Anda di halaman 1dari 8

PROSES PEMEKARAN BUNGA TULIP

Oleh :
Andreanne Poppy
Nailatul Izza H
Roserli Muharni
Mutiara Wisni
Muhammad Rifqi A.

B1J013128
B1J013130
B1J013134
B1J013136
B1J013138

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2015

PRAKATA
Puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadiratAllah SWT atas rahmat
dankarunia-Nya tim penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul PROSES
PEMEKARAN BUNGA TULIP.
Penyelesaian penulisan Makalah ini tidak lepas dari bantuan, kerjasama,
motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak sehingga tim penulis mengucapkan
rasa syukur dan terima kasih yang yang sebesar-besarnya kepada:
1

Allah

SWT yang

telah

memberikan

keyakinan

kepada

kami

untuk

menyelesaikan karya tulis ini, serta Nabi Muhammad SAW sebagai Rasulullah
yang telah memberikan teladan berupa semangat yang besar untuk selalu
2

berjuang di jalan Allah.


Orang tua kami, yang selalu memberikan dukungan berupa kasih sayang dan doa
atas keberhasilan Makalah ini.

Ibu Murni Dwiarti dan Bapak Rachmatino, serta segenap Tim Dosen Fisiologi
Tumbuhan II selaku dosen pembimbing. Atas bimbingan dan dukungannya
Makalah ini dapat diselesaikan.

Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun secara tidak
langsung dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Tim penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki,

bahwa penyusunan Makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu
pemberian kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Purwokerto, Maret 2015

Tim Penulis

A. PENDAHULUAN

Bunga tulip adalah salah satu bunga yang indah dan sudah ditaman sejak 500
tahun yang lalu. Tulip (Tulipa) yang merupakan nama genus untuk 100 spesies
tumbuhan berbunga yang termasuk ke dalam keluarga Liliaceae. Tulip berasal dari
Asia Tengah, tumbuh liar di kawasan pegunungan Pamir dan pegunungan Hindu
Kush juga stepa di Kazakhstan. Bunga tulip bisa dimakan, tapi mungkin untuk
keunikan yang satu ini, belum begitu populer di Indonesia.Bunga tulip juga
mempunyai manfaat yang cukup besar bagi kesehatan seperti untuk penderita
anemia, gangguan sirkulasi darah, kanker darah dan masalah lainnya.Biasanya
bagian yang dimakan dari bunga tulip adalah umbinya.Tapi, jika Anda tidak terbiasa,
sebaiknya Anda harus mencari informasi yang lebih jelas tentang hal ini.Karena
bunga tulip juga mengandung rasa pahit dalam umbinya.
Bunga tulip ini adalah tanaman umbi-umbian. Bunga tulip tumbuh baik di
suhu yang dingin, tapi bukan berarti tumbuh di lokasi yang basah.Tulip tingginya
antara 10-70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit memanjang berwarna hijau
nuansa kebiru-biruan dan bunganya berukuran besar terdiri 6 helai daun
mahkota.Tulip hasil persilangan menghasilkan bunga berwarna tunggal yakni merah,
oranye, kuning, hijau, biru, ungu atau berbagai macam kombinasi dan gradasi
warna.Tulip menghasilkan biji-biji berbentuk bundar pipih yang dibungkus kapsul
kering.
Biasanya bunga tulip mekar pada musim semi, dimana suhu mulai hangat.
Berdasarkan saat mekarnya, bunga tulip dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis
tersebut antara lain :
1. Tulip awal musim; tulip jenis ini mekar lebih awal yakni mulai bulan Maret
hingga April. Beberapa kultivar bunga ini antara tulip red emperor, tulip
waterlily, dan tulip greigii.
2. Tulip tengah musim; tulip jenis ini mekar lebih awal mulai bulan April hingga
Mei. Beberapa kultivar bunga ini antara tulip swan sayap, tulip kakatua, dan tulip
darwin.
3. Tulip akhir musim; tulip jenis ini mekar lebih akhir yakni mulai bulan Mei.
Beberapa kultivar bunga ini antara lain rembrandt.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut iritabilitas, dan
mampu pula menanggapi rangsang tersebut.Salah satu bentuk tanggapan yang umum
adalah berupa gerak.Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh (fisiologi)
dan karena rangsangan dari luar (Sinha, 2004). Walaupun tidak memiliki alat indra,
tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan
terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula
tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia.Ada tiga macam gerak pada
tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan
namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.Kata nasti berasal
dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat.Oleh karena itu, arah
gerak dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasti ditentukan oleh
tumbuhan itu sendiri (Prawiranata et al., 1991).
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, gerak nasti dibedakan menjadi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Fotonasti
Niktinasti
Tigmonasti
Termonasti
Haptonasti
Nasti Kompleks
Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh

rangsang berupa suhu. Biasanya akan terlihat terbalik dalam mekar dan menutupnya
respon pada bunga-bunga tertentu. Misalnya ketika bunga ditaruh dengan sinar
matahari, bunga tetap menutup, tetapi ketika dibawa ke dalam ruangan bunga akan
membuka meski tidak terkena cahaya matahari (Scott, 2013). Contoh termonasti
yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang membuka
karena pengaruh suhu. Bunga-bunga tersebut mengembang jika mengalami kenaikan
suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga tersebut akan menutup lagi.

PEMBAHASAN
Tulip tidak bisa hidup di alam terbuka wilayah tropis karena memerlukan
suhu rendah di musim dingin untuk dapat tumbuh.Tulip dapat dipaksa untuk
berbunga lebih cepat dari normal jika diletakkan di tempat yang suhunya sudah
diatur.Varietas tulip tertentu menunjukkan bahwa gerakan tergantung pada kenaikan
suhu, dan tidak terpengaruh oleh intensitas cahaya. Secara umum bunga tulip mekar
pada suhu 180C (Ho, 1976).
Mekanisme mekarnya bunga dapat terjadi akibat perbedaan kecepatan
pertumbuhan antara dua sisi petal. Contohnya pada mesofil pada petal bunga tulip
yang memiliki suhu tumbuh optimum yang berbeda antara sisi dalam dan sisi luar.
Mesofil luar memiliki suhu optimum untuk bertumbuh 10 oC lebih rendah dari pada
sisi dalamnya (Wood, 1953). Oleh karena itu, Ketika suhu hangat maka mesofil di
sisi dalam petal bertumbuh lebih cepat dibandingkan sisi luar sehingga menyebabkan
petal melengkung dan bunga menjadi mekar. Sebaliknya saat suhu turun 10 oC lebih
dingin, maka pertumbuhan mesofil petal sisi luar akan lebih cepat dari pada sisi
dalamnya sehingga bunga kuncup kembali.
Menurut Pfeffer (1897) Bunga Tulip memerlukan kenaikan suhu minimum
2Cuntuk menyebabkan mekarnya bunga.Pemekaran padabunga tulip secara normal
akan diikuti dengan pegaturan gerak dan arah sebagai hasil dari pengaruh
temperature. Penurunan suhu menyebabkan penutupan bunga.Tidak ada gerakan
regulasi setelah penutupan.Bohner (1934) menyatakan bahwa bunga tulip memiliki
standar suhu yang mengatur kapan bunga tulip mekar dan kapan menutup.
Pergerakan yang terjadi dipengaruhi oleh perbedaan dari proses pertumbuhan dua sisi
anggota perhiasan bunga pada suhu berbeda. Pada pemanasan, permukaan bagian
dalam tepal menunjukkan peningkatan panjang yang intensif; dan pada permukaan
luar tidak terjadi pemanjangan.
Wiedersheim (1904) meneliti pengaruh kenaikan suhu pada bunga
tulip.Keduanya

menunjukkan

bahwa

kenaikan

suhu

menyebabkan

adanya

pemanjangan petal baik pada permukaan luar maupun dalam.Biinning (1929) juga
melakukan penelitian serupa dengan cara yang berbeda. Dia menghangatkan
permukaan luar tepal, dan menghasilkan gerakan penutupan kecil, sehingga
menunjukkan

bahwa

permukaan

luar

juga

menanggapi

kenaikan

suhu

pertumbuhan.Secara umum, disepakati bahwa gerakan menutup disebabkan oleh

pertumbuhan yang lebih cepat pada permukaan luar pada saat pendinginan.Pada suhu
rendah permukaan bagian dalam tumbuh sangat lambat.

KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Suhu optimum bagi mekarnya bunga tulip adalah pada suhu 18C.
2. Mekarnya bunga tulip disebabkan pergerakan termonasty.
3. Adanya perbedaan temperatur optimum untuk tumbuh pada kelopak dalam dan
kelopak luar.

DAFTAR PUSTAKA
Ho, L. C. and A. R. Ress. 1975. Re-Mobilization and Redistribution of Reserves In
The Tulip Bulb In Relation To New Growth Until Anthesis. New Phytol 76,
59-68.
Prawiranata, W. Harran, S. danTjondronegoro, P. 1991. Ttropisme, Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Departemen Botani Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Scott, P. 2013. Physiology and Behaviour of Plants. John Wiley & Sons. New York.
Sinha, R. K. 2004. Modern Plant Physiology. CRC Press. London.
Wood WML. 1953.Thermonasty in Tulip and Crocus Flowers.Journal of
Experimental BotanyVol. 4, No. 10, pp. 65-77, Feb. 1953.

Anda mungkin juga menyukai