Anda di halaman 1dari 26

Better Information.

Better Decision.
Better Health.

Laura Ance Sinaga, SKM, MHSM, MPH


Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Strategic
Information Global

Policy Making Region

Countries
Programme
Monitoring &
Evaluasi Province

Districts

Perawatan pasien
Communities Facilities
Management
APA ITU SISTEM INFORMASI KESEHATAN?
 An integrated effort to collect, process, report and
use health information and knowledge to influence
policy making, programme action and research

 Dasar bagi pengambilan keputusan di semua level

 Profil salah satu bagian dari SIK yang digunakan


sebagai media desiminasi informasi pencapaian
program kesehatab
ACTION
Assesment Application

DATA KNOWLEDGE

Analysis Understanding

INFORMATION
 Data/Informasi sangat diperlukan untuk
perencanaan, pemantauan dan evaluasi
program kesehatan
 Sumber data
◦ Rutin (termasuk SP2TP)
◦ Non rutin (penelitian, survei)
 Data Rutin
◦ Sangat potensial karena ada di dalam sistem
◦ Rutin, diperoleh setiap jangka waktu tertentu
◦ Murah, tidak diperlukan biaya tambahan
 Namun, data rutin memiliki beberapa
masalah
◦ Tidak lengkap
◦ Tidak tepat waktu
◦ Akurasi dipertanyakan
 Data rutin  sumber utama Profil Kesehatan
◦ Perlu dijaga kualitasnya
 Ingat GIGO(Garbage In, Garbage Out)
 Bagaimana menjaga & memantau kualitas
data rutin?
AKURASI Tepat, kesalahan minimal, mengukur apa yg ingin diukur

RELIABEL Dikumpulkan melalui prosedur & protokol yg konsisten

PRESISI Memiliki rincian yg memadai & tepat guna

KELENGKAPAN Inklusif, tanpa pengecualian

TEPAT WAKTU Dilaporkan sesuai dg jadwal yg ditetapkan

INTEGRITAS Bebas dari bias atau manipulasi di dalam sistem

Tatalaksana sesuai dengan proteksi & standar


KERAHASIAAN
penggunaan
 Pada saat kita melakukan evaluasi, umumnya
kita melakukan pengukuran pada indikator
 Indicator:
◦ “an instrument which gives you information”
◦ “A quantitative or qualitative factor or variable that
provides a simple and reliable means to measure
achievement, to reflect changes connected to an
intervention, or to help assess the performance of a
development actor” (DAC Glossary of Key Terms in
Evaluation, May 2002)
◦ “a variable, which purpose it is to measure change
in a phenomena or process” (USAID definition of
indicator)
 Indikator yg baik harus SMART
◦ Specific
 Jelas apa yg diukur
◦ Measureable
 Dapat diukur
◦ Achievable (Acceptable, Attainable)
 Dapat dicapai oleh program
◦ Relevant
 Sesuai tujuan program
◦ Time bound
 Waktunya sesuai
1. Struktur
pemantauan & evaluasi, fungsi &
kemampuan:
◦ Struktur organisasi, rencana pelatihan & staf terlatih.

2. Definisi indikator & petunjuk pelaporan:


◦ Misal, kapan, dimana & kemana laporan harus dikirim.

3. Formulir & alat pengumpulan data & pelaporan:


◦ Ketersediaan, ketepatan & penggunaan alat standar pengumpulan data &
pelaporan.

4. Proses manajemen data:


◦ Ketersediaan kontrol kualitas data, prosedur back-up data, kerahasiaan data
personal & umpna balik kualitas data

