Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Farmasi berasal dari kata Pharmacon yang merupakan bahasa Yunani yang
berarti racun atau obat. Farmasi merupakan profesi kesehatan yang meliputi
kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan,
informasi obat dan distribusi obat.Merkuri merupakan logam berat dengan efek
toksisitas sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Diantara semua unsur logam berat
merkuri (Hg) menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya dibandingkan
dengan logam berat lainnya kemudian diikuti oleh logam berat Cd, Ag, Ni, Pb,As,
Cr, Sn,dan Zn). Semua spesies merkuri beracun, dengan senyawa organik merkuri
umumnya menjadi lebih beracun dari spesies anorganik. Didalam farmasi, terdapat
salah satu mata kuliah yang bisa di jumpai yakni kima farmasi. Kimia Farmasi
merupakan salah satu bagian dari Fakultas Farmasi yang merupakan unsur
pelaksana akademik yang meliputi bidang pendidikan, pengajaran, penelitian,
pengabdian masyarakat serta pengembangan ilmu yang berkaitan dengan kimia
farmasi. Peranan ilmu kimia dalam farmasi khusus untuk bahan obat yang berasal
dari alam dipelajari dalam ilmu farmakognosi dan fitokimia, sehingga dalam ilmu
kimia farmasi umumnya dipelajari bahan obat/obat yang berasal dari bahan sintetik.
Kimia farmasi merupakan suatu disiplin ilmu gabungan kimia dan farmasi
yang terlibat dalam desain, isolasi sintesis, analisis , identifikasi, pengembangan
bahan-bahan alam dan sintetis yang digunakan sebagai obat-obat farmasetika, yang
dapat digunakan untuk terapi. Bidang ini juga melakukan kajian terhadap obat yang
sudah ada, berupa sifat kimiafisika, struktur, serta hubungan struktur dan aktivitas
(HSA). Kimia farmasi terlibat dalam proses penemuan obat (mengidentifikasi
senyawa baru yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit),  Ilmu farmakologi
(mempelajari bagaimana suatu senyawa kima dapat berinteraksi dengan system
bilogi), farmakokinetik (mempelajari tentang absorpsi, distribusi, metabolisme, dan
ekskresi obat atau mempelajari pengaruh tubuh terhadap obat), serta
farmakodinamik (mempelajari  interaksi obat dengan reseptor, cara dan mekanisme
kerja obat). Kaitan kimia farmasi dengan ilmu kimia organik dikarenakan sebagian

1
besar senyawa yang berkhasiat sebagai obat merupakan senyawa organik atau
senyawa yang mengandung atom karbon C seperti golongan antibakteri (alkohol,
asam karboksilat dll), dan golongan antibiotik (penisilin, tetrasiklin, dll). Pada
praktikum kali ini kami mengidentifikasi zat merkuri yang terdapat dalam kosmetik
terjual bebas di pasaran.
Merkuri (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak
ditemukan di alam dan tersebar dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan
udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Merkuri merupakan logam yang
dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu, tidak berbau dengan
berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter, asam hidroklorida,
hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik
panas dan lipidMerkuri atau yang dikenal juga dengan air raksa adalah salah satu
jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu-batuan, biji
tambang, tanah, air, dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik.
Keuntungan dan kerugian dari merkuri adalah Bidang Perindustrian, Dalam
industri khlor-alkali, merkuri digunakan untuk menangkap logam natrium (Na).
Logam natrium tersebut dapat ditangkap oleh merkuri melalui proses elektrolisa
dari larutan garam natrium klorida (NaCl). Sedangkan dalam industri pulp dan
kertas banyak digunakan senyawa FMA (fenil merkuri asetat) yang digunakan
untuk mencegah pembentukan kapur pada pulp dan kertas basah selama proses
penyimpanan. Merkuri juga digunakan dalam industri cat untuk mencegah
pertumbuhan jamur sekaligus sebagai komponen pewarna. Bidang Pertanian,
Merkuri digunakan sebagai fungisida. Contohnya, senyawa metil merkuri disiano
diamida (CH3-Hg-NH-CHHNHCN), metal merkuri siano (CH3-Hg-CN), metil
merkuri asetat (CH3-Hg-CH2- COOH), dan senyawa etil merkuri khorida (C2H5-
Hg-Cl). Bidang Pertambangan, Logam merkuri digunakan untuk membentuk
amalgram. Contohnya dalam pertambangan emas, logam merkuri digunakan untuk
mengikat dan memurnikan emas. Bidang Kedokteran, Logam merkuri digunakan
untuk campuran penambal gigi. Peralatan Fisika, Merkuri digunakan dalam
thermometer, barometer, pengatur tekanan gas dan alat-alat listrik, sedangkan
kerugian dari merkuri adalah dapat berdampak pada kulit, paparan merkuri yang

2
tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf,
dan ginjal. Selain itu, merkuri juga berisiko mengganggu berbagai organ tubuh,
seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, hingga sistem kekebalan tubuh
Pada praktikum kimia farmasi ini pengujian merkuri dilakukan untuk dapat
menentukan mana kosmetik yang mengandung merkuri yang beredar dan terjual
bebas di pasaran karena mengingat bahaya logam toksik dalam tubuh perlu
dilakukan penelitian logam toksik dalam krim pemutih wajah. Krim yang banyak
beredar dipasaran dijual dengan harga terjangkau oleh masyarakat luas dan
memberikan efek memutihkan yang cepat. Tetapi krim tersebut biasanya tidak
mencantumkan kandungan bahan kimia, penandaan, peringatan, efek samping, dan
tanggal kedaluwarsa. Penggunaan merkuri pada produk krim pemutih wajah dapat
membahayakan kesehatan penggunanya. Logam ini dapat terakumulasi pada organ
tubuh, dan merupakan salah satu logam berat yang sangat beracun. Pengaruh utama
yang ditimbulkan oleh merkuri di dalam tubuh adalah menghalangi kerja enzim dan
merusak selaput dinding sel. Keadaan ini disebabkan karena kemampuan merkuri
dalam membentuk ikatan kuat dengan gugus yang mengandung belerang (sulfur)
yang terdapat di dalam enzim atau dinding sel. Merkuri yang terkandung dalam
krim pemutih dapat masuk ke dalam tubuh dengan jalan terserap melalui kulit.
Pemakaian krim pemutih yang mengandung merkuri akan menjadikan kulit putih
mulus, namun kemudian akan mengendap di bawah kulit dan setelah bertahun-
tahun kulit akan menjadi biru kehitaman bahkan dapat memicu timbulnya kanker.
Banyak masyarakat yang tidak tahu bahkan tidak peduli dengan
kandungan yang ada di dalam kosmetik pemutih. Sedikit yang tau bahwa sebagian
kosmetik mengandung merkuri. Zat berbahaya ini di masukan kedalam kosmetik
sebagai pemutih instan. Menurut Dr. Retno I. Tranggono, Sp KK menyebutkan
bahwa krim atau body lotion yang mengandung merkuri, awalnya memang terasa
manjur dan membuat kulit tampak putih dan sehat. Tetapi lama-kelamaan, kulit
dapat menghitam dan menyebabkan jerawat parah. Selain itu, pemakaian merkuri
dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kanker kulit, kanker payudara,
kanker leher rahim, kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya.

3
Tujuan praktikum ini yaitu melihat kanndungan Hg dalam sebuah kosmetik
agar dapat mengetahui bahaya apa yang ditimbulkan ketika dicampurkan ke dalam
sebuah kosmetik yang beredar dipasaran. Menurut BPOM, dilarang penggunaan
merkuri meskipun dengan konsentrasi kecil.
Maka dari itu dilakukanlah praktikum uji merkuri pada kosmetik lebih
khususnya yang berguna sebagai pemutih seperti body lotion untuk mengetahui ada
atau tidaknya merkuri yang terkandung di dalamnya. Dalam uji merkuri ini sampel
yang digunakan adalah body lotion yang di pakai kebanyakan orang pada
umumnya.
1.2 Maksud Percobaan
1. Untuk mengetahui bahaya merkuri jika dicampurkan kedalam bahan
kosmetik
2. Untuk mengatahui bagaimana cara menentukan pengujian kualitatif
merkuri pada kosmetik.
1.3 TujuanPercobaan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui bahaya merkuri jika dicampurkan
kedalam bahan kosmetik
2. Agar mahasiswa dapat mengatahui bagaimana cara menentukan pengujian
kualitatif merkuri pada kosmetik.
1.4 Prinsip percobaan
Prinsip pada percobaan ini menggunakan larutan uji Kalium Iodida dan
NaOH untuk di lihat perubahan warna dan endapan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Merkuri
2.1.1 PengertianUmum
Merkuri (Hg) adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak, serta
mudah menguap pada suhu ruangan. Merkuri (Hg) akan memadat pada tekanan
7.640 Atm. Merkuri (Hg) memiliki nomor atom 80, berat atom 200,59 g/mol, titik
beku - 39o C, dan titik didih356,6oC (Widowati, 2008)
Kelimpahan merkuri (Hg) di bumi menempati urutan ke-67 di antara elemen
lainnya pada kerak bumi.Merkuri jarang didapatkan dalam bentuk bebas di alam,
tetapi berupa bijih cinnabar (HgS).Untuk mendapatkan Hg dari cinnabar,
dilakukan pemanasan bijih cinnabar di udara sehingga menghasilkan logam Hg
(Widowati, 2008).
Menurut Lubis (2002) yang mengutip dari Carl Zekk (1994) dan Joseph La
Dou (1990), produksi air raksa diperoleh terutama dari bijih cinnabar (86,2% air
raksa). Salah satu cara melalui pemanasan bijih dengan suhu 800 oC dengan
menggunakan O2 (udara), sulfur yang dikombinasi dengan gas O2, melepaskan
merkuri sebagai uap air yang mudah terkonsentrasi. Cinnabar juga dapat
dipanaskan dengan kapur dan belerang bercampur kalsium akan melepaskan uap
logam merkuri. Bijih merkuri juga ditemukan pada batu dan bercampur dengan
bijih lain seperti tembaga, emas, timah, seng, dan perak.
Dalam keseharian, pemakaian bahan merkuri telah berkembang sangat luas.
Merkuri digunakan dalam bermacam-macam perindustrian, untuk peralatan-
peralatan elektris, digunakan untuk alat-alat ukur, dalam dunia pertanian, bahan
kosmetika dan keperluan lainnya. Demikian luasnya pemakaian merkuri,
mengakibatkan semakin mudah pula organisme mengalami keracunan merkuri
(Palar, 2008).
Untuk bahan kosmetik, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
melarang penggunaan merkuri meskipun dengan konsentrasi kecil. Beberapa
catatan diketahui bahwa kadar merkuri dalam jaringan sebesar 0,1 – 1 ppm sudah
dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh sedangkan menurut IPCS

