Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Jam Biologis, disebut juga dengan Bioritme, adalah suatu sistem fungsi
tubuh internal (fisiologis) yang memungkinkan mahluk hidup (organisme) hidup
harmonis dengan ritme/siklus alamiah.
Atau bisa disebut dengan ritme sirkadian, ritme sikardian adalah proses
biologis yang menunjukkan osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam.
Ritme ini didorong oleh jam sirkadian, dan telah banyak diamati pada tanaman,
hewan, jamur, dan cyanobacteria. Istilah sirkadian berasal dari bahasa Latin circa,
yang berarti "sekitar" (atau "kira-kira"), dan diem atau dies, yang berarti "hari".
Ilmu formal mengenai ritme biologis sementara, seperti ritme harian, pasang
surut, mingguan, musiman, dan tahunan, disebut kronobiologi. Meskipun ritme
sirkadian terjadi secara endogen (tetap dan mandiri), ritme ini disesuaikan dengan
lingkungan sekitar oleh isyarat eksternal yang disebut zeitgebers, biasanya yang
paling penting adalah pada siang hari.
Semenjak kemunculannya di bumi, mahluk hidup telah berkembang dan
menyesuaikan aktivitasnya dengan siklus alamiah seperti siklus siang-malam,
siklus musim, gelombang pasang-surut laut yang disebabkan oleh rotasi bumi dan
gravitasi bulan. Konsep Jam Biologis ini pertama kali diteliti dan dilaporkan oleh
Curt Paul Richter, Lulusan Universitas John Hopkins, Amerika, pada tahun 1922.
Jam Biologis memiliki karakter yang unik karena Jam Biologis bersifat
dinamis dan relatif, Jam Biologis ini akan mengikuti gaya hidup seseorang secara
alamiah. Oleh karena itu pengertian Jam Biologis Normal bergantung kepada
gaya hidup seseorang.

1
1.2 RUMUSAN MAKALAH
1 Apa pengertian dari jam biologi?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi jam biologi?
3. Bagaiman jam biologi yang berlangsung pada hewan?

1.3 TUJUAN MAKALAH


Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui apa pengertian dari jam biologi
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi jam biologi
3. Mengetahui jam biologi yang berlangsung pada hewan

1.4 METODE PENULISAN

Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
keperpustakaan dan browsing internet. Kami menggunakan kedua metode tersebut
agar isi makalah ini bisa lebih lengkap.

2
BAB II
JAM BIOLOGI
2.1 Pengertian Jam Biologi
Jam Biologis disebut juga dengan Bioritme adalah suatu sistem fungsi tubuh
internal (fisiologis) yang memungkinkan mahluk hidup (organisme) hidup
harmonis dengan ritme/siklus alamiah.
Bioritme merupakan mekanisme internal yang dapat menghasilkan aksi
perilaku secara ritmik (teratur). Bioritme berupa irama perilaku hewan yang selalu
berulang, terpola dan terjadi secara periodik mengikuti irama tertentu (matahari
atau bulan) baik berupa irama harian, bulanan, atau tahunan. Munculnya Bioritme
dipengaruhi oleh:
1. Kombinasi kontrol perilaku jangka pendek (sistem saraf) dan jangka panjang
(sistem hormon).
2. Pengaruh lingkungan secara alamiah yang mempunyai siklus (daily light,
dark cycle, reasonal).
3. Pengembangan variasi fisiologis endogen dan ritme perilaku yang secara
periodik selaras dengan ritme perlakuan yang terjadi pada spesies selama
rentang evolusinya.
Berdasrkan irama pemicu eksternal (zeitgebres), Bioritme dibagi atas:
a. Ritme Harian (Circadian rhythms). Ritme berulang selama 24 jam yang
dipicu oleh faktor temperatur. Termasuk hal ini adalah hewan diurnal,
nocturnal, dan crepusculer.
b. Ritme Bulanan dan Pasang Surut (Circalunar dan Circatidal).Mengikuti
siklus rotasi bulan, ex: reproduksi cacing paolo. Siklus rotasi bulan
menimbulkan pasang-surut, pasang surut tidak secara langsung menjadi
pemicu ritme circatidal, tetapi fluktuasi antara paparan air laut dengan udara
terbuka yang dominan, ex: perilaku filtrasi bivalvia dan perilaku polychaeta.
c. Ritme Tahunan (Circanual). Irama jangka panjang, berkaitan dengan
perilaku migrasi, reproduksi, dan dormansi, ex: burung migrasi, dormanis
tupai gunung Alpen, perilaku bersarang berang-berang.

