PENCERNAAN
Jika di saluran pencernaan Hati dan Kardiovaskular Resistensi
vaskular, dan Tekanan darah di dalam otak
EFEK SAMPING ?
Menghirup gas sianida atau menelan garam sianida biasanya
menyebabkan hoyong,
sakit kepala,
mual / muntah,
dyspnea,
takipnea,
takikardia,
dan hipotensi.
Pada keracunan yang parah, tanda dan gejala tambahan termasuk
bradypnea / apnea,
bradikardia,
kejang,
koma,
kolaps kardiovaskular,
dan kematian.
Temuan laboratorium nonspesifik termasuk asidosis metabolik dan
laktat.
SIANIDA SUDAH MASUK KETUBUH?!
Tanda awal dari keracunan sianida adalah;
Hiperpnea sementara,
Nyeri kepala,
Dispnea
Kecemasan
Perubahan perilaku seperti agitasi dan gelisah
Berkeringat banyak, warna kulit kemerahan, tubuh terasa lemah dan
vertigo juga dapat muncul.
Tanda akhir sebagai ciri adanya penekanan terhadap CNS adalah
koma dan dilatasi pupil, tremor, aritmia, kejang-kejang, koma
penekanan pada pusat pernafasan, gagal nafas sampai henti jantung
Efek utama dari racun sianida adalah timbulnya hipoksia jaringan yang
timbul secara progresif. Gejala dan tanda fisik yang ditemukan sangat
tergantung dari;
Dosis sianida
Banyaknya paparan
Jenis paparan
SIANIDA
Pembuluh Darah
Dieksresikan Toksik
melalui urin
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penurunan tekanan
partial oksigen (PO2) dengan adanya asidosis laktat.
Karena sel darah merah banyak mengandung sianida di dalam darahnya,
maka pemeriksaan seluruh komposisi darah sangat diperlukan.
TERAPI
Prinsip pertama dari terapi ini adalah mengeliminasi sumber-
sumber yang terus-menerus mengeluarkan racun sianida.Pertolongan
terhadap korban keracunan sianida sangat tergantung dari tingkat dan
jumlah paparan dengan lamanya waktu paparan.
Segera menjauh dari tempat atau sumber paparan. Jika korban berada di
dalam ruangan maka segera keluar dari ruangan.
Jika tempat yang menjadi sumber, maka sebaiknya tetap berada di dalam
ruangan. Tutup pintu dan jendela, matikan pendingin ruangan, kipas maupun
pemanas ruangan sampai bantuan datang.
Cepat buka dan jauhkan semua pakaian yang mungkin telah terkontaminasi
oleh sianida. Letakkan pakaian itu di dalam kantong plastik, ikat dengan
kuat dan rapat. Jauhkan ke tempat aman yang jauh dari manusia, terutama
anak-anak.
Segera cuci sisa sianida yang masih melekat pada kulit dengan sabun dan
air yang banyak. Jangan gunakan pemutih untuk menghilangkan sianida.
Tindakan pertama adalah segera cari udara segar. Jika berada di
dekat balai pengobatan tertentu maka dapat diberikan oksigen murni.
Berikan antidotum seperti sodium nitrite dan sodium thiosulfat untuk
mencegah keracunan yang lebih serius. Bila korban dalam keadaan tidak
sadar maka harus segera ditatalaksana di rumah sakit karena bila
terlambat dapat berakibat kematian. Penggunaan oksigen hiperbarik untuk
mereka yang keracunan sianida masih sering dipakai.
Bila pendertia gelisah dapat diberikan obat-obat antikonvulsan seperti
diazepam.Perbaikan perfusi jaringan dan oksigenisasi adalah tujuan utama
dari terapi ini.Selain itu juga, perfusi jaringan dan tingkat oksigenisasi
sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan pemberian antidotum. Obat
vasopressor seperti epinefrin bila timbul hipotensi yang tidak memberi
respon setelah diberikan terapi cairan.Berikan obat anti aritmia bila terjadi
gangguan pada detak jantung.
TELAAH SIANIDA
Sebagian besar sianida sangat beracun. Anion sianida
adalah inhibitor enzim sitokrom c oksidase (disebut juga aa3) pada
kompleks keempat rantai transpor elektron (ditemukan pada
membran mitokondria pada sel eukariotik). Sianida akan menempel ke besi
dalam protein ini. Ikatan sianida dengan enzim ini akan mencegah transpor
elektron dari sitokrom c ke oksigen. Akibatnya, rantai transpor elektron
terganggu, artinya sel tidak dapat lagi memproduksi (secara
aerobik) ATP untuk energi beraktivitas.
Jaringan yang sangat mengandalkan respirasi aerobik, seperti sistem
saraf pusat dan jantung, akan sangat terpengaruh.
Senyawa yang paling beracun adalah asam sianida, bentuknya gas pada
suhu dan temperatur ruangan, oleh karena itu dapat terhirup.
Asam sianida yang terhirup oral dalam skala kecil (dalam bentuk
sianida padat atau larutan sianida) pada angka 200 mg, atau sekitar
270 ppm sudah cukup untuk mengakibatkan kematian dalam hitungan
menit.
UPDATE KASUS TERBARU
1. Heinrich Himmler, seorang Nazi Jerman, ditemukan tewas dengan dua
buah pil Sianida dalam giginya.
2. Alan Turing dikenal sebagai ikon intelegensia dan bapak komputer dunia.
Alan Turing tewas setelah menggigit apel yang tercelupkan dalam cairan
Sianida.
3. Pada 14 maret 2018 terjadi kasus pembunuhan terhadap seorang pelajar
di Situbondo dengan menggunakan pembasmi serangga yang diduga
mengandung sianida. Hasil autopsi pada organ lambung korban, di
temukan sianida sebesar 8,82 miligram, dan pada darahnya terdapat
kandungan sianida 0,307 miligram.
4. Pada tanggal 6 Januari 2016, Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, meninggal
dunia setelah meminum Kopi es vietnam di Olivier Café, Grand
Indonesia. Menurut hasil otopsi pihak kepolisian, ditemukan
pendarahan pada lambung Mirna dikarenakan adanya zat yang bersifat
korosif masuk dan merusak mukosa lambung. Belakangan diketahui,
zat korosif tersebut berasal dari asam sianida. Pusat Laboratorium
Forensik Mabes Polri juga sudah mengeluarkan hasil pemeriksaan
sampel kopi yang diminum Wayan Mirna Salihin. Hasilnya, dari sampel
kopi itu ditemukan 15 gram racun sianida. Sebagai perbandingan, 90
miligram sianida bisa menyebabkan kematian pada orang dengan
berat badan 60 kilogram. Sekitar 90 miligram, jika dalam bentuk
cairan, dibutuhkan 3-4 tetes saja. Sedangkan 15 gram, sekitar satu
sendok teh.
MANFAAT SIANIDA
1. Pertambangan
Sianida utamanya diproduksi untuk pertambangan emas dan
perak: senyawa ini membantu melarutkan logam ini dari bijihnya.
2. Penggunaan Medis
Senyawa sianida, natrium nitroprusside terutama digunakan
dalam kimia kesehatan untuk mengukur urine dalam badan ketone
khususnya sebagai tindak lanjut untuk pasien diabetes.
3. Aditif Makanan
Karena kestabilannya yang tinggi akan kompleksnya dengan besi,
ferrosianida
tidak akan terdekomposisi ke level mematikan dalam tubuh manusia
dan digunakan dalam industri makanan sebagai, contohnya agen
anticaking pada garam dapur.
BAHAYA PAPARAN SIANIDA
Paparan konsentrasi hidrogen sianida yang lebih rendah dapat
menyebabkan iritasi mata, sakit kepala, kebingungan, mual, dan
muntah diikuti dalam beberapa kasus oleh koma dan kematian.
Hidrogen sianida bertindak sebagai asfiksia seluler. Dengan
mengikat mitokondria sitokrom oksidase, itu mencegah
pemanfaatan oksigen dalam metabolisme sel. SSP dan miokardium
sangat sensitif terhadap efek racun sianida .
A. PAPARAN AKUT
CNS
Tanda-tanda dan gejala CNS biasanya berkembang dengan
cepat. Gejala awal tidak spesifik seperti, pusing, mual, muntah, sakit
kepala, dan kelemahan anggota gerak. Gejala lanjutan saat
keracunan berlangsung seperti , mengantuk, spasme tetanis, rahang
terkunci, kejang, halusinasi, kehilangan kesadaran, dan koma.
Kardiovaskular
Detak jantung yang lambat, tekanan darah rendah yang keras, dan
kematian dapat terjadi.
Pernapasan
Setelah keracunan sistemik dimulai, korban mungkin mengeluh
sesak napas dan sesak dada, kusmaul
Kulit
Kontak dermal dengan hidrogen sianida dapat menyebabkan iritasi
kulit.
Mata
Ketika terciprat di mata, hidrogen sianida dapat menyebabkan iritasi
mata dan pembengkakan.
Sekuele Potensial
Orang yang selamat dari paparan yang parah dapat menderita
kerusakan otak. Kasus sekuele neurologis seperti perubahan
kepribadian, defisit memori, gangguan pada gerakan otot, dan
munculnya gerakan involunter (yaitu, sindrom ekstrapiramidal) .
B.PAPARAN KRONIS
1. Karsinogenitas
2. Efek Reproduksi dan Perkembangan
HCN Pada Berbagai Varietas Ubi Kayu
Kadar sianida rata- rata dalam singkong manis dibawah 50 mg/kg
berat asal, sedangkan singkong pahit/ racun diatas 50 mg/kg. Menurut
FAO, singkong dengan kadar 50 mg/kg masih aman untuk dikonsumsi
manusia. Kadar HCN dalam Beberapa Jenis/ Varietas Ubi Kayu sebagai
berikut:
No Varietas Rasa Kadar HCN mg/kg
ubi daun
1 Mangi (di tanah subur) Enak 32 136
2 Mangi (di tanah kering) Pahit 289 542
3 Betawi Enak 33 146
4 Valenka Enak 39 158
5 Singapura Enak 60 201
6 Basiorao Agak pahit 82 230
7 Bogor Agak pahit 90 324
8 Tapi kuru Pahit 130 230
9 SPP Pahit 206 468
ANCAMAN BIOTERORISME
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC),
setiap orang bisa saja terkena racun sianida dari berbagai sumber
seperti makanan, rokok, dan sumber lainnya. Secara alami, ada
beberapa bahan makanan yang menghasilkan sianida dosis rendah
seperti singkong, kacang lima, kacang merah, bayam, kedelai,
rebung, tapioka, kecambah millet, dan almond. Senyawa yang
paling beracun adalah asam sianida, bentuknya gas pada suhu dan
temperatur ruangan, oleh karena itu dapat terhirup. Oleh karena itu,
respirator udara dengan sumber oksigen eksternal wajib dipakai
ketika bekerja dengan asam sianida. Asam sianida akan dihasilkan
ketika sianida labil diasamkan, karena sianida adalah asam lemah
Asam sianida yang terhirup oral dalam skala kecil (dalam
bentuk sianida padat atau larutan sianida) pada angka 200 mg,
atau sekitar 270 ppm sudah cukup untuk mengakibatkan kematian
dalam hitungan menit.
TERIMAKASIH