Tujuan:
Wawancara Psikiatri dengan waktu terbatas menilai
potensi urgency
Diagnosis awal dan megidentifikasi faktor-faktor
presipitasi dan kebutuhan yang bersifat mendesak
Evaluasi kategori: emergensi, urgent/ tidak urgent,
organik/ non-organik
Intervensi terapi dengan penatalaksanaan yang tepat atau
merujuk pasien
Wawancara
Tanda (Fisik):
Tanda (Perasaan):
Putus asa
Marah
Rasa bersalah
Tidak berarti
Kesepian
Sedih
Tidak ada harapan
Tidak tertolong
Cemas
SUICIDE (5)
Tanda (Aksi):
Menarik diri
Tidak tertarik dengan hal-hal yang dulu disukai
Penyalahgunaan alkohol atau zat
Perilaku yang tidak menetu
Perubahan perilaku drastis
Impulsif
Mutilasi diri
Mengembalikan semua barang-barang
SUICIDE (6)
Management of the Suicidal Patient:
1. Psychotherapy
a. Short-term psychotherapy
b. Group psychotherapy
c. Behavioral therapy
d. CBT (CBT the largest evidence base of its
effectiveness)
e. Interpersonal therapy
f. Psychoanalysis, psychoanalytically oriented
psychotherapy
SUICIDE (7)
Management of the Suicidal Patient:
2. Pharmacotherapy
a. Antidepressants
Trisiklik: Amitriptilin, imipramin,
clomipramin, tianeptin.
Tetrasiklik: Maprotilin, mianserin,
amoxapine
MAO Reversibel=RIMA: Moclobemid
Atipikal: Trazodon, tianeptin, mirtazapin
SSRI: Sertraline, paroxetin, fluvoxamine,
fluoxetine,citalopram
SUICIDE (8)
Management of the Suicidal Patient:
2. Pharmacotherapy
b. Mood stabilizers
Lithium carbonate
Carbamazepine
Valproic Acid
Divalproex Na
SUICIDE (9)
Management of the Suicidal Patient:
2. Pharmacotherapy
c. Atypical antipsychotics:
Benzamine: Sulpiride
Dibenzodiazepine: Clozapine, Olanzapine,
Quetiapine
Benzisoxale: Risperidone
Kedaruratan Psikiatri
FALSE EMERGENCY
• False emergency merupakan salah satu kasus
kegawatdaruratan Psikiatri
• Bukan gangguan kegawat-daruratan psikiatri yang
mengancam nyawa, false emergency tetap membutuhkan
tatalaksana segera
• Kasus-kasus false emergency psikiatri yang sering datang
ke unit gawat darurat antara lain: serangan panik, reaksi
disosiasi, dan temper tantrum pada anak-anak
1. Serangan Panik
• Episode ketakutan atau kecemasan akut yang sangat kuat,
terdiri dari setidaknya 4 gejala yang meningkat dan
mencapai puncaknya dalam 10 menit:
– Palpitasi, berkeringat, gemetar, sesak nafas, merasa tercekik,
nyeri dada, mual, pusing, depersonalisasi, derealisasi, takut
hilang kendali, takut mati, baal/kesemutan, kedinginan/hot
flashes
• Gangguan panik: beberapa episode serangan panik yang
terjadi spontan tanpa stimulus
• Harus disingkirkan serangan panik akibat langsung dari
penggunaan zat, kondisi medik, dan gangguan psikiatrik lainnya.
• Gejala-gejala mirip serangan panik antara lain prolaps katup
mitral, hipertiroidisme, hipoglikemia, penggunaan zat
(amfetamin, kokain, kafein), dan withdrawal obat.
• Penderita juga menghindari tempat-tempat dimana mereka
pernah mengalami serangan panik, hal ini berkaitan dengan
agoraphobia
• Gambaran klinis dan DD
Terapi Serangan Panik
• Calm assurance
• Sesak nafas, nafas cepat/hiperventilasi: rebreathing dengan
kantong plastik/paper bag CO2 menumpuk di sirkulasi
pasien gejala berhenti
• Terapi selanjutnya dilanjutkan dalam setting non
emergency
Terapi…
Penyebab Ekstrakranial:
1. Obat-batan (ditelan atau putus: Obat
antikolinergik, antikonvulsan, antihipertensive,
antiparkinson, Glikosida jantung, Cimetidine,
Clonidine, Disulfiram, Insulin, Opiat,
Phencyclidine, Ranitidine, Salisilat, Sedatif dan
hipnotik, Steroid
2. Racun (Karbo monoksida, Logam berat dan
racun industri lain.
3. Disfungsi Endokrin (hipofungsi atau
hiperfungsi): Hipofisis, Pankreas, Adrenal,
Paratiroid, Tiroid
4. Penyakit organ non endokrin: Hati (Ensefalopati
hepatik), Ginjal dan saluran kemih (Ensefalopati
Uremik), Paru-paru (Narkosis karbon dioksida,
Hipoksia), Sistem kardiovaskular (Gagal
jantung, Aritmia, Hipotensi), Penyakit Defisiensi
(Defisiensi Tiamin, Asam Nikotinik, B12, atau
asam folat)
Infeksi sistemik dengan demam dan sepsis
Ketidakseimbangan elektrolit dengan penyebab
apapun
Pasca operatif
Trauma (kepala atau seluruh tubuh)
Evaluasi dan Tatalaksana
Penyakit Alzheimer
Dementia vaskuler
Obat dan toksin (termasuk demensia alkoholik
kronis)
Massa intrakranial: tumor, massa subdural, abses
otak
Anoksia
Trauma (Cedera kepala)
Hidrosefalus tekanan normal (Gangguan
Neurogeneratif, Penyakit Parkinson, Penyakit
Huntington, Palsi supranuklear progresif, Penyakit
pick, Sklerosis lateral amiotropik, Degenerasi
spinoserebelaris, Degenerasi Olivopontoserebelaris,
Oftalmoplegi plus,Lekodistrofi metakromatik,
Penyakit Hallervorden-Spatz, Penyakit Wilson)
Infeksi (Penyakit Creutzfeldt-Jakob, AIDS,
Ensefalitis virus, Leukoensefalopati multifokal
progresif, Sindroma Behcet, Neurosifilis, Meningitis
bakterial kronis, Meningitis Kriptokokus,
Meningitis jamur lain)
Gangguan Nutrisional (Sindroma Wernicke-
Korsakoff, Defisiensi vitamin B12, Defisiensi folat,
Pelagra, Penyakit Marchiava-Bignami)
Gangguan Metabolik (Lekodistrofi
metakromatik, Lekodistrofi adrenal, Demensia
dialisis, Hipotiroidism dan hipertiroidism,
Insufisiensi ginjal yang parah, Sindroma
Cushing, Insufisiensi hepatik, Penyakit
paratiroid)