Pada Sesi 7 ini, topik yang kita diskusikan adalah pemberdayaan masyarakat.
Proyek model begini telah dipraktikkan yang katanya untuk mengentaskan masyarakat
desa yang miskin. Proyek ini mulai dilaksanakan pada Pelita I (1969-1974) awal Orde
Baru. Proyek ini makin massif saat ini dengan dana yang sangat besar yaitu Dana Desa
sebesar 700.000.000 sampai dengan 1,4 M per tahun. Bentuk pemberdayaan
masyarakat desa berupa pelatihan keterampilan perempuan desa (membuat kue,
makanan, kerajinan, dll.), pelatihan pertukangan dan teknik kepada pemuda, pelatihan
wira usaha kepada warga yang belum mempunyai pekerjaan, dan lain-lain.
Selamat Berdiskusi!
Salam ibu tutor YSH, mohon izin menambahkan diskusi sesi ketujuh.
1. Apakah proyek pemberdayaana masyarakat desa model Dji Sam Soe tersebut dapat
meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Desa? IPM diukur dari tiga
komponen: (1) semua anak desa melek huruf dan lulus SMA; (2) semua bayi yang lahir
di desa bisa hidup (hanya sedikit yang mati) dan bisa hidup panjang (lebih 60 tahun);
dan (3) pendapatan per kapita per hari lebih dari 2$ UD (kurang lebih Rp29.000,00
dengan kurs per dolarnya = Rp14.500,00).
Selanjutnya, menurut saya, melalui penilaian IPM yang dinilai selama satu tahun akan
ada kenaikan, namun secara jangka Panjang masing-masing indikator IPM memiliki
standar pengukuran yang berbeda. Hal ini sejalan dengan penelitian Wibowo dkk
(2019) yang menemukan bahwa dana desa secara jangka Panjang belum dapat
meningkatkan kesejahteraan desa, namun dalam jangka pendek dana desa telah
memperbaiki capaian output infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan dan capaian
perekonomian. Dalam jangka pendek desa penerima dana desa telah mengalami
perbaikan human capital yang mencakup peningkatan IPM indikator Kesehatan dan
Pendidikan. Bila dilihat lebih jauh lagi, mengapa dalam jangka pendek dana desa dapat
meningkatkan IPM. Alokasi dana desa salah satunya adalah pemberdayaan
masyarakat, Ketika pemberdayaan masyarakat berjalan dengan maksimal maka
terdapat penerimaan pendapatan masyarakat desa yang dapat meningkatkan belanja
yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan. Adanya program cash for work juga
bermanfaat dalam menyumbang peningkatan nilai IPM (Wibowo, dkk: 2019). Program
ini menyebabkan reorientasi penggunaan konsumsi masyarakat desa yang pada
akhirnya dapat mendorong peningkatan indikator IPM, meskipun hanya dalam jangka
pendek.
2. Menurut Sdr Dana Desa masih bermanfaatkah Dana Desa digunakan untuk
pemberdayaan masyarakat dengan model Dji Sam Soe itu?
Dana desa menurut saya tetap bermanfaat, namun perlu dilakukan evaluasi
penggunaan dan peruntukkannya. Apabila ingin diperoleh manfaat jangka Panjang
maka hendaknya dana desa difokuskan pada pengembangan SDM desa dikarenakan
SDM desa yang memiliki keterbatasan dalam memaksimalkan pemberdayaannya
mengikuti persaingan lokal maupun nasional. Karena dalam konsep dana desa saat ini,
pemberdayaan desa tidak memperhatikan kompetensi SDM di desa tersebut. Bila
menghasilkan suatu produk dari hasil pemberdayaan yang ada saat ini, maka kualitas
dari hasil produk tersebut belum tentu dapat bersaing di tingkat lokal maupun nasional.
Oleh karena itu selain 4 komponen dana desa yaitu penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, pembinaan, dan pemberdayaan masyarakat, perlu dipertimbangkan
peningkatan kapasitas masyarakat desa.
Selamat Berdiskusi!