Anda di halaman 1dari 21

ABSTRAK

Angka perokok remaja di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun


2010 tercatat 58,6 juta orang Indonesia berumur 15 tahun ke atas menjadi perokok
aktif. Dengan rincian pria 55,05 juta dan perempuan 3,5 juta. Pada usia remaja
awal (15-19 tahun)prevalensi merokok meningkat dari 7,1 %pada tahun 1995
menjadi 20,3 %pada tahun 2010.(www.jppn.com,2011). Perilaku merokok
dikalangan mahasiswa sudah tidak asing lagi. Untuk itu berbagai upaya telah
dilakukan pemerintah diantaranya adalah dengan mengeluarkan peraturan
pemerintah yang khusus mengatur tentang iklan rokok. Peraturan pemerintah PP
No. 109 tahun 2012, mengatur tentang pemasangan gambar menyeramkan yang
merupakan efek dari mengkonsumsi rokok. FGD ini bertujuan untuk mengkaji
lebih dalam permasalahan yang berkaitan dengan efektivitas iklan rokok untuk
mengurangi jumlah perokok. Responden dari FGD ini adalah mahasiswa
Universitas Sriwijaya yang tinggal di apartemen yaitu sebanyak 3 orang laki-laki
dan 3 orang perempuan. Berdasarkan hasil FGD yang telah dilakukan tentang
efektivitas iklan rokok bahwa kebijakan yang telah diterapkan pemerintah untuk
menampilkan gambar-gambar seram di kemasan rokok belum cukup efektif.
Untuk meningkatkan efektivitas iklan tersebut diharapkan pemerintah lebih
intensif dan dilakukan penyuluhan dari dinas kesehatan kepada mahasiswa untuk
menimbulkan kesadaran tentang bahaya perilaku merokok

1
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang......................................................................................3
b. Tujuan.....................................................................................................3
c. Manfaat..................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Tinjauan Pustaka.................................................................................5-6
BAB III HASIL..............................................................................................7-10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................13-21

2
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Perilaku merokok dikalangan mahasiswa bukan lah hal yang baru lagi.
Mengingat banyaknya dampak dari adanya rokok, masing-masing pihak
seharusnya ikut berperan dalam mengatasi banyaknya perokok saat ini. Untuk
pemerintah seharusnya memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok
kepada masyarakat. Pemerintah juga bisa menaikkan harga rokok untuk
mengurangi minat membeli rokok.
Perkembangan zaman yang berkembang maju pesat, informasi dan
teknologi semakin canggih dan cepat diterima oleh mayarakat. Penyebaran
dan perkembangannya yang kian meluas melalui berbagai sarana di media
masa. Kebijakan pemerintah untuk menekan perokok dengan menampilkan
gambar-gambar seram di kemasan rokok serta membuat banner di pinggir
jalan dengan tulisan bahaya merokok. Kebijakan tersebut menciptakan
berbagai persepsi dari masyarakat
Di dalam negeri, efektivitas aturan ini memang tampaknya masih
diragukan. Alasannya, dari temuan di lapangan justru banyak pembeli yang
memperoleh rokok secara satuan alias ketengan.Gambar peringatan yang
harusnya menjadi penghambat minat seseorang untuk merokok justru tak
terlihat, karena perokok tidak perlu melihat bungkusnya.
Oleh karena itu perlu pengkajian untuk mengetahui pendapat dari
masyarakat mengenai efektivitas iklan rokok tersebut.

b. Tujuan
Tujuan umum dilaksanakannya FGD ini untuk mengkaji lebih dalam
tentang persepsi masyarakat mengenai efektivitas iklan rokok di kalangan
mahasiswa.

