Anda di halaman 1dari 33

Drosophila melanogaster

Terdapat kromosom kelamin X dan Y


Keadaan diploid normal ditemukan pasangan
kromosom kelamin XX dan XY
Mekanisme ekspresi kelamin dikenal sebagai

Mekanisme Perimbangan antara Jumlah


X pada Kromosom Kelamin dan Jumlah
A pada Tiap Pasangan Autosom (X/A)
atau Keseimbangan Determinasi
Kelamin

Kemudian dikenal sebagai numeric sex


index
Gen-gen yang berperan dalam
mekanisme ekspresi Kelamin D.
melanogaster
1. Gen Sx1 (Sex-lethal) yang terdapat pada
kromosom x
2. Gen resesif autosomal (Gen dsx dan gen tra)
Apakah gen-gen pada kromosom Y D.
melanogaster merupakan Gen-gen
yang berperan dalam mekanisme
ekspresi kelamin?
Caddies Flies, Kupu Siang
(Butterflies), Kupu Malam
(Moths), Serta Ulat Sutera
Pada caddies flies (yang tergolong Trichoptera)
kupu siang , kupu malam, serta ulat serta
merupakan individu yag bergenotip XX pada
fenotip jantannya
Pada hewan-hewan tersebut ada pula yang
kromosom kelaminnya disimbulkan sebagai ZZ
(jantan) dan ZW/ZO untuk betinanya.
Boniella
mempunyai kelamin yang terpisah
Larva Boniella yang hidup bebas akan mejadi
betina, sedangkan larva yang menempelkan
dirinya pada betia dewasa akan menjadi jantan
karena individu betina
Merupakan contoh fenomena yang non genetik ,
dan tergantung pada faktor-faktor lingkungan
luar
Pisces
Ikan budidaya kebayakan memiliki tipe
perkelaminan gonochoristik.
Pada perkelamian gonochoristik, ikan-ikan yang
memiliki gonad dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu:
1. Spesies yang memiliki gonad belum
berdiferensiasi.
2. Spesies yang memiliki gonad sudah
berdiferensiasi.
Fenomena Hermaproditisma pada
Pisces
1. Hermaproditisma sikronous : telur dan
spermatozoa masak secara bersamaan.
2. Hermaproditisma protogynous : pertama kali
berfungsi menjadi individu betina, kemudian
berbalik (beralih) kelamin pada individu
jantan pada tahap pertumbuhan tertentu.
3. Hermaproditidma protandrous : ovarium akan
menggantikan testis dengan pembalikan
kelamin secara alami
Mekanisme ekspresi kelamin pada pisces,
kromosomal yaitu ZZ-ZW (Tergantung
komposisi kromosom telur)
Spesies ikan yang sudah diamati kebanyakan
memiliki kromosom yang bersifat heteromorfik
(pada individu jantan berupa XO, X-Y, dan XXY,
sedangkan pada individu betiina berupa ZW).
Mekanisme ekspresi kelamin pada pisces
berevolusi secara independen
Amphibi
Percobaan sex reversal menunjukkan heterogami
betina pada Xenopus laevis, Pleurodeles poireti,
P. walti, Ambystoma mexicanum, dan A.
tigrinum, serta pada Bufo bufo.

Pada Rana rapiens, kelamin ditentukan oleh


suatu lokus atau suatu daerah kecil dari
kromosom yang telah ditemukan. Bagian
selebihnya dari kromosom X dan Y
tampaknya identik
Heterogami jantan (tipe XY/XX) sudah
ditemukan pada 3 kelompok Anura-Rana
esculenta, Eupsophus migueli dan Gastrotheca
riobambe beberapa salamander serta beberbagai
jenis Dendrotriton, Nototriton, Oedipina, dan
Thorius

Heterogami betina (tipe ZZ/ZW) sudah


diketahui pada kelompok Anura, Pyxicephalus
adspersus, Siren intermedia, Ambiostoma
laterale serta Ancides ferreus
Reptilia
Pada banyak jenis reptil, individu heterogametik
berkelamin betina (ZW) dan yang homogametik
berkelamin jantan (ZZ)

Faktor spesifik dalam lingkungan merangsang


ekspresi gen-gen yang menghasilkan fenotif jantan
maupun betina.

Suhu pengeraman yang tinggi pada telur penyu


Chrysema picta biasanya menhasilkan turunan
betina sedangkan pada kadal Agama agama
biasanya menghasilkan keturunan jantan.
Aves
Kromosom kelamin pada burung disimbolkan XX
atau ZZ untuk jantan; XO, ZW atau ZO untuk
betina (seperti pada reptilia, kupu dan ngengat).

Kromosom W pada ayam yang mirip dengan


kromosom Y pada manusia bukanlah elemen
penentu kelamin betina yang kuat.

Penentuaan kelamin pada ayam dan burung secara


keseluruhan sama dengan Drosophila, yaitu
tergantung pada perimbangan Z dan A (Z/A).
Mammalia
Konstitusi kromosom dalam inti adalah yang
pertama kali menentukan diferensiasi kelamin dari
gonad awal (belum diferensiasi).

Pembentukan testis dikendalikan gen-gen yang


terdapat pada kromosom Y.

Pada ujung kromosom Y tikus ditemukan gen atau


perangkat gen yang mengendalikan suatu ciri
dominan yang disebut Sex-reversed (Sxr) trait.
Kromosom Y manusia memiliki gen Testis
Determining Factor (TDF) yang bertanggung
jawab terhadap perkembangan testis.

Gen H-Y yang terpaut kromosom Y. Protein


Antigen H-Y yang pembentukannya dikontrol
oleh gen H-Y berpreran besar pada diferensiasi
testis dan berlangsungna spermatogenesis

Gen lain yaitu gen Tfm+ yang terpaut pada satu-


satunya kromosom kelamin X (individu jantan),
mengendalikan pembentukan protein pengikat
testosteron.
Mekanisme Diferensiasi Kelamin pada
Manusia
A. Jantan
1. Pada umur 1 bulan, untuk perkembangan ke arah jantan
sudah mulai berlangsung diferensiasi gonad menjadi
testis yang dalam prosesnya bergantung pada protein
antigen H-Y.
2. Testis mensekresikan 2 hormon yaitu substansi
penghambat saluran Muller dan testosteron
Mengakinatkan saluran Wolff berkembang menjadi
epididimis, vasa deferentia, dan vesicula
seminalis dan sel-sel primordial berdeferensiasi
membentuk kelenjar cowper dan prostat. Lipatan
genital memanjang membentuk penis, dan jaringan
yang mengelilingi lipatan genital membentuk
scrotum.
B. Betina
Diferensiasi kelamin betina baru nampak pada
bulan kedua.
Karena tidak adanya protein antigen H-Y gonad
primitif berkembang menjadi ovarium, dan
karena tidak adanya testosteron dan substansi
penghambat saluran Muller, maka saluran
Muller berkembang dan saluran Wolff
mengalami degenerasi.
Lapisan genital berkembang menjadi labia
minora dan jaringan yang mengelilingi lipatan
genital menjadi labia majora.
Sel-sel primordial berkembang menjadi kelenjar
Skene dan Bartholini
Keseimbangan tertentu dalam
interaksi gen itu, yang
langsung bertanggung jawab
atas ekspresi kelamin makhluk
hidup
Pada dasarnya ihwal kelamin
adalah yang berkenan dengan
tingkat-tingkat (valensi)
kejantanan dan kebetinaan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai