OLEH :
NURMADINA
013170170025
Oleh :
NURMADINA
013170170025
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh
NURMADINA
013170170025
Karya tulis ilmiah ini telah diterima, di setujui untuk diuji dan dipertahankan di
depan tim penguji Program Studi D III Farmasi STIKES Andini Persada
Mamuju Sulawesi Barat
Pembimbing
2
LEMBAR PENGESAHAN
NURMADINA
013170170025
Mengetahui,
Ketua STIKES Andini Persada Ketua Program Studi D-III
Mamuju Farmasi
3
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan Karya Tulis Ilmiah ini
merupakan karya saya sendiri (ASLI), dan isi dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademis disuatu institusi pendidikan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
NURMADINA
013170170025
4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
1. Nama : Nurmadina
2. Nim : 013170170025
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Tempat/Tgl Lahir : Topore-25 April 1999
5. Agama : Islam
6. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
7. Program Studi : D-III Farmasi
8. Asal Institusi : STIKES Andini Persada Mamuju
9. Alamat Rumah : Jl. Andi Endeng Btn Axuri.
B. PENDIDIKAN
1. Tamat SD Impres Mandar Pitu : Tahun 2011
2. Tamat SMP Negeri 1 Papalang : Tahun 2014
3. Taman SMK Negeri 1 Mamuju : Tahun 2017
4. Melanjutkan Pendidikan Pada Program Studi D-III Farmasi Di Stikes
Andini Persada Mamuju Tahun 2017 – 2020
5
KATA PENGANTAR
6
9. Teman-teman mahasiswa-mahasiswi khususnya diangkatan 2017 ini yang
telah kompak selalu dan memberikan semangat kepada peneliti.
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan baik material maupun spiritual demi
perampungan penelitian ini
Akhirnya peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik maupun saran
yang sifatnya membangun agar dapat menyempurnakan penelitian ini.
7
DAFTAR ISI
8
F. Cara Pengumpulan Data............................................................................21
1.Data primer................................................................................................21
G. Etika Penelitian..........................................................................................21
H. Instrumen Penelitian...................................................................................21
1. Alat............................................................................................................21
2. Bahan........................................................................................................22
3. Prosedur kerja...........................................................................................22
I. Pengolahan Data dan Analisis Data..........................................................23
1. Pengolahan Data.......................................................................................23
2. Analisis Data.............................................................................................23
J. Penyajian Data............................................................................................23
K. Alur Penelitian.............................................................................................24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................25
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.........................................................25
B. Hasil Penelitian Distribusi Sampel............................................................25
C. Pembahasan.................................................................................................27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................30
A. Kesimpulan..................................................................................................30
B. Saran............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAK..............................................................................................31
LAMPIRAN..........................................................................................................32
9
DAFTAR TABLE
10
DAFTAR GAMBAR
11
Program Studi D-III Farmasi
Stikes Andini Persada Mamuju Sulawesi Barat
KTI, Desember 2020
ABSTRAK
Nurmadina, 013170170025 “Identifikasi Kandungan Rhodamin B Pada
Lipstik Yang Beredar Di Pasar Tradisional Kabupaten Mamuju Tahun
2020” (dibimbing Nini Sahrianti S)
XII, 30 halaman, 3 tabel, 3 gambar, 3 lampiran.
Latar Belakang: Rhodamin B adalah zat warna sintetis, dalam bentuk
serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan, di dalam larutan akan
berwarna merah terang berpendar (berfluoresensi). Zat pewarna ini biasanya
digunakan untuk industri cat, tekstil dan kertas.rhodamin b dapat mengiritasi
saluran pernapasan dan juga bersifat karsinogenik atau memacu pertumbuhan sel
kanker dan merusak organ hati jika digunakan terus menerus.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan
Rhodamin B pada lipstik yang beredar di pasar lama dan pasar baru Kabupaten
Mamuju.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan
pengujian dilaboratorium menggunakan Tes KIT dan pengamatan secara
organoleptik dengan jumlah sampel 9 sampel yang tidak memiliki izin BPOM.
Hasil: Pengamatan secara organoleptik dari delapan sampel memiliki
warna yang berbeda-beda dan tekstur yang padat dan homogen. Hasil Pengamatan
dengan menggunakan tes kit dari 9 sampel terdapat 8 sampel yang positif
mengandung rhodamin B dan 1 sampel yang negatif.