3
c. Manfaat
1. Dengan mengetaui persepsi masyarakat tentang efektivitas iklan rokok
dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan efektivitas iklan
tersebut.
2. Hasil dilaksanakannya FGD ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas praktek Kesehatan Masyarakat khususnya peminatan Promosi
Kesehatan melalui upaya promotif dan preventif.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Tinjauan Pustaka

Semakin meningkatnya angka perokok pemula beberapa tahun ini disikapi


secara serius oleh pemerintah. Menurut data yang didapat dari Global Youth
Tobacco Survey (GYTS), jumlah perokok usia remaja di Indonesia pada tahun
2006 adalah 12,6%. Jumlah tersebut meningkat tajam pada tahun 2009,
menjadi 20,3% perokok usia remaja.Tingginya angka perokok remaja tersebut
dilatar belakangi oleh lemahnya pengawasan pemerintah dalam memberi
batasan usia atau melarang usia di bawah umur untuk mendapatkan rokok.
Karena dengan lemahnya pengawasan dari pemerintah tersebut, menyebabkan
mudahnya remaja di Indonesia untuk mendapatkan rokok.
Pemerintah mengeluarkan berbagai macam aturan untuk menekan angka
konsumsi rokok. Salah satu dari aturan tersebut adalah UU No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan,yang diperkuat lagi dengan PP No. 109 Tahun 2012
Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
Bagi Kesehatan disebutkan, mulai tahun 2014 seluruh rokok yang beredar di
Indonesia harus menyertakan peringatan bahaya rokok, disertai gambar
menyeramkan dari akibat merokok pada bungkusnya
Menurut WHO, kebijakan untuk mengenai kalimat peringatan dan
terutama melalui gambar, secara signifikan mampu menekan jumlah perokok
dibeberapa negara seperti Brazil, Kanada, dan Singapura.Sebuah studi
yangdilakukan US Food and Drug Administration (FDA), menunjukkan cara
itu cukup membantu. Perokok yang ditunjukkan gambar-gambar
menyeramkan seperti mulut yang bengkak dan menghitam akibat serangan
kanker, ternyata lebih cenderung mengatakan mereka ingin berhenti merokok
dibandingkan dengan perokok ditunjukkan gambar-gambar kurang
menyeramkan.Dengan gambar diharapkan dapat mempengaruhi perilaku dan
merubahsikap orang untuk tidak merokok. Gambar akan memberikan
gambaran grafis tentang komplikasi penyakit akibat merokok. Dengan gambar

5
seram yang tertera di kemasan bungkus rokok merupakan bagian dari
informasi melalui pesan-pesan yang di komunikasikan atau dipaparkan lewat
tulisan dan gambar. Gambar seram yang ada di dalam kemasan bungkus rokok
semacam ini merupakan bentuk komunikasi visual dalam penyampaian
maksut dan tujuannya.Dengan penyampaian pesan yang tertera jelas dalam
pencantuman gambar-gambar efek dari bahaya merokok ini, tentunya
masyarakat diharapkan mengetahui akan bahaya yang ditimbulkan dari
merokok, serta dapat membuat efek jera bagi masyarakat perokok aktif. Dan
dengan adanya peringatan semacam ini tentunya dapat membuat tingkat
kesadaran masyarakat meningkat terhadap perilaku konsumsi rokok. Karena
sudah jelas, bahwa pengkonsumsian rokok yang berlebihan akan membuat
penurunan kesehatan dalam jangka waktu yang lama tanpa disadari
pengkonsumsinya. Menurut Setyo Budiantoro dalam makalahnya yang
berjudul Epidemi Tembakau rokok dapat membunuh 1 dari 2 pengguna
jangka panjang, kematian dini dan kehilangan 20-25 tahun masa produktif
(Setyo Budiantoro & Widyastuti Soerojo).
Ketika perokok membaca pesan peringatan tentang bahaya merokok
melalui pencantuman gambar seram di bungkus rokok. Dalam praktiknya,
pesan peringatan tersebut sering diabaikan dan tetap memilih untuk tetap
mengkonsumsi rokok, Hal itu disebabkan karena telah terjadi hubungan
disonan (tidak harmonis) antara tingkat pengetahuan dengan sikap yang
diambil perokok tersebut. Karena telah terjadi perubahan daya tarik alternatif
pilihan setelah keputusan diambil.
Semua produsen rokok wajib mencantumkan peringatan bahaya merokok
bagi kesehatan dengan gambar yang menyeramkan pada bungkus rokok.
Konsep semacam ini sudah banyak diterapkan di negara-negara lain seperti
Australia, namun efektivitasnya dianggap masih kurang mencegah orang
mengkonsumsi rokok.Direktur Minuman dan Tembakau Ditjen Industri Agro
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di negara lain seperti Autralia telah
sejak lama menerapkan kewajiban bungkus rokok mencantumkan gambar
seram.

6
BAB III
HASIL

a. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis, 20
April 2017 di Apartemen Universitas Sriwijaya. Pukul 19.40 WIB-Selesai.

b. Peserta
Peserta kegiatan Focus Group Discussion (FGD) diambil dari mahasiswa
Universitas Sriwijaya yang tinggal di apartemen Universitas Sriwijaya
sebanyak 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.

c. Realisasi Kegiatan
Mengumpulkan responden dengan datang ke apartemen Universitas Sriwijaya
dan melakukan recruitment, setelah mendapatkan responden FGD dimulai.

Focus Group Discussion


3.1. Coding hasil FGD tentang efektivitas iklan rokok
No Pertanya Ulfha Lita Sen Fajri Erwin Fajar Ogi
. an (FKM (Sosiolo (MIPA (FKM (MIPA (MIPA
Unsri gi Unsri Unsri Unsri Unsri Unsri
2016) 2016) 2014) 2016) 2016) 2016)
1. Bagaima Belum Efektif Belum Tidak Belum Sudah
na efektif, dan setuju, efektif, efektif,
efektif,
keefektifk tidak ada belum mata kecandua telah
an iklan hubunga efektif, tidak pencahar n, tidak disurvei
rokok n intensif ian diperhati sebelum
diperhati
yang kawasan petani kan diterbitk
mengand rokok kan tembaka an
ung u
pesan
peringat
an
kesehata
n
terhadap
perokok?

7
2. Dengan Dapat, - Tergantu - - Dapat,
adanya faktor sedikit,
ng
pesan lingkung penguran
peringat an individu, gan
an pada produksi
bukan
rokok, rokok
apakah faktor
dapat
dominan
menekan
jumlah
perokok
untuk
berhenti
merokok
?

3. Bagaima Membua Kurang - - - -


na t efektif
pendapat penasara
teman- n
teman
mengena
i jam
tayang
iklan
rokok
dan
hanya
menampi
lkan
simbol-
simbol
mengena
i rokok
tersebut?

4. Bagaima Tidak - Pasang - - -


menjual
na banner di
rokok,
pendapat merusak toko/war
generasi
dari ung,
teman-
teman

8
tentang
rokok
yang
dijual
batangan
yang
dijual
tanpa
bungkus
sehingga
tidak
menampi
lkan
peringat
an
kesehata
n?
5. Menurut Efektif, Efektif
pendapat tidak bila
saudara merokok berada di
apakah di KTR KTR
penerapa
n
kawasan
tanpa
rokok itu
efektif?

6. Bagaima - - Resiko, Percuma, Setuju, Tidak


produksi jangan setuju,pe
na membeli
rokok terlalu merintah
dengan dibatasi rokok mahal, mengura
memicu ngi
pendapat batangan
kejahata distribusi
teman- n rokok,
pendapat
teman
an

9
tentang negara
turun,
adanya
eksploita
kebijaka si sektor
lain
n
pemerint
ah yang
menaikk
an harga
rokok?

10
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Kebijakan yang telah diterapkan pemerintah dianggap belum efektif untuk
menekan para perokok.
2. Para responden beranggapan bahwa pemerintah harus lebih tegas dalam
menekan par perokok lewat iklan yang ditampilkan.
4.2 Saran
Mengkritik dan membantu pemerintah meningkatkan kualitas iklan rokok
untuk menekan para perokok. Meningkatkan penyuluhan dan konseling pada
mahasiswa tentang perilaku merokok.

11
DAFTAR PUSTAKA

Klimchuk, Mariene Rosner Dan Sandra A. Krasovec. (2007). Desain


Kemasan Perencanaan Merek Produk Yang Berhasil Mulai Dari Konsep
Sampai Penjualan, Jakarta : Erlangga.

Sirait AM, Pradono Y, Toruan IL.(2002). Perilaku Merokok di Indonesia.


Volume 30. Nomor 3.Departemen Kesehatan Indonesia.

Castello, T.2009.Pengaruh Ekspektasi dan Kompleksitas Informasi Terhadap


Iklan pada Keterlibtaan, Sikap Terhadap Iklan dan Merek dengan Need
for Cognition sebagai Pemoderasi.Jurnal Siasat Bisnis.Vol.13, No.3,
Desember 2009, Hal.267-286.

