Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS MASALAH

Kesehatan lingkungan hidup di Indonesia masih merupakan masalah utama dalam usaha
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Masalah lingkungan hidup ini meliputi kurangnya
penyediaan air bersih, kurangnya pembuangan kotoran yang sehat, keadaan rumah yang tidak
sehat,usaha higiene dan sanitasi makanan yang belum menyeluruh, pembuangan sampah dan
limbah di daerah pemukiman yang kurang baik yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Berdasarkan data kesehatan lima penyakit dengan frekuensi tertinggi di Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) Wonosari kecamatan Pulau Rimau kabupaten Banyuasin dari Bidan Sri Hayati adalah
sebagai berikut :

1. ISPA : 45 orang (35%)


2. Rhematik : 38 orang (25%)
3. Hypertensi : 30 orang (20%)
4. Dermatitis : 25 orang (15%)
5. TBC : 22 orang (10%)

Analisis Kesehatan :

- Derajat Kesehatan : penyakit dengan frekuensi tertinggi adalah ISPA


- Kependudukan : penderita penyakit ISPA adalah balita dan anak-anak
- Perilaku : Kebiasaan masyarakat yang buruk seperti kebiasaan hidup yang tidak
bersih, menampung air untuk minum, mandi, dll dari air hujan menggunakan wadah
seadanya, jika bersin atau batuk tidak menutup mulut
- Lingkungan : Lingkungan yang kotor, lantai rumah masih berupa tanah, sanitasi
yang tidak memadai, jalan berdebu saat musim kemarau dan tergenang air serta licin saat
musim hujan membuat akses jalan untuk masuk ke desa Wonosari sangat sulit.
- Pelayanan kesehatan : Pelayanan Kesehatan di desa wonosari hanya terdapat satu
poskesdes dengan fasilitas yang seadanya

IDENTIFIKASI MASALAH

Di desa Wonosari masih banyak masyarakat yang terkena penyakit infeksi dan noninfeksi. Seperti
prevalensi penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan cukup tinggi. Berdasarkan data dari Poskesdes
Wonosari kabupaten Banyuasin kecamatan Pulau Rimau provinsi Sumatera Selatan terdapat lima
kasus penyakit yang memiliki potensi tertinggi menyerang masyarakat di daerah tersebut,
diantaranya:

1. ISPA : 45 orang (35%)


2. Rhematik : 38 orang (25%)
3. Hypertensi : 30 orang (20%)
4. Dermatitis : 25 orang (15%)
5. TBC : 22 orang (10%)

Dari data tersebut dan analisis kesehatan di desa Wonosari dapat dilihat bahwa :
- Tingginya kasus penderita ISPA di desa Wonosari daripada penyakit lain
- Faktor perilaku yang buruk dan lingkungan yang tidak sehat menyebabkan timbul dan
cepatnya menular penyakit
- Kurangnya pengetahuan penduduk tentang ISPA

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting dalam proses pemecahan masalah dikarenakan
dua alasan. Pertama, karena terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan karena itu tidak mungkin
menyelesaikan semua masalah. Kedua, karena adanya hubungan antara satu masalah dengan
masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu semua masalah diselesaikan (Azwar, 1996).

Penyakit ISPA memiliki priotitas utama untuk dilakukannya program kesehatan masyarakat di desa
Wonosari, kecamatan Pula Rimau. Karena kasus ISPA merupakan kasus penyakit dengan presentase
tertinggi yang ada di desa tersebut jika dibandingkan dengan penyakit lainnya, penderita kasus ISPA
adalah anak-anak yang imnitas tubuhnya masih lemah. Selain itu ada beberapa faktor yang
menyebabkan seseorang dapat terkena penyakit ISPA, diantaranya:

1. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit ISPA


2. Kurangnya PHBS
3. Lingkungan yang kotor
4. Perilaku saat bersin atau batuk tidak menutup hidung dan mulut
5. Gizi buruk

PENYUSUNAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan gambaran permasalahan mengenai kejadian ISPA di wilayah kerja Poskesdes


Wonosari, didapat beberapa alternatif pemecahan masalah antara lain :
1. Melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang ISPA (leaflet / media film /
ceramah tanya-jawab)
2. Pengadaan pengobatan penderita ISPA
3. Melatih kader/tokoh masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan ISPA
4. Perbaikan gizi untuk pasien ISPA
5. Peningkatakan pelayanan kesehatan
6. Perbaikan sanitasi lingkungan

PENETAPAN JALAN KELUAR

Melakukan penyuluhan dengan teknik ceramah dan tanya jawab. Metode ceramah dan
Tanya jawab ialah cara penyuluhan dengan penuturan atau penjelasan lisan penyuluh secara
langsung kepada peserta disertai kegiatan bertanya-menjawab peserta terhadap penyuluh , dibuat
guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan ISPA di wilayah kerja Poskesdes Wonosari.

PLAN OF ACTION (POA)

N Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu Biaya Evaluasi P.jawab


O
1. Penyuluhan Meningkatnya Masyarakat -Setelah Mahasisw
tentang pengetahuan desa penyuluhan a FKM
penyakit masyarakat Wonosari masyarakat Universitas
ISPA dengan tentang Kec.Pulau dapat Sriwijaya
teknik penyakit ISPA Rimau mengetahui
ceramah tentag
dan tanya- penyakit
jawab ISPA

-Masyarakat
dapat
mengetahui
cara
pencegahan
peyakit ISPA

MONITORING DAN PENGAWASAN


(Tenaga kesehatan di Poskesdes Wonosari, Kec.Pulau Rimau, Kab.Banyuasin)
1. Melakukan pretest sebelum melakukan POA dan posttest sesudah melakukan penyuluhan
2. Monitoring data angka kesakitan masyarakat di desa Wonosari
EVALUASI
1. Melakukan posttest untuk mengetahui seberapa tahu masyarakat tentang penyakit ISPA
setelah penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai