Anda di halaman 1dari 10

Masyarakat

A. Pengertian Masyarakat
Pengertian Masyarakat dalam ilmu Antropologi Khususnya dapat dipelajari
dari definisi definisi Yang diajukan para ahli, antara lain sebagai berikut :
a. Ralp Linton dalam bukunya The Study of Man hal 91 mengemukakan
bahwa Masyarakat adalah setiap kelompok Manusia yang telah cukup
lama hidupdan bekerjasama, Sehingga mereka dapat mengorganisasikan
dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan
batasan-batasan
b. J.L.

Gillin

dan

J.P.

Gillin

dalam

bukunya

Cultural

Sociology

mendefinisikan Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang


mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
c. M.J. Herskovits dalam buku Man and His Works menjelaskan definisi
masyarakat sebagai kelompok individu yang diorganisasikan yang
mengikuti suatu cara hidup tertentu.
Jadi Masyarakat adalah bentuk pengelompokkan manusia yang menunjukkan
aktivitas-aktivitas bersama yang tampak dalam interaksi diantara anggotaanggota kelompok tersebut, dimana kebutuhan-kebutuhan anggota kelompok
hanya dapat dipenuhi dengan jalan berinteraksi dengan individu-individu lainnya.
Menurut Raymond Firth ada empat faktor yang penting yang dapat
menunjukkan eksistensi dan fungsi sosial dari suatu masyarakat, yaitu:
1. Social Alignment
Sosial Aligment yang didalamnya termasuk juga struktur sosial dalam arti
sempit,

merupakan

sistem

pengelompokkan

berdasarkan

Seks,

umur,

kekerabatan, bentuk-bentuk perkumpulan berdasarkan pekerjaan yang sama,


perkumpulan rekreasi, kedudukan atau status peranan.
2. Social Controls
Social Controls merupakan sistem dan proses yang mengatur kegiatan dan
tingkah laku para anggota masyarakat.
Sistem inilah yang biasany disebut sistem pengendalian sosial yang berfungsi
mengendalikan

anggota-anggota

Masyarakat

dalam

melangsungkan

kehidupanya.
3. Social Media
Social Media adalah peralatan dan perlengkapan, baik yang berupa benda,
maupun bahasa yang dijadikan media oleh oleh anggota-anggota masyarakat
didalam melangsungkan komunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya.
4. Social Standards
Social Standards merupakan ukuran-ukuran sosial yang digunakan untuk
menentukan dan menilai seluruh kegiatan atau untuk menilai efektif tidaknya
suatu kegiatan.
Keempat faktor tersebut menunjukkan adanya cara-cara pengaturan tertentu
yang tujuannya untuk menciptakan ketertiban, keserasian dan keseimbangan
dalam kelangsungan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena
itu, masyarakat secara keseluruhan dapat menunjukkan eksistensinya dan
menjalankan fungsi socialnya dalam kelangsungan hidup masyarakat yanf
bersangkutan sebagai suatu kesatuan sosial.
Ciri-ciri dari suatu Masyarakat, yaitu:
1. Merupakan pengelompokkan individu.
2. Adanya interaksi antara individu-individu anggota masyarakat.
3. Adanya aturan-aturan yangmengatur perilaku anggota masyarakat.

4. Individu-individu sebagai satu kesatuan mendukung, mengembangkan,

dan meneruskan kebudayaan .

B. Prinsip pengelompokkan dalam Masyarakat


a. Pengelompokkan berdasarkan tingkat kualitas interaksinya.
Berdasarkan tingkat kualitas interaksinya dapat disebutkan kelompok sosial
keluarga, kelompok tetangga, kelompok kerabat, kelompok suku bangsa atau
negara.
b.Pengelompokkan berdasarkan kepentingan.
Berdasarkan kepentingan, pengelompokkan sosial itu adalah kelompok atau
organisasi politik, kelompok Ekonomi, kelompok Olah raga dan sebagainya.
c. Pengelompokkan berdasarkan lama atau tidaknya interaksi
Kelompok yang interaksi di antara anggotanya tidak berlangsung lama adalah
kerumunan orang, kelompok Massa, sedangkan kelompok yang interaksinya
berlangsung lama bahkan permanen adalah kelompok kelas.
d. Pengelompokkan berdasarkan tingkat organisasinya.
Berdasarkan pengelompokkan ini dapat dibedakan misalnya: organisasi
buruh, organisasi pemuda, organisasi wanita dan sebagainya, yang memiliki
cara pengorganisasian yang sudah kompleks dan teratur .

C. Unsur-unsur Masyarakat
Unsur-unsur Masyarakat terdiri dari:
a. Kesatuan-kesatuan Sosial (Social Units)
b.Pranata-pranata Sosial (Soscial Institutions)
a. Kesatuan-kesatuan sosial (social units)
kesatuan kesatuan sosial ini terdiri dari:

1. orang banyak atau Crowd


Crowd adalah pengelompokkan orang banyak pada suatu tempat tertentu.
Ciri-ciri crowd adalah:
a. Terjadi karena adanya pusat perhatian yang sama.
b. Interaksi antara individu sudah ada, yang tampak berupa komentar-komentar,
tanya
jawab sekitar objek yang menjadi pusat perhatian.
c. Crowd biasanya berjalan dalam waktu yang tidak lama.
d. perasaan sebagai satu kesatuan telah ada walaupun hanya bersifat
sementara dan
akan hilang pada saat kerumunan itu bubar.
2. Golongan atau social Kategory
Golongan adalah kelompok-kelompok dalam masyarakat yang didasarkan
atas ciri-ciri umum. Baik ciri umum yang objektif, maupun ciri umu yang tidak
objektif, yaitu stereotipe dari individu-individu anggota kelompok.
3. kolektif atau cillectivity.
Kolektif biasanya didasarkan atas ciri-ciri yang mencolok, baik fisik, maupun
ciri-ciri kebudayaannya.
4. Kelompok
Kelompok adalah kesatuan sosial yang memiliki ciri-ciri: sistem organisasi
yang merupakan pengelompokkan individu pada masa-masa tertentu dan
berulang-ulang, memiliki unsur pimpinan dan memiliki aturan-aturan tertentu.
b. Pranata Sosial
Pranata sosial adalah wujud dari berbagai respon yang di formulasikan dan
disistematiskan dari segala kebutuhan hidup.
Sifat-sifat dan ciri-ciri pranata sosial adalah:

1. Pranat sosial biasanya berwujud sebagai suatu unit dalam sistem


kebudayaan yang merupakan suatu kesatuan yang bulat
2. Pranata sosial berfungsi menyediakan berbagai pemenuhan kebutuhan.
3. Pranata sosial biasanya mempunyai berbagai pemenuhan kebutuhan.
4. Pranata sosial biasanya relatif tetap dan kokoh.
5. Pranata sosial timbul karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang jelas.

Tipe-tipe pranata sosial menurut Summer yang dikutif Harsojo dalam buku
PengantarAntropologi yaitu:
1. Dresive institutions
Pranata yang tumbuh tanpa direncanakan terlebih dahulu dan tanpa disadari
2. Enacted institutions
Pranata yang diorganisasikan secara sadar
3. Basic institutions
Pranata yang dianggap esensial sebagai pengaturan hubungan sosial dan
bagi
kelangsungan hidup suatu masyarakat
4. Subsidiary institutions
Pranata yang kurang penting sifatnya dibandingkan dengan Basic institutions
dalam
Suatu masyarakat tertentu.
5. Pranata sosial yang telah mempunyai sanksi sosial dan pranata sosial yang
belum mempunyai sanksi
Pranata sosial yang telah mempunyai sanksi adalah pranata sosial yang
sudah disetujui oleh masyarakat. Pranat sosial yang belum mempunyai sanksi
adalah pranata sosial yang belum disetujui oleh masyarakat.
6. Pranat sosial yang bersifat umum, dan pranata sosial yang bersifat khusus
(restricted)
Pranata sosial yang bersifat umu misalnya Religi atau agama, pranata sosial
yang bersifat khusus, misalnya agama islam.

7. Pranata Sosial yang bersifat Operatif dan pranata sosial yang bersifat
Regulatif.
Pranata sosial yang bersifat operatif misalnya Industrialisasi. Pranata sosial
yang bersifat relatif, misalnya hukum.
Syarat suatu sistem dari aktivitas kemasyarakatan baru disebut pranata,
adalah :
1. Harus memiliki aturan-aturan atau norma-norma yang hidup dalam ingatan
atau yang tertulis.
2. Aktivitas-akitivitas bersama itu harus memiliki suatu sistem hubungan yang
didasarkan atas norma-norma tertentu.
3. Aktivitas-aktivitas bersama itu harus memiliki tujuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami seluruh kelompok
masyarakat yang bersangkutan.
4. Harus memiliki peralatan dan perlengkapan.
Macam-macam Pranata Sosial
Menurut Koentjaraningrat Pranata sosial paling sedikot dibagi menjadi
delapan golongan, walaupu kedelapan golongan ini belum lengkap. Kedelapan
golongan ini dimaksudkan untuk memberikan contoh mengenai pranata sosial
tersebut secara konkrit.
Kedelapan Macam pranata sosial tersebut, yaitu :
1. Kinship atau domestic Institutions
Yaitu pranata Sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan
kekerabatan.

