Anda di halaman 1dari 34

PERILAKU

GADUH
GELISAH DAN
AGRESI
Presentan : Shella Thea
Narasumber :
dr. Irmia Kusumadewi, SpKJ(K)
Dr. dr. Khamelia Malik, SpKJ(K)
INDEX

1 2 3
DEFINISI, FAKTOR RESIKO,
ASESMEN DAN
EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGI DAN
MANAJEMEN
GAMBARAN KLINIS PATOFISIOLOGI
DEFINISI,
EPIDEMIOLOGI,
DAN
GAMBARAN
KLINIS
DEFINISI
Gaduh Gelisah (Agitasi Psikomotor)

Keadaan ketegangan motorik dan mental yang ditandai


dengan peningkatan aktivitas motorik, aktivitas emosional,
labilitas emosi, dan penurunan atensi hingga perubahan
fungsi kognitif

Violence/ tindak kekerasan


• bagian dari gaduh gelisah
• agresi fisik yang dilakukan seseorang terhadap orang
lain, jika kepada diri sendiri : mutilasi/ bunuh diri
(suicidal behavior)
• dapat timbul karena berbagai gangguan psikiatrik
• sering terjadi di ruang gawat darurat psikiatrik
• sering terjadi permintaan konsultasi ke psikiatri
DEFINISI
Kondisi Gaduh Gelisah dapat bermanifestasi
dalam 3 hal, yaitu :
Agitasi
perilaku patologi dengan manifestasi berupa
aktivitas verbal atau motorik yang tak bertujuan

Agresif
agresi verbal atau fisik terhadap benda atau
seseorang
Kekerasan (Violence)
agresi fisik oleh seseorang yang bertujuan
melukai orang lain
EPIDEMIOLO
GI
State of Acute Agitation at Psychiatric Emergencies in
Europe: The
STAGE Study
• Dari 7295 kegawatdaruratan psikiatri
⚬ 334 episode agitasi --> 4,6%
■ 172 ditemukan di ER --> 9,4%
■ 162 ditemukan di AIU --> 2,8%

• Yang paling sering : Skizofrenia, Bipolar Disorder, dan


Personality Disorder

Kemenkes 2018

2,5 juta pasien skizofrenia dengan perilaku kekerasan


mencapai 60%
EPIDEMIOLO
GI
GAMBARAN KLINIS
DAN DIAGNOSIS
Gangguan psikiatrik yang sering berkaitan dengan tindak kekerasan
adalah :
• gangguan psikotik (skizofrenia, manik --> paranoid, commanding
hallucinations)
• intoksikasi alkohol atau zat lain
• gejala putus zat
• katatonik furor --> keadaan agitasi yang ekstrim, tidak dipengaruhi
stimulus eksternal
• depresi agitatif --> mondar mandir, milin rambut, gigit kuku
• gangguan kepribadian ambang dan antisosial
• gangguan mental organik (lobus frontalis dan temporalis otak)
FAKTOR
RESIKO,
ETIOLOGI DAN
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RESIKO
• Adanya pernyataan seseorang
• Adanya rencana spesifik
• Adanya kesempatan
• Laki-laki
• Usia muda (15-24 tahun)
• Status sosioekonomi yang rendah
• sistem dukungan sosial yang buruk
• Adanya riwayat melakukan tindakan kekerasan -->
indikator terbaik
• Tindakan antisosial lainnya
• Pengendalian impuls yang buruk
• Riwayat percobaan bunuh diri
• Adanya stressor yang baru saja terjadi
FAKTOR RESIKO
TAMBAHAN
• Adanya riwayat pernah menjadi korban
kekerasan
• Riwayat masa kanak-kanak dengan triad :
mengompol, main api, kejam terhadap hewan
• Mempunyai catatan kriminal
• Pernah berdinas militer/ polisi
• Mengendarai secara ugal-ugalan
• Riwayat tindak kekerasan dalam keluarga
ETIOLOGI
Three general possible aetiologies of agitation :
• General Medical Condition
• Substance Intoxication
• Primary Psychiatric Condition
• “ Undifferentiated Agitation “
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
• 5-HT --> modulator dari agresi
• Low level of 5-HIAA (breakdown product of
serotonin) --> more violent attempt
• Peningkatan aktivitas NE dan DA --> respon
agresif pada manusia
• Testosterone level --> higher in individuals in
psychiatric and criminal populations
• Cortisol, prolactin, and vassopresin --> no
conclusive
• Multifaktorial
PATOFISIOLOGI
ASESMEN DAN
MANAJEMEN
ASESMEN
• Singkirkan kondisi fisik
Riwayat medik, PF, PP (termasuk status HIV, Hepatitis)
2. Evaluasi adanya komorbiditas
Gangguan penyalahgunaan zat, gangguan kepribadian
ambang atau antisosial

3. Efek samping obat


Akatisia
4. Penilaian resiko
Riwayat kekerasan, ide/ tindakan bunuh diri, akses ke
senjata, catatan pengadilan kriminal, isi waham/
halusinasi
ASESMEN PANSS-EC
ASESMEN
MANAJEME
N
• Penilaian Gaduh Gelisah
• Kemungkinan
• Penyebab
• Derajat keparahan
• Persuasi dan de-eskalasi verbal
• Berdasarkan PANSS-EC
• Intervensi Farmakologis
• Target stabilisasi cepat
• Menenangkan pasien sehingga dapat berkomunikasi
• Hindari sedasi berlebih
• Pemilihan agen sesuai indikasi
• Aturan dosis maksimal per 24 jam
• Restrain fisik sesuai indikasi
• Maks. 4 jam pada usia >18 tahun
• Maks. 2 jam pada usia 9-17 tahun
• Maks. 1 jam pada usia <9 tahun
• Monitoring
• Kondisi medis umum (setiap 30 menit selama 2 jam pertama, setiap
jam sampai dilepaskan)
• Kasus psikiatrik, setiap 15-30 menit
MANAJEME
N
MANAJEME Alur Layanan
N
MANAJEME
N
Manipulasi Lingkungan
• Singkirkan objek berbahaya
• Jaga jarak aman
• Pastikan terdapat akses keluar bagi petugas
• Pastikan ruangan tidak overcrowding
• Lebih baik pewawancara >1
• Memastikan pasien nyaman
• Meminimalisasi stimuli eksternal
• Mengurangi waktu tunggu
• Respectful and Caring attitude
MANAJEME
N
Persuasi dan De-eskalasi Verbal

“Talking the patient down”


--> mengurangi agitasi dan mengurangi resiko kekerasan

Proses pendekatan menggunakan teknik komunikasi efektif dan


mendengar aktif

Bertujuan untuk membangun rapport dengan pasien, mendapatkan


kepercayaan pasien dan memberikan keyakinan ke pasien bahwa
kita berusaha untuk membantu
MANAJEME
N
Persuasi dan De-eskalasi Verbal
• Identifikasi diri petugas dan pasien, tujuan tindakan
• Tanyakan keinginan pasien saat itu
• Bersikap netral dan menunjukkan postur non defensif
(tangan terlihat oleh pasien dalam keadaan terbuka)
• Minimalkan penggunaan bahasa tubuh berlebihan
• Tatap mata pasien namun jangan memaksakan kontak mata.
• Atur nada yang menampakkan empati
• Lakukan dengan cepat, sederhana dan ulang bila perlu.
Siapkan diri dan waktu untuk lebih banyak mendengarkan
pasien
MANAJEME Intervensi Farmakologis
N
MANAJEME Intervensi Farmakologis
N
• Gejala ringan : Haloperidol 2x5 mg oral (maks 30 mg/
hari)
• Gejala sedang :
⚬ Haloperidol 5 mg IM
⚬ Olanzapine 10 mg/ hari (maks 40 mg/ hari)
⚬ Diazepam 10 mg IV/IM, disuntikkan perlahan
dalam waktu 2 menit/ per rektal
• Gejala berat : Kombinasi haloperidol + diazepam
• Perhatian khusus :
⚬ Penurunan kesadaran
⚬ Riwayat hipersensitif
⚬ Distress pernapasan
• Hindari olanzapin + benzodiazepin --> hipotensi,
bradikardia, dan depresi pernapasan
MANAJEME Intervensi Farmakologis
N
MANAJEME Restrain
N
MANAJEME Restrain
N
MANAJEME Restrain
N
• Ideal nya terdapat 5 anggota (1 ketua dan 4 anggota
untuk setiap ekstremitas)
• Jelaskan pada pasien bahwa akan dipasangkan restraint
karena perilaku pasien
• Jangan ikat restraint ke railing tempat tidur!
• Restraint mungkin perlu dipasangkan satu demi satu,
sementara ekstremitas lain dipertahankan oleh anggota
lainnya
• Pastikan ikatan restraint cukup kencang, periksa
sirkulasi tidak terhambat!
MANAJEME Monitoring Kasus Non Organik
N
MANAJEME
N
Monitoring Kasus Organik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai