KOSMETIKA
ANALISIS JAMU ASAM MEFENAMAT
Kelas : VC/2018
Kelompok 1
Disusun Oleh:
Huswatun Hasanah 11194761920302
Mariatul Adawiyah 11194761920306
Milka Theana 11194761920309
Ni Ketut Linda Puspa Yanti 11194761920313
Rizqi Nur Furqan 11194761920323
Sri Rupaida 11194761920329
Yovi Claudia 11194761920332
A. Alat ..............................................................................................................5
B. Bahan ...........................................................................................................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamu adalah produk obat tradisional Indonesia yang telah digunakan
secara turun-menurun untuk menjaga kesehatan. Umumnya jamu dibuat
dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan dan hewan (Kartika,
2016). Penggunaan jamu yang semakin lama semakin meningkat
menyebabkan beberapa produsen jamu menambahkan bahan kimia obat
(BKO) ke dalam produk jamu. Tujuan penambahan BKO untuk
memberikan efek terapi yang lebih maksimal sehingga produk
yangdihasilkan lebih laku di pasaran. Berdasarkan data BPOM tahun 2015
terdapat 54 merek jamu yang mengandung bahan kimia obat (BPOM, 2015).
Hal ini karena suatu sediaan jamu tidak boleh mengandung bahan kimia
obat atau hasil sintesis yang memiliki khasiat sebagai obat (Permenkes,
2012).
1
yang berdasarkan pertimbangan kesehatan dan/atau berdasarkan penelitian
membahayakan kesehatan.
B. Kompetisis Praktikum
1. Memahami prinsip-prinsip metode analisis Asam mefenamat
2. Prinsip metode spektrofotometri UV-VIS
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
3. Kalium Kromat (dirtjen POM, 1979)
Nama Resmi : Kalium Kromat
Nama Lain : Kalium Kromat
Rumus Kimia : K2CrO4
Berat Molekul : 194,1902
Pemerian : Masa hablur kuning
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air jernih
Kegunaan Umum : Reaktan dalam metatesis
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
1. Alat-alat gelas
2. Spektrofotometri UV-Vis
3. Timbangan analitis
4. Pipet
5. Labu ukur 25 ml dan 100 ml
6. Corong
7. Batang pengaduk
8. Sendok tanduk
9. Tabung reaksi
10. Batang pengaduk
B. Bahan
1. Asam Mefenamat
2. Etanol
3. H2SO4
4. FeCL3
5. K2Cr2O7
6. Metanol
5
C. Prosedur Kerja
1. Analisis Kualitatif dengan Reaksi Warna
6
2. Analisis Kuantitatif larutan baku dengan Spektrofotometri UV-Vis
Buat deret standar (2, 4, 6, 8, dan 10 ppm). Dengan memipet dari larutan
standar 100 ppm sebanyak 0,5 ml untuk 2 ppm, 1 ml untuk 4 ppm 1,5 ml 6
ppm 2 ml untuk 8 ppm dan 20 ml untuk 10 ppm
7
3. Pembuatan Sampel Jamu komplit (Asam mefenamat)
8
BAB IV
HASIL
9
3 6 ppm 0,069 0,072 0,070 0,070
No Absorbansi Konsentrasi
Perhitungan :
10
4. Perhitungan kadar sampel (%) :
K = X x V x VP
BS
K = 41,42 x 10 x 100
50
K = 82,84 %
11
BAB V
PEMBAHASAN
Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang dibuat dari bahan alami
secara turun-temurun berdasarkan pengalaman. Produk jamu yang dijual
dipasaran ada beberapa macam, salah satu yang disukai oleh masyarakat adalah
jamu pegal linu. Asam mefenamat memiliki efek menghilangkan nyeri atau
inflamasi. Berdasarkan Drug Information Handbook, dosis asam mefenamat yang
biasa diberikan sebagai obat anti nyeri adalah 500 mg diawal kemudian 250 mg
tiap 4 jam bila perlu dan maksimal 1 minggu. Biasanya jamu pegel linu
ditambahkan asam mefenamat karena efeknya menghilangkan anti nyeri. Menurut
Gitawati pada tahun 2013, 40% pengguna jamu pegel linu mempunyai
kecenderungan untuk terus mengkonsumsi jamu pegel linu secara teratur dalam
rentang waktu yang lama. Penggunaan asam mefenamat yang kurang tepat dapat
menimbulkan efek samping merugikan, berdasarkan Public Warning/Peringatan
BPOM RI No. KH. 00.01.43.2397 tanggal 4 Juni 2009 adalah diare, ruam kulit,
trombositopenia, anemia hemolitik, kejang, dan tukak lambung.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kadar bahan
kimia obat asam mefenamat dalam sampel jamu pegal linu. Metode yang
digunakan untuk analisis obat asam mefenamat dalam penelitian ini yaitu uji
kuantitatif dengan metode spektrofotometri UV-VIS dan uji kualitatif dengan
metode pereaksi warna.
Hasil analisis asam mefenamat dengan metode kualitatif dengan reaksi warna
di dapatkan hasil negatif ketika Sampel ditambahkan H2SO4 dipanaskan lalu
campuran didinginkan dan ditambah 1 tetes K2Cr2O7 dalam tabung reaksi tidak
terjadi flouresensi biru-hijau yang terjadi cepat, dan ketika sampel ditambahkan
FeCL3 dalam etanol tidak menghasilkan warna ungu pada tabung reaksi yang
yang menandakan sampel jamu pegal linu komplit negatif mengandung asam
mefenamat.
12
Pada penelitian analisis menggunakan metode spektrofotometri UV-VIS yaitu
dengan pembuatan larutan standar yang digunakan untuk menentukan asam
mefenamat standar dan digunakan untuk mengukur panjang gelombang
maksimum untuk asam mefenamat. Dari larutan induk 100 ppm dibuat larutan
baku dengan konsentrasi 2,4,6,8, dan 10 ppm sebanyak 25 ml. Larutan konsentrasi
yang telah dibuat kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang
maksimum yang telah diperoleh sebanyak 3 kali pembacaan. Data hasil
absorbansi yang diperoleh, selanjutnya dihitung persamaan kurva bakunya
sehingga diperoleh persamaan garis y= a+bx.
13
merupakan hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat; narkotika atau psikotropika;
dan/atau bahan lain yang berdasarkan pertimbangan kesehatan dan/atau
berdasarkan penelitian membahayakan kesehatan.
14
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode analisis kualitatif dengan
pereaksi warna menunjukkan hasil negatif dan metode spektrofotometri UV-VIS
yang menunjukkan hasil perhitungan kadar asam mefenamat pada sampel jamu
pegal linu komplit sebesar 41,59 dalam hal ini tidak ada kadar zat aktif asam
mefenamat karena hasil nilai perhitungan tersebut rendah. Sehingga sesuai dengan
teori yang obat tradisional memiliki larangan pencampuran bahan lain yang
tertulis pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 Tahun
2012.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 9, Depertemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Fitriyansah, A. 2013. Analisis Kuantitatif Kada Zat Aktif Asam Mefenmat Generik
dan Asam Mefenmat Dagang di Apotek UNISIA POLIFARMA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. JKKI, Vol. 5, No.1,
Januari-April 2013
Pujiwati Sri. 2015. Gambaran Kadar Asam Mefenamat Dalam Obat Antinyeri
Yang Beredar Pada Warung-Warung Di Kecamatan Kedamaian Kota
Bandar Lampung. Jurnal Analis Kesehatan: Volume 4, No. 1, Maret
2015
16