5
(International Programme on Chemical Safety) paparan merkuri pada tubuh
manusia mencapai 200 s/d 500 (Wurdiyanto, 2007).
Dikenal 3 bentuk merkuri, yaitu:
a. Merkuri elemental (Hg): terdapat dalam gelas termometer, tensimeter air
raksa, amalgam gigi, alat elektrik, batu batere dan cat. Juga digunakan
sebagai katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk
produksi klorin dari sodiumklorida.
b. Merkuri anorganik: dalam bentuk Hg++ (Mercuric) dan Hg+ (Mercurous)
Misalnya:
1) Merkuri klorida (HgCl2) termasuk bentuk Hg inorganik yang sangat
toksik, kaustik dan digunakan sebagaidesinfektan
2) Mercurous chloride (HgCl) yang digunakan untuk teething powder dan
laksansia(calomel)
3) Mercurous fulminate yang bersifat mudahterbakar.
c. Merkuri organik : terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain:
1) Metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil
rantai pendek dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan.
Misalnya memakan ikan yang tercemar zat tsb. dapat menyebabkan
gangguan neurologis dan kongenital.
2) Merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai
antiseptik dan fungisida.
2.1.2 Sumber Merkuri
a. Terdapat di Alam
Sebagai hasil tambang, merkuri dijumpai dalam bentuk mineral HgS
yang disebut sinabar (cinnabar). Terdapat sebagai batuan dan lapisan batuan
yang terhampar di Spanyol, Itali, dan bagian Amerika, serta banyak di
distribusikan sebagai batuan, abu, danlarutan.
b. Hasil AktifitasManusia
Menurut Widowati (2008) yang mengutip dari Herman (2006), sumber
merkuri dari hasil aktifitas manusia antara lain pembuangan tailing
pengolahan emas tradisional yang diolah secara amal gamasi, dimana

6
merkuri mengalami perlakuan tertentu berupa putaran, tumbukan, atau
gesekan, sehingga sebagian merkuri akan membentuk amalgam dengan
logam-logam (Au, Ag, Pt) dan sebagian hilang dalam proses.
c. Terdapat di Alam
Sebagai hasil tambang, merkuri dijumpai dalam bentuk mineral HgS
yang disebut sinabar (cinnabar). Terdapat sebagai batuan dan lapisan batuan
yang terhampar di Spanyol, Itali, dan bagian Amerika, serta banyak di
distribusikan sebagai batuan, abu, dan larutan.
d. Hasil Aktifitas Manusia
Menurut Widowati (2008) yang mengutip dari Herman (2006), sumber
merkuri dari hasil aktifitas manusia antara lain pembuangan tailing
pengolahan emas tradisional yang diolah secara amalgamasi, dimana
merkuri mengalami perlakuan tertentu berupa putaran, tumbukan, atau
gesekan, sehingga sebagian merkuri akan membentuk amalgam dengan
logam-logam (Au, Ag, Pt) dan sebagian hilang dalam proses.
2.1.3 Toksikologi Merkuri di Lingkungan
Secara alamiah, pencemaran oleh merkuri ke lingkungan umumnya berasal
dari kegiatan gunung api, rembesan air tanah yang melewati daerah deposit merkuri
dan lain-lain. Namun demikian, meski sangat banyak sumber keberadaan merkuri
di alam, dan masuk ke dalam suatu tatanan lingkungan tertentu secara alamiah,
tidaklah menimbulkan efek-efek merugikan bagi lingkungan karena masih dapat
ditolerir oleh alam.Merkuri menjadi bahan pencemar sejak manusia mengenal
industri, kemudian menggali sumber daya alam dan memanfaatkannya semaksimal
mungkin untuk kebutuhannya (Palar,2008).
Penggunaan merkuri di dalam industri sering mengakibatkan pencemaran
lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui sistem ventilasi udara.Merkuri
yang terbuang ke sungai, pantai atau badan air di sekitar industri-industri tersebut
dapat mengkontaminasi ikan dan makhluk air lainnya, termasuk ganggang dan
tumbuhan air.Ikan-ikan dan hewan air tersebut kemudian dikonsumsi manusia
sehingga manusia terpapar merkuri di dalam tubuhnya. FDA (Food and Drug
Administration) menetapkan batasan kandungan merkuri maksimum adalah 0,005

7
ppm untuk makanan, sedangkan WHO (World Health Organization) menetapkan
batasan maksimum untuk air, yaitu 0,001 ppm (Kristanto, 2002).
2.1.4 Kegunaan Merkuri Dalam Kehidupan
Penggunaan merkuri yang terbesar adalah dalam industri klor-alkali,
dimana produksi klorin (Cl2) dan kaustik soda (NaOH) dengan cara elektrolisis
garam NaCl. Kedua bahan ini sangat banyak gunanya sehingga diproduksi dalam
jumlah tinggi setiap tahun. Fungsi merkuri dalam proses ini adalah sebagai katode
dari sel elektrolisis (Kristanto, 2002).
Pada peralatan listrik, merkuri ditemukan pada lampu listrik.Sementara itu,
di laboratorium logam merkuri digunakan sebagai alat ukur. Sebagai contoh adalah
termometer. Dalam pekerjaan laboratorium, banyak pekerja yang mengalami
keracunan merkuri secara kronis. Hal itu terjadi karena uap dari tumpahan merkuri
yang tidak terlihat, sedikit demi sedikit terhirup oleh para pekerja.
Dalam bidang pertanian, senyawa merkuri banyak digunakan sebagai
fungisida, dimana hal ini menjadi penyebab yang cukup penting dalam peristiwa
keracunan merkuri pada organisme hidup. Karena penyemprotan yang dilakukan
secara terbuka dan luas, maka banyak organisme hidup lainnya yang terkena
senyawa racun tersebut. Sehingga dari penyemprotan fungisida tersebut tidak hanya
membunuh jamur melainkan juga organisme hidup lainnya.
Pada industri pulp dan kertas banyak digunakan senyawa FMA (fenil
merkuri asetat). Pemakaian dari senyawa FMA bertujuan untuk mencegah
pembentukan kapur pada pulp dan kertas basah selama proses penyimpanan. Hal ini
menjadi sangat berbahaya, karena kertas seringkali digunakan sebagai alat
pembungkus makanan (Palar, 2008).
2.1.5 Sifat Merkuri
Sifat-sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut banyak
digunakan untuk keperluan kimia dan industri. Beberapa sifat tersebut di antaranya
adalah:
a. Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu
kamar (25oC) dan mempunyai titik beku terendah dibanding logam lain,
yaitu-39oC.

8
b. Masih berwujud cair pada suhu 396oC. Pada temperatur 396oC ini telah
terjadi pemuaian secaramenyeluruh.
c. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan
logam lain.
d. Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan
terhadap basa.
e. Mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semualogam.
f. Ketahanan listrik sangat rendah sehingga merupakan konduktor terbaik
dibanding semua logamlain.
g. Banyak logam yang dapat larut di dalam merkuri membentuk komponen
yang disebut dengan amalgam.
h. Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua
makhluk hidup (Kristanto,2002).
2.1.6 Mekanisme Kerja Merkuri DalamTubuh
Merkuri membentuk berbagai senyawa anorganik (seperti oksida, klorida,
dan nitrat) dan organic (alkil dan aril).Logam merkuri dan uap merkuri termasuk
kedalam merkuri anorganik (Palar, 2004). Adapun mekanisme kerja merkuri dalam
tubuh adalah sebagai berikut :
a. Absorbsi
Merkuri masuk ke dalam tubuh terutama melalui paru-paru dalam
bentuk uap atau debu. Sekitar 80% uap merkuri yang terinhalasi akan
diabsorbsi. Absorbsi merkuri logam yang tertelan dari saluran cerna hanya
dalam jumlah kecil yang dapat di abaikan, sedangkan senyawa merkuri larut
air mudah diabsorbsi.Beberapa senyawa merkuri organik dan anorganik
dapat diabsorbsi melaluikulit.
b. Biotransformasi
Unsur merkuri yang diabsorbsi dengan cepat dioksidasi menjadi ion
Hg2+, yang memiliki afinitas berikatan dengan substrat-substrat yang kaya
gugus tersebut. Merkuri ditemukan dalam ginjal (terikat pada metalotionen)
dan hati. Merkuri dapat melewati darah, otak, dan plesenta. Metal merkuri
mempunyai afinitas yang kuat terhadap otak. Sekitar 90% merkuri darah

9
terdapat dalam eritrosit. Metabolisme senyawa alkil merkuri serupa dengan
metabolisme merkuri logam atau senyawa anorganiknya. Senyawa fenil dan
metoksietil merkuri di metabolisme dengan lambat.
c. Ekskresi
Sementara unsur merkuri dan senyawa anorganiknya di eliminasi lebih
banyak melalui kemih daripada feses, senyawa merkuri anorganik terutama
diekskresi melalui feses sampai 90%.Waktu paruh biologis merkuri
anorganik mendekati 6 minggu.
2.1.7 Efek Merkuri Pada Manusia
Keracunan akut oleh merkuri bisa terjadi pada konsentrasi merkuri (Hg) uap
sebesar 0,5-1,2 mg/m3. Penelitian terhadap kelinci dengan uap merkuri (Hg) 28,8
mg/m3 mengakibatkan kerusakan yang parah pada berbagai organ ginjal, hati, otak,
jantung, paru-paru, dan usus besar. Keracunan akut karena terhirupnya uap merkuri
(Hg) berkonsentrasi tinggi menimpa pekerja dalam industri pengolahan logam
merkuri serta penambangan emas (Widowati, 2008).
Keracunan akut yang ditimbulkan oleh logam merkuri dapat diketahui
dengan mengamati gejala-gejala berupa iritasi gastrointestinal berupa mual,
muntah, sakit perut dan diare. Keracunan Phenyl mercury (merkuri aromatis)
menimbulkan gejala- gejala gastrointestinal, malaise dan mialgia. Keracunan metil
merkuri menyebabkan efek pada gastrointestinal yang lebih ringan tetapi
menimbulkan toksisitas neurologis yang berat berupa rasa sakit pada bibir, lidah
dan pergerakan (kaki dan tangan), halusinasi, iritabilitas, gangguan tidur, sulit
bicara, kemunduran cara berpikir, reflek tendon yang abnormal, dan pendengaran
rusak (Rianto,2012).
Keracunan akut yang ditimbulkan oleh logam merkuri dapat diketahui
dengan mengamati gejala-gejala berupa :
1. Gejala reaksi yang timbul pada alat pencernaan seperti:
a. Dalam rongga mulut timbul kelainan-kelainan seperti pembengkakan
gusi yang terasa sakit, gigi mudah rapuh, koropos dan mudahterlepas.
b. Sembelit danmuntah-muntah
c. Perasaan mual-mual padalambung

10
2. Gejala reaksi yang timbul pada jaringan saraf seperti:
a. Tremor
b. Sukar konsentrasi dalam berpikir
c. Gugup
d. Gangguan kejiwaan dan sering lelah
3. Gejala reaksi yang timbul pada kulit seperti:
1. Pada kulit yang tidak ditutupi seperti muka, lengan, kaki menjadi peka
terhadap sinar matahari
2. Menimbulkan gelembung-gelembung yang mudah pecah
3. Mudah terjadi infeksi pada kulit
2.2 Uraian Bahan
2.2.1 Alkohol (Dirjen POM, 1979; Rowe et al, 2009)
Nama zat aktif : AETHANOLUM
Rumus molekul : C2H5OH
Struktur kimia :

Berat molekul : 46,07 gr/mol


Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, dan
mudah bergerak bau khas, rasa panas, mudah
terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam kloroform
Khasiat : Sebagai pembunuh kuman, serta sebagai penawar
untuk racun metanol.
Kegunaan : Sebagai disinfektan
Penyimpanana : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.

11
2.2.2 Aquadest (Dirjen POM, 1979; Rowe et al, 2009)
Nama resmi : AQUA DESTILATA
Nama lain : Air suling, Aquades, Air distilasi, Air mineral
Rumus molekul : H2O.
Berat molekul : 18,02 gram/mol
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak


mempunyai rasa.
Khasiat : Membantu proses pencernaan, mengatur
metabolisme, mengatur zat-zat makanan dalam
tubuh dan mengatur keseimbangan tubuh
Kegunaan : Sebagai medium disolusi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
2.2.3 HCl (Depkes,1979; Rowe et al, 2009)
Nama resmi : ACIDUM CHLORIDIUM
Nama lain : Asam Klorida
Rumus molekul : HCl
Berat molekul : 36,46 g/mol
Rumus struktur :

H- Cl
Pemerian : Cairan, tidak berwarna, berasap, bau merangsang,
jika di encerkan dengan dua bagian air asap dan
bau hilang.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol
Khasiat : Membantu tubuh untuk memecah, mencerna, dan
menyerap nutrisi pada makanan. Menghilangkan
bakteri dan virus di lambung untuk melindungi
tubuh dari infeksi.

12
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Baik dalam wadah tertutup.
2.2.4 HNO3(Dirjen POM,1979; Rowe et al, 2009)
Nama resmi : ACIDUM NITRAS
Nama lain : Asam nitrat
Rumus molekul : HNO3
Berat molekul : 63,01 g/mol
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan berasap, jernih, tidak berwarna


Kelarutan : Dalam air pada 20°C larut
Khasiat : Untuk passivation baja atau stainless steel setelah
proses fabrikasi selesai, sebelum digunakan untuk
menyimpan bahan kimia tertentu.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan dan pemberi suasana asam
Penyimpanan : Baik dalam wadah tertutup.
2.2.5 Kalium Iodida (Dirjen POM, 1995; Rowe et al, 2009)
Nama resmi : KALII IODIDA
Nama lain : Kalium Iodida
Rumus molekul : KI
Berat molekul : 166,00 g/mol
Rumus struktur :

