Anda di halaman 1dari 51

oleh

drh. Rasmaliah, M.Kes


Bakteri bentuk basil lebih banyak dibandingkan
betuk kokus
Bakteri bentuk ini dapat dikelompokkan menurut :
1. ada tidaknya spora
2. kebutuhan oksigen
3. Pewarnaan gram
4. Pergerakannya

Seperti pada skema berikut :


Gram (+) : Spora (-): 1.BTA (+) - Mycobacterium
- Nocardia

2. BTA (-) :- Lactobacillus


- Corynebacterium
Bacil - Listeria
- Actinomyces

Spora (+) : Aerob : Bacillaceae


- Bacillus anthracis
- Bacillus subtilis
- Bacillus cereus
Anaerob :- Clostridium tetani
- Clostridium botulinum
Gram (-) : - Clostridium perferingens
- Pseudomonadaceae
- Enterobacteriaceae
- Brucellaceae
- Achromobacteriaceae
- Bacteroidaceae
Gram (-) Motile - Vibrio Nonmotile : - Shigella
- Salmonella - Klebsiella
- Echerichia coli - Brucella
- Proteus - Pasteurella
- Providence - Hemophilus
- Pseudomonas

Bacil - Citrobacter
- Alcaligens
Faecalis
- Cloaca
- Hafnia

Gram (+) Motile : - Clostridium Nonmotil : - Corynebacterium


- B. anthracoid - Mycobacterium
- Lactobacillus
- Listeria (bergerak pd 22°C)
- Actinomyces
- Clostridium perferingens
- Clostridium tetani jenis IV
Bakteri Bentuk Batang Gram Positif
1. Bacillaceae
Termasuk kedalam
Ordo IV : Eubacteriales
Famili XIII : Bacillaceae
Genus : Bacillus (Aerob), 25 sp
Clostridium (Anaerob) 93 sp
Merupakan :
- penyebab penyakit pada hewan dan manusia,
- penyakit akibat kontak yang tidak disengaja dengan
hewan yang sakit
Bacillus yang penting adalah :
1. Bacillus anthracis, merupakan satu-satunya jenis
yang patogen
2. Bacillus subtilis, merupakan jenis yang oportunis.
Penghasil antibiotik basitrasin dan subtilin
3. Bacillus cereus, merupakan jenis yang
menyebabkan
keracunan makanan
4. Bacillus stearothermophilus, hidup subur dalam
suhu 65ºC
5. Bacillus meganterium bersifat saprofit yang
terdapat dimana-mana
Bacillus anthracis
bersifat patogen
Morfologi :
- Gram (+)
- non motile (tidak bergerak)
- tidak tahan asam
- berukuran 3 – 10 μ x 1 – 6 μ
- terselubung dengan simpai (kapsul)
terdiri dari polipeptida (asam D-
glutamat)
- tidak membentuk spora pada hewan
- membuat spora pada tanah jika ada
oksigen
Sifat biakan :
• tumbuh pada perbenihan biasa
• didalam biakan akan membentuk seperti rantai atau
sendiri–sendiri
• Tumbuh aerob pada suhu optimum 37º C (12-45ºC)
• Pembentukan spora pada suhu 25-30º C
• Pada kaldu gizi menunjukkan kekeruhan, bergumpal atau
tidak keruh
• Pada lempeng agar membentuk koloni tidak teratur,
bulat
(2-3 mm), menonjol, jenis virulens yang bersimpai
membentuk koloni kasar (rough) dan jenis yang avirulens
membentuk koloni licin (smooth)
• koloni warna putih abu-abu
• pada agar darah tidak ada hemolisis dan koloninya tidak
mengadakan hemolisis
• Tusukan pada gelatin, tampak seperti “pohon terbalik”
disertai dengan pencairan gelatin mulai dari atas
• Perbenihan selektif, ini dipakai untuk mengasingkan anthrax
dari campuran kuman berspora

Pembentukan spora dapat dirangsang oleh :


- Air suling,
- NaCl 2 %,
- pertumbuhan pada media Agar oksalat
menunjukkan pembuatan spora yang terletak
sentral, lonjong dan besarnya sama dengan lebar
badan kuman
Daya tahan

- Bentuk vegetatif mati dalam waktu 30 menit pada


56ºC
- Pemanasan kering pada 140ºC dalam waktu 3 jam
- Memakai autoklaf selama 5-20 menit
- Kalium permanganat 4 %, formaldehida 2 %
- Peka terhadap penisilin, eritromisin, streptomisin,
tetrasiklin, khloramfenikol dan sulfonamda
Struktur antigen terdiri dari 3 jenis yaitu :

- Antigen kapsul pada jenis yang virulens


Antibodi terhadap antigen tidak bersifat protektif

- Polisakharida komplek pada dinding sel Antigen


tidak bersifat protektif

- Protein badan kuman (antigen protektif, tidak


tahan terhadap pemanasan), terdapat pada cairan
edema kelainan anthrax, antibodi terhadap antigen
ini bersifat protektif
Bacillus anthracis menimbulkan infeksi
pada manusia ---penyakit Anthrax

Penularan pada manusia melalui tiga cara


yaitu : 1. Kulit
2. Pernafasan
3. Mulut
Bacillus subtilis
- Bersifat gram positif, bentuk batang lurus, membentuk
rantai atau sendiri-sendiri, bergerak, tidak berkapsul,
ukuran 1,5-4,5 μ
- Tumbuh pada agar darah membentuk zona hemolisis
beta yang lebar dan juga tumbuh pada agar gizi, kaldu,
dll)
- Bakteri tidak menghasilkan toksin tetapi bersifat
patogen oportunis infeksi
- Dapat mencemari botol transfusi darah sehingga
melisiskan sel darah
- Dapat menyebabkan meningitis, endokarditis, infeksi
mata, dll
Bacillus cereus
Bakteri berkembang biak pada makanan, dengan membuat
enterotoksin yang menyebabkan diare melalui mekanisme
mirip dengan enterotoksin E.coli,
Contoh : nasi yang dimasak, kemudian diletakkan pada tempat

yang hangat sehingga terjadi sporulasi dan


terbentuklah toksin

Dapat menyebabkan pneumoni, bronkopneumoni dan luka

Bakteri aerob berspora yang mirip dengan B.anthracis disebut


B. Anthracoid --- > berperan dalam menyebabkan
keracunan makanan
2. Clostridia

Sifat2 umum

- memiliki bentuk batang Gram+


- anaerob, membentuk spora
- berbentuk seperti kumparan, sangat pleomorfik,
- bergerak dengan flagella, spora lebih besar dari
badan kuman
- Terdapat ditanah dan diusus manusia maupun
hewan
spesies yang penting bagi manusia sebagai
penyebab utama yaitu :

- Clostridium tetani ------ Tetanus


- Clostridium perferingens --- gangrena
- Clostridium botulinum ----- keracunan
makanan
- Clostridium difficile
Cl. tetani.
Tersebar dialam, ditanah,dan usus manusia / feses kuda
dan hewan lainnya.

Morfologi
Batang panjang langsing, agak membengkok, Gram (+),
ukuran 4,8x0,5 μ, sendiri-sendiri atau membentuk rantai.

Spora bulat, terminal dan membengkak sehingga


Memberi kesan seperti pemukul gendang :
Clubbing finger.

Species lain sporanya bisa central / subterminal /


terminal, bergerak dan tidak memiliki kapsul
Clostridium tetani
Sifat –Sifat Biakan

Bersifat anaerob obligat yang hanya tumbuh


tanpa adanya O2,sifat khasnya adalah ketidak
mampuan mereka untuk mempergunakan O2
sebagai akseptor hidrogen terakhir.

Tak mempunyai sitokrom dan oksidase


sitokrom,dan tak mampu memecahkan H2O2
karena tidak mempunyai katalasa & peroksidasa,

Oleh karena itu H2O2 cenderung akan


bertumpuk, sehingga mencapai konsentrasi yang
toksik jika lingkungannya mengandung O2.
Tidak meragikan gula apapun dan sedikit
proteolitik, bentuk indol, pencairan gelatin lambat,
tidak menggumpalkan susu

Cl.tetani tahan dididihkan selama 15-90 menit,


dalam Autoclaf 121°C selama 20 menit spora
mati, tapi spora dapat hidup bertahun-tahun pada
tanah.

Spora dimatikan dengan :


Yodium (lar. 1% dalam air) dan H2O2 (10%
volume) dalam beberapa menit saja.
Tidak memiliki Dismutasa superoksida dan
akibatnya terjadi penumpukan radikal superoxida
bebas yang toksik.

Suhu optimum pertumbuhan 37º C,


pH optimum 7,4.

Dapat tumbuh pada perbenihan biasa,dan


memiliki bau zat organik terbakar
Media Perbenihan

1. Daging rebus : Bakteri cukup baik tumbuh dengan


menimbulkan kekeruhan dan pembentukan gas, daging
tidak dicernakan tapi menjadi hitam jika dieramkan
cukup lama
2. Agar gizi : tumbuh menyebar membentuk lapisan tipis
diatas permukaan, koloninya tumbuh bulat tak teratur
berdiameter 2-5 mm, jernih kuning kelabu dengan
permukaan.berbutir & tepi yang tak rata
3. Agar darah : terjadi zona alfa hemolisa, kemudian
menjadi beta hemolisa akibat pembuatan hemolisin
(tetanolisin)
4, Laktosa kunir telur susu : tidak timbul kekeruhan,
adanya lapisan.mutiara, proteolisis atau peragian laktosa
Cl.tetani membuat 3 jenis toksin:
1.Tetanolisin
Termolabil tak tahan O2 bekerja aktif terhadap
sel darah merah dari sebahagian besar hewan
(mis : kelinci, kuda).
Perannya pada penyakit belum jelas, mungkin
bekerja sebagai leukotoksin

2. Tetanospasmin
Tahan terhadap O2 dan diinaktifkan oleh
pemanasan pada 66ºC selama 5 menit
(termolabil). Toksin dapat dikristalkan

3. Neurotoksin Non Spasmogenik


Bekerja di saraf perifer (penemuan baru)
- Kuda sangat peka terhadap toksin Tetanospasmin,
Sementara burung dan reptil sangat kebal.
- Toksin ini terdiri dari protein, dengan BM 67.000,
bekerjanya seperti strighnin dengan menghambat
sintesis dan pelepasan asetilkolin sehingga mengganggu
trasnmisi neuromuskuler.
- Toksin dapat terikat kuat pada ganglion dibatang otak
dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan
penghambatan neuron spinal pasca sinaps dengan
mencegah pelepasan perantara penghambat
(Inhibitory Mediator) .
Akibatnya ; kejang otot menyeluruh, refleks yang
berlebihan dan serangan kejang berulang
Toksin dapat menjadi toksoid yaitu mencampurnya
dengan formaldehida dalam konsenrasi rendah,
merupakan Antigen baik dan dapat dinetralkan
dengan antitoksin yang khas.
Cl. Tetani tidak bersifat invasif, kuman tetap berada
pada luka (bila keadaannya memungkinkan
yaitu anaerob dan biasanya terjadi karena :
- Jaringan nekrotik
- Adanya garam calsium
- Adanya kuman pyogenik yang lain, maka spora
akan berubah menjadi bentuk vegetatif dan
eksotoksin yang dibentuk akan menjalar menuju
SSP melalui jaringan prineural, pembuluh darah
atau pembuluh limfe
JENIS- JENIS
Jenis-jenis TETANUS
Tetanus
1.Tetanus neonatorum
karena luka pemotongan tali pusat bayi
angka kematian tinggi
2.Tetanus pasca keguguran & masa nifas
Akibat infeksi sal.kelamin oleh alat2 dan
pembalut yang tercemar
Tetanus masa nifas jarang terjadi tapi
merupakan jenis yang berbahaya
3. Splanchnic tetanus: kekejangan otot2
menelan dan pernapasan
4. Cephalic tetanus: ok luka didaerah
kepala,kontraksi otot2 muka unilateral
dan
bilateral
CLOSTRIDIUM PERFERINGENS

- Disebut juga Clostridium welchii


- Ditemukan oleh WELCH
- Penghuni normal usus besar manusia dan
hewan ditemukan pada tinja dan dapat
mencemari kulit perineum, bokong dan
paha
- Dapat menyebabkan keracunan makanan
dan Enteritis nekrotik pada manusia.
Morfologi

Batang gemuk berbentuk lurus,


Gram(+),sisinya sejajar, ujungnya
membulat/bercabang
Ukuran 4-6μ x1μ, sendiri-sendiri atau
tersusun berbentuk rantai, bersifat
pleomorfik, berkapsul,
non motile, sporanya sentral/subterminal
Clostridia perfringen
Pathogenitas.

Cl.perferingens type A adalah penyebab utama :


A .Gas Gangrene,
disamping Cl.septicum, Cl.edematiens dan
Streptococcus anaerob.
Bakteri masuk kedalam luka bersama benda
asing (tanah,debu,dll).

Bila Clostridium ada pada kulit normal, maka


infeksinya bersifat endogen.
B, Keracunan makanan.
Type A membuat toxin alfa (faktor penting
untuk patogenitas bakteri dan beta, spora tahan
pemanasan, tidak bersifat hemolitik.

Masa inkubasi :
10-12 jam, dengan rasa sakit perut, muntah dan
diare, sembuh dalam 24 jam-48 jam.

C. Enteritis necroticans :
- oleh type F, Enteritis yg hebat dan fatal.
SIFAT-SIFAT BIAKAN
Anaerob,tumbuh cepat pada temp.37˚C
1.Pada Media Daging rebus, keruh dlm waktu 24
jam,dan pembentukan gas.,mengeluarkan bau asam.
2.Nutrisi agar
Setelah 24 jam dieramkan,tumbuh 2 jenis koloni :
a. koloni ukuran 2- 4 mm, bulat, licin, seperti
mentega,dan mudah diemulsikan
b. koloni dgn benjolan ditengahnya,warna coklat
keruh,dan sekelilingnya bergaris2 radial dgn tepi
yang berkerut
3.Blood agar; zona hemolisis beta yang lebar,koloni
besar,licin,berdiameter 2-5 mm
Reaksi Nagler :
adalah khas untuk deteksi Cl.perfringens.
Caranya :
Biakan pada lempeng agar dengan 20% serum
manusia/kuning telur kekeruhan pada
perbenihan akibat adanya aktivitas Lesitinase Toxin Alfa.
Toxin alfa memecah lipoprotein dan melepaskan lipidnya.

Adanya timbunan lipid disekeliling koloni menyebabkan


timbulnya kekeruhan
CLOSTRIDIUM
BOTULINUM
Tersebar luas di tanah,bin,lumpur laut,sayuran,dll.
Menyebabkan keracunan makanan yg berat.

Morfologi :
Ukuran 5x1 mikron,kapsul (-),Gram (+),flagella peritrich,
spora subterminal dan membengkak melebihi diameter
kuman, pleomorfik,terlihat sendiri-sendiri atau tersusun
dalam rantai, anaerob obligat.
Tumbuh pada suhu 20˚C-35˚C dalam perbenihan yang
bersifat netral atau agak alkali

Ada 6 jenis bakteri (A sampai F)


MEDIA

1. Daging rebus
Dieramkan2-4 hari,butir-butiran daging menghitam +
pembentukan gas.
2. Nutrition agar
Koloni terbentuk setelah 48 jam
pengeraman,konsistensinya seperti mentega,ukuran
koloni 3-8 mm.
3.Agar darah :
Bersifat hemolitik
 Daya tahan
Spora sangat kebal,bisa bertahan beberapa jam
pada 100*C,suhu 120*C selama 20 menit

 Reaksi Biokimia.
Ada 2 jenis Cl botulinum :
1.Proteolitik (type A,B,F.)
2.Sakarolitik/tidak proteolitik (C,D, E,)
PATHOGENESIS
Non invasif.
Botulism terjadi akibat memakan toxin yang terbentuk dalam
makanan yang tercemar.

Pada manusia disebabkan oleh type A,B,E.


Sumber penularan adalah makanan & daging yang diawetkan
sayuran & ikan dalam kaleng, dll.

Masa inkubasi :
12-36 jam
Gejala muntah, haus, kostipasi, sulit menelan, sulit berbicara,
sulit bernapas diikuti coma, delirium dan mati dalam waktu
1-7 hari
TOXIN
Exotoxin menimbulkan paralyse, dapat
dibuat menjadi toxoid
Type A adalah yang paling toksik.
Tahan terhadap pencernaan pada usus dan diserap
melalui selaput lendir usus dalam bentuk aktif,
bersifat neuro toxin yang bekerja perlahan2.
Cl.botulinum pada bayi ditemukan pada
tinja, bukan pada serum.
PENGAWASAN
Pengawasan.
Makanan kaleng (kacang panjang,jagung, lada, buah
zaitun, ikan asap) atau
ikan segar yang dibungkus dalam plastik kedap udara

Hati-hati makanan kaleng yang menggembung.


Contoh
PENYEBAB KERACUNAN MAKANAN
SELAIN CL. BOTULINUM

1.Staphylococcus aureus
2.Salmonella thypimurium
3.Salmonelle enteritidis
4.Bacillus cereus toksik
5.Clostridium welchii
6.Vibrio parahemolyticus
Bakteri batang Gram –

1. Brucellaceae (8 genus dan 42 spesies)


- Pasteurella (9 spesies)
- Brucella (3 spesies)
- Haemophilus (15 spesies)
- Actinobacillus (5 spesies)
- Noguchia (3 spesies)
Bakteri batang Gram -
2. Enterobacteriaceae (10 genus, 59 spesies)
- Escherichia (4 spesies)
- Aerobacter (spesies)
- Klebsiella (3 spesies)
- Erwinia (17 spesies)
- Serratia (5 spesies)
- Proteus (5 spesies)
3. Pseudomonadaceae (12 genus, 258 spesies)
- Pseudomonas (spesies) 149 spesies dan tambahan 11
spesies)
- Xanthomonas (60 spesies dan tambahan 3)
- Acetobacter (7 spesies)
- Photobacterium ( 4 spesies)
- Halubacterium
4. Actinomycetales
Bakteri Tahan Asam
1. Mycobacteriaceae
- Mycobacterium (13 spesies)
- Mycococcus (6 spesies)

2. Actinomycetaceae
- Nocardia (45 spesies)
- Actinomyces
Bakteri batang Gram –

1. Brucellaceae (8 genus dan 42 spesies)


- Pasteurella (9 spesies)
- Brucella (3 spesies)
- Haemophilus (15 spesies)
- Actinobacillus (5 spesies)
- Noguchia (3 spesies)
Bakteri batang Gram -
2. Enterobacteriaceae (10 genus, 59 spesies)
- Escherichia (4 spesies)
- Aerobacter (spesies)
- Klebsiella (3 spesies)
- Erwinia (17 spesies)
- Serratia (5 spesies)
- Proteus (5 spesies)
3. Pseudomonadaceae (12 genus, 258 spesies)
- Pseudomonas (spesies) 149 spesies dan tambahan 11
spesies)
- Xanthomonas (60 spesies dan tambahan 3)
- Acetobacter (7 spesies)
- Photobacterium ( 4 spesies)
- Halubacterium
4. Actinomycetales
Bakteri Tahan Asam
1. Mycobacteriaceae
- Mycobacterium (13 spesies)
- Mycococcus (6 spesies)

2. Actinomycetaceae
- Nocardia (45 spesies)
- Actinomyces
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai