Anda di halaman 1dari 36

Toksisitas

Pestisida
Nur Saadah Daud, M.Sc., Apt

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Pestisida
 Pestisida  Bahan-bahan racun yang
digunakan untuk membunuh jasad
hidup yang mengganggu tumbuhan, t
ernak dan sebagainya.
 Pest = hama,
 Cide = membunuh.
Penggolongan Pestisida

1. Menurut jasad sasaran,


2. Menurut asal dan sifat
kimi
a sintetik dan
hasil alam.
Menurut Jasad Sasaran
 Insektisida, racun serangga (insekta),
 Fungisida, racun cendawan / jamur,
 Herbisida, racun gulma / tumbuhan pengganggu,
 Akarisida, racun tungau dan caplak (Acarina),
 Rodentisida, racun binatang pengerat (tikus dsb.),
 Nematisida, racun nematoda, dst.
Menurut Asal dan Sifat Kimia

a. Sintetik
 Anorganik  garam2 beracun sperti arsenat,

flourida, tembaga sulfat dan garam merkuri.


 Organik 
1. Organokhlorin : DDT, BHC, Chlordane, dll.
2. Organofosfat : malathion, biothion dll.
3. Karbamat : Furadan, Sevin dll.
4. Heterosiklik : Kepone, mirex dll.
dan sebagainya.
Menurut Asal dan Sifat Kimia

b. Hasil Alam
 Nikotinoida,
 Piretroida,
 Rotenoida dll.
Jenis Racun Pestisida
 Racun sistemik  diserap melalui sistem
organisme misalnya melalui akar atau daun 
diserap ke dlam jaringan tanaman yang aka
n bersentuhan atau dimakan oleh ha
ma  efek beracun bagi hama.

 Racun kontak  langsung dapat menyerap


melalui kulit pada saat pemberian insektisid
a atau serangga target kena sisa insektisida (resi
du) beberapa waktu setelah penye
mprotan.
Toksisitas Pestisida

Penyebab Keracunan :
 Salah pengunaan,
 Kecelakaan (tidak
disengaja),
 Pada rumah tangga :
termakan, sentuhan
kulit, terhirup.
Kelompok Beresiko Tinggi terhadap
Paparan Pestisida
 Petani penyemprot
 Pekerja pabrik pembuat formulasi pestisida
Rute Paparan
 Melalui pernapasan, kulit, pencernaan dan mata.
 Pada pekerja pabrik  70% melalui jalur kulit 
disebabkan karena pestisida dibuat dengan sifat
agar mudah diserap oleh permukaan tubuh
serangga / permukaan tanaman agar dapa
t bekerja lebih efektif.
Label Pestisida
Keterangan yang harus tercantum pada Label Pestisida
adalah (Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2011) :
Nama dagang formula, Petunjuk penyimpanan,
Jenis pestisida, Petunjuk penggunaan,
Nama dan kadar bahan aktif, No. pendaftaran,
Isi/berat bersih dlm kemasan, Piktogram,
Peringatan keamanan, Nama dan alamat serta no.tlp
Klasifikasi dan simbol
bahaya, pemegang no. pendaftaran,
Petunjuk keamanan,  No. produksi, bulan dan tahun
Gejala keracunan, produksi (batch number) serta
Pertolongan Pertama pada bulan dan tahun kadaluwarsa,
 Petunjuk pemusnahan.
Kecelakaan (P3K)
Jenis Pestisida menurut Tingkat Bahayanya
1. TOKSISITAS ORGANOFOSFAT
Toksisitas Organofosfat
• Organofosfat disintesis pertama di Jerman pada awal
Perang Dunia II.
• Pestisida yang paling sering menyebabkan keracunan
pada manusia & paling toksik.
• Termakan hanya dalam jumlah sedikit  kematian.
• Beberapa mg  kematian pada orang dewasa.
Nilai LD50 Insektisida Organofosfat
Komponen LD50 (mg/Kg)
Akton 146
Coroxon 12
Diazinon 100
Dichlorovos 56
Ethion 27
Malathion 1375
Mecarban 36
Methyl paration 10
Parathion 3
Sevin 274
Systox 2,5
TEPP (Tetraetil Pirofosfat) 1
Mekanisme Toksisitas Organofosfat
• Pestisida gol. organofosfat masuk ke dalam tubuh (kulit,
mulut atau sal. Pernafasan)  berikata
n dengan enzim dalam darah Kholinesterase  syaraf te
rus-terus mengirimkan perintah kepada oto
t2 tertentu  otot2 tersebut akan berger
ak tanpa dapat dikendalikan.
Kholinesterase / Cholinesterase adalah :
• Enzim yang menghidrolisis asetylcholin menjadi
asetat dan kholin.
• Pada saat enzim tersebut dihambat  jumlah
asetylkholin meningkat  asetylkholin lalu
berikatan dengan reseptor muskarin
ik & nikotinik pada sistem saraf pusat dan perifer.
Ach
(Achetylcholine)

Enzim
Cholinesterase

Choline + Asam Asetat


Gejala Toksisitas Organofosfat
Tanda dan gejala :
Pupil atau celah iris mata menyempit sehingga penglihatan
menjadi kabur, mata berair, mulut berbusa/mengeluarkan
banyak air liur, sakit kepala, pusing, berkeringat banyak,
detak jantung cepat, mual, muntah, kejang pada perut,
mencret, sukar bernafas, otot2 tidak dapat digerak
kan atau lumpuh dan pingsan.
Gejala Toksisitas Organofosfat
Efek Gejala
1. Muskarinik  Salivasi, lakrimasi, urinase dan diare
(SLUD)
 Kejang perut
 Nausea dan vomitus
 Bradikardi
 Miosis (pupil kontriksi)
 Berkeringat
2. Nikotinik  Pegal-pegal, lemah
 Tremor
 Paralisis (kelumpuhan)
 Dispnea
 Takikardia
Gejala Toksisitas Organofosfat
Efek Gejala
3. Sistem Saraf Pusat  Bingung, gelisah, insomnia, neurosis
 Sakit kepala
 Emosi tidak stabil
 Bicara terbata-bata
 Kelemahan umum
 Konvulsi
 Depresi respirasi dan gangguan
jantung
 Koma
2. TOKSISITAS KARBAMAT /

CARBAMAT
Karbamat
• Contoh :
proxposur (Baygon),
carbofuran (Furadan),
carbaryl (Sevin)
Toksisitas Karbamat
 Mekanisme toksisitas pestisida gol. Karbamat =
tokisitas pestisida gol. organofosfat  m’gham
bat enzim kholinesterase.
 Tetapi pengaruh pestisida Karbamat terhadap
kholonesterase hanya berlangsung singkat kare
na pestisida Karbamat cepat mengurai dalam tubu
h.
Efek Muskarinik dan Nikotinik
Efek Gejala

1. Muskarinik  Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diare (SLUD)


 Kejang perut
 Nausea dan vomitus
 Bradicardia
 Miosis
 Berkeringat
2. Nikotinik  Pegal-pegal, lemah
 Tremor
 Paralysis
 Dyspnea
 Tachicardia
3. TOKSISITAS ORGANOKHLORIN
Toksisitas Organokhlorin
• Pestisida gol. ini bekerja mempengaruhi sistem
syaraf pusat.
• Tanda dan gejala keracunan : berupa sakit kepala,
rasa pusing, mual, muntah-muntah, mencret,
badan lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang dan
kesadaran hilang.
Organokhlorin
Diagnosis Keracunan
1. Pemeriksaan Klinik  berdasarkan gejala
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pengobatan
Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan spesifik untuk menilai keracunan akut
 hanya berupa pengukuran kadar enzim
Cholinesterase  terutama untuk keracuna
n pestisida golongan Karbamat dan Orga
nofosfat
Pemeriksaan enzim Cholinesterase
 Sekurang- kurangnya ada 3 jenis cholinesterase
utama, yaitu enzim cholinesterase yang terdapat
dalam sinaps, dalam plasma, dan dalam sel darah
merah.
 Cholinesterase dalam darah umumnya digunakan
sebagai parameter keracunan pestisida  kare
na cara ini lebih mudah dibandingkan pengukura
n cholinesterase dalam sinaps.
Pengukuran Tingkat Keracunan
Pemeriksaan aktivitas enzim Cholinesterase darah 
menggunakan Tintometer kit.
Nilai Normal
 Laki – laki   = 4620 – 11500 u/L
 Perempuan = 3990 – 10800 u/L
Hasil pembacaan berupa persentasi dgn kategori :
 75-100%  kategori normal.
 50-75%  kategori keracunan ringan.
 25-50%  kategori keracunan sedang.
 0-25%  kategori keracunan berat.
Pemeriksaan enzim Cholinesterase
Prinsip :
Pengujian darah yang mengandung enzim
Cholinesterase dalam membebaskan asam asetat
dari acetyl choline  adanya asam asetat tsb aka
n merubah pH larutan (mixture) darah dan indikat
or.

 Sampel yang digunakan adalah darah perifer


sebanyak 0.01 mL (10 mL) yang diambil pada ja
ri.

Anda mungkin juga menyukai