Pemerian : Hablur heksahedra, transparan atau tidak berwarna,


opak atau putih, atau serbuk putih higroskopik
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air; praktis tidak larut
dalam etanol

13
Khasiat : Fungsi utama dari zat kimia ini yaitu untuk
melakukan pencegahan supaya tubuh tidak
kekurangan iodin.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Baik dalam wadah tertutup.
2.2.6 Merkuri/Hg/Hydrargyrum (SPU, 2007; EPA, 2007; DepKes, 1979)
Nama resmi : HG/HYDRARGYRUM
Nama lain : Raksa, mercury chloride, mercury acetate,
mercury
sulfide,  mercury oxide, mercury bichloride, corro
sive sublimate, mercury (II) chloride, mercury pe
rchloride, mercurous (I) chloride
Rumus molekul : Hg(O2CCH3)2
Berat molekul : 318.678 g/mol
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan berat mengkilat, putih keperakan


Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, etanol dan asam
khlorida, larut Sempurnadalam asam nitrat pekat
dan asam sulfat pekat
Khasiat : Sebagai bahan dasar pembentukan amalgam gigi
dan semprotan fungisida.
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2.2.7 Natrium Hidroksida (Depkes, 1979; Rowe et al, 2009)
Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama lain : Natrium Hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40,00 g/mol
Rumus struktur :

14
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping,
kering, keras, rapuh dan menunjukkan susunan
hablur; putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis
dan korosif. Segera menyerap karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%) P.
Khasiat : Untuk menetralisasi limbah yang bersifat asam dan
juga untuk menyerap komponen dalam gas buang
yang bersifat asam
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

15
BAB III
METODE KERJA
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum kimia farmasi “Identifikasi Kandungan Hg Dalam Kosmetik”
dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Maret 2021 pukul 11.00 sampai dengan selesai,
bertempat di Laboratorium Kimia Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga
dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo..
3.2 Alat dan bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Batang Pengaduk, Gelas
Ukur, Gelas Kimia, Kaca Arloji, Lap halus, Pipet, Penjepit tabung, Penangas, Pot
Salep, Spatula, Tabung Reaksi
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu Aquadest, Alkohol, Asam Nitrat, HCL, HNO 3,
NaOH, Kalium Iodida, Kosmetik Memutihkan (Handbody Shining, Lovely,
Racikan), Tisu.
3.3 Cara kerja
3.3.1 Larutan Uji Kalium Iodida
1. Diambil kalium iodida sebanyak 0,4 gram
2. Dimasukkan ke dalam labu ukur 5 ml
3. Ditambahkan aquades sampai tanda 5 ml serta dikocok hingga homogen
3.3.2 Larutan Uji NaOH
1. Diambil NaOH sebanyak 10 ml
2. Dimasukkan ke dalam labu ukur 5 ml
3. Ditambahkan aquades sampai tanda 5 mil serta dikocok hingga homogen
3.3.3 Larutan Aqua Regia
1. Diambil HCl pekat sebanyak 30 ml
2. Dimasukkan ke dalam gelas ukur
3. Ditambahkan dengan HNO3 pekat sebanyak 10 ml perbandingan volume 3:1
4. Diaduk sampai homogen

16
5. Hati – hati saat pencampuran ada letupan dan panas kuat akan terjadi
3.3.4 Larutan standar Hg
1. Ditimbang sebanyak 0,1 g Hg
2. Ditambahkan air sebanyak 5 ml
3. Ditambahkan dengan 2 ml larutan aqua regia
4. Diuapkan sampai hampir kering
5. Sisa penguapan tambahkan aquadest sebanyak 2-5 ml lalu dipanaskan
sebentar didinginkan dan disaring
6. Kemudian larutan dibagi dua dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang
berbeda
3.3.5 Pembuatan Larutan Uji
1. Ditimbang sampel sebanyak 2 gram
2. Ditambahkan air sebanyak 25 ML
3. Ditambahkan dengan 10 mil larutan Aqua regia
4. Diuapkan sampai hampir kering
5. Sisa penguapan tambahkan aquadest sebanyak 10-15 ml lalu dipanaskan
sebentar didinginkan dan disaring
3.3.5 Pengujian sampel dengan reaksi warna
1. Dengan KI
a) Diambil 5 ml larutan uji
b) Ditambahkan 1-2 tetes larutan uji kalium iodida secara perlahan melalui
dinding tabung reaksi reaksi
c) Jika sampel positif mengandug merkuri maka akan terbentuk endapan
merah atau jingga
d) Dilakukan perlakuan yang sama untuk larutan pembanding
2. Dengan NaOH
a) Diambil 5 ml larutan uji
b) Ditambahkan 1-2 tetes larutan uji NaOH secara perlahan melalui
dinding tabung reaksi
c) Jika sampel positif mengandung merkuri maka akan terbentuk endapan
kuning

17
d) Dilakukan perlakuan yang sama untuk larutan pembanding
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Larutan Kalium Iodida
No Sampel Larutan Uji Warna Awal Warna Akhir Hasil
1. Lovely Kalium Iodida Putih Kuning Negatif
2. Racikan Kalium Iodida Pink Merah bata Negatif
3. Shining Kalium Iodida Pink Kuning Negatif

4.1.2 Larutan NaOH


Sampel Larutan Uji Warna Awal Warna Akhir Hasil
No
1. Lovely NaOH Putih Kuning Negatif
2. Racikan NaOH Pink Kuning Negatif
3. Shining NaOH Pink Putih Negatif

4.1.3 Hasil Reaksi


1. Merkuri-Kalium Iodida
Hg2+ + 2KI HgI2 + 2K
2. Merkuri-NaOh
Hg2+ + 2I- HgI2
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan pengujian kadar Hg (merkuri) dalam kosmetik.
Menurut Widawan (2008), Merkuri adalah logam besar berbentuk cair berwarna
putih pucat serta mudah menguap pada suhu ruangan. Pada kosmetik baiasanya
digunakan merkuri anorganik yaitu ammoniated mercury digunakan sebagai bahan
pemutih kulit dalam krim karena berpotensi sebagai bahan pemucat warna kulit.
Daya pemutih pada kulit segar kuat karena toksisitasnya terhadap organ-
organ seperti ginjal, saraf, dan otak sangat kuat maka pemakaiannya dilarang dalam
kosmetik (WHO, 2011).
Tujuan praktikum ini yaitu melihat kanndungan Hg dalam sebuah kosmetik
agar dapat mengetahui bahaya apa yang ditimbulkan ketika dicampurkan ke dalam
sebuah kosmetik yang beredar dipasaran. Menurut BPOM, dilarang penggunaan
merkuri meskipun dengan konsentrasi kecil. Beberapa catatan diketahui bahwa

18
kadar merkuri dalam jaringan sekitar 0,1-1 ppm sudah dapat menyebabkan
gangguan fungsi hati.
Pada praktikum ini dalam pengujian merkuri pada kosmetik digunakan
sampel yaitu handbody lovely, handbody shining dan handbody racikan. Tahap
pertama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian dibersihkan
menggunakan alkohol 70% karena menurut Irawati (2005) dibersihkan alat
menggunakan alkohol untuk mensterilkan alat yang digunakan agar terhindar dari
mikroorganisme seperti bakteri karena alkohol 70% bersifat sebagai antiseptik dan
disinfektan
Pada pengujian pertama dibuat larutan uji kalium iodida. Tujuan digunakan
kalium idodida sebagai pereaksi merkuri pada merkuri. Menurut Kargadi (2010) KI
berfungsi sebagai adanya penanda kandungan Hg yang ditandai dengan
terbentuknya endapan berwarna merah karena terjadi reaksi antara KI dan NaOH.
Ditimbang KI sebanyak 0,4 gr kemudian dimasukkan kedalam cawan porselin dan
ditambahkan aquadest sebagai pelarut sebanyak 5 mL. Menurut Syukri (1999) air
berperan sebagai pelarut universal karena air merupakan zat yang mampu
melarutkan dan menguraikan banyak zat.
Dibuat larutan aqua regia menurut Vaan Ioon (1980) aqua regia berfungsi
untuk melarutkan logam dengan proses yang lebih cepat. Menurut Argus (2009)
aqua regia adalah campuran dari asam kuat yaitu asam klorida dan asam nitrat.
Aqua regia juga merupakan larutan yang dibuat dengan mencampurkan HCL pekat
10 ml dengan HNO3 30 ml dan diaduk hingga homogen. Menurut Smith (1990)
tujuan pengadukan adalah untuk menghomogenkan larutan selama proses
pencampuran.
Masing-masing sampel kosmetik yaitu handbody shining, handbody lovely
dan handbody racikan ditimbang sebanyak 2 gr untuk diidentifikasi selanjutnya
ditambahkan 25 ml aquadest pada masing-masing sampel didalam cawan porselen
lalu diaduk hingga kosmetik dan aquadest larut. Ditambahkan aqua regia sebanyak
10 ml pada masing-masing sampel dengan tujuan melarutkan garam-garam sukar
larut. Menurut Van Ioon (1980) larutan aqua regia merupakan larutan digesti karena
dapat melarutkan senyawa logam dengan proses yang lebih cepat kemudian

19
masing-masing sampel tersebut dipanaskan mengunakan penangas selama 30
menit. Menurut Oxtoby (2001) penguapan bertujuan untuk mempercepat desktruksi
karena pada suhu tinggi dekstruksi berlangsung cepat.
Sampel yang sudah dipanaskan di penangas dan sudah mengental masing-
masing sampel di bagi menjadi 3 bagian kedalam tabung reaksi untuk di lihat
perbandingan warna awal, dan sampel yang sudah di tetesi Kalium iodida dan
larutan NaOH, Menurut Rina (2007), Tujuan Penambahan NaOH ialah untuk
memisahkan merkuri dan larutan uji dan dilihat apakah terbentuk endapan atau
tidak. Pada sampel handbody Shining ditetesi kalium iodida mendapatkan warna
kuning dan tidak terdapat endapan begitu pun dengan yang terjadi pada sampel
lovely dan racikan yang artinya pengujian warna menggunakan kalium iodida di
dapatkan hasil negatif. Penambahan Kalium ionida menurut Khairul (2000), yaitu
untuk melihat apakah terjadi perubahan warrna atau tidak dalam sampel.
Selanjutnya pengujian warna menggunakan larutan NaOH pada sampel shining di
dapatkan hasil putih dan tidak terdapat endapan, pada sampel lovely dan racikan
didapatkan hasil perubahan warna kuning dan tidak terdapat endapan berarti ketiga
sanpel tersebut tidak mengandung merkuri.
Dari praktikum yang sudah di lakukan didapatkan hasil bahwa sampel body
lotion Shining, lovely dan racikan negatif mengandung merkuti dengan ini berarti
ketiga lotion tersebut aman di gunakan sehari-hari.
Adapun kemungkinan kesalahan yang terjadi dalam praktikum ini yaitu
kurang telitinya penimbangan sampel dan pengukuran larutan sehingga dapat
mempengaruhi identifikasi merkuri dan kesalahan saat pemanasan larutan uji, yang
menyebabkan sampel tidak mengental atau kering. Ini disebabkan oleh pemanasan
yang tidak stabil atau tidak maksimal.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
20
1. Menurut Dr. Retno I. Tranggono, SpKK menyebutkan bahwa krim
yang mengandung merkuri, awalnya memang terasa manjur dan membuat
kulit tampak putih dan sehat, tetapi lama-kelamaan, kulit dapat menghitam
dan menyebabkan jerawat parah, selain itu, pemakaian merkuri dalam
jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kanker kulit, kanker
payudara, kanker leher rahim, kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya.
2. Uji merkuri secara kualitatif bertujuan untuk mengetahui apakah
didalam sampel krim pemutih wajah teridentifikasi merkuri atau tidak. Uji
kualitatif merkuri menggunakan larutan KI 0,5 N yang memberikan
endapan berwarna merah HgI 2(merkuri (II) iodida). Di dapat hasil pada
sampel handbody lovely warrna kuning, handbody racikan wana merah bata
dan handbody shining warna kuning
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Asisten
Diharapkan agar meningkatkan kerja samaantara asisten dan praktikan
dengan banyak member wawasan praktek laboratorium teknologi farmasi.
Hubungan antara asisten dan praktikan diharapkan selalu terjaga keharmonisannya
agar dapat tercipta suasana kerja yang baik
5.2.2 Saran Untuk Jurusan
Diharapkan adanya penambahan dan perbaikan sarana serta prasarana untuk
membantu dalam prose perkuliahan.
5.2.3 Saran Untuk Laboratorium
Diharapkan adanya penambahan sarana dan prasarana laboratorium agar
lebih lengkap sehingga jalannya praktikum lebih efisien baik dalam waktu maupun
hasilnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Argus. 2009. Cooperative Learning Chemical. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Bambang, Riyanto. 2012. Dasar-dasar Pembelanjaan, Edisi 4. Yogyakarta: BPFE

Carl Zekk. 1994 Occupational Medicine. Third ed. Mosby. USA

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.Jakarta : Depkes RI.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen.


Kesehatan RI. Hal. 32-33.

Herman, D.Z., 2006, Tinjauan Terhadap Tailing Mengandung Unsur Pencemar


Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari Sisa
Pengolahan Bijih Logam. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 1 : 31-36.
Irawati. 2005. Antiseptik. Sumatera: USU Press

Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Penerbit ANDI, Yogyakarta, Hal 20 dan 167-
170.

Lubis. 2002. Pengolahan Makanan dan Minuman sari lidah buaya.Bogor

Oxtoby. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, Edisi ke-4 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Palar, H. (2004). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Penerbit Rineka


Cipta, Jakarta.

Palar H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta;

Rina, M., Sunarko. 2007. Analisis Unsur-Unsur Toksik dalam Sampel Krim
Pemutih Wajah dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron, J.Tek. Reaktor.

Rowe, R.C. et Al. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 6thEd, The


Pharmaceutical Press, London.

Smith. 1990. Analisis Anorgantik Secara Kualitatif Makro dan Semi makro.
Jakarta: Erlangga

Syukri. 1999. Pengujian Kandungan Merkuri. Bandung: Universitas Islam


Bandung

Widowati, Wahyu, dkk. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta: ANDI.

Wurdiyanto G, (2007). Merkuri, Bahayanya, dan Pengukurannya. Jakarta: Buletin


Alara, vol. 9. no. 1 dan 2.
World Health Organization. 2011 The World Medicine Situation 2011 3ed.
Rational Use of Medicine. Geneva

Van Ioon. 1980. Chemical Identification. London. Books for Learning.

23

Anda mungkin juga menyukai