Kesimpulan: Adapun merk sampel yang positif adalah S.A miss gird, S.C
bulberry, S.D alovera, S.E baby lip, S.F maybellin, S.G loves me, S.H mini lip, S.I
ya geul. Dan merk sampel yang negatif S.B arab saudi hijau. Saran untuk
konsumen agar lebih berhati-hati dalam memilih kosmetik/produk lipstik
12
D-III Pharmacy Study Program
Stikes Andini Persada Mamuju West Sulawesi
KTI, December 2020
ABSTRAK
Nurmadina, 013170170025 “Identification Of Rhodamine B Content In
Lipstick Circulating In The Traditional Markets Of Mamuju District In
2020”
XII, 30 pages, 3 tables, 3 images, 3 attachments.
Background: Rhodamine B is a synthetic colorant, in the form of a
crystalline powder, odorless, purplish red, in solution it will glow bright red
(fluorescent). This dye is usually used for the paint, textile and paper industry.
Rhodamin b can irritate the respiratory tract and is also carcinogenic or stimulate
the growth of cancer cells and damage the liver if used continuously.
Methods: The research used was a qualitative physical and organoleptic test with
a survey method using a test kit to determine whether or not Rhodamine B content
in lipstick was used. The results of this study indicate that 8 samples tested
positive for containing Rhodamine B. The eight samples were found to contain
Rhodamine B using the test kit. While there was 1 sample that was declared
negative not containing Rhodamine B. 5 lipstick samples were taken from the old
market and 4 in the new market.
Conclusion: The positive sample brands are S.A miss gird, S.C bulberry,
S.D alovera, S.E baby lip, S.F maybellin, S.G loves me, S.H mini lip, S.I yes geul.
And the sample brands that are negative are S.B, Saudi Arabia green. Suggestions
for consumers to be more careful in choosing cosmetics / lipstick products
13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menarik merupakan hal yang sangat penting. Kosmetik telah dikenal sejak
zaman dahulu kala meski bentuk kosmetik zaman dahulu berbeda dengan
aura kecantikan. Dimesir 3500 tahun sebelum masehi (SM) telah digunakan
rempah rempah, madu, dan susu. Semua kosmetik pada dasarnya merupakan
Tidak dapat di sangkal lagi bahwa produk kosmetik sangat diperlukan oleh
manusia, baik laki laki maupun perempuan, sejak lahir hingga saat meninggal
estetika dalam tata rias wajah dan memberikan ekspresi wajah yang menarik.
Dilihat dari komposisinya, ada sembilan bahan yang ada pada lipstik, antara
14
lain lilin, minyak, lemak, acetoglicerida, zat-zat pewarna, surfaktan,
2019).
atau pewarna dan minyak. Lipstik sudah menjadi kebutuhan bagi wanita pada
zaman modern ini sebagai pewarna bibir. Banyak diantara wanita merasa
produk lipstik baru baik dalam negeri maupun merek global yang terus
dan kemasan yang sangat menarik disamping pilihan warnanya yang semakin
banyak. Warna lipstik dapat menambah daya tarik, mengubah rupa dan
menutupi kekurangan apabila digunakan secara tepat. Salah satu zat utama
dalam formulasi lipstik adalah zat warna.Tujuan penambahan zat warna pada
lipstik adalah memberikan warna yang cerah, dan segar pada bibir (Riyanti et
al., 2018).
terjadinya perubahan sel hati dari normal menjadi nekrosis dan jaringan di
15
dengan adanya piknotik (sel yang melakukan pinositosis) dan hiperkromatik
dari nukleus, degenerasi lemak dan sitolisis dari sitoplasma (Saputri, 2018).
mengenai bahaya penggunaan bahan kimia tersebut pada kesehatan dan juga
karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah. Selain itu, pewarna
murah, warna yang dihasilkan lebih menarik dan zat warna sintesis lebih
juga warnanya terlihat tidak homogen (rata) dan terdapat gumpalan warna
pada produk. Salah satu yang paling nampak yaitu terdapat pada kemasan
waspadai kandungan yang berbaya yang terdapat pada kosmetik. Zat pewarna
merah k10 atau yang kerap di kenal dengan rhodamin B, menjadi zat yang
sintesis yang biasa digunakan untuk mewarnai kertas maupun produk tekstil.
16
Efek yang membahayakan masyarakat jika kosmetik yang di pakai
fungsi hati serta iritasi pada saluran pencernaan dan pernafasan. Jika di
akumulatif yang tidak lansung muncul. Efek toksik baru terlihat beberapa
tahun kemudian. Ini sangat berbahaya, karena sebagian besar konsumen tidak
mata, iritasi pada saluran pencernaan ,keracunan, gangguan hati atau liver dan
lipstik akan terlihat titik-titik warna yang tidak merata). Agar para remaja dan
kulit bibir yang tipis sangat sensitif apalagi jika terkena lansung dengan zat
kimia berbahaya seperti rhodamin B. Tak heran efek yang lansung terlihat
17
hanya merusak bibir, lipstik juga dapat tertelan saat makan. Berdasarkan
survey yang dilakukan di pasar Kota Medan ditemukan masih terdapat lipstik
yang dijual dengan harga sangat murah dan diperoleh bahwa dari enam
sampel lipstik yang diteliti ternyata ada dua jenis lipstik yang positif
mengandung zat warna rhodamin B. yaitu lipstik dengan merek dagang “D”
al., 2015).
memiliki izin edar yang beredar dipasar Kab. Polewali Mandar dan Kab.
produk lipstik yang beredar dipasar lama dan pasar baru Mamuju.
B. Rumusan Masalah
ini adalah Apakah lipstik yang beredar dipasar lama dan pasar baru
mengandung rhodamin B?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
18
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
2. Bagi Peneliti
rhodamin B.
19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kosmetik pada saat ini sudah menjadi kebutuhan penting bagi manusia.
Kosmetik tidak saja digunakan untuk fungsi estetika, tetapi memiliki peran
namun kosmetik merupakan salah satu produk yang digunakan rutin dan
paling digemari oleh perempuan karena dapat memberi warna pada bibir.
konsumen dimana dimana warna nude disukai hingga 80% dan colorful
menggunakan zat warna alami yang diperoleh pada tumbuhan, hewan, dan
adanya kestabilan terhadap panas dan cahaya (Familia Evarista Jaul, 2019).
tubuh. Kosmetik berasal dari bahasa yunani yakni “kosmetikos” yang berarti
20
keahlian dalam menghias dan “kosmos” yang berarti hiasan . Berdasarkan
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir
dan organ genital bagian luar). Produk kosmetik yang akan diproduksi dan
beredar di pasaran harus memiliki surat izin produk yang dikeluarkan oleh
Utari, 2016).
didukung oleh kemajuan teknologi yang segala sesuatu bisa diperoleh hanya
lainnya. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ada sejumlah
Kimia Obat (BKO) yang dapat membahayakan tubuh manusia. Bahan Kimia
Obat (BKO) tersebut yang biasa ditambahkan pada kosmetika antara lain
kulit putih mulus dalam jangka waktu yang relatif singkat (Kisworo, 2020).
21
Produk kosmetik dengan jenis-jenisnya yang semakin beragam
menarik, atau iklan yang di dukung oleh artis-artis yang terkenal, dan lainlain.
besarbesaran pada abad ke – 20. Saat ini penggunaan dan kebutuhan akan
kosmetik sudah menjadi suatu kebutuhan yang pokok bagi sebagian orang
terkhusus untuk wanita karena tuntutan pekerjaan dan karena menurut mereka
kosmetik tidak hanya dapat membuat perubahan pada wajah dan perubahan
pada penampilan mereka namun lebih dari itu kosmetik dapat meningkatkan
2020).
