Anda di halaman 1dari 6

Hasil Diskusi

TEKNOLOGI SOLIDA
TABLET

OLEH:

KELOMPOK : I (SATU)
KELAS : B-D3 FARMASI 2019
ASISTEN : ABDULLAH WALANGADI S.Farm

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERRI GORONTALO
2021
1. Alasan penambahan penghancur (amilum) pada fase dalam dan fase luar?
Jawaban :
Penambahan bahan penghancur dapat ditambahkan dengan bahan
yang lain sebelum proses granulasi (penambahan intragranular). Selain itu
bahan penghancur juga dapat ditambahkan dengan granul kering sebelum
campuran serbuk bahan-bahan lain yang lengkap dipadatkan (penambahan
ekstragranular). Prosedur terakhir akan sangat berperan dalam proses
hancurnya tablet dan pecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.
Bahan penghancur juga dapat dikombinasikan dengan cara penambahan
intragranular dan penambahan ekstragranular (Aulton’s, 2007).
2. Mengapa amilum berada di fase dalam dan luar
Jawaban :
Kompaktibilitas tablet dapat dipengaruhi oleh tekanan kompresi
maupun bahan pengikat. Bahan pengikat yang biasa digunakan adalah gula,
amilum, gelatin, tragakan, povidon (PVP), gom arab dan zat lain yang
sesuai. peningkatan konsentrasi bahan pengikat (Amilum) yang
ditambahkan akan meningkatkan kekerasan, dan menurunkan kerapuhan,
serta waktu melarut tablet lebih lama. Amilum sendiri mempunyai berbagai
macam fungsi dalam pembuatan tablet yaitu sebagai bahan pengisi, bahan
pengikat dan bahan penghancur. Amilum mempunyai dua kandungan utama
yaitu amilosa dan amilopektin. Amprotab dapat digunakan sebagai bahan
pengikat dalam tablet parasetamol (Voigt, 1984).
3. Apa itu fase dalam dan fase luar?
Jawaban :
Fase dalam adalah massa utama tablet yang terdiri atas campuran zat
aktif dan eksipien setelah dicampur dengan baik, lalu digranulasi dengan
cara basah atau cara kering. Sedangkan fase luar adalah campuran beberapa
eksipien, yaitu: desintegran, glidan, dan lubrikan yang berfungsi untuk
memudahkan pengempaan, meniadakan pelekatan pada dinding lubang
kempa dan pons, serta memperlancar aliran massa kempa dari corong
(hopper) mesin tablet ke dalam lubang kempa (Gloria, 2018)
4. Bagaimana cara menentukan fase dalam dan fase luar?
Jawaban :
Dalam pembuatan tablet parasetamol, digunakan eksipien untuk fase
dalam dan eksipien untuk fase luar. Pembagian fase dalam dan fase luar
dibagi berdasarkan fungsi dan karakteristik setiap zat. Fase dalam biasanya
terdiri dari zat aktif, zat pengisi, dan zat pengikat. Sedangkan, fase luar
adalah zat esksipien yang berfungsi untuk membantu proses peempaan
tablet, yaitu zat pelicir dan zat eksipien lain (Kurnializa, 2013).
5. Perbedaan pelicin dan pelicir
Jawaban :
Bahan pelicin digunakan untuk mempercepat aliran granul dalam
corong ke dalam ruang cetakan, mencegah melekatnya granul pada stempel
dan cetakan, selama pengeluaran tablet mengurangi gesekan antar tablet dan
dinding cetakan (Siregar dan Wikarsa, 2010). Sedangkan Pelicir atau
Lubrikan yaitu bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi atau gesekan
antara permukaan dinding atau permukaan tablet dengan dinding die
selama kompresi dan ejeksi, Semakin lama pencampuran lubrikan akan
memperlama kecepatan disintegrasi tablet karena partikel lubrikan akan
semakin rata menutupi permukaan granul (Sulaiman,2007).
Daftar Pustaka
Aulton, M.E., 2007, Pharmaceutics The Design and Manufacture of Medicines,
Third Edition, Edinburgh London New York Oxford Philadelphia ST
Louis Sydney Toronto, 175, 176, 177

Gloria Murtini, Yetri Elisa, 2018, Buku “TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID”


Bahan Ajar Farmasi.

Kurnializa, E., 2013, Potensi Amilum Limbah Batang Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq.) Sebagai Bahan Penghancur Tablet Parasetamol,
Skripsi, Universitas Tanjungpura, Pontianak

Siregar, Charles J.P. dan Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
Dasar-Dasar Praktis, Cetakan II, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, Hal. 416- 418.

Sulaiman, T.N.S., 2007, Teknologi & Formulasi Sediaan Tablet, Laboratorium


Teknologi Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Voigt. 1984. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Diterjemahkan oleh Soendani


Noeroto S.,UGM Press, Yogyakarta. Hal: 337-338

Anda mungkin juga menyukai