Anda di halaman 1dari 50

Manajemen Gaduh Gelisah

Hervita Diatri
Departemen Psikiatri FKUI/RSCM
Kedaruratan Psikiatri
Gangguan pikiran, perasaan dan perilaku
yang membutuhkan intervensi segera

Gaduh gelisah
Risiko bunuh diri
Efek samping obat
Ruang Lingkup
Memahami gaduh gelisah dan
kemungkinan penyebabnya
Cara penilaian
Tatalaksana Non Psikofarmaka
Tatalaksana Psikofarmaka
Dimensi Gaduh Gelisah

Agitasi

Agresi Kekerasan

Hospitalisasi
Definisi
o Agitasi:
merupakan perilaku patologi  aktivitas verbal
atau motorik yang tak bertujuan 
o Agresif:
dapat berbentuk agresi verbal atau fisik
terhadap benda atau seseorang
o Kekerasan (violence):
agresi fisik oleh seseorang yang bertujuan
melukai orang lain
Pasien datang dengan…
Aktivitas motorik yang berlebihan, tidak sesuai dan
tidak bertujuan
Menyerang
Kontrol impuls yang buruk
Isi pembicaraan berlebihan dan bersifat menghina
Tekanan suara keras dan menuntut
Postur tegang dan condong ke depan
Kontak mata melotot
Ketakutan dan/atau anxietas yang berat
Sulit tidur
Pasien datang dengan…
Marah-marah
Iritabilitas yang dapat meningkat intensitasnya
menjadi perilaku yang mengancam
Ketidakmampuan untuk menganalisis situasi
dengan baik
Sensitif terhadap stimulus
Dendam
Merasa tidak aman
Merusak lingkungan
Faktor Risiko Terjadinya Agitasi

o Kekerasan atau agresif  sulit diprediksi


o Risiko meningkat bila:
o Berkomorbiditas dengan penyalahgunaan zat atau alkohol
o Berkomorbiditas dengan gangguan kepribadian
o Tidak mempunyai pekerjaan
o Tidak patuh terhadap pengobatan
o Riwayat kekerasan
o Adanya gangguan neurologi
o Ide/waham kejar atau halusinasi perintah

Adapted from: Citrome L. Postgrad Med 2002; 112(6):85-96.


Penyebab

Psikotik
Zat dan
Mood
Alkohol

Gaduh
Organik Gelisah Cemas
Agitasi: komponen penting pada
beberapa gangguan psikiatrik

o Skizofrenia o Putus zat


o Skizoafektif o Delirium
o Gangguan kepribadian o Demensia
ambang, antisosial o Gangguan
o Gangguan mood neurodegenerasi
lainnya

Simtom agitasi tidak spesifik untuk gangguan tertentu


Beratnya bervariasi
Implikasi Klinik Agitasi

o Mengganggu hubungan dokter-pasien

o Kedaruratan psikiatri dan memerlukan


terapi yang cepat untuk mencegah:
o Kekerasan, perilaku destruktif
o Penderitaan yang berlebihan
o Melukai diri sendiri dan orang lain

1. Allen MH. J Clin Psychiatry 2000; 61 (suppl 14): 11-20


Penilaian Agitasi
o Singkirkan kondisi fisik
o Riwayat medik, pemeriksaan fisik, radiologi, laboratorium,
bila ada indikasi tentukan status HIV atau hepatitis C

o Komorbiditas
o Gangguan penyalahgunaan zat, gangguan kepribadian
antisosial atau ambang

o Efek samping obat


o Akatisia

o Penilaian risiko
Penilaian Faktor Risiko
Bunuh diri
Menyakiti diri sendiri
Berisiko untuk orang lain
Berisiko untuk properti
Penyalahgunaan zat psikoaktif dan alkohol
Mengabaikan kesehatan fisik dan jiwa
Kerentanan emosional
Mengalami efek samping tatalaksana yang berat
Do's
berpikir dan bersikap kritis, selalu sadar bahwa
kedaruratan bisa muncul dimana dan kapan saja.
perlu kontrol terhadap sikap kebingungan, aneh
atau depresi
suportif
tetap tenang, terkontrol
jaga jarak aman, memungkinkan fiksasi
tawarkan pilihan, contoh : obat atau difiksasi
DO’s
tegaskan: perilaku kekerasan tidak dapat
ditolerir
tegaskan: bahwa pasien aman
kenali risiko dan cegah perlukaan
lakukan pendokumentasian secara baik
dan lengkap
Dont's

menolong seorang diri


Mengancam
menertawakan
merasa tidak adekuat ataupun sangat tidak pasti
merasa terancam,
sering judgemental
marah terhadap keluarga yang membawa
“Emergency Setting"
Letak :
– Mudah dijangkau
– Dekat kantor/meja sekuriti
– Cukup luas menampung keluarga pendamping
– Privacy (NOT isolation)
– Nyaman
– Tenang
– Cahaya cukup terang
– Trolly obat/alat sudah siap
“Emergency Setting"

Cukup akses :
– Fleksibel, dapat meninggalkan ruang kapan
saja
– Ada beberapa pintu keluar
– Terkontrol (mencegah pasien kabur)
“Emergency Setting”
“Emergency Setting”
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik dan neurologik –
kesadaran dan tanda vital utama
Pemeriksaan status mental
Pemeriksaan penunjang bila diperlukan
dan tersedia, terutama pada pasien yang
berusia di atas 40 tahun (laboratorium,
skrining toksikologi, EKG, rontgen)
Tujuan Terapi Agitasi
o Menentukan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya agitasi
o Mengontrol agitasi dengan cepat dan mengembalikan
pasien dengan cepat ke fungsi terbaik sebelumnya
o Keamanan neurologi, kardiovaskular, dan respirasi
o Keamanan  mencegah melukai diri sendiri, staf, atau
pasien lain
o Menjaga kenyamanan pasien, manusiawi, pengalaman
traumatik minimal terhadap pasien, staf , dan pengasuh
pasien
Adapted from: American Psychiatric Association. Am J Psychiatry 2004; 16(2):1-56.
Pasien Gaduh Gelisah

Algoritma Persuasi: menenangkan dan menjamin keamanan

Nilai Kesadaran dan Tanda-tanda Cedera

Tawarkan obat oral

Gagal

Pengikatan Fisik bila Berikan Obat Injeksi sesuai dengan kebutuhan


perlu

Pasien Tenang

Lakukan penilaian secara lengkap: wawancara,


pemeriksaan

Lanjutkan medikasi dalam bentuk oral


Tim Kegawatdaruratan
Tenaga kesehatan (dokter, perawat)

Tenaga keamanan

Keluarga
Alat dan Obat Kegawatdaruratan
Alat-alat:
Alat fiksasi fisik untuk tangan dan kaki yang
aman
Jaket fiksasi
Alat injeksi – spuit 3 cc
Alat dan Obat Kegawatdaruratan
Obat oral
Haloperidol tablet 0,5 mg, 1,5 mg, dan 5
mg
Clorpromazine tablet 50 mg, 100 mg
Risperidone tablet 2 mg
Diazepam tablet 2 mg, 5 mg
Alat dan Obat Kegawatdaruratan
Obat injeksi
Haloperidol injeksi 5 mg
Diazepam injeksi 10 mg
Olanzapine injeksi 10 mg
Aripiprazole injeksi 9.75 mg
Chlorpromazine injeksi 25 mg
Sulfas Atropin injeksi
Diphenhidramin injeksi
Manajemen Fase Akut

Gaduh Gelisah

Persuasi / Obat Oral

Fiksasi Gagal  Injeksi

Tenang  Oral
Agitasi: terapi nonfarmakologik

o Berbicara kepada pasien dengan tenang dan tegas,


berikan ketenangan, percaya diri, tidak boleh
membelakangi pasien
o Biarkan pasien bertanya atau ajukan pertanyaan yang
bersifat mendukung
o Menjauhkan dari stimulus (radio, TV), objek berbahaya
yang dapat dijadikan senjata
o Memulai pemberian obat secara oral  setelah dapat
obat, pasien bisa tenang
o Memberikan terapi efektif pada fase akut penyakit
dalam rangka mengurangi penderitaan pasien dan
mencegah kerusakan
Monitoring dan Evaluasi
Lakukan observasi pengekangan setiap 30 menit. Hal-
hal yang perlu diobservasi:
– tanda-tanda vital
– tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan proses
pengikatan
– nutrisi dan hidrasi
– sirkulasi dan rentang gerak ekstremitas (kuat lemahnya ikatan)
– higiene dan eliminasi
– status fisik dan psikologis
– kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan, termasuk tanda
vital
Monitoring dan Evaluasi
Lakukan perawatan pada daerah pengikatan, pantau
kondisi kulit yang diikat (warna, temperatur, sensasi),

lakukan latihan gerak pada tungkai yang diikat secara


bergantian setiap 2 jam, lakukan perubahan posisi
pengikatan
Lembar Monitoring
Jam Tanda vital Fungsi Tanda Asupan Latihan Gerak dan PANSS EC
(perawat) Kognitif cedera/luka makanan Perubahan Posisi (dokter)
(atensi, dan Fiksasi
memori, minuman
orientasi)

0’ v v v v v v

30’ v v v v v

60’ v v v v v

90’ v v v v v

2 jam v v v v v v
PANSS-EC
Gaduh Gelisah
Permusuhan
Ketegangan
Ketidakkooperatifan
Pengendalian Impuls
P4. Gaduh Gelisah (Excitement)

Definisi: Hiperaktivitas yang ditampilkan dalam


bentuk percepatan perilaku motorik, peningkatan
respons terhadap stimuli, waspada berlebihan
(hypervigilance) atau labilitas alam perasaan
(mood) yang berlebihan.

Dasar Penilaian: Manifestasi perilaku selama


wawancara dan juga laporan keluarga tentang
perilaku
Gaduh Gelisah
Nilai Gejala

1 Tidak ada – definisi tidak dipenuhi

2 Minimal – patologis diragukan

3 Ringan –sedikit agitatif, waspada berlebihan, atau sedikit mudah terangsang


selama wawancara, tanpa episode yang jelas dari gaduh gelisah atau labilitas
alam perasaan yang mencolok. Pembicaraan mungkin sedikit mendesak
4 Sedang – Agitasi atau mudah terangsang yang jelas, ledakan-ledakan episodik

5 Agak berat –hiperaktivitas yang bermakna, sering terjadi ledakan-ledakan atau


aktivitas motorik, sulit untuk tetap duduk
6 Berat – Gaduh gelisah yang mencolok mempengaruhi fungsi sehari-hari
seperti makan dan tidur.
7 Sangat berat – Gaduh gelisah yang mencolok, mempengaruhi kegiatan makan
dan tidur, serta jelas tidak memungkinkan interaksi interpersonal. Percepatan
pembicaraan dan aktivitas motorik dapat menimbulkan inkoherensi dan
kelelahan
P7. Permusuhan (Hostility)
Definisi: Ekspresi verbal dan nonverbal tentang
kemarahan dan kebencian termasuk sarkasme,
perilaku pasif agresif, caci maki dan
penyerangan.

Dasar Penilaian: Perilaku interpersonal yang


diamati selama wawancara dan laporan
perawat atau keluarga
Permusuhan
Nilai Gejala

1 Tidak ada – definisi tidak dipenuhi

2 Minimal – patologis diragukan

3 Ringan – melampiaskan kemarahan secara tidak langsung atau ditahan,

4 Sedang – Sikap bermusuhan yang nyata

5 Agak berat – pasien sangat mudah marah dan kadang-kadang memaki


dengan kata-kata kasar atau mengancam
6 Berat – Tidak kooperatif dan mencaci maki dengan kasar atau mengancam
,dapat beringas dan merusak tetapi tidak menyerang orang lain secara fisik
7 Sangat berat – kemarahan yang hebat berakibat sangat tidak kooperatif,
menghalangi interaksi, atau secara episodik melakukan penyerangan fisik
terhadap orang lain
G4. Ketegangan (Tension)
Definisi: Manifestasi fisik yang jelas tentang
ketakutan, anxietas, dan agitasi, seperti
kakakuan, tremor, keringat berlebihan, dan
ketidaksenangan.

Dasar Penilaian: Laporan lisan membuktikan


adanya anxietas dan karenanya derajat
keparahan manifestasi fisik ketegangan dapat
dilihat selama wawancara
Ketegangan
Nilai Gejala

1 Tidak ada – definisi tidak dipenuhi

2 Minimal – patologis diragukan

3 Ringan – Postur dan gerakan-gerakan menunjukkan kekhawatiran ringan,


ketidak tenangan yang sekali-sekali, perubahan posisi, atau tremor tangan
yang halus dan cepat
4 Sedang –Nyata-nyata gelisah seperti perilaku tidak tenang, tremor tangan
yang nyata, keringat berlebihan, atau manerisme karena gugup
5 Agak berat – Ketegangan yang berat, manifestasi seperti gemetar karena
gugup, keringat sangat berlebihan dan ketidak tenangan, perilaku selama
wawancara tidak terpengaruh secara bermakna
6 Berat – Ketegangan berat, taraf interaksi terganggu. Misalnya, terus menerus
bergerak, tidak dapat tetap duduk, hiperventilasi
7 Sangat berat – Ketegangan sangat mencolok, tanda panik atau percepatan
gerakan motorik kasar, ketidakmampuan tetap duduk > 1 menit yg
menyebabkan percakapan tdk mungkin
2/24/2019 diteruskan
Seminar Gadar_AMC_Yogyakarta
G8. Ketidakoperatifan
Definisi: Aktif menolak untuk patuh disertai
dengan rasa tidak percaya, defensif,keras
kepala, negativistik, penolakan terhadap
otoritas, hostilitas atau suka membangkang.
Dasar penilaian:
Perilaku interpersonal yang diobservasi
selama wawancara dan juga dilaporkan oleh
keluarga.
Ketidakkooperatifan
Nilai Gejala

1 Tidak ada – definisi tidak dipenuhi

2 Minimal – patologis diragukan

3 Ringan – Patuh tapi disertai sikap marah tidak sabar atau sarkasme, mungkin
ada penolakan yang tidak mengganggu terhadap penyelidikan yang sensitif
selama wawancara
4 Sedang - kadang-kadang terdapat penolakan langsung untuk patuh,
memproyeksikan hostilitas,defensif atau bersifat negatif tetapi biasanya masih
dapat diatasi
5 Agak berat - seringkali tidak patuh, jelas defensif atau iritabilitas terhadap
pewawancara dan mungkin tidak bersedia menghadapi banyak pertanyaan
6 Berat - sangat tidak kooperatif, negativistik dan suka membangkang. Menolak
untuk patuh, tidak mau memulai atau mengikuti wawancara sepenuhnya
7 Sangat berat – resistensi aktif, menolak untuk ikut dalam aktivitas sosial
apapun, mengurus kebersihan diri, bercakap-cakap dengan keluarga atau staf
dan bahkan untuk berpartisipasi dalam
2/24/2019 wawancara
Seminar singkat
Gadar_AMC_Yogyakarta
G 14. Pengendalian Impuls yang Buruk

Definisi: Gangguan pengaturan dan


pengendalian impuls yang mengakibatkan
pelepasan ketegangan dan emosi yang tiba-
tiba, tidak teratur, sewenang-wenang atau tidak
terarah tanpa merisaukan konsekuensinya.

Dasar penilaian: perilaku selama wawancara


dan yang dilaporkan oleh perrawat
ataukeluarga
Pengendalian Impuls
Nilai Gejala

1 Tidak ada – definisi tidak dipenuhi

2 Minimal – patologis diragukan

3 Ringan - cenderung mudah marah dan frustrasi bila menghadapi stres atau
pemuasannya ditolak tetapi jarang bertindak impulsif
4 Sedang - dengan provokasi yang minimal, pasien menjadi marah dan mencaci
maki. Mungkin sekali-kali mengancam, merusak atau terdapat satu atau dua
episode yang melibatkan konfrontasi fisik atau perselisihan ringan
5 Agak berat - memperlihatkan episode impulsif yang berulang, termasuk
mencaci maki, merusak harta benda atau ancaman fisik. Mungkin ada satu
atau dua episode yang melibatkan serangan serius
6 Berat - agresif secara impulsif, mengancam, menuntut dan merusak, tanpa
pertimbangan terhadap konsekuensinya. Menunjukkan perilaku menyerang
7 Sangat berat - memperlihatkan serangan kebrutalan dan berbahaya

2/24/2019 Seminar Gadar_AMC_Yogyakarta


PANSS EC 2-3 PANSS EC 4-5 PANSS EC 6-7

Ruang tenang Persuasi Persuasi


Empati dan dengarkan 2-5 menit, selanjutnya 2-5 menit, selanjutnya
Kontrak untuk tidak gelisah dilakukan langkah dilakukan langkah
berikutnya berikutnya
Persuasi:
15 menit, selanjutnya dilakukan
evaluasi
Tawarkan obat oral
Haloperidol 5 mg/30 menit. Haloperidol 5 mg
Maksimal 30 mg/hari +diazepam 10 mg
Olanzapin 10 mg, dosis Aripriprazole 9.75 mg dan
maksimal 30 mg dapat diazepam 10 mg (dosis
diulang tiap 2 jam maksimal aripriprazole 30
mg/hari, dapat dulang tiap 2
jam)
Ariprirazol 9,75 mg, dosis Olanzapin 10 mg, dosis
maksimal 30 mg/hari, dapat maksimal 30 mg dapat
diulang tiap 2 jam diulang tiap 2 jam
Diazepam 10 mg, dosis
maksimal 20 mg/hari, dapat
diulang tiap 30 menit
Simpulan
o Agitasi terdapat pada berbagai gangguan psikiatrik dan
KMU

o Perlu dilakukan penilaian yang komprehensif

o Memerlukan penatalaksanaan cepat, tepat, dan efektif

o Terapi harus aman untuk pasien, staf, pengasuh pasien

o Kenyamanan pasien , manusiawi, pengalaman


traumatik minimal terhadap pasien, staf , dan pengasuh
pasien
Terima Kasih

Hervita Diatri
hervita94@yahoo.com
08567942962/081219902803
Pin BB: 2962ABDB

Anda mungkin juga menyukai