kecerdasan digital di era industri 4.0 yang juga menciptakan nilai tambah
secara tidak langsung serta turut meningkatkan daya saing industri kosmetik
22
perundang-undangan. Ketiga kriteria tersebut memiliki tujuan masing-
masing. Keamanan yang dinilai dari bahan kosmetik yang digunakan sesuai
yang dicantumkan pada produk kosmetik. Mutu yang dinilai dari pemenuhan
persyaratan sesuai dengan cara pembuatan kosmetik yang baik dan bahan
Indonesia. Dan juga harus terpenuhi 6 unsur penandaan yang berisi informasi
konsumen. Kosmetik yang dibuat dan diedarkan oleh pelaku usaha pada
dasarnya sudah ditetapkan harus dibuat sesuai dengan aturan kesehatan dan
Pembuatan Kosmetika yang Baik atau disingkat CPKB yang meliputi sistem
penarikan produk. Hal ini terdapat pada Pasal 2 ayat (1) dan (2) Peraturan
yang Baik. Harga merupakan hal penting, karena setiap harga yang ditetapkan
23
perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap produk berbeda
wanita yang merupakan target utama dari industri kosmetik. Semakin banyak
merk kosmetik yang bermunculan baik dari dalam negeri maupun luar negeri
dengan jenis kulit, harga produk, daya tahan kosmetik sampai dengan hasil
make up yang ingin dihasilkan. Untuk menentukan suatu produk kosmetik itu
dan digunakan hampir oleh kebanyakan wanita setiap harinya. Produk lipstik
yang baik selain untuk mempercantik warna bibir, diharapkan juga mampu
bibir menjadi lebih sehat serta tidak mudah kering. Berdasarkan hal tersebut
bahan susu. Produk lipstik yang baik tidak hanya untuk mempercantik warna
bibir, akan tetapi juga mampu memberikan nutrisi dan meningkatkan rasa
24
Lipstik digunakan untuk mewarnai bibir sehingga dapat
meningkatkan estetika dalam tata rias wajah dan memberikan ekspresi wajah
yang menarik. Dilihat dari komposisinya, ada sembilan bahan yang ada pada
artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah, tetapi
tidak boleh menyebabkan iritasi pada bibir. Tujuan penambahan zat warna
pada lipstik adalah memberikan warna yang cerah, dan segar pada bibir
(Syakri, 2019).
terbilang jenis yang paling mudah untuk diterapkan dibanding jenis make up
lainnya. Selain itu, lipstik juga bisa menjadi pilihan riasan terbaik disaat
diharuskan memiliki kriteria aman di kulit bibir dan aman apabila tertelan
Kecantikan yang dibentuk hanya berkisar pada area fisik saja saat ini
telah berkembang keranah yang lebih luas yaitu cantik identik dengan
25
memberikan suasana wajah tidak pucat sehingga dapat memberikan
berbagai merk serta warna lipstik untuk membuat dirinya menjadi cantik
untuk industri cat, tekstil dan kertas. Rhodamin B dapat mengiritasi saluran
dan merusak organ hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara
kualitatif dan kuantitatif zat rhodamin B dalam sediaan lipstik impor yang
26
Penggunaan Rhodamin B tentunya berbahaya bagi kesehatan.
Citraningtyas, 2013).
iritasi pada kulit, iritasi pada mata dan bersifat karsinogenik. Sifat
gangguan fungsi hati dan berupa kanker hati dan tumor hati. Tetapi
digunakan dalam sediaan kosmetik akan menyebabkan iritasi pada kulit dan
obatan dan kosmetik. Zat tersebut dapat menyebabkan iritasi pada kulit,
27
saluran pernafasan, bersifat karsinogenik, serta menyebabkan gangguan
dan Cl- (klorin) yang terkandung pada Rhodamin B yang bersifat sangat
akibat rhodamin B akan muncul jika zat warna ini dikonsumsi dalam jangka
sebanyak 500mg/kg BB. Efek toksik yang mungkin terjadi adalah iritasi pada
menyebabkan iritasi pada kulit. Pewarna sintetis ini dapat berikatan dengan
pada kulit maka dapat terjadi penyerapan sistemik zat ini. Rhodamin B juga
memberikan efek yang merugikan pada bibir jika digunakan sebagai pewarna
28
Penyebab bahaya dari zat warna Rhodamin B bagi kesehatan
senidir merupakan senyawa halogen yang tidak hanya berbahaya tetapi juga
mengikat senyawa lain yang berada di dalam tubuh oleh karena itu
kehadirannya menjadi racun bagi tubuh. Senyawa lain yang terikat tersebut
tidak lagi berfungsi dengan baik sehingga kinerja tubuh tidak lagi optimal.
bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak dan DNA
dalam tubuh. Bila Rhodamin B dikonsumsi dalam waktu yanga lama maka
29
E. Kerangka Teori
Wanita
kosmetik
Dampak:
Menyebabkan iritasi
saluran pernapasan dan
Pewarna
Pewarna Alami pencernaan
Sintesis
Menyebabkan kulit bibir
kering, pecah-pecah dan
gatal
Rhodamin B Mengakibatkan kanker
dan gangguan fungsi hati
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Uji Kualitatif
Dengan Test-Kit
RHODAMIN B
2. organoleptis
Warna
Tekstur
Keterangan
B. Desain Penelitian
kandungan Rhodamin B pada lipstik y ang beredar di Pasar lama dan pasar
baru Mamuju.
31
C. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif
32
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
yang tidak memiliki izin BPOM yang beredar di pasar lama dan pasar baru
mamuju.
2. Sampel
yang mana jumlah sampel lipstik yang beredar di pasar lama dan pasar baru
1. Tempat Penelitian
2. Waktu penelitian
2020.
33
F. Cara Pengumpulan Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti langsung yang diperoleh dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
G. Etika Penelitian
4. Integritas yaitu tepati selalu janji dan perjanjian, lakukan penelitian dengan
H. Instrumen Penelitian
1. Alat
34
f. Pipet tetes
g. Corong
h. Pipet ukur
i. Cawan petri
j. Cutter
k. Pembersih tabung reaksi
l. Panic untuk memanaskan air
m. Lap kasar dan lap halus
n. Wadah untuk mencuci
o. Gunting
2. Bahan
3. Prosedur kerja
a. Siapkan sampel lipstik yang akan di uji, lalu iris menjadi beberapa
bagian lalu ditimbang 2 gram dan diletakkan di cawan petri
b. Di teteskan dengan air hangat secukupnya hingga 3 ml
c. Di aduk hingga di dapatkan larutan sampel lalu di masukkan 7 ml
larutan sampel kedalam tabung reaksi
35
d. Tambahkan 3 tetes pereaksi I Rhodamin B kedalam larutan sampel,
kemudian aduk agar larutan tercampur dengan rata
e. Tambahkan 5 tetes pereaksi II Rhodamin B kedalam larutan sampel,
kemudian aduk agar larutan tercampur dengan rata
f. Tambakan 3 tetes pereaksi III Rhodamin B kedalam larutan sampel.
g. Dikocok selama 5 menit
h. Jika terbentuk cincin warna ungu pada cairan lapisan atas maka
bahan uji tersebut mengandung Rhodamin B
1. Pengolahan Data
2. Analisis Data
36
K. Alur Penelitian
Persiapan
Pengambilan sampel
Pengamatan
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
yang di beli di beberapa toko di pasar baru dan pasar lama kabupaten
mamuju.
Tabel 4.2
38
Distribusi Sampel Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Organoleptik Rhodamin-
B Pada Lipstik Yang Dijual Di Kota Mamuju Tahun 2020
Kode sampel Warna sampel Tekstur sampel
Tabel 4.3
Hasil Identifikasi Rhodamin-B Dengan Menggunakan Test Kit Rhodamin-B
Pada Lipstik Yang Dijual Di Kota Mamuju Tahun 2020
Code Sampel Warna Sampel Warna Sampel Hasil
Sebelum Setelah
Pengujian Pengujian
S.A Orange Bening terbentuk Positif
cicin ungu
S.B Pink Bening Negatif
S.C Orange Bening terbentuk Positif
cincin ungu
S.D Pink/orange Bening terbentuk Positif
cincin ungu
S.E Merah Bening terbentuk Positif
cincin ungu
S.F Merah/pink Bening terbentuk Positif
cincin ungu
S.G Kuning Bening terbentuk Positif
cincin ungu
S.H Pink Bening terbentuk Positif
cincin ungu
S.I Merah Bening terbentuk Positif
39
cincin ungu
Sumber data primer, 2020
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 9 sampel lipstik yang
terdapat 8 (delapan) sampel yang positif mengandung Rhodamin B hal ini
ditandai dengan terbentuknya perubahan warna dan terbentuk cincin
berwarna ungu pada cairan lapisan atas.
C. Pembahasan
memberikan efek buruk pada bibir jika digunakan sebagai pewarna lipstik.
dan Cl- (klorin) yang terkandung pada Rhodamin B yang bersifat sangat
berupa lipstik yang tidak memiliki izin edar dari BPOM. Penelitian ini
menggunakan 9 sampel yang diambil dipasar baru dan pasar lama yang
dan terbentuk cincin berwarna ungu pada cairan lapisan atas. Pengujian
dilakukan dengan cara Analisis diawali dengan mengambil sampel lipstik dari
40
beberapa toko kosmetik yang berada di pasar lama dan pasar baru mamuju.
hingga larut. Setelah sampel larut, diambil 3ml sampel dimasukkan kedalam
warna ungu terbentuk cincin pada cairan lapisan atas, yang menandakan
Perubahan warna pada sampel yang telah ditetesi dengan test kit
dikarenakan adanya reaksi antara reagen A yang berisi larutan pereaksi SbCI5
hingga menjadi warna ungu terbentuk cincin pada cairan lapisan atas saat
penambahan reagen B.
pereaksi 3, sehingga akan terbentuk cincin ungu pada cairan lapisan atas,
41
kapas merahdan hasil penelitiannya menunjukkan cairan akhir hasil reaksi
terjadi perubahan warna bening ungu terbentuk cincin pada cairan lapisan
atas saat penambahan reagen C. hal ini disebabkan karena reagen A (SbCI 5)
dan reagen B (C6H5CH3) memiliki bobot jenis yang berbeda , hal ini
menjadi lapisan atas cairan dan reagen C menjadi bentuk perubahan warna
(Andayani, 2017).
jangka waktu lama dan sering akan membawa dampak buruk bagi kesehatan
yaitu dapat menyebabkan iritasi, bibir kering dan gatal-gatal dan menyebakan
Test kit Rhodamin B merupakan test kit/ alat uji cepat kualitatif
pewarna merah tekstil secara akurat yang terdapat di dalam bahan makanan
dan minuman. Test kit yang digunakan untuk menguji adanya pewarna
42
Seperti diketahui kadar Rhodamin B yang besar dapat
besar efek toksik yang akan ditimbulkan. Rhodamin B termasuk zat warna
dapat memberikan warna yang menarik dan tahan lama. Selain itu harga yang
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Penelitian Yang Telah Dilakukan Terhadap Uji
negatif.
3. Adapun merk sampel yang positif adalah S.A miss gird, S.C bulberry,
S.D alovera, S.E baby lip, S.F maybellin, S.G loves me, S.H mini lip,
S.I ya geul. Dan merk sampel yang negatif S.B arab saudi hijau.
B. Saran
di izinkan.
selanjutnya
44
DAFTAR PUSTAKA
Afriyeni, H., & Utari, N. W. (2016). Identifikasi zat warna rhodamin b pada
lipstik berwarna merah yang beredar di pasar raya padang. Jurnal Farmasi
Higea, 8(1), 59–64.
Ahmad Dzulfikri Nurhan. (2014). Pengetahuan Ibu-Ibu Mengenai Kosmetik Yang
Aman. Jurnal Farmasi Komunitas, 4(1), 15–19.
Ananda, R. W., Kristiningrum, N., & Retnaningtyas, Y. (2014). Validasi dan
Penetapan Kadar Rhodamin B pada Lipstik yang Beredar di Sekitar
Universitas Jember dengan Metode KLT-Densitometri (Validation TLC-
densitometry method for determination of Rhodamine B in Lipstick at
Jember University Area). Pustaka Kesehatan, 2(1), 105–110.
Andayani, D. (2017). Analisis Zat Pewarna Rhodamin B pada Gula Kapas Merah
yang Dijual di Kota Mataram Tahun 2013. 902, 2–5.
https://doi.org/10.31227/osf.io/h7waq
Elfasyari, T. Y., Putri, M. A., & Andayani, R. (2020). Analisis Rhodamin B pada
Lipstik Impor yang Beredar di Kota Batam secara Kromatografi Lapis Tipis
dan Spektrofotometri UV-Vis Analysis of Rhodamin B in Imported Lipstick at
Batam City by Thin Layer Chromatography and UV-Vis Spectrophotometry.
17(01), 54–61.
Familia Evarista Jaul. (2019). IDENTIFIKASI PEWARNA RHODAMIN B
PADA LIPSTIK YANG BEREDAR DI PASAR BESAR KOTA MALANG.
Concept and Communication, null(23), 301–316.
https://doi.org/10.15797/concom.2019..23.009
Fernanda, M. A. H. F., Elidya, D., Manaheda, N. A., Qomaryah, N., Umam, M.
K., Amalia, A. R., & Arifiyana, D. (2019). Analisa Kadar Timbal ( Pb )
pada Lipstik di Wilayah Kota Surabaya yang Teregistrasi dan Tidak
Teregistrasi Menggunakan Spektofotometri Serapan Atom ( SSA ) Analysis
of Lead Levels ( Pb ) on Lipsticks in Registered and Unregistered Areas of
Surabaya Using . 4(1), 41–44.
Fitriana, Sudodo, Y., & Hakim, L. (2019). Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Oriflame. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 2(1). https://doi.org/10.37673/jmb.v2i1.304
Hasanah, A. N., Musfiroh, I., Saptarini, N. M., & Rahayu, D. (2014). Identifikasi
Rhodamin B pada Produk Pangan dan Kosmetik yang Beredar di Bandung.
Ilmu Kefarmasian Indonesia, 12 No.1(1), 104–109.
Indrayuni, E. (2019). Klasifikasi Text Mining Review Produk Kosmetik Untuk
Teks Bahasa Indonesia Menggunakan Algoritma Naive Bayes. Jurnal
Khatulistiwa Informatika, 7(1), 29–36. https://doi.org/10.31294/jki.v7i1.1
Khamid, M. N., & Christy, D. (2019). Jurnal Ilmu Kesehatan STIKes Duta Gama
Klaten Volume 11 Nomor 1 Juni 2019 Bacground : Rhodamine B is a
synthetic dye that prohibited its use as a cosmetic enhancement based
regulation Head of the Food and Drug Administration in 2011 RINomor
45
HK . 03 . 1 . 11, 39–47.
Kisworo, B. (2020). Kajian Aksiologid Ranah Etika pada Penggunaan Bahan
Kimia Produk Kosmetika. 3(1), 23–30.
Komarudin, D., Fauziah, S., & Pramintari, R. (2019). ANALISIS RHODAMIN B
PADA SEDIAAN LIPSTIK DAN PERONA MATA SECARA KCKT.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 18(3), 88–92.
Mamoto, L. V., & Citraningtyas, F. G. (2013). Analisis rhodamin b pada lipstik
yang beredar di pasar kota manado. Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(02), 61–67.
Mardiyah, U. (2019). HEGEMONI BIBIR MERAH ( Analisis Semiotika
Konstruksi Kecantikan Bibir Perempuan melalui Lipstik pada Vlog
Kecantikan Beauty Vlogger di YouTube ) Umahatun Mardiyah. 3(12), 43–53.
Nanda, E. V., & Darayani, A. E. (2018). Analisis Rhodamin B pada Lipstik yang
Beredar Via Online Shop Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis
( KLT ) dan Spektrofotometri UV-Vis. Fakultas Farmasi,Institut Sains Dan
Teknologi Nasional Jakarta, 11(2), 17–20.
Nathania, M., & Simanjuntak, A. (2020). Analisis Strategi Segmenting ,
Targeting , Dan Positioning Produk Kosmetik Merek La Tulipe Cosmetiques
Pada Pt Rembaka. 8(1).
Nina Jusnita, L. S. S. N. (2016). Identifikasi Rhodamin B pada Sediaan Lipstik
yang Beredar di Pasar Jakarta Utara dengan Metode Kromatografi Lapis
Tipis. 1(2), 1–9. http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf
Purniati, N., Ratman, R., & Jura, M. (2015). Identifikasi Zat Warna Rhodamin B
pada Lipstik yang Beredar di Pasar Kota Palu. Jurnal Akademika Kimia,
4(3), 155–160.
Riyanti, H. B., Sutyasningsih, S., & Sarsongko, A. W. (2018). Identifikasi
Rhodamin B dalam Lipstik di Pasar Jakarta Timur dengan Metode KLT dan
Spektrofotometri UV-VIS. Bioeduscience, 1(2), 68.
https://doi.org/10.29405/j.bes/68-73121338
Saputri, F. A. (2018). ANALISIS RHODAMIN B DALAM MAKANAN. 1, 51.
Sleman, D. I. K. (2017). Analisis Kandungan Rhodamin B Di Pasar Tradisional.
01(01), 10–18.
Syakri, S. (2019). Deteksi Lemak Babi Pada Beberapa Produk Lipstik Cair Impor
Menggunakan Spektrofotometer FTIR. Jurnal Kesehtan, November, 9–20.
https://doi.org/10.24252/kesehatan.v0i0.12487
Yuniarto, F. P., & Rosalina, M. N. (2019). Analisis Kandungan Rhodamin B Pada
Lipstik Yang Beredar Di Daerah Kediri. Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia,
1(1), 47–59.
46