Anda di halaman 1dari 27

AKUT AGITASI

PSIKOSIS
DISUSUN OLEH :

CATTLEYA ANANDA VILDA 1102011063


HAFIZ ARQUSOY 1102011
RANTRI ZAHRA KIRANA 1102011222
PEMBIMBING :
DR. ERI ACHMAD ACHDIAR, SP.KJ

DEFINISI
Agitasi adalah ansietas berat yang disertai
kegelisahan motorik, serupa dengan iritabilitas
yang ditandai dengan ekstabilitas berlebih
disertai kemarahan atau rasa terganggu yang
mudah terpicu.

Akut Agitasi

Kegawatdarurata
n Psikiatri

kondisi kognitif, afektif atau


psikomotor yang tidak lazim yang
apabila tidak segera diatasi dapat
berakibat mencelakakan diri
pasien atau orang lain.

KELUHAN,
aktivitas motorik yang berlebihan,
tidak sesuai dan tidak bertujuan,
pasien memiliki kontrol impuls yang buruk,
dalam
anamnesis
isi
pembicaraan
berlebihan dan bersifat menghina tekanan
suara keras dan menuntut,

KRITERIA DIAGNOSIS
Penilaian klinis utama dan triase dibutuhkan untuk memilih
intervensi tepat dan segera.

SKALA BARS= UNTUK MENENTUKAN


TINGKAT AGITASI PASIEN

1 = sulit atau tidak dapat bangun


2 = tidur namun merespon secara normal
terhadap kontak verbal atau fisik
3 = mengantuk, terlihat tersedasi
4 = diam dan sadar (level aktivitas normal)
5 = tanda aktivitas jelas, tenang dengan diberi
instruksi
6 = terus menerus dan aktif secara berlebih,
tidak membutuhkan pengekangan
7 = kasar, butuh pengekangan

TRIASE
PASIEN
AGITASI

SETTINGAN NON
MEDIS

SETTINGAN
MEDIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin, seperti hitung jenis, skreening
infeksi, tes tiroid atau level vitamin
Head CT atau MRI
Pungsi lumbal
Tes urin (skrening infeksi atau obat)

PENATALAKSANAAN
Pengelolaan pasien agitasi
empat prinsip utama yaitu :
tindakan keselamatan
intervensi verbal
pengekangan fisik
farmakologis.

didasarkan

pada

TINDAKAN KESELAMATAN
Pastikan kehadiran penjaga. Kehadiran penjaga keamanan akan
mencegah pasien melakukan tindakan agresif.
Jika pasien berada di dalam ruang konsultasi atau ruang kerja, jalan
keluar harus direncanakan dalam kasus perilaku kekerasan.
Ruangan sebaiknya harus lebar.. Diperlukan tindakan pencegahan
dengan menjauhkan benda-benda yang dapat digunakan sebagai
senjata, termasuk pensil dan asbak.
Hindari kontak dekat dengan pasien. Pasien tidak ditempatkan
diantara dokter dan pintu keluar.
Hindari tindakan membelakangi pasien.
Buat suasana setenang mungkin, menghindari rangsangan
eksternal, seperti musik, berteriak, lampu terang
Waspadai tanda-tanda tindakan yang tiba-tiba

INTERVENSI VERBAL
Memperkenalkan diri sebagai dokter
Hormati ruang pribadi pasien dengan klinisi
Minimum jarak 2 lengan
Bila pasien memiliki gejala paranoid, jarak lebih diperlebar
Memberikan informasi. Pasien harus diinformasikan mengenai
tindakan yang diambil. Hindari ancaman dan pemberian harapan.
Bersikap meyakinkan tetapi tegas (tampak tenang dan
mengendalikan situasi).
Gunakan suara yang monoton
Wajah dan sikap tubuh tenang ( tidak menyilangkan kaki atau
tangan

INTERVENSI VERBAL
Memperkenalkan diri sebagai dokter
Hormati ruang pribadi pasien dengan klinisi
Minimum jarak 2 lengan
Bila pasien memiliki gejala paranoid, jarak lebih diperlebar
Memberikan informasi. Pasien harus diinformasikan mengenai
tindakan yang diambil. Hindari ancaman dan pemberian harapan.
Bersikap meyakinkan tetapi tegas (tampak tenang dan
mengendalikan situasi).
Gunakan suara yang monoton
Wajah dan sikap tubuh tenang ( tidak menyilangkan kaki atau
tangan

INTERVENSI VERBAL
Gunakan percakapan yang tenang, pertanyaan pendek dan diulang
hingga dapat dimengerti oleh pasien, aktif mendengarkan pasien,
menghindari konfrontasi atau perlawanan terhadap ide atau sikap
pasien.
Menghindari kontak mata berkepanjangan.
Mencoba untuk menawarkan sesuatu (makan atau minum) yang
dapat mendukung dialog
Waspadai tanda-tanda perilaku kekerasan seperti peningkatan
volume suara, penggunaan bahasa yang kasar, ketegangan otot
(mencengkeram kursi), gugup, hiperaktif (menggosok tangan,
berjalan mondar-mandir).
Kehadiran anggota keluarga harus dipertimbangkan. Keluarga dapat
memberikan informasi mengenai pasien seperti riwayat pasien ,

PENGEKANGAN FISIK
Pengekangan fisik menjadi tindakan pertama dalam kasus agitasi
ekstrim dengan risiko agresi atau percobaan bunuh diri.
Pengekangan fisik juga diindikasikan pada pasien yang perilakunya
gelisah
dan
menghambat
tindakan
terapeutik.
Sebelum
menerapkan pengekangan fisik, pasien harus diberitahu tentang
alasan dan pilihan terapi yang diambil, memberikan pilihan terapi
farmakologi.

PENGEKANGAN FISIK

TERAPI FARMAKOLOGIS

TERAPI FARMAKOLOGIS
Pengekangan fisik menjadi tindakan pertama dalam kasus agitasi
ekstrim dengan risiko agresi atau percobaan bunuh diri.
Pengekangan fisik juga diindikasikan pada pasien yang perilakunya
gelisah
dan
menghambat
tindakan
terapeutik.
Sebelum
menerapkan pengekangan fisik, pasien harus diberitahu tentang
alasan dan pilihan terapi yang diambil, memberikan pilihan terapi
farmakologi.

TERAPI FARMAKOLOGIS

HLD: haloperidol
LRZ: lorazepam
OLZ: olanzapine
ZIP: Ziprasidone
ARP: Aripiprazole
DOC: drug of
choice

EDUKASI
Memulai peran serta masyarakat
Terapi dg peran serta masyarakat
Rehabilitasi misalnya pelatihan cara bersosialiasi,
terapi kognitif dan perilaku
Pasien membentuk kelompok bagaimana cara untuk
membantu diri sendiri secara mandiri, perkumpulan
bagaimana cara memperlakukan diri dan perkumpulan
para kerabat (dibentuk oleh orang tua pasien)

EDUKASI
Terapi individual
Dukungan dan orientasi tilikan
Pendekatan individual berdasarkan kondisi klinik, mencetak
kemampuan dan preference Peran serta keluarga
Mengikutsertakan keluarga dalam rencana terapi, mencapai
tujuan dan pelayanan
Menyediakan bimbingan, dukungan, petunjuk dan pelatihan
untuk membina keluarga memenuhi peran mereka sebagai
caregivers
Dukungan kelompok untuk keluarga seharusnya dianjurkan
Terapi kelompok
psikoterapi dan dukungan kelompok membantu kelangsungan
penyelesaian masalah, rencana tujuan, interaksi sosial dan efek
samping pengobatan

PROGNOSIS
Episode akut sering mempunyai prognosis yang
baik, tetapi lama perjalanan penyakit sukar
diramalkan hanya dengan melihat dari satu
episode akut saja. Agitasi yang membahayakan
pasien, keluarga atau masyarakat, memerlukan
hospitalisasi atau pengawasan ketat di suatu
tempat yang aman. Jika pasien menolak
pengobatan, mungkin diperlukan tindakan
dengan bantuan perawat kesehatan jiwa
masyarakat
dan
perangkat
desa
serta
keamanan setempat

Anda mungkin juga menyukai