3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Jam Biologi

Banyak jenis hewan mamalia seperti kelelawar, harimau dan bangsa


kucing kurang aktif pada siang hari dan makan saat matahari tenggelam atau aktif
malam hari. Akan tetapi, banyak jenis burung tidur pada malam hari dan banyak
melakukan aktivitas pada siang hari. Pola hidup yang berulang-ulang setiap hari,
seperti siklus tidur atau bangun pada makhluk hidup disebut Ritme Sikardian
(Cycardian Rythms). Pada tanaman dan juga makhluk hidup lainnya, ritme biologi
dikatakan juga dengan istilah Jam Biologi. Penyebab eksternal, khususnya siklus
cahaya dapat mengatur waktu, membuat tubuh memiliki koordinasi ritme dengan
ketat. Selain factor lamanya organisme didedahkan pada periode terang gelap
tertentu, temperature juga berperan dalam ritme biologi.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi antara lain:
1. Perilaku dihasilkan oleh gen dan faktor-faktor lingkungan
Seperti ciri fenotipik lainnya, perilaku memperlihatkan suatu kisaran
variasi fenotipik yang bergantung pada lingkungan, dimana genotype itu
diekspresikan. Namun demikian terdapat suatu norma reaksi.
2. Perilaku dapat diubah oleh pengalaman di lingkungan.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku adalah semua
kondisi dimana gen yang mendasari perilaku itu diekspresikan. Hal ini meliputi
lingkungan kimiawi di dalam sel, dan juga semua kondisi hormonal dan
kondisi kimiawi serta fisik yang dialami oleh seekor hewan yang sedang
berkembang didalam sebuah sel telur atau didalam rahim.
3. Perilaku juga meliputi interaksi beberapa komponen system saraf hewan
dengan efektor dan juga berbagai interaksi kimia, penglihatan, pendengaran,
atau sentuhan dengan organisme lain.
Tidak tepat jika mengatakan bahwa setiap perilaku hanya semata-mata
disebabkan oleh gen. semua gen, termasuk gen-gen yang ekspresinya mendasari
perilaku bawaan, memerlukan suatu lingkungan untuk diekspresikan.

4
2.3 Jam Biologi yang Berlangsung pada Hewan
1. Pada kupu-kupu
Kupu-kupu bersifat diurnal (aktif pada siang hari). Pada siang hari kupu-
kupu aktif melakukan aktivitas terbang. Sedangkan pada malam hari kupu-kupu
beristirahat diantara pepohonan. Biasanya pada siang hari kupu-kupu mencari
makan dan melakukan proses reproduksi. Dalam mencari makan biasanya kupu-
kupu melakukannya secara individual. (Djunijanti Piggie, 2006: 16)
Aktivitas kupu-kupu sangat dipengaruhi oleh cuaca, pada cuaca mendung
apalagi hujan akan membuat kupu-kupu enggan terbang (Soekardi, 2007)
Kupu-kupu biasanya melakukan aktivitas makan mengunjungi bunga pada
pagi hari pukul 8.00-10.00, saat sinar matahari mulai muncul. Semakin siang
kupu-kupu akan semakin aktif terbang, namun jika cuaca mendung apalagi hujan,
kupu-kupu akan enggan terbang. Selanjutnya pada siang hari pukul 12.00-15.00
kupu-kupu akan beristirahat di tempat-tempat yang teduh. Periode makan akan
terjadi mbali pada sore hari 15.00-17.00. dan pada malam hari kupu-kupu akan
tinggal di pohon untuk beristirahat dan berlindung.
Kupu-kupu yang akan kawin dapat dilihat dari cara ia terbang, yaitu kupu-
kupu jantan dan betina terbang secara berpasangan, ketika terjadi perkawinan
maka kupu-kupu akan hinggap di daun-daun pohon atau bunga. Perkawinan
berlangsung antara 1-2 hari dengan cara menggantungkan diri, posisi sayap
terbuka, bagian ujung abdomen jantan menjepit ujung abdomen betina. Tiga atau
empat hari setelah perkawinan kupu-kupu betina siap bertelur (Sasmita 2001)

