OLEH
NAMA : AHMAD ABDAN SYUKRON
NIM : E1S017005
KELAS : A/V (Lima)
a. Kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode tertentu.
Dari tahun 2018-2019 Setiap hari anak-anak merokok di lingkungan mereka tinggal,mereka dalam satu hari bisa
menghabiskan tiga batang rokok perhari,yaitu pada jam-jam tertentu seperti pada waktu selesai sarapan, siang hari dan pada
malam hari ketika mereka kumpul dengan teman-temanya,Mereka melakukanya dengan berulang-ulang setiap hari,mereka
rela uang janjannya digantikan untuk membeli rokok hal tersebut sudah bisa di katakan sebagai suatu masalah yang terus
berlanjut dalam suatu priode tertentu.
b.Dirasakan dapat menyebabkan kerugian fisik atau nonfisik, baik individu maupun masyarakat.
Apabila anak terus menjadi prokok aktif maka mereka akan sulit mendapatkan pekerjaan bahkan ketika mau melamar
pekerjaan mereka akan di tolak karna salah satu syaratnya adalah tidak boleh merokok,contonya saja menjadi seorang
dokter,pegawai SPBU dan lain-lain.
c. Merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai atau standar sosial dari salah satu atau beberapa sendi kehidupan masyarakat.
Sehingga bisa melanggar norma hukum dalam undang-undang peraturan pemerintah pasal 25 tentang peredaran dalam
point b,yaitu dilarang menjual produk tembakau (rokok) kepada anak di bawah usia 18 (delapan belas) tahun
c. Merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai atau standar sosial dari salah satu atau beberapa sendi kehidupan masyarakat.
Kemudian mengenai umur orang yang akan kawin, di dalam ketentuan Pasal 7 ayat (1) UU Perkawinan disebutkan bahwa
Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah
mencapai umur 16 (enam belas) tahun.
Dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda, “Wanita mana saja yang minta cerai pada
suaminya tanpa sebab, maka haram baginya bau surga.” (HR. Abu Dawud: 2226, Darimi:,2270, Ibnu Majah 2055, Amad:
5/283, dengan sanadhasan)
a. Kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode tertentu.
Dalam dua tahun terakhir ini dari tahun 2017-2019 bisa di katakan anak-anak yang belum lulus SMP maupun yang baru
lulus,setiap enam bulan atau kenaikan semester dari 3 jenjang sekolah SMP masing-masing menyumbangkan 10 orang anak
putus sekolah dan di lakukan berulang-ulang dalam satu priode tertentu.
b. Dirasakan dapat menyebabkan kerugian fisik atau nonfisik, baik individu maupun masyarakat.
Kerugian fisik yang terjadi :
Perubahan mental atau pola pikir mereka yang secara drastis sangat berubah bahkan perilaku mereka juga berubah dan
tidak hanya itu jika di hitung 3 kali 10 maka ada 30 anak putus sekolah setiap enam bulan atau pergantian semester,maka jika
di hitung dalam 2 tahun terakhir dari 2017-2019 ada 120 anak yang putus sekolah,maka jika di hitung kerugian satu anak bisa
mencapai Rp 3.000.000.00 kali 30 anak,maka kerugian mencapai Rp 90.000.000.00
c. Merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai atau standar sosial dari salah satu atau beberapa sendi kehidupan masyarakat.
Melanggar Norma hukum yang mengatur tentang wajib belajar 9 tahun berdasarkan undang-udang pendidikan nasional
no.2/1989.Pemerintah berupaya meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan mewajibkan semua warga Negara Indonesia
yang berusia 7-12 tahun dan 12-15 tahun untuk menamatkan pendidikan dasar dengan 6 tahun tahun di SD dan 3 tahun di
SMP/SLTP secara merata.
Putus sekolah yang terjadi di desa Surabaya Utara selalu terjadi terus menerus setiap tahunnya dari tahun ke tahun
Apabila dibiarkan maka akan di bawa kemana generasi kedepanya maka perlu adanya pencegahan baik dari masyarakat
skitar maupun pemerintah. Mengapa demikian karena putus sekolah merupakn hak yang mereka mendapatkanya dan
kewajiban pemrintah dan kita untuk terus membimbing serta mengarahkan mereka untuk tetap sekolah agar generasi
kedepanya lebih baik dan dapat melaukan perubahan.