Anda di halaman 1dari 41

Keracunan

Sianida
Penyusun :
Ammayasyiro Uzhma 11310033
Dian Anggun Cesasmi 11310098
Meta Alvionita 11310220
Wira Rila Zulma 11310430

Pembimbing :

dr. Jims Ferdinan P T, M.Ked.For,


Sp.F

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG
2017
BAB I :
Pendahuluan
Dalam pemeriksaan forensik terdapat dua
tujuan pembuktian keracunan :
Mencari penyebab kematian

1 2
TOKSIKOLOGI

ilmu khusus yang mempelajari sumber,


sifat dan khasiat racun, gejala-gejala
dan pengobatan pada keracunan serta
kelainan yang didapatkan pada korban
meninggal (Budiyanto, 1997)
Contoh :

Narkotika
Barbiturat
Alkohol
Digitalis
Asam Oksalat
Karbon Monoksida
Sianida
Intektisida
golongan
chlorinated
hydrocarbon
DEFINISI
RACUN

APA ITU
SIANIDA?
TUJUAN
KERACUNAN
SIANIDA

PATOGNOMO
NI
MANFAAT?
BAB II :
Tinjauan Pustaka
RACUN

suatu zat yang apabila kontak atau masuk


ke dalam tubuh dalam jumlah tertentu
(dosis toksik) merusak faal tubuh baik
secara kimia ataupun fisiologis sehingga
menyebabkan sakit ataupun kematian.
KERACUNAN ?

Masuknya suatu zat


kedalam tubuh yang dapat
menyebabkan ketidak
normalan mekanisme
dalam tubuh bahkan
sampai dapat
menyebabkan kematian
SIANIDA

Bahan kimia yang


mengandung gugus Di masyarakat
CN yang terdiri sianida juga sering
dari sebuah karbon menyababkan kasus
atom dan dapat keracunan melalui
menyebabkan makanan, baik di
kematian dalam sengaja maupun tidak
jangka waktu di sengaja
beberapa menit
Kejadian toksisitas Sianida bisa
dengan :
1.Tertelan melalui mulut
2.Inhalasi
3.Absorpsi melalui kulit
Asal Paparan
Dosis
Makanan yang mengandung sianida
BENTUK-BENTUK
SIANIDA

HCN, SODIUM SIANIDA, POTASIUM


SIANIDA(KCN), KALSIUM SIANIDA, SIANOGEN,
SIANOGEN KLORIDA,GLIKOSIDA SIANOGENIK
Kristal potassium Potassium sianida
sianida cair

Sumber: http://news.olshops.org/2013/08/5-racun-berbahaya-dan-
mematikan-yang.html
Intake (

Patofisiologi

Fe3+ diikat oleh


CN menonaktifkan
CN, O2 tak
sitokrom oksidase
berdisosiasi
GAS HIDROGEN
SIANIDA
JENIS

GARAM SIANIDA
GEJALA KLINIS

DERAJAT DOSIS/JUMLAH
KEPARAHAN
HUBUNGAN ANTARA KANDUNGAN
SIANIDA DALAM DARAH DAN GEJALA
KHAS
KandunganYANG TIMBULl
Derajat Gejala

CN (mg/L) keracunan

0,5-1,0 Ringan Denyut nadi cepat, sakit kepala,

lemah

1,0-2,5 Moderat Stupor tetapi ada reaksi, takikardia,

takipnea

2,5-lebih Parah Koma, tak ada reaksi, hipetensi,

respirasi lambat, pupil dilatasi,

sianosis, kematian jika tak tertolong


DERAJAT KERACUNAN RINGAN
DERAJAT KERACUNAN
MODERAT
DERAJAT KERACUNAN PARAH
PATOKNOMONI DAN CARA
PEMERIKSAAN KEDOKTERAN
FORENSIK
Lebam berwarna cherry red pada korban
keracunan sianida
Sumber: http://www.notdelisi.com/kisi-oldukten-sonra-ona-dua-eden-salih-
evlat-21006/
PEMERIKSAAN
LUAR
PEMERIKSAAN DALAM
DIAGNOSIS INTOKSIKASI
SIANIDA

Korban Korban Mati :


Hidup :
Gambaran post mortal
Anamnesis (Pemeriksaan luar &
Pemeriksaan Fisis dalam)
Analisa toksikologi
Laboratorium
Barang bukti
Analisa Toksikologi

Diagnosis of Poisoning-Forensic Methodology N.K.S.Raghav and


R.K.S. Dhakarey*
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

Uji kertas saring

Reaksi Schonbein-
Pagenstecher (reaksi Guajacol)

Reaksi Prussian Blue (Biru


Berlin)
Cara Gettler Goldbaum
PENGOBATAN
Pada keracunan CN yang
masuk secara inhalasi:

Pindahkan korban ke udara bersih


amil-nitrit dengan inhalasi, 1
ampul(0,2 ml) tiap 5 menit
oksigen 100 % untuk menjaga PO2
dalam darah agar tetap tinggi
Antidotum berupa Natrium nitrit 3%
IV diberikan sesegera mungkin dengan
kecepatan 2,5 sampai 5 ml/menit
PADA KERACUNAN CN YANG DITELAN:

pemberian inhalasi amil-nitrit, 1amp (0,2


ml, dalam waktu 3 menit) setiap 5 menit
Bilas lambung dengan Na-tiosulfat 5% dan
sisakan 200 ml (10 g) dalam tabung. Dapat
juga dengan K permanganat 0,1% ata u
H2O2 3% yang diencerkan 1 sampai 5 kali.
Atau dengan 2 sendok teh karbon aktif atau
Universitas antipode dalam 1 gelas air dan
kemudian kosongkan lambung dengan jalan
dimuntahkan atau bilas lambung.
Berikan oksigen 100%
Berikan antidotum seperti
pengobatan pada inhalasi
BAB III :
Kesimpulan
&
saran
KESIMPULAN
Sianida merupakan zat racun yang memiliki
efek sistemik maupun lokal dan menyebabkan
kematian dalam jangka waktu beberapa menit.
Terdapat berbagai bentuk sianida di alam (natural
dan sintetis). Rute masuk sianida ke dalam
tubuh : inhalasi, kontak langsung, peroral.

Sianida tidak hanya terdapat didalam zat yang


dibuat untuk bahan industri bahkan terdapat pula di
dalam bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat akan tetapi hanya terkandung dalam
jumlah sangat kecil.
LANJUTAN
Terdapat ciri khas pada pemeriksaan luar
forensik pada korban keracunan sianida antara
lain adalah terdapat aroma almond di sekitar
mayat, terdapat warna kemerahan disekitar
wajah dan bibir, mulut berbuih, dilatasi pupil,
kaku mayat yang lebih cepat.

Sedangkan ciri khas pada korban keracunan


sianida dari pemeriksaan dalam adalah bau
almond didalam cairan organ dalam, gastritis
hemoragik, bercak darah di trachea dan
bronkus, odem cerebral, odem paru dan
petechie.
Adanya sianida secara objektif
dipastikan melalui pemeriksaan
laboratorium : Uji Kertas Saring,
Reaksi Schonbein-Pagentecher
(Reaksi Guacajol), Reaksi Prussian
Blue, GC-NPD. Sampel dapat diambil
dari lambung, hati, darah, otak, paru-
paru, limpa, dan urine
SARAN
1.Semakin banyaknya kasus kematian karena
keracunan penting bagi kita sebagai seorang
dokter untuk mengetahui zat-zat apa saja
yang dapat menimbulkan keracunan hingga
kematian.
2.Seorang dokter bisa mengetahui dan
memahami zat sianida dan bentuk-bentuk
sianida serta sumber sianida dari berbagai
bahan organik maupun non organik.

3. Seorang dokter dapat mengetahui dan


menentukan korban keracunan sianida
dapat dilihat dari ilmu kedokteran forensik

Anda mungkin juga menyukai