BY: WINANGUN
PENDAHULUAN
KEHIDUPAN MAKIN SULIT STRESS ↑↑
INTOKSIKASI MENINGKAT
KENAKALAN REMAJA MENINGKAT NAPSA
INTOKSIKASI KRN UPAYA BUNUH DIRI
PENGGUNAAN BAHAN KIMIA >> KERACUNAN
PENGGUNAAN PESTISIDA >> INTOKSIKASI
TIMBUL SECARA AKUT MAUPUN KRONIK
INTOKSIKASI BISA SENGAJA BUNUH DIRI
INTOKSIKASI TAK SENGAJA KECELAKAAN KERJA
Pendahuluan
Petugas kesehatan harus mengenal
dengan cepat,tepat dugaan keracunan
Obat :
Adalah bahan atau campuran bahan yang berasal
dari hewan, tt-an atau zat kimia yang dapat
digunakan untuk mencegah, menghilangkan,
mengobati, mendiagnosa ataupun menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit dan juga untuk
mempercantik badan.
ER-10 7
Racun
ER-10 8
Jenis zat yang berpotensi sebagai racun berasal dari :
Phytotoxins
Zootoxins
Bacteriotoxins
ER-10 10
Intoksikasi pangan
Intoksikasi pangan adalah penyakit yang
disebabkan oleh masuknya toksin melalui
bahan pangan ke dalam tubuh.
Toksin dalam bahan pangan dapat berupa
toksin secara alami terdapat dalam bahan
pangan tersebut, toksin yang dihasilkan
bakteri atau kapang, toksin lingkungan, atau
toksin dari pestisida dan bahan lainnya.
Intoksikasi obat
Intoksikasi obat dapat timbul akut atau kronis.
Dapat terjadi akibat bunuh dini ( tentamen suicide ) atau
pembunuhan ( homicide ), maupun kecelakaan tidak
sengaja ( accidental ).
Pada orang dewasa keracunan obat umumnya akibat
usaha bunuh diri, kebanyakan dilakukan oleh wanita
muda ( usia 10 – 30 tahun ).
Sedang pada anak-anak kebanyakan karena kecelakaan
PENYEBAB
Penyebab intoksisasi ada banyak macam, yang sering terjadi
adalah karena kecelakaan atau, disengaja / bunuh diri. Di
Amerika intoksikasi ± 75% terjadi pada anak umumnya
karena keracunan produk rumah tangga
Agen Intoksikasi
Terjadi pada semua umur remaja: obat-obat psikotropik,
sedative, transqualizer, antidepresan dan obat-obat narkotik.
mati
Bahan kimia mengandung Cyanida
Tabel 1. Contoh komponen bahan kimia yang mengandung cyanida
Nama Formula Bentuk komersial Dosis fatal
(TLV)
Aceton cyanohydrin (CH3)2C(OH)CN - 15mg/Kg
Acetonitrile CH3CN Solvent 120mg/Kg
Acrylonitrile CH2:CN Serat sintetis dan 35-90mg/Kg
plastik
Calcium cyanamide CaCN2 Pupuk 40-50g
Calcium cyanide Ca(CN)2 Fumigasi, pestisida 5mg/cu
Cyanogen N:CC:N Fumigasi,blast furnace 13ppm
Cyanogen bromida CNBr Fumigant 13ppm
Cyanogen chlorida CNCl Organik sintesis 13ppm
Dimethyl cyanamide (CH3)2NCN Organik sintesis 75mg/Kg
Hydrocyanic acid HCN Fumigant 0,5mg/Kg
Nitroprussid Na2{Fe(NO)(CN)5.H2O Antihypertensi,reagen 10mg/Kg
Potassium cyanat COCN Herbisida,reagenkimia 1g/Kg
Potassium cyanide KCN Elektroplating 2mg/Kg
Potassium ferrocyanide K4Fe(CN)6.3H2O Metallurgi 1,6g/Kg
Sodium cyanide NaCN Elektroplating 2mg/Kg
Sumber cyanida lainnya
CN
Mekanisme
Betha glukosidase
Sel mengikat PO2 (racun) ---- sel cukup oksigen ttp tdk dapat
digunakan
Persamaan A: Hb(Fe2+)+amylnitrit---metHb(Fe3+)
Persamaan B: cyanida+metHb------cyanmetHb
Persamaan C: Cyanida+cytchrom oksidasi kompl+metHb
CyaometHb+cytchrom Oksidase
Persamaan D: CyanometHb+thyosulfat --
thyocyanat+sulfit+metHb
PESTISIDA
Istilah peptisida umumnya dipakai untuk semua bahan
yang dipakai untuk membasmi hama yang merugikan
manusia.
Termasuk peptisida ini adalah insektisida.
Ada 2 macam insektisida yang paling banyak digunakan
dalam pertanian :
1. Insektisida hidrokarbon khorin
( IHK=Chlorinated Hydrocarbon )
2. Isektida fosfat organic ( IFO =Organo Phosphatase
insectisida )
insektisida
Yang paling sering digunakan adalah IFO yang
pemakaiannya terus menerus meningkat.
Sifat dari IFO adalah insektisida poten dengan toksisitas
yang tinggi. Salah satu derivatnya adalah Tabun dan
Sarin.
Bahan ini dapat menembusi kulit yang normal (intact)
juga dapaat diserap diparu dan saluran makanan,namun
tidak berakumulasi dalam jaringan tubuh seperti golongan
IHK.
Macam-macam IFO adalah malathion ( Tolly )
Parathion,diazinon,Basudin,Paraoxon .
IFO ada 2 macam IFO Murni dan gol. carbamate.
Salah satu contoh gol.carbamate adalah baygon.
Mekanisme
Mekanisme cidera masing-masing racun memiliki efek
patologis yang berbeda-beda dimana masing masing
racun memiliki patologi sendiri-sendiri.
S = Salivation
L = Lacrimation
U = Urination
D = Defecation
G = GI symptoms
E = Emesis
B = Bronchorrhea
B = Bronchospasm
B = Bradycardia
KERACUNAN
KLASIFIKASI:
A. Menurut cara terjadinya keracunan:
1. Self Poisoning
2. Attempted Suicide
3. Accidental Poisoning
4. Homicidal Poisoning
B. Menurut Mula Waktu terjadinya :
Kronik diagnosis sulit ditegakkan krn gx timbul perlahan
dan lama sesudah pajanan
Akut timbul mendadak setelah pajanan dan sering
mengenai pada banyak orang
Resusitasi.
Setelah jalan nafas dibebaskan dan dibersihkan, periksa
pernafasan dan nadi. Infus dextrose 5 % kec. 15- 20 tts/menit
nafas buatan,oksigen,hisap lendir dalam saluran
pernafasan,hindari obat-obatan depresan saluran nafas,kalau
perlu respirator pada kegagalan nafas berat.
Asam dan basa kuat Korosif Simtomatik: beri susu. Bila tertelan dlm
(HCI, H2SO4, KOH, larutan pekat, jangan melakukan bilas
NaOH) lambung.
Aspirin 20 -30 g Hiperventilasi, keringat, muntah, delirium, Simtomatik (awasi pernafasan). Beri susu.
kejang, dan koma. Akhirnya depresi Bilas lambung dgn Na-bikarbonat 5%,
nafas. vitamin K bila ada perdarahan.
Antikonvulsi tidak boleh diberikan.
Atropin (alkaloid 500-1000 mg Mulut kering, kulit merah dan panas mirip Simtomatik: beri susu. Bilas lambung dgn
beladona dan (jmlh lebih kecil mgkn beledru pada perabaan; penglihatan air. Kateter urin. Perhatikan pernafasan dan
antikolinergik lain) sudah berbahaya) kabur dan midriasis; takikardia, retensi sistem kardiovaskuler.
urin, delirium, halusinasi dan koma.
Barbiturat: fenobarbital 5g Reflek berkurang, depresi pernafasan, Bilas lambung walaupun sudah lebih dari 4
koma, syok. Pupil kecil, dilatasi pada jam. Tinggalkan 30 g larutan MgSO4 dlm
akhirnya. usus. Beri kopi tubruk.
Dipiron Angioneurotik edema dan kelainan kulit, Simtomatik: Gejala-gejala kulit dan
eksitasi, kadang-kadang agranulositosis angioneurotik edema dpt diberikan
antihistamin dan 0,3 ml epinefrin 1 permil
subkutan.
Cont….