Contohnya:

Pelamaran,

perkawinan,

pengasuhan

anak,

Perceraian, pertunangan.
2. Economic Institutions
Yaitu pranat sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang
berhubungan dengan matapencaharian hidup, memproduksi, mendistribusikan
harta benda. Contohnya: pertanian, peternakan, industri, barter, perdagangan,
koperasi.

3. Educational Institutions
Yitu pranat sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan penerangan dan
pendidikan warga masyarakat, agar menjadi anggota masyarakat yang berguna,
Contohnya: Taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, kursuskursus, pers, perpustakaan umum.
4. Scientific Instituions.
Yaitu

pranata

sosial

yang

bertujuan

memenuhi

kebutuhan

memiliki

pengetahuan, menyelami dan memahami alam semesta. Contohnya: penelitian,


metodik ilmiah, pendidikan ilmiah.
5. Aesthetic Institutions dan recreational Institutions
Yaitu pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk
menyatakan perasaan keindahan, dan kebutuhan rekreasi. Contohnya: seni
rupa, seni suara, seni tari, kesusastraas, sport, hiburan, dan sebagainya.
6. Religius Institutions
Yaitu pranat sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia yang
bertujuan dengan tuhan dan alam ghaib. Contohnya: Gereja, Masjid, pura, doa,
mantra upacara keagamaan, pantangan, penyiaran agama.
7. Political institutions
Yaitu pranat sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk
mengatur kehidupan berkelompok atau kehidupan bernegara. Contohnya:
Pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, TNI, dsb.
8. Somatic Institutions
Yaitu pranata sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan segi lahiriah
atau jasmaniah manusia. Contohnya: Pemeliharaan kecantikan, kesehatan,
kedokteran, dsb.
Hubungan antara pranata dan adat sitiadat
Hubungan antara pranata sosial dan adat istiadat dapat dilihat bahwa adat
istiadat merupakan dasar terbentuknya pranata-pranata sosial dalam suatu
masyarakat. Dengan pengertian lain bahwa adat istiadat merupakn sumber bagi
berbagai macam pranata sosial.

D. Kedudukan dan peranan


Kedudukan ini disebut pula sebagai status yang diartikan sebagai jumlah
keseluruhan kedudukan seseorang yang menggambarkan posisinya secara total
kepada masyarakat. Sedangakan peranan atau role merupakan aspek dinamis
dari kedudukan atau status. Dengan demikian status dan peranan selalu
berkaitan. Jika seseorang melakukan atau menjalankan peranannya yang
berkaitan dengan statusnya, maka ia sedang berperan aktif, sebaliknya
peranannya dalam status atau kedudukannya yang lain adalah peranan Pasif atu
Laten.
Dalam masyarakat Status atau peranan terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Ascribed status
Adalah status yang dimiliki seseorang dengan sendirinya, biasanya
didasarkan kepada faktor seks atau jenis kelamin, faktor umur, faktor
kekerabatan, faktor keturunan, dan faktor rass.
2. Achieved status
Yaitu status atau kedudukan yang dimiliki seseorang karena usahanyauntuk
memiliki status tersebut.

E. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah jaringan yang kompleks dari relasi yang sebarnya ada
di setiap masyarakat. Dapat pula dikatakan bahwa struktur sosial adalah jaringan
hubungan yang telah terpolakan dalam masyarakat sehingga telah menjadi
suatu sistem hubungan tertentu. Struktur sosial meliputi hubungan-hubungan
yang timbul dari kehidupan bermasyarakat sebagai suatu rencana atau sistem
Menurut

Raymond

Firth

dalam

bukunya

The

elements

of

Social

Organization 1954, sifat-sifat dan pengertian umum dari struktur sosial adalah:
1. Strutur sosial menggambarkan adanya relasi yang teratur yang terdapat
antara bagian-bagian yang membentuk satu kesatuan.
2. Relasi itu harus ditinjau sebagai tumbuhnya yang satu diatas yang lain.

3. Arti yang khas yang terdapat dalam pengertian struktur ialah bahwa
struktur tidak hanya mempunyai arti dalam waktu tertentu dan terbatas,
meliankan mengandung nilai kontinuitas (berkesinambungan).
Selain itu struktur sosial meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Relasi sosial yang timbul dari sistem pengelompokkan yang sifatnya
permanen,

seperti suku bangsa, kasta, kelompok umur dan perkumpulan

rahasia.
b. Relasi sosial yang timbul dari sistem kelas berdasarkan hubungannya
dengan tanah, seperti kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.
c. Relasi sosial yang timbul dari posisinya dalam sistem kekerabatan,
kedudukan politik dan pengetahuan tentang sosial kepercayaan dan fungsi
sosial.

Masyarakat

DISUSUN OLEH :

Anandya Ikhwan Muttaqin


10050007153
Mata kuliah Antropologi

Fakultas Psikologi 2007


Universitas Islam Bandung

Anda mungkin juga menyukai