ACARA II
Disusun oleh :
Nama : Dina Christin Ayuning Putri
NIM : 098114015
Kelompok : A3
Tgl praktikum : 15 Februari 2010
PJ Laporan :
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ACARA II
DASAR – DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI
A. TUJUAN
Mempelajari cara-cara pembuatan media dan syarat-syarat yang
dibutuhkan suatu media untuk pertumbuhan mikrobia.
Mempelajari macam-macam teknik sterilisasi.
Mempelajari cara-cara pemindahan mikrobia secara aseptis.
Mempelajari teknik-teknik isolasi dan penanaman mikrobia.
Mempelajari teknik pembuatan pulasan bakteri untuk pengecatan atau
pewarnaan bakteri
Mengenal bermacam-macam mikrobia di alam
B. DASAR TEORI
Media adalah suatu substrat makanan yang mengandung unsur-unsur
makanan yang diperlukan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Unsur-unsur
makanan dapat berupa: garam-garam anorganik dan senyawa-senyawa organik
seperti protein, pepton, aseton, asam amino, vitamin. Kultur media adalah
bahan-bahan nutrien yang disediakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di
dalam laboratorium. Kultur adalah mikroorganisme yang tumbuh dan
berkembang biak pada suatu kultur media ( Tarigan, 1988 ).
Syarat-syarat medium supaya mikroba dapat tumbuh biak:
Medium harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan
oleh mikroba.
Medium harus mempunyai tekanan osmose, tegangan muka, pH.
Medium tidak mengandung zat-zat penghambat.
Medium harus steril ( Jutono,dkk, 1980 ).
Sterilisasi merupakan proses untuk membunuh semua jasad renik yang
ada, sehingga jika ditumbuhkan didalam suatu medium tidak ada lagi jazad
renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jazad
renik yang paling tahan terhadap panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).
Macam-macam cara sterilisasi yaitu:
a. sterilisasi dengan panas, dibagi menjadi 3 macam yaitu:
Dengan pemijaran, misalnya untuk mensterilkan jarum platina, ose
Dengan udara panas, misalnya untuk mensterilkan alat alat gelas
(Erlenmeyer, Petri, dll)
Dengan uap air panas bertekanan tinggi, misalnya untuk mensterilkan
media kultur, alatnya disebut autoklaf
b. sterilisasi dengan penyaringan
Digunakan pada bahan yang sangat peka terhadap pemanasan, sehingga
digunakan filter bakteri, misalnya serum, antibiotika, toksin.
c. sterilisasi dengan bahan kimia
Untuk bahan yang rusak pada suhu tinggi dapat digunakan radiasi atau gas
secara kimiawi.
Selain itu ada bermacam-macam teknik sterilisasi lain yaitu:
1. Suhu tinggi : panas lembab dan panas kering
2. Suhu rendah : pendinginan dan suhu dibawah nol
3. Pengeringan
4. Tekanan osmotic
5. Radiasi filtrasi : UV, sinar-X, sinar gamma, sinar katode
6. Pembersih fisik : ultrasonic dan pencucian (Pelcsar dan Chan, 1988).
Inokulasi adalah suatu pemindahan mikroba-mikroba dari suatu suspensi
ke suatu media pertumbuhan lain yang steril. Pemindahan secara aseptis
dimaksudkan memindahkan biakan murni, mikroorganisme secara steril tidak
menimbulkan tercemarnya biakan murni (Tarigan, 1988)
Untuk mengisolasi mikroba dari satu media, digunakan metode:
Metode taburan ( pour plate method )
Suspensi dicampur dengan ”agar” yang sudah dileburkan pada suhu ±
50°C. ”agar” dituang ke cawan petri, diinkubasi.
Metode sebaran ( spread plate method )
Suspensi bakteri diencerkan dalam cairan tertentu.
Metode goresan ( steak plate method )
Inokulasikan suspensi bakteri pada NA dengan menggunakan ose, lalu
digores lagi, sehingga didapat satu macam mikroba saja ( Tarigan, 1988 ).
Langkah utama dalam mempersiapkan spesimen mikroba yang akan
diwarnai untk pemeriksaan mikroskpk adalah:
Penempatan olesan atau lapisan tipis spesimen, pada kaca objek
Fiksasi olesan pada kaca objek, biasanya dengan pemanasan,
menyebabkan mikrorganisme tersebut melekat pada kaca objek
Aplikasi pewarna Tunggal atau serangkaian larutan pewarna
(Pelczar, 2005)
Mikroba di alam, merupakan flora kuman normal pada mulut terdiri dari
bakteriodes, streptokokus, batang berfilamen, Neisseria, dan sel-sel ragi.
Susunan jasad renik ini dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan patologik gigi
dan gusi ( Bonang, 1982 ).
D. SKEMA KERJA
1. Medium dan Cara Pembuatan Medium
media NA (Oxoid) dan NB (Oxoid) ditimbang sesuai prosedur dikemasan
Aquades ditambahkan, diaduk sampai rata dengan batang pengaduk
Media dipanaskan sampai tercampur homogen jangan sampai terbentuk buih
berlebihan
media NA dituangkan dalam tabung reaksi dengan volume tertentu ( 5ml untuk
NA miring, 10ml untuk NA tegak, dan 15ml untuk cawan petri untuk percobaan
4b, sisanya untuk cawan petri untuk percobaan 5).
Media NB dituang ke dalam tabung reaksi
Tabung reaksi ditutup rapat dengan kapas
Seluruh media disterilkan dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit tekanan
1 atm 121oC
media NA dituang ke dalam cawan petri, biarkan memadat
media NA dituang dalam tabung reaksi tegak, biarkan memadat
Media NB dalam tabung reaksi dibiarkan dingin
2. Sterilisasi
pada media NA dilakukan spread plate (0.1 ml) dalam cawan petri dengan kultur
murni bakteri
kultur disaring dengan filter bakteri diameter pori 0,1-0,2 µm
dilakukan spread plate kembali pada media cawan agar lain
Cawan petri diinkubasikan secara terbalik selama 24 jam pada suhu kamar
pertumbuhan pada kedua cawan petri diamati dan dibandingkan
hasil percobaan dengan hasil teknik spread plate method dibandingkan
tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri diambil
Tabug reaksi dibuka tutupnya dan leher tabung dibakar
kultur bakteri dipindahkan 0.1 ml ke media NA dalam cawan petri
spreader yang telah dicelupkan ke alkohol dibakar, lalu biarkan dingin
kultur bakteri ditebarkan secara merata, biarkan sampai permukaan kering
inkubasikan selam 24 jam pada suhu kamar secara terbalik
pertumbuhan tiap-tiap pengenceran diamati dan dibandingkan