Anda di halaman 1dari 24

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

ESCHERICHIA COLI

OLEH :

1. Ketrin Roseva Pandiangan (14.12.020)

2. Krisdayanty Silaban (14.12.021)

3. Nuraidah Aini (14.12.030)

4. Sri Rahmadhani (14.12.042)

5. Julius Wiranata Tarigan (14.12.059)

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA


T.A 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa Yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun Makala ini yang
berjudul “ ESCHERICHIA COLI ” dalam keadaan baik.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah pada perkuliahan Epidemiologi Penyakit
Menular,dimana penyusun makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak .untuk itu dalam
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang telah
memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyususan laporan ini juga kepada semua pihak
yang telah ikut membantu hingga makalah ini selesai .
Penulis menyadari bahwa makala ini masih jauh dari sempurna ,oleh karena itu kritik dan
saran dari yang membaca sangat penulis harapkan demi perbaikan makala ini sehinga menjadi
perbaikan juga bagi kami di masa mendatang.

Delitua, Juli 2017

Kelompok 5

i
LEMBAR KONSUL

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT DELIHUSADA DELITUA TAHUN 2017

Nama : Ketrin Pandiangan

Kisdayanti Silaban

Nuraidah Aini

Sri Ramadhani

Pembimbing : Bahtera Bin David Purba, S.K.M. , M.Kes

Judul : Escherichia coli

Nama Ket
Mahasiswa NPM Konsul I Konsul II Konsul III
Ketrin Roseva Pnadiangan 14.12.020 √ √
Krisdayanty Silaban 14.12.021 √ √ √

Nuraidah Aini 14.12.030 √ √ √


Sri Ramahdhani 14.12.042 √ √ √
Julius Wiranata Tarigan 14.12.059 √ √

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Istilah bakteri indikator penyebab penyakit dikenal dalam bidang mikrobiologi pangan.
Bakteri indikator tersebut yang keberadaannya dalam pangan menunjukkan bahwa air atau
makanan tersebut pernah tercemar oleh kotoran manusia yang mengingat banyaknya jumlah
mikroorganisme ini, maka perlu dilakukan suatu uji.
E.coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan
baik manusia maupun hewan yang sehat. Nama bakteri ini diambil dari nama seorang
bakterologist yang berasal dari Germani yaitu THEODOR VON ESCHERICH, yang berhasil
melakukan isolasi bakteri ini pertama kali pada tahun 1885. Dr. Escherich juga berhasil
membuktikan bahwa Escherichia coli gastroentritis yang terjadi pada infan adalah disebabkan
oleh bakteri e.coli.
Secara garis besar klasifikasi bakteri berasal dari Filum Proteobakteria, Kelas Gamma
Proteobakteria, Ordo Entrobakteria, Familia Enterobakteriaceae, Genus Escherichia, Spesies
Escherichia Coli. Secara morfologi e.coli merupakan bentuk batang pendek, gemuk, gram-
negatif, tak bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora. Bakteri penyebab penyakit yang cukup
berbahaya ini diklasifikasikan berdasarkan karakteristik sifat-sifat virulensinya. Setiap kelompok
dapat menyebabkan penyakit.
Penyakit e.coli timbul saat bakteri ini melepaskan racun yang dinamakan Sehiga sehingga
membuat orang sakit. Racun e.coli paling sering menyebabkan masalah perut dan usus seperti
Escherichia coli dan muntah. Sebagian kecil kasus infeksi bisa mengancam jiwa sementara
penderita yang lain akan pulih setelah sekitar 1 minggu.

1
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud Escherichia coli?
b. Bagaimana distribusi Eschechiria coli?
c. Bagaimana Riwayat alamiah Penyakit Esherichia coli?
d. Bagaimana Transmission Eschericia coli ?
e. Bagaimana Pencegahan Escherichia coli ?
1.3. Tujuan
a. Mengetahui defini Escherichia coli
b. Mengetahui distribusi Eschechiria coli
c. Mengetahui Riwayat alamiah Penyakit Esherichia coli
d. Mengetahui Transmisi Escherichia coli
e. Mengetahui Pencegahan Persebaran Escherichia coli

2
BAB II

EPIDEMIOLOGI ESCHERICHIA COLI

2.1. Distribusi Penyakit

Distribusi masalah kesehatan menunjuk kepada pengelommpokkan masalah kesehatan


menurut suatu keadaan tertentu.Keadaan tertentu yang dimaksud dalam epidemiologi adalah
menurut ciri-ciri manusia (person), tempat (place), waktu (time) orang.

2.1.1. Distribusi Berdasarkan Orang


 Orang (person)

Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam
saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat.Adapun orang yang rentan
menderita bakteri E.coli ini adalah anak-anak ,ibu hamil ,dan orang yang sudah lanjut
usia.

Gambar 1.1 distribusi berdasarkan usia

Dari Gambar 1.1 dapat tersebut dapat disimpulkan bahwa umur 1 – 4 tahun lebih rentan
terkena bakteri E.coli karena tingkat pengetahuan balita masih rendah,mereka masih

3
ingin bermain main.selain itu juga dipengaruhi dari susu formula dan botol susu yang
terkontaminasi oleh bakteri E.coli.

Gambar 1.2 distribusi berdasakan jenis kelamin

Dari Gambar 1.2 dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih rentan terkena bakteri E.coli
karena aktivitas perempuan cenderung memasak dan mencuci makanan sehingga
kemungkinan saat pencucian bahan makanan dia tidak bersih mencucinya.karena bakteri
E.coli terdapat pada daging ,sayuran dan buah-buahan.

4
2.1.2. Distribusi Berdasarkan Tempat Tinggal
Tempat-tempat yang berisiko terpapar Escherichia coli adalah tempat-tempat
peternakan, sungai, tempat pertanian, kebun binatang.

Gambar 1.3 distribusi berdaarkan tempat

GRAFIK CAKUPAN SELURUH KASUS E.coli PERPUSKESMAS KAB.KUBU RAYA TAHUN


2013

Dari Gambar 1.3 tersebut dapat disimpulakan bahwa ada 2 kecamatan yang beresiko
rendah terkena bakteri E.coli,yaitu kecamatan PD.tikar dan S.rengas.sedangkan yang
tinggi terkena bakteri E.coli terdapat di kecamatan S.radak.

Gambar 1.4 distribusi berdasarkan tempat

5
Dari Gambar 1.4 tersebut dapat disimpulakan bahwa Asia merupakan benua yang paling
tinggi angka kejadian Escherichia coli

2.1.3. Distribusi Berdasarkan Waktu


Escherichia coli yang berbahaya dapat berjangkit sepanjang tahun,lebih-lebih pada
musim dingin dan musim semi.

Dari gambar 1.5 distribusi berdasarkan waktu

Dari gambar 1.5 berdasarkan prevalensi waktu dapat disimpulkan bahwa pencemaran
bakteri E.coli sempanjang tahun 2011 bahwa pada bulan april meningkat secara
siknipikan dan pada bulan oktober menurun kemudian pada bulan maret terjadi
kenaikkan yg tidak terlalu siknipikan dan pada bulan januari menurun,dan tidak terjadi
lagi peningkatan.

6
BAB III

RIWAYAT ALAMIAH ESCHERICHIA COLI

3.1. TAHAP PREPATOGENESIS

Tahap pre-patogenesis merupakan tahap berlangsungnya proses etiologis, dimana faktor


penyebab pertama kalinya bertemu dengan pejamu. Faktor penyebab pertama belum
menimbulkan penyakit, tetapi telah mulai meletakkan dasar-dasar bagi berkembangnya penyakit
nantinya (Murti, 1997). Tahap pre-patogenesis bakteri E.coli terjadi karena tidak disadari, dan
terjadi karena kebetulan. Interaksi antara manusia dengan sumber penularan secara dominan
terjadi di lingkungan sekitar rumah.

3.1.1. Host
Host adalah organisme biasanya manusia atau hewan yang menjadi tempat persinggahan
penyakit.
Faktor – faktor yang dapat menimbulkan penyakit pada penjamu adalah :
 Daya tahan tubuh terhadap penyakit .
Apabila daya tubuh host baik maka virus tidak dapat masuk ke dalam
tubuh,apabila daya tahan tubuh jelek dan host tidak memelihara personal hygiene
yang baik maka virus dengan mudah masuk dalam tubuh host.
 Umur

Kebanyakan host yang terkena bakteri E.coli lebih sering pada kelompok usia 1 –
4 tahun 61 % dan pada usia 5 – 9 tahun 31% dan pada usia 10-14 tahun 8 % .maka
balita lebih rentan terkena E.coli.

 Jenis kelamin

Jenis kelamin perempuan mendominasi angka kejadian Escherichia coli sekitar 54


% dan jumlahnya lebih banyak daripada laki – laki 46 % dikarenakan perempuan kurang
terbiasa memelihara personal hygiene yang baik.

7
 Suku / adat istiadat

Bila host kurang biasa memelihara personal hygiene maka sangat mudah virus
masuk dalam tubuh.contohnya adat batak sering mengonsumsi daging yang banyak
mengandung bakteri E.coli.

3.1.2. Agent
Agent merupakan penyebab penyakit berupa bakteri, virus, jamur, parasit, yang dapat
menyebabkan infeksius.

Gambar 3.1 Agent Bakteri E.coli

 Berbentuk batang dengan ukuran 1.1-1.5 µm x 2.0-6.0 µm


 Volume E.coli berkisar 0.6-0.7 µm³
 Umumnya hidup pada rentang (20-40) °C, optimum pada 37°C
 Tumbuh dengan mudah pada medium nutrien sederhana
 Batang gram negatif
 Terdapat tunggal berpasangan dan dalam rantai pendek
 Biasanya tidak berkapsul
 Tidak berspora
 Motil dengan flagelum petrikulus atau nonmotil
 Aerobik, non-aerobik fakulatif
 Penghuni normal usus, seringkali menyebabkan infeksi
 Laktose difermentasikan oleh sebagian besar galur dengan produksi asam dan gas

8
Siklus Hidup E Coli
Gambar 3.2. Sikulus Escherichia coli

Bakteri penghuni usus manusia dan hewan berdarah panas ini telah mengkontaminasi
hampir keseluruhan air baku, air minum, sungai, dan sumur.
Setelah tinja memasuki badan air, e.coli akan mengkontaminasi perairan, bahkan pada
kondisi tertentu e.coli dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh dan dapat tinggal
didalam pelpik, ginjal dan hati.

1. Enterotoxigenic Escherchia Coli


Bakteri e coli jenis ini menyebabkan sakit Escherichia coli yang diderita oleh orang dari
segala umur dari berbagai lokasi di dunia. Organisme ini sering menyebabkan Escherichia coli
pada bayi di negara-negara kurang berkembang dan pada para pengunjung dari negara-negara
maju. Penyebab penyakit yang mirip dengan kolera ini telah dikenali selama sekitar 20 tahun.

2. Enteropathogenic Escherichia Coli


Bakteri e coli jenis ini menyebabkan Escherichia coli berair atau berdarah. Escherichia
coli berair umumnya disebabkan oleh perlekatan bakteri dan perubahan integritas usus secara
fisik. Escherichia coli berdarah disebabkan oleh perlekatan bakteri dan proses perusakan jaringan
yang akut.

9
3. EIEC (Enteroinvasive Escherichia coli)
Enteroinvasive E.coli(EIEC) penyerang saluran pencernaan dapat menyebabkan penyakit
yang dikenal sebagai bacillary dysentery (disentri yang disebabkan oleh bakteri berbentuk
batang).

4. EHEC (Enterohemorrhagic Escherichia coli)


Infeksi EHEC sering menimbulkan Escherichia coli berdarah yang parah dan kram
bagian perut, namun kadang tidak menimbulkan Escherichia coli berdarah atau tanpa gejala
sama sekali. Pada anak di bawah umur 5 tahun dan orang tua sering menimbulkan komplikasi
yang disebut Hemolytic Uremic Syndrome (HUS), yang ditandai dengan rusaknya sel darah
merah dan kegagalan ginjal. Kira-kira 2-7% infeksi EHEC mengarah ke HUS. Di Amerika
Serikat, anak-anak yang mengalami kegagalan ginjal akut banyak disebabkan oleh HUS akibat
EHEC. Infeksi EHEC ini dapat juga menimbulkan kematian, khususnya pada anak-anak dan
orang tua, berkaitan dengan timbulnya Hemorrhagic .

5. EAEC (Enteroaggregative Escherichia coli)


Mekanisme terjadinya Escherichia coli yang disebabkan oleh EAEC belum jelas
diketahui, tetapi diperkirakan menghasilkan sitotoksin yang menyebabkan terjadinya Escherichia
coli. Beberapa strain EAEC memiliki serotipe seperti EPEC. EAEC menyebabkan Escherichia
coli berair pada anak-anak dan dapat berlanjut menjadi Escherichia coli persisten. Masa inkubasi
diperkirakan kurang lebih 20 – 48 jam.

3.1.3. Environment
a. Lingkungan fisik
Keadaan lingkungan yang struktur cuaca kering lebih sering terkena bakteri e coli .
Daerah dengan struktur keadaan geografis kurang baik lebih sering terkena Escherichia
coli dikarenakan kurang pengetahuan.
b. Lingkungan non fisik
Lingkungan dengan social ekonomi yang rendah serta kebiasaan kurang baik dalam
memelihara personal hygiene sangat berpotensial terinfeksi Escherichia coli.

10
c. Lingkungan biologis
Lingkungan yang dekat dengan hewan – hewan peliharaan yang kurang terjaga
kebersihannya seperti kotoran binatang maka dapat dengan mudah virus masuk dalam
tubuh apabila host tidak menjaga kerbersihan.

3.2. TAHAP PATOGENESIS

3.2.1. Innaperent
Bakteri E.coli masuk ke dalam tubuh manusiadengan menginfeksi usus baik pada
jeyenum,ileum,dan colon.setelah virus menginfeksi usus virus menembus sel dan mengadakan
lisis kemudian virus berkembang dan memproduksi enterotoksi.masa inkubasi biasanya sekitar 2
– 4 hari ,pasien sudah buang air besar lebih dari 4x tetapi belum tampak gejala – gejala lain.

3.2.2. Mild
Pada fase ini gejala sudah mulai muncul :
 kehilangan cairan 5 % berat badan
 kesadaran baik (somnolen)
 mata agak cekung
 turgor kulit kurang dan kekenyalan kulit normal
 feses cair 1 – 2 kali perhari
 lemah dan haus
 ubun – ubun besar agak cekung

11
3.2.3. Moderate dan severe
Tahap ini dihitung mulai dari munculnya gejala penyakit sampai kepada seseorang
memerlukan perawatan dan pengobatan secara khusus karena ketidakmampuan tubuh melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri.
 Demam disertai Escherichia coli
 Muntah muntah lebih dari 12 jam
 Escherichia coli yang tidak menunjukkan tanda tanda membaik
 Tinja yang bercampur dengan nanah dan darah
 Ubun – ubun besar cekung
 Kekenyalan kulit sedikit kurang dan elastisitas kembali sekitar 1 – 2 detik
 Denyut nadi cepat sekali
 Selaput lender kurang (asidosis)

3.2.4. Fatal

Perjalanan penyakit pada suatu saatakan berakhir.berakhirnya perjalanan penyakit tersebut


dapat berada dalam 5 keadaan,yaitu :

1. Sembuh sempurna
2. Sembuh tetapi cacat
3. Karier
4. Kronis
5. Meninggal dunia

12
3.3. Penyebab Terjadinya Penyakit
Bakteri E.coli yang berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui :
a. Makanan yang terkontaminasi

Cara yang paling umum bagi seorang bisa terinfeksi bakter E.coli adalah melalui
makanan yang telah terkontaminasi bakteri ini misalnya akibat mengkonsumsi daging giling
yang tercemar bakteri E.coli dari usus hewan ternak,makan sayuran mentah atau tidak
diproses secara benar.

b. Air yang terkontaminasi

Kotoran manusia dan binatang bisa mencemari air tanah dan juga air permukan,karena
tidak memiliki system pembasmi bakteri,termasuk kolam renang atau danau.

c. Kontak langsung dari orang ke orang

Orang dewasa maupun anak – anak yang lupa mencuci tangan setelah buang air besar
bisa menularkan bakteri ini ketika orang tersebut menyentuh orang lain atau makana.

d. Kontak dengan hewan


Orang – orang yang bekerja dengan binatang (misalnya di kebun binatang)atau yang
sering melakukan kontak dengan hewan peliharaan lebih beresiko terkena infeksi bakteri
E.coli. untuk itu kebersihan harus selalu dijaga dengan sering mencuci tangan setelah
melakukan kontak dengan binatang tersebut.

13
3.4. Mode Of Transmission

3.5. Spektrum Escherichia coli

Dimana berpotensi tertular bakteri E.coli pada tahap mild karena pada tahap tersebut gejala
sudah timbul dan mampu menularkan dari orang ke orang.

14
3.6. Dinamika Infeksi

3.7. Keterpaparan

15
BAB IV

PENCEGAHAN

4.1. FIVE LEVEL OF PREVENSIVE

Upaya pencegahan dari penyakit persebaran Escherichia coli pada manusia kelompok
berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang) yaitu mencuci tangan dengan desinfektan dan
mandi sehabis kerja, hindari kontak langsung dengan tinja sapi yang terinfeksi Escherichia coli,
menggunakan alat pelindung diri (contoh masker dan pakaian kerja), meninggalkan pakaian
kerja di tempat kerja, membersihkan kotoran pada ternak setiap hari, dan imunisasi. Pada
masyarakat umum dengan cara menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi dan
istirahat cukup, mengolah unggas dengan cara yang benar yaitu pilih unggas yang sehat (tidak
terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya) dan memasak daging ayam sampai dengan suhu
kurang lebih 80° Celsius selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu kurang lebih 64°
Celsius selama 4,5 menit.

4.1.1. Peningkatan kesehatan (health promotion)

Pada tingkat ini dilakukan tindakan yang bersifat memberi informasi dan menyebarluaskan
informasi bertujuan memelihara orang yang sehat agar tetap sehat.

Contoh :

a. Melakukan Penyuluhan tentang cuci tangan yang berih pada di masyarakat dan sekolah .
b. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misalnya untuk kalangan menengah ke atas di
negara berkembang untuk mengaplikasikan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat.
c. Penyediaan rumah yang sehat.

4.1.2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu


(general and specific protection)
Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit, menghentikan
proses interaksi bibit penyakit-pejamu-lingkungan dalam tahap prepatogenesis, tetapi sudah

16
terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah orang yang sehat agar
tidak sakit.

Contoh :

a. Memberikan immunisasi lengkap pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit
dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN )
b. Mencuci piring dengan bersih menggunakan sabun yang mengandung antiseptik
c. Selalu mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi
d. Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalnya yang terkena Escherichia coli
ditempatkan di ruang isolasi.
e. Menghindari makanan yang beresiko terkena Escherichia
f. Menghindari mengkonsumsi makanan mentah.
g. Mencuci tangan sebelum makan.
h. Memakai sendal saat keluar rumah

4.1.3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
(early diagnosis and prompt treatment)

Merupakan tindakan mendeteksi penyakit sedini mungkin dan melakukan


penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.

Contoh :

a. Melakukan tes tinja di laboratorium


Untuk mendiaknosa adanya infeksi bakteri E coli dalam tubuh pasian dokter akan
melakukan tes laboratoriun melalu sampel tinja .Pengbatan akan di sarankan sesuai
dengan kondisi yang di alami.
b. Bawa segera ke Puskesmas jika anda mengalami sakit perut
c. Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya pemeriksaan
misalnya pemeriksan sampel tinja
d. Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker

17
4.1.4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)

Merupakan tindakan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan penyakit
yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat, menyembuhkan pasien, serta
mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan timbul.

Contoh :

a. Pemberian obat antimikroba.


b. Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalnya yang terkena Escherichia coli
ditempatkan di ruang isolasi.
c. Meminum Oralit agar tidak dehidrasi
d. Menghindari makanan tinggi serat karena akan membuat BAB semakin lunak.
e. Menjaga Keseimbangan air di dalam tubuh agar tidak semakin parah.
f. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan
perawatan yang lebih intensif.

4.1.5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)

Merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke masyarakat agar


mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak menjadi beban orang lain.

18
BAB V

PEMBERANTASAN PENYAKIT

Pemberantasan Bakter E coli bisa dilakukan upaya antara lain:

 Pemberantasan E coli dengan menggunakan bahan kimia/obat-obat kimia medis tertentu


 Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang):
- Mencuci tangan dengan Antibiotik dan mandi sehabis bekerja.

- Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi Escherichia coli.

- Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja).

- Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.

- Membersihkan rumah setiap hari setiap hari.

- Imunisasi.

- Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.

- Mengolah makanan seperti dagng dan sayur yang benar

19
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Escherichia coli merupakan


salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dimana virus ini dapat menular antarhewan
seperti unggas dan kucing, antar hewan dengan manusia, maupun antar manusia. Escherichia coli
dapat menular melalui udara maupun melalui kotoran serta cairan tubuh sehingga penularannya
sangat cepat, selain itu bakteri Escherichia coli tergolong virus yang sangat mudah mengalami
mutasi sahingga tidak jarang antar virus Escherichia coli daerah satu dengan daerah lain terdapat
perbedaan.

Faktor penyakit Escherichia coli secara garis besar yaitu host, agent, dan faktor lingkungan.
Untuk menanggulangi Escherichia coli dapat dilakukan dengan 3 tahap pencegahan yaitu
pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier.

6.2. Saran

Escherichia coli merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena penularannya yang
sangat cepat dan memiliki angka kematian yang tinggi, namun sebenarnya kita tidak perlu terlalu
takut, karena sebenarnya Escherichia coli dapat dengan mudah dicegah hanya dengan
menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), karena itu mari budayakan PHBS mulai dari
diri sendiri, keluarga sampai masyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA

PM Anies,2006.Manajemen Berbasis Lingkungan, Penerbit Elex Media


Komputindo, Jakarta. Azwar,1996.Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Penerbit
Mutiara Sumber Widya,Jakarta.

Asdak,2004.Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gajah Mada


University Press, Yogyakarta. Brooks,Geo.F,2005.Mikrobiologi Kedokteran, Penerbit Salemba
Medika, Jakarta.

Chandara, Budiman,2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan, Penerbit Buku


Kedokteran, Jakarta. Darmono,2001.Lingkungan Hidup Dan Pencemaran, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.

Ginting, Perdana,2007. Sistim Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri, Penerbit


Rama Widya, Bandung. Hadi, Anwar, 2007. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel
Lingkungan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Julia S.S, 2007. Epidemiologi Lingkungan, Penerbit Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

21

Anda mungkin juga menyukai