2. Pada reptil dan pisces

Organisme biologis memiliki jam biologis untuk memfasilitasi mereka


dengan waktu untuk aktif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya, sehari
(24 jam) adalah satuan utama spesies biologis dan waktu utama adalah siang hari
dan malam hari. Organisme dapat dibagi menjadi dua kelompok utama,
berdasarkan waktu yang mereka aktif, yang bersifat nokturnal dan diurnal. Ada
banyak perbedaan antara organisme nokturnal dan diurnal.

5
Nokturnal adalah kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan
organisme yang aktif pada malam hari. Kendala utama untuk makhluk nokturnal
adalah kurangnya sinar matahari, dan mereka telah mengatasi masalah dalam
sedemikian rupa sehingga malam menjadi berkat untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Ada banyak adaptasi yang ditunjukkan oleh hewan nokturnal, untuk
memaksimalkan penggunaan malam hari. Kelelawar, burung hantu, sebagian
besar ular, banyak mamalia, dan sejumlah invertebrata.

Kebutuhan biologis dasar seperti kegiatan makan dan berkembang biak


dilakukan selama waktu organisme aktif, yang merupakan malam hari dalam
kasus ini. Terlepas dari kurangnya sinar matahari, adanya suara yang sangat
rendah di malam hari.

Diural

Ketika suatu organisme tetap aktif selama siang hari, organisme yang
dikenal sebagai organisme diurnal. Cahaya dan panas pada siang hari menjadi
kondisi fisik utama yang mendukung organisme diurnal. Banyak reptil dan hewan
ektodermik lainnya adalah diurnal, yang membantu mereka untuk
mempertahankan suhu tubuh mereka melalui panas dari lingkungan eksternal.
Namun, ada banyak spesies reptil nokturnal meskipun pengumpulan energi ini

6
dilakukan pada siang hari. Biasanya, sebagian besar spesies serangga penyerbuk
yang efektif adalah diurnal dan, sebagian besar tanaman berbunga telah dipilih
untuk menjadi diurnal untuk mencapai penyerbukan yang efektif. Karena mudah
untuk menemukan dan menangkap spesies mangsa pada siang hari, sebagian besar
hewan predator adalah diurnal. Selain itu, sebagian besar hewan herbivora adalah
diurnal, yang terutama karena fakta bahwa penyimpanan makanan yang
dihasilkan pada tanaman melalui fotosintesis diambil dari daun pada malam hari.
Ada sekian banyak contoh untuk menggambarkan organisme diurnal dengan
keuntungan begitu, dan mereka membuat sebagian besar makhluk biologis dunia.

PERBEDAAN ANTARA NOKTURNAL DAN DIURNAL


1. Nokturnal adalah ketika organisme aktif di malam hari, sedangkan diurnal
adalah kebalikan dari itu.
2. Spesies diurnal beriklan melalui warna dan parameter yang terlihat
lainnya, sedangkan spesies nokturnal terutama tergantung pada parameter
pendengaran.

Jam Biologi pada Pisces

Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan Periode Aktif Mencari Makan:


1. Ikan Nokturnal (aktif ketika malam hari), contohnya pada ikan-ikan dari Suku
Holocentridae (Swanggi), Suku Apogoninade (Beseng), Suku Hamulidae.
Priacanthidae (Bigeyes), Muraenidae (Eels), Seranidae (Jewfish) dan beberapa
dari suku dari Mullidae (goatfishes) dll

2. Ikan Diurnal (aktif ketika siang hari), contohnya pada ikan-ikan dari Suku
Labraidae (wrasses), Chaetodontidae (Butterflyfishes) Pomacentridae
(Damselfishes), Scaridae (Parrotfishes), Acanthuridae(Surgeonfishes),
Bleniidae(Blennies), Balistidae (triggerfishes), Pomaccanthidae (Angelfishes),
Monacanthidae, Ostracionthidae(Boxfishes),etraodontidae, Canthigasteridae dan
beberapa dari Mullidae (goatfishes)

7
3. Ikan Crepuscular (aktif diantara) contohnya pada ikan-ikan dari suku
Sphyraenidae (Baracudas), Serranidae (groupers), Carangidae (Jacks),
Scorpaenidae (Lionfishes), Synodontidae (Lizardfishes), Carcharhinidae,
lamnidae, Spyrnidae (Sharks) dan beberapa dari Muraenidae (Eels).

Jam Biologi pada Reptil

Leopard gecko

Reptil yang termasuk binatang nokturnal (aktif pada malam hari ini), bisa
tidak makan selama bermingu-minggu karena memiliki kandungan lemak yang
ada pada ekor

Beberapa hewan nokturnal telah punah , hal ini terutama disebabkan


karena habitattnya yang menurun dan perambatan manusia atas tanah untuk
proyek-proyek pembangunan. Dalam hal kelangsungan hidup, keuntungan utama
dari hewan nokturnal adalah kurangnya kompetisi dalam mencari makan dan
perlindungan dari predator. Hal ini karena pada saat kita tidur, hewan nokturnal
berkeliaran dan mencari mangsanya.

8
3. Pada Amphibi dan Mamalia

Menurut Nicole Milliner (2004) yang pernah melakukan pengamatan pada


perilaku Fishing Cat (Felis viverrina) diketahui sebagai berikut :

Fishing Cat Behaviors

5% 0%
1%2% nap
19%
clean

yawn

sit

lay
7%
pace
35%

drink
3%

wade

sniff
12%
scratch

16%

Amfibia merupakan hewan yang kerap disebut berdarah dingin. Istilah ini
kuranglah tepat karena suhu bagian dalam, yang diatur mengunakan perilaku
mereka, seringkali lebih panas daripada burung dan mamalia terutama pada saat
mereka aktif.Bahan suhu tubuh mereka, terutama di iklim panas, bisa jadi lebih
panas daripada hewan-hewan yang dikenal sebagai berdarah panas. Baik amfibi
maupun reptil bersifat ectothermic dan poikilotherm yang berarti mereka
menggunakan sumber panas dari lingkungan untuk memperoleh energi.
Perbedaan utama antara berdarah dingin dan berdarah panas adalah
yang pertama suhu tubuhnya lebih berfluktuasi dengan adanya masukan dari
lingkungan.Sementara hewan berdarah panas (mamalia, misalnya) adalah
homeothermic dimana suhu tubuh dikelola dengan metabolism tubuh.Beberapa
reptil besar seperti buaya, penyu dan kadal besar bahkan mencapai tingkat
homeothermy, yaitu suhu mereka tidak terlalu berfluktuasi dengan lingkungan.

9
Hal ini disebabkan oleh adanya proses giganthothermy, dimana hewan yang
sangat besar akan mempertahankan suhu badan konstan dengan sedikit masukan
dari lingkungan (Mirza, 2010).
Hewan poikilotherm memiliki metabolism rendah, oleh karena itu mereka
mampu tidak makan dalam waktu yang relatif lama. Sebagai contoh, beberapa
jenis ular dapat makan hanya satu bulan sekali. Namun demikian, kebanyakan
katak harus makan setiap hari atau beberapa hari sekali, kecuali pada saat dorman
dimana mereka bisa tidak makan selama beberapa bulan (Nazri dan Novarino,
2009).
Jam Biologi Pada Manusia

Contoh jam biologis tubuh manusia juga dapat dilihat dari proses detoksin
pada tubuh manusia. Tubuh mempunyai waktu-waktu tertentu pada proses
metabolisme sehingga membuat tubuh kita selalu sehat. Pada jam berikut organ-
organ dalam tubuh kita melakukan proses metabolisme :

Pukul 21.00 23.00


Pada waktu ini adalah masa pembuangan zat-zat yang tidak berguna/beracun di
bagian antibodi. Jadi sebaiknya pada jam ini tubuh harus rileks/santai, mungkin
anda bisa mendengarkan musik sembari bersantai dengan memonton hiburan di
televisi.

Pukul 23.00 01.00


Jam berikut adalah proses detoksin dibagian hati, yang mengharuskan kita untuk
tidur pulas agar proses tersebut tidak mengalami gangguan. Itulah yang
menyebabkan banyak orang yang menderita lever, dikarenakan proses detoksin
mengalami gangguan.

Pukul 01.00 03.00


Setelah proses detoksin pada bagian hati maka proses detoksin akan berlanjut ke
bagian empedu, seperti yang kita ketahui bahwa empedu adalah bagian dari organ

10
tubuh kita yang menjadi tempat proses terakhir detoksin, serta disinilah zat-zat
tidak berguna/racun berakhir.

Pukul 03.00 05.00


Proses detoksin berlanjut ke paru-paru, yang dapat menyebabkan batuk kepada
para penderita batuk dikarenakan proses pembersihan sudah mencapai saluran
pernapasan.
Pukul 05.00 07.00
Proses detoksin berakhir pada bagian usus besar yang sering menyebabkan kita
ingin buang air besar, untuk membuang sampah proses pencernaan makanan
untuk menjadi feses.

Pukul 07.00 09.00


Untuk menjaga kesehatan agar selalu terjaga pastikan sarapan dipagi hari sebelum
jam 07.30, karena pada jam ini adalah masa penyerapan gizi makanan di usus
kecil. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk meminum segelas susu dipagi hari,
tujuannya agar gizi yang terkandung didalam susu terserap sempurna oleh usus
kecil untuk disuplai ke tubuh.

Berikut ini diberikan jam biologis fungsi tubuh manusia secara umum:

Pukul 01.00 02.00:Fase tidur paling lelap


Pada jam-jam tersebut, aktivitas berbagai sistem organ banyak yang
diistirahatkan. Namun bagi yang hamil, produksi progesteron akan meningkat
sehingga peluang untuk melahirkan pada tengah malam selalu lebih tinggi.

Pukul 04.00 05.00: Suhu tubuh paling rendah

Pukul 05.00 06.00: Peningkatan tekanan darah paling tajam


Produksi melatonin atau hormon yang memicu rasa kantuk mulai berhenti,
sementara tekanan darah meningkat paling tajam dibandingkan waktu lainnya.

11
Produksi kortisol atau hormon stres meningkat sehingga otak siap untuk bekerja
seharian, namun peningkatannya tidak sampai memicu stres.

Pukul 07.00: Hormon seks meningkat


Peningkatan testosteron pada pria maupun wanita terjadi pada pagi hari, sehingga
mampu membangkitkan gairah seks.

Pukul 08.00: Pergerakan usus meningkat


Jam ini cocok untuk buang air besar (BAB) pada pagi hari. Karena pada jam ini
adalah proses alamiah, yakni terjadi pergerakan usus paling tinggi pada waktu
tersebut. Pengukuran berat badan paling akurat dilakukan pada pagi hari setelah
buang air besar.

Pukul 09.00: Metabolisme paling tinggi


Waktu yang tepat untuk sarapan pagi adalah sekitar pukul 9 karena ada
peningkatan metabolisme. Artinya lemak-lemak yang diserap dari makanan pada
waktu-waktu tersebut tidak akan banyak yang menumpuk.

Pukul 10.00 11.00: Kewaspadaan tinggi


Ibarat mesin diesel, tubuh dan pikiran sudah panas dan mencapai kondisi ideal
untuk beraktivitas saat menjelang siang. Tingkat kewaspadaan tinggi, jarang ada
yang mengantuk kecuali memang sedang kurang tidur.

Pukul 11.00 14.00: Stres meningkat


Jeda istirahat dibutuhkan untuk memberi kesempatan bagi tubuh dan pikiran
untuk menyegarkan diri. Makan siang di luar bisa menyegarkan pikiran, sekaligus
membiarkan tubuh terkena sinar matahari yang bisa memperkuat sistem
kekebalan tubuh.

12
Pukul 14.00 15.00: Koordinasi terbaik
Melakukan banyak hal sekaligus atau multitasking paling cocok dilakukan pada
siang hari, karena kemampuan otak untuk melakukan koordinasi berada pada titik
tertinggi. Di sisi lain, proses pencernaan makanan belum selesai sehingga
kemampuan fisik agak berkurang.

Pukul 15.00 17.00: Denyut jantung paling stabil


Jika ingin berolahraga, sore hari adalah waktu paling tepat karena level adrenalin
berada di level tertinggi. Selain itu, denyut jantung dan tekanan darah paling stabil
sehingga cocok untuk melakukan aktivitas fisik.

Pukul 17.00 20.00: Proses pembuangan racun


Fungsi hati dalam memproses racun-racun sisa metabolisme paling tinggi pada
sore hari, sehingga perlu didukung dengan minum air putih. Keinginan untuk
ngemil juga tinggi karena kemampuan indra penciuman (hidung) dan perasa
(lidah) meningkat.

Pukul 20.00 22.00: Metabolisme dan pergerakan usus berkurang


Karena aktivitas fisik berkurang, maka pembakaran energi tidak banyak terjadi di
malam hari. Artinya jika makan di malam hari, maka cadangan energi yang
disimpan dalam bentuk lemak juga akan semakin banyak.

Pukul 22.00 23.00: Hormon seks meningkat lagi


Dibandingkan pagi hari, peningkatan libido atau gairah seks pada malam hari
tidak terlalu tinggi karena secara fisik sudah kelelahan. Namun peluang terjadinya
ovulasi dan pembuahan paling tinggi pada hubungan seks malam hari menjelang
tidur ketimbang pagi hari.

13
Jam biologi atau Ritme sikardian

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Jam Biologis disebut juga dengan Bioritme adalah suatu sistem fungsi
tubuh internal (fisiologis) yang memungkinkan mahluk hidup (organisme)
hidup harmonis dengan ritme/siklus alamiah.
2. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi antara lain:
a. Perilaku dihasilkan oleh gen dan faktor-faktor lingkungan
b. Perilaku dapat diubah oleh pengalaman di lingkungan
c. Perilaku juga meliputi interaksi beberapa komponen system saraf
hewan dengan efektor dan juga berbagai interaksi kimia, penglihatan,
pendengaran, atau sentuhan dengan organisme lain
3 . Organisme biologis memiliki jam biologis untuk memfasilitasi mereka
dengan waktu untuk aktif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya,
sehari (24 jam) adalah satuan utama spesies biologis dan waktu utama
adalah siang hari dan malam hari.

3.2 SARAN

Saran dari kelompok kami, ketika kita mempelajari atau membuat makalah
jam biologi hendaknya didasari pada sumber yang tepat untuk digunakan sebagai
bahan referensi dalam pembuatan makalah yang bagus agar tidak ada kesalahan
dalam penulisan maupun dalam pemahaman.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amalia dkk. Jurnal Shalihah Kupu-Kupu. Unpad : Bandung

Anonim. a. 2015. https://books.google.co.id. Kura Kura Ular, & Gecko: Reptil


Unik Nan Eksotik. Agromedia: Jakarta (diakses tanggal 10 maret 2015)

Padikan. 2004. Panduan dasar untuk pengenalan ikan karang secara visual
Indonesia. Pdf (diakses tanggal 10 maret 2015)

Lynch, JJ and Alexander, G. 1986. Animal Behavior . Sidney University Press.


Sidney.

16

Anda mungkin juga menyukai