Anda di halaman 1dari 23

Bahan kimia toksik yang sering

mencemari makanan
Sianida:
Asam sianida (HCN)
Garam sianida (KCN, NaCN dll)
Pestisida:
Insektisida
Herbisida
Fungisida
dll
TOKSISITAS SIANIDA
• Sumber:
- elektroplating
• - Metalurgi
• - ekstraksi emas dan perak
• - Pabrik fiber sintetik, plastik
• - fumigasi, pupuk dsb

• Rute masuk kedalam tubuh:


• - Tertelan (peroral)
• - inhalasi
• - absorpsi melalui kulit
Mekanisme toksisitas:

- Cyanida berikatan dengan trivalen Fe ---- enzim inaktif


• -enzim cytochrom oksidase:- cytochrom a-a3------
transport elektron diblok
• -Konsumsi oksigen dalam sel menurun --sel mengikat racun
PO2
• -Oksigen mencapai jaringan normal tetapi tidak dapat
digunakan
• Penderita keracunan
hipoksia

mati
Bahan kimia mengandung Cyanida
Tabel 1. Contoh komponen bahan kimia yang mengandung cyanida
Nama Formula Bentuk komersial Dosis fatal
(TLV)
Aceton cyanohydrin (CH3)2C(OH)CN - 15mg/Kg
Acetonitrile CH3CN Solvent 120mg/Kg
Acrylonitrile CH2:CN Serat sintetis dan 35-90mg/Kg
plastik
Calcium cyanamide CaCN2 Pupuk 40-50g
Calcium cyanide Ca(CN)2 Fumigasi, pestisida 5mg/cu
Cyanogen N:CC:N Fumigasi,blast furnace 13ppm
Cyanogen bromida CNBr Fumigant 13ppm
Cyanogen chlorida CNCl Organik sintesis 13ppm
Dimethyl cyanamide (CH3)2NCN Organik sintesis 75mg/Kg
Hydrocyanic acid HCN Fumigant 0,5mg/Kg
Nitroprussid Na2{Fe(NO)(CN)5.H2O Antihypertensi,reagen 10mg/Kg
Potassium cyanat COCN Herbisida,reagenkimia 1g/Kg
Potassium cyanide KCN Elektroplating 2mg/Kg
Potassium ferrocyanide K4Fe(CN)6.3H2O Metallurgi 1,6g/Kg
Sodium cyanide NaCN Elektroplating 2mg/Kg
Sumber cyanida lainnya

• Tanaman mengandung cyanida:


• - biji buah: - apel, peach, plum, aprikot,cherry,
almond
• - tanaman: -daun dan umbi ketela racun
• -umbi singkong
• Amygdalin-senyawa cyanogenik glikosida dalam tanaman
dan biji buah tersebut
H

C C5H10O4 --- O -- C6H11O5

CN
Mekanisme

Betha glukosidase
• Amygdalin +H2O Mandelonitril glycosida

• Glukosa + mandelonitril benzaldehyd + HCN


MEKANISME TOKSISITAS
• Cyanida mengikat trivalen Fe --------- enzim tidak aktif

• Enzim cytochrom oksidase (cytochrom a-a3komplek) + sistem transport elektron

• Transport elektron dari cytochrom a3 diblok ----------- oksigen sel menurun

• Sel mengikat PO2 (racun) ---- sel cukup oksigen ttp tdk dapat digunakan

• Penurunan respirasi aerobik sel


GEJALA

• -Sangat bergantung pada jenis cyanida-- HCN paling toksik--


mati dalam beberapa detik
• -Garam cianida termakan—absorpsi lambat—gejala lambat
timbul: lemah, sakit kepala, mual, muntah
• -kekurangan O2 dari beberapa sel aortik dan
karotikpenyebab utama kematian
• -Iritasi mukosa pencernaan sebabkannausea dan vomitus
Tabel 2. Hubungan antara kandungan cyanida dalam darah dan
gejala khas yang timbul
Kandungan CN Derajat keracunan Gejala
(mg/L)
0,5-1,0 Ringan Denyut nadi cepat
Sakit kepala
Lemah
1,0-2,5 moderat Stupor tetapi ada
reaksi
tachycardia
2,5 - lebih Parah tachipnea
Koma, tak ada reaksi
hypertensi
respirasi lambat
pupil dilatasi
cyanosis
Kematian jika tak
tertolong
pengobatan

- Keracunan akut sulit ditolong


- Pengobatan terutama ditujukan untuk menurunkan
jumlah sianida dalam jaringan
- Satu paket antidotum:
- Amyl nitrit inhalant
- 3% larutan sodium nitrit
- 25% larutan sodium thiosulfat
• Tahap 1: diberi inhalasi amyl nitrit
• Tahap2: injeksi iv. Sodium nitrit 3%
• Tahap 3: diberi thyosulfat mengikat CN menjadi
thyocianat--diekskresikan

• Persamaan A: Hb(Fe2+)+amylnitrit---metHb(Fe3+)
• Persamaan B: cyanida+metHb------cyanmetHb
• Persamaan C: Cyanida+cytchrom oksidasi
kompl+metHb-CyaometHb+cytchrom Oksidase
• Persamaan D: CyanometHb+thyosulfat --
thyocyanat+sulfit+metHb
• Pemberian gas Oksigen ---- antidotum tdk spesifik -
baik untuk pengobatan toksisitas cyanida

• Alasan: 1. Dapat mengganti ikatan cyanida dalam


cytochrom oksidase

• 2. Meningkatkan jumlah oksigen intraseluler --


Cytocrom oksidase berfungsi kembali
Jenis pestisida
Klasifikasi Bentuk Kimia Bahan active Keterangan

1. Insektisida Botani Nikotine Tembakau


Pyrethrine Pyrtrum
Rotenon -
Carbamat Carbaryl toksik kontak
Carbofuran toksik sistemik
Methiocorb bekerja pada lambung
juga moluskisida
Thiocarb toksik kontak
Organophosphat Dichlorovos toksik kontak, sistemik
Dimethoat
toksik kontak
Palathion toksik kontak
Malathion kontak dan ingesti
Diazinon
Chlorpyrifos kontak, ingesti
Organochlorin DDT persisten
Lindane persisten
Dieldrin kontak, ingesti
Eldrin kontak, ingesti
Endosulfan
gammaHCH
jenis
Herbisida Aset anilid Atachlor Sifat residu
Amida Propachlor
Diazinone Bentazaone Kontak
Carbamate Chlorprophan
Asulam
Triazine Athrazin
Metribuzine
Triazinone Metamitron Toksin kontak

Fungisida Inorganik Bordeaux mixture Protektan


Copper oxychlorid Proteoktan
Mercurous chloride
Sulfur
Benzimidazole Thiabendazole Protektan, sistemik
Hydrocarbon- Tar oil Protektan, kuratif
phenolik
Rumus bangun
Nama Structure

Tetraethylpyrophosphate (TEPP)

Parathion

Malathion

Sarin
Nama Structure

Tetraethylpyrophosphate
(TEPP)

Parathion

Malathion

Sarin
Mekanisme
Mekanisme
Ikatan enzim

Pada bentuk ini enzim mengalami phosphorylasi.

Dalam bentuk ini enzim mengalami karbamilasi


Gejala
Efek Gejala
1. Muskarinik - Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree
(SLUD)
- Kejang perut, Nausea dan vomitus
- Bradicardia, Miosis, Berkeringat

2. nikotinik - Pegal-pegal, lemah, Tremor


- Paralysis, Dyspnea
- Tachicardia

3.sistem-saraf - Bingung, gelisah, insomnia, neurosis, Sakit


kepala
pusat - Emosi tidak stabil, Bicara terbata-bata
- Kelemahan umum, Convulsi
- Depresi respirasi dan gangguan jantung, Koma
Organoklorin
Tabel 3. Klasifikasi insektisida organokhlorin
Kelompok Komponen
Cyclodienes Aldrin, Chlordan, Dieldrin,
Heptachlor, endrin,
Toxaphen, Kepon, Mirex.
Hexachlorocyclohexan Lindane
Derivat Chlorinated-ethan DDT
Organoklorin
gejala toksisitas
• berlangsung sampai beberapa tahun kemudian, bahkan sampai sekarang residu
DDT masih dapat terdeteksi. Gejala yang terlihat pada intoksikasi DDT adalah
sebagai berikut:
• Nausea, vomitus
• Paresthesis pada lidah, bibir dan muka
• Iritabilitas
• Tremor
• Convulsi
• Koma
• Kegagalan pernafasan
• Kematian
Pengobatan organoklorin
• Pengobatan keracunan pestisida ini harus cepat dilakukan terutama untuk
toksisitas organophosphat.. Bila dilakukan terlambat dalam beberapa
menit akan dapat menyebabkan kematian. Diagnosis keracunan dilakukan
berdasarkan terjadinya gejala penyakit dan sejarah kejadiannya yang
saling berhubungan. Pada keracunan yang berat , pseudokholinesterase
dan aktifits erytrocyt kholinesterase harus diukur dan bila kandungannya
jauh dibawah normal, kercaunan mesti terjadi dan gejala segera timbul.
• Pengobatan dengan pemberian atrophin sulfat dosis 1-2 mg i.v. dan
biasanya diberikan setiap jam dari 25-50 mg. Atrophin akan memblok efek
muskarinik dan beberapa pusat reseptor muskarinik. Pralidoxim (2-PAM)
adalah obat spesifik untuk antidotum keracunan organofosfat. Obat
tersebut dijual secara komersiil dan tersedia sebagai garam chlorin.

Anda mungkin juga menyukai