Anda di halaman 1dari 15

TARGET ORGAN

TOKSIKOLOGI
Pegertian Toksikologi
• merupakan studi mengenai efek-efek yang tidak di inginkan dari zat-
zat kimia terhadap organisme hidup
• Efek toksik atau efek yang tidak di inginkan dalam sistem biologis
tidak akan dihasilkan oleh bahan kimia kecuali bahan kimia tersebut
atau produk biotransformasinya mencapai tempat yang sesuai di
dalam tubuh pada konsentrasi dan lama waktu yang cukup untuk
menghasilkan manifestasi toksik.
Pengertian Organ Target Toksikologi

Organ target toksikologi merupakan organ yang paling sensitif terhadap


suatu pajanan yang terjadi. Yang dimana pajanan dapat bersifat kronis
dan akut yang mengakibatkan kerusakan pada organ yang terpajan
seperti paru-paru dan organ target lainnya.
Jenis Organ Target Toksikologi

1. PARU-PARU
2. KULIT
3. HATI
4. GINJAL
5. SYARAF
6. MATA
7. SISTEM REPRODUKSI
TOKSIKOLOGI SISTEM PERNAFASAN
• Saluran pernafasan (respirasi) terdiri dari rongga hidung, rongga
mulut, faring, laring, trakea, dan paru. Laring membagi saluran
pernafasan menjadi 2 bagian, yakni saluran pernafasan atas dan
saluran pernafasan bawah
• Paru merupakan pemaparan yang umum, tetapi jaringan paru bukan
merupakan barier yang protektif terhadap zat kimia seperti layaknya
kulit, akibatnya jaringan paru yang sangat tipis memungkinkan adanya
aliran beberapa zat kimia ke dalam darah. Selain dapat merusak
sistemik jaringan tubuh, juga dapat merusak organ paru itu sendiri
• Zat kimia dapat menjadi bawaan udara melalui 2 cara ; baik sebagai
partikel sangat halus ataupun sebagai gas dan uap. Polutan tersebut
diantaranya SO2, NOX,CO,O3, Pb, dan lain-lain. Zat kimia tersebut
dapat menurunkan fungsi paru dan peningkatan jumlah kematian
yang terjadi. Beberapa zat kimia akan masuk ke sel darah merah yang
akan menyebar keseluruh organ melalui system kardiovaskular.
• Pada industri, inhalasi zat kimia dalam bentuk gas dan uap, partikel
yang absorbsinya melalui paru-paru merupakan pemaparan yang
paling penting, resiko kesehatan keterpaparan ini pun cenderung
tinggi.
TOKSIKOLOGI HATI
• Hati adalah organ terbesar dan secara metabolisme paling kompleks di
dalam tubuh. Organ hati terlibat dalam metabolisme zat makanan serta
sebagian besar obat dan toksikan.
• Secara struktural organ hati tersusun oleh hepatosit (sel parenkim
hati).
• Toksikologi hati dipersulit oleh berbagai kerusakan hati dan berbagai
mekanisme yang menyebabkan kerusakan tersebut. Hati sering
menjadi organ sasaran karena beberapa hal. Sebagian besar toksikan
memasuki tubuh melalui sistem gastrointestinal, setlah diserap,
toksikan dibawa vena porta ke hati. Hati mempunyai banyak tempat
pengikatan. Kadar enzim yang memetabolisme xenobiotik dalam hati
juga tinggi (terutama sitokrom P-450).
• Toksikan dapat menyebabkan berbagai jenis efek toksik pada berbagai
organel dalam sel hati, seperti perlemakan hati (steatosis), nekrosis,
kolestasis, dan sirosis (Lu, 1995).
• Steatosis adalah hati yang mengandung berat lipid lebih dari 5%. Mekanisme
terjadinya penimbunan lemak pada hati secara umum yaitu rusaknya pelepasan
trigliserid hati ke plasma.
• Nekrosis hati adalah kematian hepatosit. Biasanya nekrosis merupakan kerusakan
akut. Beberapa zat kimia telah dibuktikan atau dilaporkan menyebakan nekrosis
pada hati (Zimmerman, 1982).
• Kolestasis merupakan jenis kerusakan hati yang biasanya bersifat akut. Beberapa
steroid anabolik dan kontraseptif di samping taurokolat, klorpromazin, dan
eritromisin laktobionat terlah terbukti menyebabkan kolestasis dan
hiperbilirubinemia karena tersumbatnya kanalikuli empedu.
• Sirosis ditandai oleh adanya septa kolagen yang tersebar di sebagian besar hati.
Serosis diduga berasal dari nekrosis sel-sel tunggal karena kurangnya mekanisme
perbaikan yang menyebabkan meningkatnya aktivitas fibroblastik dan
pembentuan jaringan parut
Target Toksikologi Sistem Syaraf

Sebagai suatu bagian vital dalam tubuh, susunan saraf dilindungi dari
toksikan dalam darah oleh suatu mekanisme protektif yang unik, yaitu
sawar darah otak dan sawar darah saraf. Meskipun demikian, susunan
saraf rentan terhadap berbagai jenis toksikan. Contohnya, metal
merkuri terutama mempengaruhi susunan saraf, meskipun kadarnya
dalam otak sebanding dengan kadar dalam berbagai jaringan lainnya;
kadar metal merkuri dihati dan ginjal bahkan jauh lebih rendah.
Bagian Sistem Saraf pada Manusia
• Otak
• Sumsum tulang belakang
• Sel saraf (neuron)
• Sistem saraf pusat
• Sistem saraf tepi
Fungsi sensorik
Fungsi motoriK
Fungsi somatik
• Blood-Brain Barrier efektif menangkal berbagai neurotoksin, misalnya
toksin kuman difteri, staphylococcus, dan tetanus.
TOKSIKOLOGI GINJAL
• Organ ginjal sebagai sasaran toksikan Selain hati, ginjal merupakan organ sasaran utama
dari efek toksik.
A. Kerusakan yang dapat terjadi pada Ginjal/nefron.
glomerolus
Kerusakan pada glomerolus bias juga terjadi melalui proses autoimun, dimana toksikan
seperti logam berat, hidrokarbon, penisilamin dan kaptopril berperan sebagai hapten yang
menyerang protein tertentu membentuk antigen lengkap, kemudian menstimulasi respon
imun sehingga terbentuk antibodi. Komplek antigen antibodi yang terbentuk akan merusak
sel glomerolus.
Tubulus proksimal
Terjadinya absorpsi dan sekresi aktif ditubulus proksimal menyebabkan tingginya kadar
toksikan ditubulus proksimal. Selain itu kadar sitokrom P-450 pada tubulus proksimal lebih
tinggi untuk mendetoksifikasi atau mengaktifkan toksikan. Hal ini menyebabkan tempat ini
merupakan sasaran efek toksik. Logam berat seperti Cd, Hg, Pb, Cr dapat mengubah fungsi
tubulus yang ditandai dengan glukosuria, aminoasiduria, dan poliuria

Anda mungkin juga menyukai