ini lebih
didominasi oleh perangkat desa dan tenaga kesehatan sendiri. Hasil dari diadakan forum
desa akan dicatat dan mulai bergerak untuk menyelesaikan masalah. Secara umum forum
desa di Indralaya Mulya telah berjalan dan terealisasi walaupun partisipasi masyarakat
masih tergolong rendah.
4.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan desa siaga di Kabupaten Ogan Ilir masih berbasis top down dan hanya
mengadopsi pedoman desa siaga yang telah dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan
RI.
2. Pembentukan desa siaga belum secara sepenuhnya memanfaatkan potensi dari
berbagai kegiatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang ada.
3. Pemberdayaan masyarakat belum berjalan optimal, dilihat dari dana operasional desa
siaga lainnya semata-mata dari pemerintah pusat saja dan sumbangan seadanya.
4.2 Saran
1. Pelaksanaan desa siaga sebaikna dikembangkan dari pedoman pelaksanaan desa siaga
yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan bukan semata-mata mengadopsi
pedoman tersebut.
2. Keterlibatan masyarakat secara langsung dalam pengembangan desa siaga harus lebih
ditingkatkan misalnya penggerakan dana bersumber dari masyarakat dan pelaksanaan
desa siaga didasarkan pada masalah dan sumberdaya di desa.
3. Meningkatkan dana operasional melalui kemitraan dengan pihak pengusaha swasta
dan donatur yang difasilitasi dan diarahkan oleh Pemerintah Desa.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Kebijakan Pengembangan Desa Siaga. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat.
Depkes RI. 2006. Pedoman Pengembangan Desa Siaga. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat.
Depkes RI. 2007. Kajian Kesiapan Petugas dan Masyarakat dalam Pengembangan Desa
Siaga. Pusat Kajian Pembangunan Kesehatan.
Misnaniarti.,Ainy, A., Fajar, NA. 2007. Kajian Pengembangan Desa Siaga di Kabupaten
Ogan Ilir.Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya,
Indralaya.
Lampiran I
Absensi Mahasiswa
TAHUN 2018
NABILAH WIDY
2. 10011181621008 √
PRATIWI
CATHERINE DWI
3. 10011281621051 √
AUGUSTHI.P
DEBRINA OKTAVIA
4. 10011281621055 √
LESTARI
BUNGA ANGGRAINI
5. 10011281621058 √
SINAGA
LINSY ANGGRAINI
8. 10011381621109 √
PUTRI
Dokumentasi