12
Lampiran 1
PANDUAN FGD
No Items Keterangan
1. Tanggal 20 April 2017
2. Waktu 19.40-selesai
3 Tempat Apartemen Universitas Sriwijaya
4. Tema Perilaku Merokok (Efektivitas Iklan Rokok)
5. Moderator Wahdania Islika
Notulen Indas Dara Nanda
Dokumentasi Ersa Yolanda
Transcript Shania Tri Maulina
6. Peserta Mahasiswa Unsri yang tinggal di apartemen
sebanyak 3 orang laki-laki dan 3 orang
perempuan

7. Pembukaan Perkenalan
Menyampaikan tujuan
Menyampaikan masalah
8. Pertanyaan
Pembuka
9. Pertanyaan
Inti
10. Penutup Closing Statement
Kesimpulan

13
Lampiran 2
TRANSCRIPT/VERBATIM HASIL FGD

No Pertanya Ulfha Lita Sen Fajri Erwin Fajar Ogi


. an (FKM (Sosiolo (MIPA (FKM (MIPA (MIPA
Unsri gi Unsri Unsri Unsri Unsri Unsri
2016) 2016) 2014) 2016) 2016) 2016)
1. Bagaima Menurut Saya Menurut Saya Menurut Menurut
na saya, setuju saya, tidak saya, saya,
keefektifk iklan dengan iklan setuju iklan iklan
an iklan rokok pendapat rokok dengan rokok itu rokok
rokok yang - tersebut pesan belum yang
yang terdapat pendapat belum rokok efektif. mengand
mengand di sebelum efektif tersebut Karena ung
ung televisi nya yang dikarena karena apabila pesan
pesan dan di mengata kan ada seorang kesehata
peringat kemasan kan masih petani perokok n itu
an rokok bahwa banyakn tembaka sudah sudah
kesehata masih iklan ya u yang kecandua efektif
n belum tersebut jumlah menjadik n maka karena
terhadap efektif telah perokok an hal ini mereka pada
perokok? karena efektif di sebagai hanya dasarnya,
iklan dan Indonesi pekerjaa akan perusaha
rokok belum a. Selain nnya. mengons an rokok
cenderun efektif. itu, umsi telah
g tidak Sebaikny orang- rokok melakuk
berhubun a, orang dan an survei
gan pemerint tidak berusaha terlebih
sehingga ah memperh memenu dahulu
menimbu menginte atikan hinya mengena
lkan rasa nsifkan kemasan, tanpa i bahaya
penasara pemiliha iklan, memperh dari
n untuk n maupun atikan rokok.
membeli kawasan pesan pesan
rokok. rokok peringata yang
Iklan dan n terdapat
rokok mengada kesehata pada
juga kan n pada bungkus
sering seminat saat rokok
menampi tentang membeli tersebut.
lkan bahaya rokok.
model rokok Mereka
yang untuk biasanya

14
sangat mengura membeli
kekinian ngi para dan
dan pemuda langsung
ganteng untuk membuk
tidak merokok a
menampi dan bungkus
lkan memaksa rokok.
akibat orang tua
dari untuk
konsums berhenti
i rokok merokok.
tersebut.
2. Dengan Menurut - Hal ini - - Menurut
adanya saya, saya, hal
tergantun
pesan iklan ini dapat
peringat rokok ini g dari mencega
an pada sudah h jumlah
masing-
rokok, bisa perokok
apakah menekan masing walaupu
dapat jumlah n sedikit.
individu
menekan perokok. Saya
jumlah Akan itu memiliki
perokok tetapi, seorang
sendiri.
untuk faktor teman
berhenti lingkung Ada yang
merokok an merokok
perokok
? merupak saat
an salah yang SMP. Ia
satu yang langsung
berpikira
sangat berhenti
berpenga n bahwa merokok
ruh. setelah
bahaya
Contohn mengeta
ya adalah dari hui
apabila bahaya
rokok
di suatu dari
kelompo akan merokok
k dan
dirasaka
terdapat khawatir
satu anak n nanti kalau
yang orangtua
bukan
tidak nya
merokok sekarang. mengeta
sedangka hui
Menurut
n yang bahwa ia
lainnya saya, merokok.

15
merokok pesan Selain
maka ia itu, saya
peringata
sering berpenda
dibilang n ini pat
cupu bahwa
dapat
dsb. pemerint
Sehingga membuat ah
, ia akan sebaikny
perokok
tertarik a sering
dan berhenti melakuk
mencoba an
merokok
rokok kunjunga
sehingga akan n ke
menimbu pabrik-
tetapi
lkan pabrik
kecandua pesan ini rokok
n. untuk
tidak
bernegos
berperan iasi
mengena
sebagai
i
faktor penguran
gan
yang
produksi
dominan. rokok.
3. Bagaima Menurut Menurut - - - -
na saya, hal saya, hal
pendapat ini dapat ini
teman- memicu kurang
teman rasa efektif
mengena penasara karena
i jam n dan perokok
tayang membuat cenderun
iklan penonton g tidur
rokok ingin pada
dan mencari pukul
hanya tahu jam 10
menampi tentang malam
lkan rokok dan tidak
simbol- tersebut. terlalu
simbol memperd
mengena ulikan
i rokok iklan
tersebut? rokok
tersebut.

16
4. Bagaima Menurut - Sebaikny - - -
pendapat
na a di
saya,
pendapat jika saya warung/
menjadi
dari toko
seorang
teman- pedagan yang
g yang
teman menjual
baik dan
tentang mengeta rokok
hui
rokok dipasang
tentang
yang bahaya banner,
dari
dijual pamplet
rokok
batangan saya dsb dan
tidak
yang dipasang
akan
dijual menjual di depan
rokok
tanpa warung/
karena
bungkus rokok toko
dapat
sehingga sehingga
merusak
tidak generasi pembeli
bangsa.
menampi dapat
lkan berpikir
peringat terlebih
an dahulu
kesehata sebelum
n? memutus
kan
untuk
membeli
rokok
atau
tidak.
5. Menurut Menurut Menurut
pendapat saya, saya, itu
saudara mungkin hanya

17
apakah sudah efektif
penerapa efektif. apabila
n Ia akan orang
kawasan mencoba tersebut
tanpa untuk berada di
rokok itu tidak kawasan
efektif? merokok tersebut.
di Namun,
kawasan apabila
tersebut. ia berada
di KTR di
kawasan
yang
dibolehk
an
merokok
maka ia
akan
tetap
merokok.
6. Bagaima - - Pemerint Percuma Saya Sebaikny
ah harus saja setuju a harga
na
mengam pemerint dengan rokok
dengan bil resiko ah kebijaka tidak
dengan menaikk n dinaiikan
pendapat
meningk an harga, tersebut, , tetapi
teman- atkan karena akan pemerint
harga masyara tetapi ah dapat
teman
rokok kat akan sebaikny berkomu
tentang walaupu berusaha a nikasi
n dapat untuk harganya dengan
adanya
berdamp memenu jangan produsen
kebijaka ak ke hi terlalu rokok
produsen keingina tinggi dalam
n
rokok. nnya karena mendistri
pemerint Akan baik hal busikan
tetapi, misalnya tersebut rokok
ah yang
pemerint dengan dapat dengan
menaikk ah harus membeli memicu jumlah
membata rokok tindakan yang
an harga
si jumlah batangan kejahata sedikit.
rokok? produksi . n lainnya
rokok. seperti
Ketika pencuria
harga n.
rokok

18
dinaiikan
dan
jumlah
produksi
rokok
dibatasi
maka
keingina
n warga
untuk
merokok
akan
berkuran
g.

19
Lampiran 3
ABSENSI KEHADIRAN

Moderator : Wahdania Islika


Notulen : Indas Dara Nanda
Dokumentasi : Ersa Yolanda
Laporan & editor video : Shania Tri Maulina
Indas Dara Nanda

Nama Fakultas Alamat Tanda Tangan


Fajri MIPA (2014) Apartemen
cowok lantai 2
Ogi MIPA (2016) Apartemen
cowok lantai 1
Fajar MIPA (2016) Apartemen
cowok lantai 3
Lita Sen FISIP (2016) Apartemen
cewek lantai 1
Erwin FKM (2016) Apartemen
cewek lantai 2
Ulfha FKM (2016) Apartemen
cewek lantai 3

20
Lampiran 4
DOKUMENTASI HASIL FGD

Saat FGD berlangsung

Setelah FGD

21

Anda mungkin juga menyukai