Anda di halaman 1dari 18

Pengolahan limbah padat

Defenisi limbah
• imbah atau sampah adalah kotoran yang dihasilkan karena
pembuangan sampah/zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah padat
adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau
bubur yang berasal dari proses pengolahan.

Jenis – jenis limbah
• Kertas
• Kayu
• Kain
• Karet/ kulit sintesis
• Plastik
• Metal
• Kaca
• Organik
• Bakteri
• Kulit telur,
• Itulah beberapa jenis dari limbah padat yang biasa kita temukan di
sekitar kita. Secara garis besar, limbah padat dikategorikan menjadi
lima macam, yakni:
• Limbah padat yang mudah terbakar
• Limbah padat yang sukar terbakar
• Limbah padat yang mudah membususk
• Limbah padat yang bisa didaur ulang
• Limbah radioaktif
• Bongkaran bangunan
• Lumpur
• Dampak adanya limbah padat
Limbah merupakan sesuatu yang sangat merugikan. Semua jenis
limbah apabila tidak ditangani dengan baik bisa saja mendatangkan
sebuat bencana maupun peristiwa- peristiwa yang sangat merugikan
bagi makhluk hidup. Demikian halnya dengan limbah padat. Terlebih
keberadaan limbah padat yang ada di mana- mana dan sangat mudah
untuk ditemui ini. semua jenis limbah apabila dibiarkan berlebihan
akan berdampak buruk, termasuk pula dengan limbah padat ini.
Adapun berbagai macam dampak dari adanya limbah padat ini antara
lain adalah sebagai berikut:
• Timbulnya gas beracun
• Gas- gas beracun seperti asam sulfida, amoniak, methan, karbondioksida, dll ini
akan timbul apabila limbah padat ditimbun dan membusuk dikarenakan adanya
mikroorganisme. Adanya musim hujan dan musim kemarau (baca: pembagian
musim di Indonesia) akan menyebabkan terjadinya proses pemecahan bahan
organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob.

• Turunnya kualitas udara


• Sampah padat yang ditumpuk akan menjadikan udara di sekitarnya menjadi
tercemar (baca: penyebab pencemaran udara), sehingga mempunyai bau yang
tidak sedap yang terkadang tercium hingga jangka panjang.

• Turunnya kualitas tanah


• Permukaan tanah (baca: inti bumi) yang berhubungan langsung dengan tanah
(baca: jenis tanah) akan menyebabkan kualitas tanah tersebut menjadi jelek. Hal
ini karena zat- zat merugikan yang terkandung di dalam limbah tersebut.
Turunnya kualitas air
• Biasanya, limbah padat yang sudah menumpuk akan dibuang ke
dalam perairan bersamaan dengan sampah cair. Dengan demikian air
tersebut akan tercemar dan berbau tidak sedap.

Sebagai sarana penularan penyakit.


• Hal ini timbul karena sampah basah (garbage) dapat menjadi tempat
bersarangnya (breeding places) dan berkembang biaknya dari
bermacam-macam vektor penularan penyakit. Vektor dimaksud
tersebut adalah: lalat, kecoak (lipas), nyamuk, dan tikus.
Pengolahan limbah
1. Penimbunan terbuka
• Solusi atau pengolahan pertama yang bisa dilakukan pada limbah
padat adalah penimbunan terbuka. Limbah padat dibagi menjadi
organik dan juga non organik. Limbah padat organik akan lebih baik
ditimbun, karena akan diuraikan oleh organisme- organisme pengurai
sehingga akan membuat tanah menjadi lebih subur
Sanitary landfill

• Sanitary landfill ini menggunakan lubang yang sudah dilapisi tanah


liat dan juga plastik untuk mencegah pembesaran di tanah dan gas
metana yang terbentuk dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
Pembuatan kompos
• Seperti halnya penimbunan, seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwasannya limbah padat yang bersifat organik akan
lebih bermanfaat apabila dibuat menjadi kompos. Kompos ini bisa
dijadikan sebagai usaha masyarakat yang sangat bermanfaat bagi
banyak orang.
Dibakar

• Pembakaran limbah padat atau sampah juga bisa digunakan sebagai


salah satu alternatif untuk mengatasi adanya limbah padat yang
sangat banyak. Biasanya, sampah- sampah rumah tangga akan
dikumpulkan di sebuah bank sampah atau tempat pembuangan
sampah. Apabila sampah yang terkumpul tidak terlalu banyak, maka
pembakaran ini bisa saja dilakukan. Namun perlu kita ingat juga
bahwasannya apabila kita membakar sampah, maka hal itu akan
membuat udara yang ada di sekitar kita menjadi tercemar. Jika udara
sudah tercemar maka kita akan merasakan sesak di bagian nafas dan
hidung akan terasa sakit apabila menghirup udara.
Daur ulang
• Limbah padat yang bersifat non organik bisa dipilah- pilah kembali.
Limbah padat yang masih bisa diproses kembali bisa di daur ulang
menjadi barang yang baru atau dibuat barang lain yang bermanfaat
atau bernilai jual tinggi. Sebagai contoh adalah kerajinan dari barang-
barang bekas.
. Insinerator
Insenerator adalah perangkat pembakaran sampah yang efisien dan bisa mengurangi polusi udara.
Teknologi insinerator merupakan salah satu alat pemusnah sampah dengan pembakaran pada suhu tinggi dan secara
terpadu aman bagi lingkungan. Pengoperasiannya pun mudah dan aman karena keluaran emisi yang dihasilkan
berwawasan. Keuntungan dari insinerator mini ini adalah :
a. Tidak diperlukan lahan besar
b. Mudah dalam pengoperasian
c. Hemat energi
d. Temperature tidak terlalu tinggi (800o/1.100oC)
e. Tidak menghasilkan asap sisa pembakaran yang mencemari lingkungan
f. Tidak bising dan kemasan kompak per unit
g. Tidak menimbulkan panas pada tabung pembakar
h. Sisa abu dapat dimanfaatkan menjadi produksi batu bata/batako.
Proses Konversi Thermal
• Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu
insinerasi, pirolisa dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses
oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik.
Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan
organik dengan oksigen.
Teknologi pengolahan sampah ini untuk menjadi energi listrik
pada prinsipnya sangat sederhana sekali yaitu:
• Sampah dibakar sehingga menghasilkan panas (proses konversi
thermal)
• Panas dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk mengubah air
menjadi uap dengan bantuan boiler
• Uap bertekanan tinggi digunakan untuk memutar bilah turbin
• Turbin dihubungkan ke generator dengan bantuan poros
• Generator menghasilkan listrik dan listrik dialirkan ke rumah - rumah
atau ke pabrik.
Proses Konversi Biologis
• Proses konversi biologis dapat dicapai dengan cara digestion secara
anaerobik (biogas) atau tanah uruk (landfill). Biogas adalah teknologi
konversi biomassa (sampah) menjadi gas dengan bantuan mikroba
anaerob. Proses biogas menghasilkan gas yang kaya akan methane
dan slurry. Gas methane dapat digunakan untuk berbagai sistem
pembangkit energi sedangkan slurry dapat digunakan sebagai
kompos. Produk dari digester tersebut berupa gas methane yang
dapat dibakar dengan nilai kalor sekitar 6500 kJ/Nm3.

Anda mungkin juga menyukai