Anda di halaman 1dari 4

Selamat berjumpa kembali pada Sesi 7.

Pada Sesi 7 ini, topik yang kita diskusikan adalah pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah kegiatan yang sangat bagus karena


menyasar kepada kelompok yang kurang beruntung. Kelompok yang kurang beruntung
ini terdiri atas penganggur, pemuda putus sekolah, pekerja yang terkena PHK,
pengemis, pemuda jalanan, gelandangan, para difabel, dan suku-suku bersahaja.
Mereka adalah kelompok yang tidak berdaya secara ekonomi, sosial, budaya, dan
politik. Dengan adanya program pemberdayaan masyarakat kelompok sasaran bisa
dinerdayakan sehingga menjadi berdaya secara ekonomi, sosial, dan budaya. Akan
tetapi, program pemberdayaan masyarakat yang indah pada tataran konsep dan teori
ketika diimplementasikan menjadi proyek yang diledek dengan istilah DJI SAM SOE (2
3 4), yang diambil dari merk rokok. Dji = 2, Sam = 3, dan Soe = 4. PROYEK DJI SAM
SOE diartikan proyek dua tahun jalan, tahun ketiga selesai, tahun ke-4 bikin proyek
baru lagi. Demikian seterusnya dari tahun ke tahun dan hasilnya tidak sustain,
langgeng. Begitu proyek selesai kelompok sasaran tidak berdaya kembali.

Proyek model begini telah dipraktikkan yang katanya untuk mengentaskan masyarakat
desa yang miskin. Proyek ini mulai dilaksanakan pada Pelita I (1969-1974) awal Orde
Baru. Proyek ini makin massif saat ini dengan dana yang sangat besar yaitu Dana Desa
sebesar 700.000.000 sampai dengan 1,4 M per tahun. Bentuk pemberdayaan
masyarakat desa berupa pelatihan keterampilan perempuan desa (membuat kue,
makanan, kerajinan, dll.), pelatihan pertukangan dan teknik kepada pemuda, pelatihan
wira usaha kepada warga yang belum mempunyai pekerjaan, dan lain-lain.

Jawablah pertanyaan di bawah!


1. Apakah proyek pemberdayaana masyarakat desa model Dji Sam Soe tersebut dapat
meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Desa? IPM diukur dari tiga
komponen: (1) semua anak desa melek huruf dan lulus SMA; (2) semua bayi yang lahir
di desa bisa hidup (hanya sedikit yang mati) dan bisa hidup panjang (lebih 60 tahun);
dan (3) pendapatan per kapita per hari lebih dari 2$ UD (kurang lebih Rp29.000,00
dengan kurs per dolarnya = Rp14.500,00).
2. Menurut Sdr Dana Desa masih bermanfaatkah Dana Desa digunakan untuk
pemberdayaan masyarakat dengan model Dji Sam Soe itu?
3. Bagaimana seharusnya pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan konsep dan
teori pemberdayaan sebagaimana dijelaskan dalam Modul 4?

Selamat Berdiskusi!

Untuk memperluas wawasan Anda tentang pemerintahan daerah bacalah rujukan di


bawah ini!
1. Nurcholis, Hanif (2007). Teori dan Praktik: Pemerintahan dan Otonomi Daerah,
Jakarta: Gramedia W.
2. Nurcholis, Hanif. (2019). Administrasi Pemerintahan Daerah, Tangerang Selatan:
Pusat Penerbit Universitas Terbuka
3. https://en.wikipedia.org/wiki/Community_development

Salam ibu tutor YSH, mohon izin menambahkan diskusi sesi ketujuh.

1. Apakah proyek pemberdayaana masyarakat desa model Dji Sam Soe tersebut dapat
meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Desa? IPM diukur dari tiga
komponen: (1) semua anak desa melek huruf dan lulus SMA; (2) semua bayi yang lahir
di desa bisa hidup (hanya sedikit yang mati) dan bisa hidup panjang (lebih 60 tahun);
dan (3) pendapatan per kapita per hari lebih dari 2$ UD (kurang lebih Rp29.000,00
dengan kurs per dolarnya = Rp14.500,00).

Sebelum mengetahui hubungan antara pemberdayaan dengan IPM maka perlu


diketahui dulu tujuan dan peruntukkan dana desa itu sendiri. Dana desa mengutip
Nurcholis (2011: 90) dalam Sunu & Utama (2019) berfungsi sebagai pengentasan
kemiskinan dan kesenjangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Alokasi
penggunaan dana desa yaitu, 30 persen ADD digunakan untuk biaya operasional
penyelenggaraan pemerintah desa dan 70 persen digunakan untuk pembangunan fisik
dan pemberdayaan masyarakat. Lebih jauh lagi menurut Wibowo dkk (2019) dana
desa dalam UU nomor 6 tahun 2014 wajib digunakan hanya untuk penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, pembinaan, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan
adanya pemberdayaan masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa.

Selanjutnya, menurut saya, melalui penilaian IPM yang dinilai selama satu tahun akan
ada kenaikan, namun secara jangka Panjang masing-masing indikator IPM memiliki
standar pengukuran yang berbeda. Hal ini sejalan dengan penelitian Wibowo dkk
(2019) yang menemukan bahwa dana desa secara jangka Panjang belum dapat
meningkatkan kesejahteraan desa, namun dalam jangka pendek dana desa telah
memperbaiki capaian output infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan dan capaian
perekonomian. Dalam jangka pendek desa penerima dana desa telah mengalami
perbaikan human capital yang mencakup peningkatan IPM indikator Kesehatan dan
Pendidikan. Bila dilihat lebih jauh lagi, mengapa dalam jangka pendek dana desa dapat
meningkatkan IPM. Alokasi dana desa salah satunya adalah pemberdayaan
masyarakat, Ketika pemberdayaan masyarakat berjalan dengan maksimal maka
terdapat penerimaan pendapatan masyarakat desa yang dapat meningkatkan belanja
yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan. Adanya program cash for work juga
bermanfaat dalam menyumbang peningkatan nilai IPM (Wibowo, dkk: 2019). Program
ini menyebabkan reorientasi penggunaan konsumsi masyarakat desa yang pada
akhirnya dapat mendorong peningkatan indikator IPM, meskipun hanya dalam jangka
pendek.

2. Menurut Sdr Dana Desa masih bermanfaatkah Dana Desa digunakan untuk
pemberdayaan masyarakat dengan model Dji Sam Soe itu?
Dana desa menurut saya tetap bermanfaat, namun perlu dilakukan evaluasi
penggunaan dan peruntukkannya. Apabila ingin diperoleh manfaat jangka Panjang
maka hendaknya dana desa difokuskan pada pengembangan SDM desa dikarenakan
SDM desa yang memiliki keterbatasan dalam memaksimalkan pemberdayaannya
mengikuti persaingan lokal maupun nasional. Karena dalam konsep dana desa saat ini,
pemberdayaan desa tidak memperhatikan kompetensi SDM di desa tersebut. Bila
menghasilkan suatu produk dari hasil pemberdayaan yang ada saat ini, maka kualitas
dari hasil produk tersebut belum tentu dapat bersaing di tingkat lokal maupun nasional.
Oleh karena itu selain 4 komponen dana desa yaitu penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, pembinaan, dan pemberdayaan masyarakat, perlu dipertimbangkan
peningkatan kapasitas masyarakat desa.

3. Bagaimana seharusnya pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan konsep dan


teori pemberdayaan sebagaimana dijelaskan dalam Modul 4?

Pemberdayaan masyarakat desa menurut saya perlu dilakukan benchmarking kepada


negara lain. Konsep pemanfaatan dana desa mengutip Wibowo, dkk (2019) misalnya
dana desa di Thailand dengan menggunakan konsep Community Driven Development
yaitu dengan program microfinance. Pemberian kredit mikro kepada masyarakat di
desa sehingga berdampak pada meningkatnya akses keuangan sebagai alternatif
pinjaman. Dengan adanya program ini, maka masyarakat desa yang mengikuti program
ini dan digunakan untuk usaha, terhindar dari rentenir, peningkatan konsumsi dan
peningkatan hasil produk pertanian karena dana pinjaman umumnya digunakan untuk
usaha productid pertanian. Kemudian misalnya konsep Community Driven
Development yang dipakai di Filipina dengan nama Laban Sa Kahirapan
Comprehensive and Integrated Delivery of Social Services Program. Program ini
pembangunan infrastruktur pedesaan melalui penyediaan air bersih, pembangunan
sekolah, infrastruktur dasar, dan siswanya digunakan untuk wirausaha. Yang
membedakannya adalah penyaluran dana desa dengan konsep ini melalui
pemberdayaan komunitas lokal yang berkoordinasi dengan pemerintah lokal dengan
mengusulkan proposal untuk membangun proyek/pekerjaan tersebut di atas. Hasilnya
adalah program tersebut dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga dan
meningkatkan partisipasi Angkatan kerja serta meingkatkan penjualan produk hasil
pemberdayaan.

Selamat Berdiskusi!

1. Nurcholis, Hanif. (2019). Administrasi Pemerintahan Daerah, Tangerang Selatan: Pusat


Penerbit Universitas Terbuka
2. Prasojo, E, dkk. (2019). Pemerintah Daerah, Tangerang : Pusat Penerbit Universitas
Terbuka.
3. Sunu, M.K.K & Utama, M.S. (2019). Pengaruh Dana Desa Terhadap Tingkat
Kemiskinan Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten/Kota Provinsi Bali. E-Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana: Vol.8(8), 843-872
4. Wibowo, H; Mulya, I.T; Mujiwardhani, A. (2019). Dampak Alokasi Dana Desa Bagi
Pembangunan Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Anggaran dan Keuangan
Negara Indonesia (AKURASI): Vol.1(2), 164-178.

Anda mungkin juga menyukai