Anda di halaman 1dari 23

KERACUNAN

LOGAM BERAT
Logam berat
•Logam Berat adalah benda padat
atau cair yang mempunyai berat 5
gram atau lebih untuk setiap cm3,
sedangkan logam yang beratnya
kurang dari 5g adalah logam ringan.
Toksisitas logam
• Toksisitas logam adalah terjadinya
keracunan dalam tubuh organisme yang
diakibatkan oleh bahan berbahaya yang
mengandung logam beracun.
Unsur-unsur logam berat adalah unsur yang
mempunyai nomor atom dari 22 sampai 92
(Waldichuk, 1974) yaitu sejumlah unsur seperti
merkuri (Hg), arsen (As), kadmium (Cd),
tembaga (Cu), timah (Sn), seng (Zn), timah
hitam (Pb), kobalt (Co), khromium (Cr), nikel
(Ni) dan vanadium (Va) dan terletak dalam
periode tiga sampai tujuh dalam susunan
berkala
Mekanisme Keracunan
Logam
1. Memblokir atau menghalangi kerja gugus fungsi biomolekul
yg esensial untuk proses biologi, seperti protein dan enzim
2. Menggantikan ion-ion logam esensial yang terdapat dalam
molekul terkait
3. Mengadakan modifikasi atau perubahan bentuk gugus aktif
yg dimiliki oleh boimolekul
Sifat Logam Berat

1. Sifat Fisika Logam


• Terjadi secara alami, tahan pada degradasi alamiah.
• Bersifat toksik, berstruktur lentur, reflektif, mengkonduksi listrik dan
panas.
• Suatu organisme memiliki mekanisme untuk mengatasi bahaya
logam (detoksikasi).
• Sifat logam berpengaruh terhadap toksisitas dan mempengaruhi
farmakokinetiknya.
• Logam banyak terdapat pada lingkunagan persisten, sulit untuk
didegradasi sehingga mudah terjadi paparan yang lebih
beracun.
• 2. Sifat Kimia Logam
• Logam berat mudah terionisasi namun setiap logam berbeda
ionisasinya dalam larutan.
• Perbedaan terionisasi ini yang mempengaruhi daripada toksisitas
dari pada tiap logam.
• Perbedaannya dipengaruhi oleh kondisis lingkungan dan sifat
daripada logam.
• Apabila bersebaran dilingkungan dan ditemukan banyak di
organisme maka Ph yang terkandung rendah.
Sumber Pencemaran Logam Berat
1. Sumber dari Alam
• Diambil contoh dari kadar Pb yang secara alami dapat
ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mg/kg. Khusus Pb
yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat
didalam batu pasir (sand stone) kadarnya lebih besar yaitu
100 mg/kg. Pb yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5
25 mg/kg dan di air bawah tanah (ground water) berkisar
antara 1- 60 µg/liter.
• Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian
dapat mengandung Pb.
2. Sumber dari Industri
• misalnya:
a. Industri pengecoran maupun pemurnian.
• Industri ini menghasilkan timbal konsentrat (primary
lead), maupun secondary lead yang berasal dari
potongan logam (scrap).
• b. Industri batery.
• c. Industri bahan bakar.
• d. Industri kabel.
• e Industri kimia, yang menggunakan bahan
pewarna.
•3. Sumber dari Transportasi
•Hasil pembakaran dari bahan
tambahan (aditive) Pb pada bahan
bakar kendaraan bermotor
menghasilkan emisi Pb in organik.
Logam Berat yang Bersifat Toksik
Sifat toksisitas logam berat dapat
dikelompokan kedalam 3 kelompok, yaitu:

a. Bersifat toksik tinggi yang terdiri dari


atas unsur-unsur Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn.
b Bersifat toksik sedang terdiri dari unsur-
unsur Cr, Ni, dan Co.
c. Bersifat tosik rendah terdiri atas unsur
Mn dan Fe.
Logam Timbal (Pb)
• Toksisitas timbal (Pb)
• Pengaruh toksisitas akut Pb agak jarang
ditemui, tetapi pengaruh toksisitas kronik paling
sering ditemukan
• Pengaruh toksisitas kronis sering dijumpai pada
pekerja tambang dan pabrik pemurnian
logam, pabrik mobil (proses pengecatan),
penyimpanan bateri, percetakan, pelapisan
logam dan pengecatan system semprot
• Timbal adalah logam toksik yang bersifat kumulatif,
sehingga mekanisme toksisitasnya dibedakan menurut
beberapa organ yang dipengaruhinya yaitu sebagai
berikut:
1. Sistem haemopoietik : Pb menghambat system
pembentukan hemoglobin sehingga menyebabkan anemia.
2. Sistem saraf pusat dan tepi: dapat menyebabkan gangguan
ensepfalopati dan gejala gangguan system saraf perifer.
3. Ginjal: dapat menyebabkan aminoasiduria, fosfaturia,
glukosuria, nefropati, fibrosis dan atrofi glomerular.
4. Sistem gastro-intestinal: menyebabkan kolik dan kosnstipasi
5. Sistem kardiovaskuler: menyebabkan peningkatan
permiabilitas pembuluh darah
6. Sistem reproduksi : dapat menyebabkan kematian janin
waktu melahirkan pada wanita dan hipospermi dan
teratospermia pada pria.
7. Sistem endokrin: mengakibatkan gangguan fungsi tiroid dan
fungsi adrenal
Logam Berat Merkuri (Hg).

• untuk efek keracunan Hg tergantung dari


kepekaan individu dan faktor genetik.
Individu yang peka terhadap keracunan
Hg adalah anak dalam kandungan
(prenatal), bayi, anak-anak, dan orang
tua. Gejala yang timbul akibat keracunan
Hg dapat merupakan gangguan
psikologik berupa rasa cemas dan
kadang timbul sifat agresi.
Intoksikasi Merkuri
1. Penyakit yang disebabkan oleh keracunan Hg
adalah Pink Disease yang terjadi di Guatemala dan Rusia
yang merupakan outbreak keracunan Hg akibat
mengkonsumsi padi-padian yang terkontaminasi oleh Hg.
2. Paparan oleh Hg (biasanya berupa metil merkuri) pada
saat prenatal akan nampak setelah bayi lahir yang
dapat berupa cerebral palsy maupun retardasi mental.
Keracunan ini dapat terjadi jika pada ibu hamil yang
mengkonsumsi daging binatang yang diberi pakan padi
padian yang disemprot fungisida yang mengandung
metil merkuri.
3. Keracunan Hg yang akut dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan saluran pencernaan, gangguan
kardiovasculer, kegagalan ginjal akut maupun shock.
Toksisits kadmium (Cd)
• Kadmium masuk kedalam tubuh manusia
terjadi melalui makanan dan minuman
yang terkontaminasi.
• Kadmium lebih beracun bila terhisap melalui
saluran pernafasan daripada saluran
pencernaan. Kasus keracunan akut kadmium
kebanyakan dari menghisap debu dan asap
kadmium
• Dalam beberapa jam setelah menghisap,
korban akan mengeluh gangguan saluran
nafas, nausea, muntah, kepala pusing dan sakit
pinggang.
• Kematian disebabkan karena terjadinya edema
paru-paru
• Apabila pasien tetap bertahan, akan terjadi
emfisema atau gangguan paru-paru yang jelas
terlihat.
• Keracunan Cd kronik ini dilaporkan didaerah Toyama,
sepanjang sungai Jinzu di Jepang, yang menyebabkan
penyakit Itai-iatai pada penduduk wanita umur 40 tahun
keatas.

Gambar 6. Seorang wanita penderita itai-itai disease


Gambar 7. Ginjal yang mengalami Gambar 8. Gambaran
nekrotik, nephrosis dan gagal ginjal histopatologik yang menunjukkan
penderita itai-itai disease degenerasi tubulus dan glomerolus
Logam Berat Arsenic (As)
• Arsen digunakan sebagai agen terapi selama 2000 tahun,
dan sebagai racun selama bertahun-tahun. Logam arsen
berwarna abu-abu, rapuh, tidak beracun.
• Keracunan akut: yang sering terjadi bunuh diri,
pembunuhan atau tak sengaja tertelan
Intoksikasi As
• Intoksikasi tubuh organisme terhadap
arsenic (As), dapat berakibat buruk terhadap
mata, kulit, darah , dan liver.
• Efek Arsenic terhadap mata adalah gangguan
penglihatan
• Pada sistem immunologi, terjadi penurunan daya
tahan tubuh / penurunan kekebalan
Logam Berat Besi (Fe)
• Keracunan besi berhubungan dengan jumlah besi yang diserap. Besi
diabsorbsi oleh usus halus
• Keracunan terjadi apabila konsentrasi besi serum melebihi kapasitas
transferin untuk meningkat besi.
• Gejala Keracunan Fe

Fase Waktu Tanda dan Gejala

1 30 menit – 2 jam Iritabilitas, seizure, gelisah, sakit perut,

muntah, diare berdarah, takipnea,

takikardi.

2 Segera setelah fase 1 “Periode penyembuhan gejala yang

tampak”

3 12-48 jam setelah fase 1 Shock, reaktif asidosis, sianosis, demam

4 2-4 hari setelah menelan Neksosis hati dan nilai SGOT, SGPT naik

5 2-4 minggu setelah Obstruksi gastrointestinal

menelan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai