Materi
Farmakologi
Toksikologi 2
Pertemuan 14
Opstaria,saptarini79@gmail.com
DEFINISI
Bahan Berbahaya dan Beracun disingkat dengan B3
adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya
dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya”(Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun)
Klasifikasi Bahan berbahaya dan
beracun
1) Mudah meledak (explosive), yaitu bahan yang pada suhu dan tekanan
standar (25°C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau
fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan
cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
2) Pengoksidasi (oxidizing), yaitu bahan yang memiliki waktu pembakaran sama
atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa standar.
3) Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable), yaitu B3 padatan dan
cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0°C dan titik didih lebih rendah atau
sama dengan 35°C.
4) Sangat mudah menyala (highly flammable), yaitu bahan yang memiliki titik
nyala 0-21°C.
Klasifikasi Bahan berbahaya dan
beracun
5). Mudah menyala (flammable).
6). Amat sangat beracun (extremely toxic);
7). Sangat beracun (highly toxic);
8). Beracun (moderately toxic), yaitu bahan yang bersifat racun bagi manusia
dan akan menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam
tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
9). Berbahaya (harmful), yaitu bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas
yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan
bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.
POKOK 01 TERATOGENIK
Berkaitan dengan gangguan pada janin. Dalam istilah
BAHASAN medis, berarti perkembangan tidak normal dari sel
selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada
embrio.
02 KARSINOGENIK
Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan
mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel
tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis ..
03 MUTAGENIK
Senyawa kimia mutagenik memperbesar peluang
terjadinya mutasi. Adanya mutasi memperbesar
kemungkinan terjadinya serangan penyakit kanker.
04 METABOLIT REAKTIF
substances known to be poisonous are not directly
harmful to the body, but can become toxic after they have
been metabolized in the liver.
TERATOGENIK
PENDAHULUAN
Teratogenik merupakan sifat bahan kima yang menunjukan
potensi bahaya pada embrio atau janin selama berada
dalam kandungan sang Ibu.
Dampak dari zat kimia teratogen dapat merusak sel embrio
selama masa kehamilan Sehingga bayi yang terlahir
dapat mengalami cacat dan terhambat perkembangannya
Teratogenik
• istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti
membuat monster.
• istilah medis, teratogenik terjadinya perkembangan tidak
normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan
pada embrio sehingga pembentukan organ-organ berlangsung
tidak sempurna (terjadi cacat lahir).
TERATOGENIK
Teratogenik adalah ilmu yang mempelajari cacat bawaan, sedangkan
senyawa yang menyebabkan disebut sebagai teratogen.
Penyebab teratogenik ada 2 yaitu :
Fisika, yang meliputi radiasi sinar X, panas dan tekanan
Kimia, yang meliputi bahan industri, polutan udara, air dan obat-
obatan.
Target organ dari teratogen adalah system reproduksi, yang meliputi
zigot bersifat mutagen, sel (jaringan dan organ) yang bersifat teratogenik
serta pertumbuhan dan perkembang
• Teratogenisitas didefinisikan sebagai kemampuan
suatu zat eksogen (teratogen) untuk menimbulkan
malformasi kongenital yang tampak jelas saat lahir
bila diberikan selama kehamilan.
• Efek teratogen yang terjadi tergantung dari :
• Kepekaan genetis janin
• Masa gestasi
• Dosis obat yang diberikan
• Kondisi ibu seperti umur, nutrisi, patologi
Preimplantasi yang berlangsung 12
Ada 4 tahap hari sejak konsepsi sampai
implantasi.
utama
gestasi pada Organogenesis selama hari ke- 13 sampai ke-56
kehamilan.
manusia
yaitu: Triwulan kedua dan ketiga-perkembangan fungsional
dan pertumbuhan nyata terjadi pada gigi, sistem
syaraf pusat,endokrin, genital dan sistem imun.
Tetapi ada paparan dari karsinogenik alami yang tidak bisa kita hindari seperti :
• Kurangi mengonsumsi daging berwarna merah
• sinar matahari dapat menimbulkan paparan radiasi sinar ultraviolet
• hormon estrogen yang diproduksi oleh tubuh wanita
MUTAGENIK
MUTAGEN
Pestisida
• DDT, insektisida dipertanian dan rumah tangga.
• DDVP, insektisida, fumigam, helminteik ternak
• Aziridine, dipakai pada industri tekstil, kayu dan kertas untuk
membasmi lalat rumah mutagen pada tawon, mencit, neurospora,
E, coli dan bakteriofage T4.
• TEM, dipakai dalam teskstil dan medis (agen antineoplastik).
Membasmi lalat rumah. Mutagen pada mencit dan serangga, jamur,
aberasi pada memcit, allium e coli dan lekosit
SENYAWA MUTAGEN LANJUTAN
Natriun nitrit dan asam nitrit zat ini digunakan mengawetkan daging, ikan dan keju
mutagen pada bakteri dan jamur dan virus -> menghalangi replikasi DNA
Obat
Siklofosfamid. Pelawan berbagai jenis tumor mutagen pada tikus, mutagen pada
drosophila, mencit. Aberasi pada kultur jaringan orang.
Metil di-kloro etil amin. Banyak digunakan diklinik Mutagen pada mencit, drosophila,
aberasi pada Allium.
4- aminoflic dan methoteraxate. Kedua zat antagonis terhadap asam folat. Banyak dipakai
pengobatan kanker, seperti leukimia, dan choriocarcinoma, aberasi pada kultur lekosit.
Perlu diketahui bahwa “mutagen” memiliki kecenderungan
untuk berubah menjadi “karsinogen”. Namun tidak semua
mutasi terjadi karena keberadaan mutagen.
Mutasi merupakan proses terjadinya perubahan susunan
DNA sebesar 1 tingkat diatas batas ambang normalnya.
Maka dari itu, tak heran jika kementerian kesehatan
menetapkan adanya Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor
472/MENKES/PER/V/1996, tertanggal 09 Mei 1996. Dalam
peraturan ini, menyebutkan 11 ragam bahan kimia
mutagenik yang dilarang kementerian kesehatan.
1. Akrilamida (Mutagenik + Beracun +
Daftar 11 Bahan Kimia Mutagenik Yang
Karsinogenik)
Dilarang Kementerian Kesehatan:” 2. Benzo(a)piren (Mutagenik +
Karsinogenik)
3. 1,2-Dibromo-3-kloropropana
(Mutagenik + Beracun + Karsinogenik)
4. Dietil sulfat (Mutagenik + Karsinogenik +
Korosif)
5. DNOC (Mutagenik + Beracun + Iritan)
6. Etilen oksida (Mutagenik + Beracun +
Karsinogenik + Iritan)
7. Etilenimin (Mutagenik + Beracun +
Karsinogenik + Korosif)
8. Heksametilfosfor triamida (Mutagenik +
Karsinogenik)
9. Phosphamidon (Mutagenik + Beracun)
10. Thiram (Mutagenik + Iritan)
11. Ziram (Mutagenik + Iritan)
Metabolit toksik
PENDAHULUAN
Tidak bisa dihindari, bahwa setiap harinya manusia akan terpapar oleh berbagai xenobiotika, baik
secara sengaja maupun tidak disengaja untuk tujuan tertentu.
Beberapa xenobiotika tidak menimbulkan bahaya tetapi sebagian besar lagi dapat menimbulkan
respon respon biologis, baik yang menguntungkan atau merugikan bagi organisme tersebut.
Respon biologis tersebut seringkali bergantung pada perubahan kimia yang dialami oleh
xenobiotika di dalam tubuh organisme.
Perubahan biokimia yang terjadi dapat mengakhiri respon biologis atau mungkin terjadi
pengaktifan.
Pajanan zat toxic (xenobiotic) umum disekitar
kita
metabolit reaktif merupakan senyawa kimia, yang dihasilkan
selama metabolisme xenobiotik, yang secara kimia sangat reaktif
jika dibandingkan dengan senyawa asalnya
Metabolit reaktif dapat juga dikatakan elektrophiles (molekul yang
mengandung pusat positif). Elektrophiles dapat berinteraksi
dengan sellular nukleophile (molekul yang yang mengandung
pusat negatif), seperti glutation, protein, dan asam nukleat.
Reaktif metabolit lainnya dapat menjadi radikal bebas atau
bertindak sebagai radikal generator yang dapat berinteraksi dengan
oksigen menghasilkan Reaktif Oksigen Species (ROS), yang dapat
menyebabkan kerusakan membran, DNA, dan makromolekul lain.
Metabolit reaktif terdiri dari group yang berbeda seperti
epoksida, quinones, radikal bebas, reaktif oksigen species, dan
ikatan yang tidak stabil.
Ketika xenobiotik masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan
tubuh akan berusaha mengeluarkannya melalui enzim fase I dan
enzim fase II sehingga akan diperoleh produk metabolite
nontoksik yang dapat dikeluarkan, namun ada beberapa
xenobiotik yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, produk
tersebut akan menjadi produk metabolit reaktif.
Metabolit reaktif karena ada yang menyebabkan efek merugikan
bagi tubuh maka disebut metabolit toksik
CONTOH SENYAWA METABOLITE TOXIC
PARACETAMOL
Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat analgetik
non narkotik dengan cara kerja menghambat sintesis
prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat (SSP) .
Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara
baik dalam bentuk sediaan tunggal sebagai analgetik-
antipiretik maupun kombinasi dengan obat lain dalam
sediaan obat flu, melalui resep dokter atau yang dijual
bebas.
METABOLIT REAKTIF
Pada dosis terapi (500-2 gram), 5-15% obat ini umumnya dikonversi oleh enzim
sitokrom P450 di hati menjadi metabolit reaktifnya, yang disebut N-acetyl-p-
benzoquinoneimine (NAPQI).
Proses ini disebut aktivasi metabolik, dan NAPQI berperan sebagai radikal bebas
yang memiliki lama hidup yang sangat singkat. Meskipun metabolisme
parasetamol melalui ginjal tidak begitu berperan, jalur aktivasi metabolik ini
terdapat pada ginjal dan penting secara toksikologi.
Dalam keadaan normal, NAPQI akan didetoksikasi secara cepat oleh
enzim glutation dari hati. Glutation mengandung gugus sulfhidril yang akan
mengikat secara kovalen radikal bebas NAPQI, menghasilkan konjugat sistein.
Sebagiannya lagi akan diasetilasi menjadi konjugat asam merkapturat, yang
kemudian keduanya dapat diekskresikan melalui urin.
EFEK METABOLIT TOKSIK
Pada paparan parasetamol overdosis, jumlah dan kecepatan pembentukan NAPQI
melebih kapasitas hati dan ginjal untuk mengisi ulang cadangan glutation yang
diperlukan.
NAPQI kemudian menyebabkan kerusakan intraseluler diikuti nekrosis (kematian
sel) hati, dan bisa juga menyebabkan kegagalan ginjal (walaupun lebih jarang
kejadiannya).
Suatu studi populasi terhadap metabolisme parasetamol menunjukkan bahwa
proporsi populasi yang mengalami aktivasi metabolik bervariasi dari 2-20% pada
subyek ras kaukasian (orang kulit putih).
Orang-orang yang mengalami kanker hati dan hepatitis kronis B nampaknya
memiliki kapasitas aktivasi metabolik parasetamol yang relatif tinggi (abnormal
tinggi)
GEJALA KERACUNAN PARASETAMOL
DAPAT DIBEDAKAN ATAS 4 STADIUM :
1. Stadium I (0-24 jam)
Asimptomatis atau gangguan sistem pencernaan berupa mual, muntah, pucat, berkeringat. Pada
anak-anak lebih sering terjadi muntah-muntah tanpa berkeringat.
2. Stadium II (24-48 jam)
Peningkatan SGOT-SGPT. Gejala sistim pencernaan menghilang dan muncul ikterus, nyeri perut
kanan atas, meningkatnya bilirubin dan waktu protombin. Terjadi pula gangguan faal ginjal berupa
oliguria, disuria, hematuria atau proteinuria.
3. Stadium III ( 72 - 96 jam )
Merupakan puncak gangguan faal hati, mual dan muntah muncul kembali, ikterus dan terjadi
penurunan kesadaran, ensefalopati hepatikum.
4. Stadium IV ( 7- 10 hari)
Terjadi proses penyembuhan, tetapi jika kerusakan hati luas dan progresif dapat terjadi sepsis,
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) dan kematian. (Lusiana Darsono 2002)
DOSIS OVER
Overdosis parasetamol akut dapat terjadi jika seseorang
mengkonsumsi parasetamol dalam dosis besar dalam waktu 8
jam atau kurang.
Kejadian toksik pada hati (hepatotoksisitas) akan terjadi pada
penggunaan 7,5-10 gram dalam waktu 8 jam atau kurang.
Kematian bisa terjadi (mencapai 3-4% kasus) jika parasetamol
digunakan sampai 15 gram.
ANTIDOTUM
Pengatasan overdosis parasetamol yang cukup terbukti ampuh
adalah dengan penggunaan N-acetylcystein, baik oral atau secara
intravena.
Antidot (antiracun) ini mencegah kerusakan hepar akibat
keracunan parasetamol dengan cara menggantikan glutation dan
dengan ketersediaannya sebagai prekursor.
Rekomendasi regimen dosis untuk N-asetilcysteine secara per-
oral adalah dengan loading dose sebesar 140 mg/kg, diikuti
dengan 70 mg/kg BB setiap 4 jam untuk 17 kali dosis, dengan
total durasi terapi adalah 72 jam.
DOSIS - CARA PEMBERIAN N-ASETILSISTEIN
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com