5. Hubungan dg sistem pelaporan nasional:


◦ Penggunaan/ketaatan pada alat nasional, jalur pelaporan, batas waktu
pelaporan & identifikasi lokasi
 Tanpa penilaian ke lapangan
◦ Cek apakah angka yg dilaporkan “masuk akal”
 Ekstrim tinggi atau ekstrim rendah
 Bandingkan dg tahun lalu, ada perubahan yg ekstrim?
◦ Cek konsistensi antar indikator
 Misal K1 vs K4, BCG vs imunisasi lengkap
 Dengan penilaian ke lapangan
◦ Data Quality Assessment
◦ Data Quality Self Assessment
1. Ketepatan waktu
2. Kelengkapan data, yang terdiri dari dua indikator yaitu 1)
jumlah unit atau fasilitas yang melapor dibandingkan dengan
jumlah unit atau fasilitas yang seharusnya melapor dan 2)
Ketepatan waktu dalam melapor.
3. Akurasi data, yang terdiri dari dua indikator yaitu tidak adanya
data pencilan.
4. Konsistensi data mencakup konsistensi internal dan
konsistensi eksternal. Konsistensi internal terdiri dari 2
indikator yaitu 1) konsistensi data dari tahun ke tahun, dan 2)
konsistensi antar indikator (misalnya K1 dengan K4, DPT1
dengan DPT3, atau K1 dengan DPT1).
Konsistensi eksternal terdiri dari 2 indikator yaitu 1) Konsistensi
data target sasaran program dengan data estimasi, dan 2)
konsistensi data cakupan program dengan data survei.
1. Kurangnya perhatian terhadap Definisi
Operasional
Contoh : K4 ibu Hamil
a. Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit
empat kali, dengan distribusi pemberian
pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu
kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan
kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur
kehamilan.
2) Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah
pelayanan yang mencakup minimal: (1)
Timbang badan dan ukur tinggi badan, (2) Ukur
tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi
tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid), (4)
(ukur) tinggi fundus uteri, (5) Pemberian tablet besi
(90 tablet selama kehamilan), (6) temu wicara
(pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling), (7) Test laboratorium sederhana (Hb,
Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi
(HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).
2. Kurang berfungsinya Pencatatan dan Pelaporan
- SIMPUS (LB-3) dan SIRS termasuk pelayanan
yang dilakukan oleh swasta.
- Kohort Ibu, Kohort Bayi, Kohort Anak
- Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
3. Kurang akuratnya membedakan “Pembilang dan
Penyebut”
Contoh : K4 ibu Hamil
- Rumus
Cak. K4 = Jml. Bumil yg memperoleh pely
antenatal K4 di satu wilayah kerja
pd kurun waktu tertentu x 100%
Jumlah sasaran ibu hamil di satu
wilayah dalam kurun waktu yang sama
Cakupan K4 ibu Hamil
- Pembilang
Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar minimal 4 kali
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
- Penyebut
Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama.
4. Kurang common senses (nalar)
Contoh : K4 ibu Hamil
Lihat DO : selain KIA, ada Skrining status imunisasi
tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid),
Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan),
temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal
dan konseling), Test laboratorium sederhana (Hb,
Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg,
Sifilis, HIV, Malaria, TBC).
5. Kurang kerjasama/koordinasi dalam pencatatan
pelaporan
 setiap indikator ada keterkaitan antar program
1. Jumlah penduduk yang dikeluarkan BPS beda dengan
data yang digunakan pada penentuan sasaran
sebelumnya.
2. Jumlah sasaran yang beda antara program KIA,gizi dan
Imunisasi (bayi dan ibu hamil)
3. Data sasaran vs Data Riil
4. Tabel 2 penduduk berdasarkan golongan umur sering
tidak digunakan dalam penentuan sasaran seperti :
balita, WUS, Usila.
5. Format lampiran Profil beda dengan format laporan rutin
dari Puskesmas.
 cakupan berdasarkan jenis kelamin
6. Kurang memberikan perhatikan kepada kolom-kolom
pada tabel dan hubungan antar tabel, sehingga :
- sering muncul angka yang berbeda untuk indikator
yang sama.
- angkanya sama untuk indikator yang berbeda.
7. Data yang diminta pada tabel Profil tidak tersedia pada
format laporan bulanan.
8. Data tidak bisa diisi karena tidak ada kegiatan yang
dilaksanakan oleh program.
Yang Penting di Ingat dalam Penyusunan
Profil Kesehatan
1. Hubungan antar indikator
Life cycle : - jumlah bumil > ibu bersalin > nifas
Hamil : Antenatal care  K1, K4, Fe1, Fe3, TT1, TT2
Bersalin : jumlah bayi baru lahir (BBL)
Nifas : Kunjungan nifas, kunjungan neonatus 1,2, lengkap.
BBL : jumlah bayi diimunisasi, vitamin A, kunjungan bayi.

2. Definisi Pembilang dan Penyebut


Berikan waktu untuk membaca DO
Pembilang : hasil kerja (fakta di lapangan)
Penyebut : sasaran Vs angka riil (kunjungan neonatus)
3. Jumlah : Pasienkah? Kunjungankah? Rumahkah?

4. Jumlah kasus : baru saja? Atau ikut kasus lama?

5. Perhatikan indikator yang hasilnya merupakan hasil dari


beberapa indikator lainnya .
Contoh : Kunjungan Bayi, Kunjungan Balita

6. Selalu gunakan data base (data penduduk) untuk sasaran.


7. Konsistensi data mencakup konsistensi internal dan
konsistensi eksternal. Konsistensi internal terdiri dari 2
indikator yaitu 1) konsistensi data dari tahun ke tahun, dan
2) konsistensi antar indikator (misalnya K1 dengan K4,
DPT1 dengan DPT3, atau KN1 dengan DPT1)

Konsistensi antar indikator :


1. Jumlah ibu hamil ≥ ibu bersalin ≥ ibu nifas
2. K4 ≤ Fe3 ≤ TT2
2. KN1 ≥ KN2 ≥ KN lengkap
3. Bayi diimunisasi DPT1 ≥ DPT3 ≥ Campak
4. Kunjungan Bayi ≤ Imunisasi Campak
5. njungan Balita ≤ Vitaman A balita
Profil yang berkualitas penting
sekali maka.....

(
In GOD we trust, all other
brings data

(American Statistical Association)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai