KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ……………………………………………………………………………
1.BAB l : PENDAHULUAN............................................................................
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………….....
1.2 TUJUAN………………………………………………………………………..
1.3 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….
1.4 MANFAAT……………………………………………………………………..
2. BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………
2.1 ISI.............................................................................................................
3.2 METODE PENELITIAN...........................................................................
3.BAB III : PENUTUP…………………………………………………………….
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………...
3.2 SARAN………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
LEMPIRAN…………………………………………………………………….......
4
BAB I
PENDAHULUAN
sudah terjadi sejak jaman dahulu dimana pemerintah Indonesia tidak dapat menekan
angka kemiskinan dari tahun ke tahun bahkan kemiskinan sudah menjadi pekerjaan
yang serius untuk pemerintah kita. Banyak cara yang telah dilakukan oleh
pemerintah, tapi untuk menekan atau bahkan mengurangi angka kemiskinan sangatlah
sulit. Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya, ternyata tidak
sedikit penduduk yang tergolong miskin. Jumlah penduduk miskin tersebut terdiri
ini. Diantaranya yaitu menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak
5
sering kita jumpai di setiap sudut pemukiman. Hubungan antara keberadaan barang
bekas dengan lingkungan tidak terlepas dari kegiatan para pemulung yang dapat
dijadikan agen pengelola limbah barang bekas baik untuk bahan daur ulang atau
dimanfaatkan sebagai sesuatu yang masih berguna. Para pemulung sebagai aktor
dalam kegiatan pengelolaan barang bekas dari sampah rumah tangga menjadi
para pemulung sebagai pekerja sektor informal menjadikan pekerjaan tersebut sebagai
pekerjaan tetap dan pada dasarnya mempunyai etos kerja dalam memanfaatkan
pembangunan meskipun tampaknya kecil yaitu secara tidak sengaja telah turut andil
pekerja yang kurang mengerti dan tidak menanam budi pekerti dalam dirinya.
Mereka memungut sampah yang tidak dapat diurai oleh tanah seperti sampah
plastik, kaleng, dan lain sebagainya, sehingga benda-benda yang dianggap sampah
oleh masyarakat dapat di manfaatkan kembali melalui proses daur ulang sampah.
pemulung.
Para pemulung bisa jadi tidak memahami apa makna pahlawan yang
kepahlawanan sejati kedalam setiap aliran darah, desahan napas, dan kucuran
mempunyai pamrih untuk menggugatnya. Mereka rela diberi persepsi negatif sebagai
maling tanpa punya pamrih untuk melakukan pemberontakan. Mereka juga merelakan
dirinya dipanggang terik matahari demi memenuhi tuntutan perut sanak keluarganya
Oliver (2007 : 65).Sejauh ini, usaha pemerintah dalam menangani berbagai masalah
yang menimpah para pemulung belum nampak. Namun kenyataannya, adanya para
pemulung di kota Makassar ini justru malah dianggap sebelah mata oleh pemerintah.
lapisan masyarakat, mulai dari tingkat perekonomiannya yang rendah hingga yang
tinggi.
lebih layak salah satunya dengan membuat harga jual barang bekas seperti plastik,
botol, menjadi stabil. Dengan begitu, para pemulung akan lebih semangat dalam
tempat pembuangan akhir. Selain itu, untuk lebih menyejahterakan kehidupan para
pemulung bagaimana cara mengolah sampah menjadi bahan yang siap dipakai atau
dijual. Sehingga membuat para pemulung dapat membuka lapangan kerja sendiri
bahkan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain. Hal ini tentu saja dapat
mengurangi jumlah penggangguran yang ada di kota Makassar sedikit demi sedikit.
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah yang cukup relevan untuk
Makassar ?
1.4. Manfaat
adalah:
BAB ll
PEMBAHASAN
2.1 ISI
Diantaranya yaitu menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak
tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran, karena pengangguran
adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar. Salah satu kondisi
yang memprihatinkan dari Negara Indonesia adalah tingginya tingkat
kepadatan penduduk tetapi tidak diimbangi oleh tingkat pertumbuhan
ekonomi kota, tingginya pertumbuhan penduduk di kota disebabkan oleh
adanya migrasi penduduk desa ke kota yang disebut urbanisasi. Urbanisasi di
Negara yang sedang berkembang dapat meningkatkan jumlah penduduk kota
menjadi sangat besar, namun kualitas yang dimiliki sangat rendah Wurdjinem
(2001). Faktorfaktor yang menjadi pendorong bagi migrasi ke kota salah
satunya adalah kepadatan penduduk dan kemiskinan. Kesemuanya ini
9
Warga desa yang datang ke kota karena faktor ekonomi pada umumnya
adalah orang-orang yang tidak mempunyai kedudukan sosial yang tinggi di
desanya. Mereka biasanya juga bukan orang-orang yang mempunyai
pengetahuan atau ketrampilan yang dapat digunakan untuk memperoleh
jabatan atau pekerjaan dalam struktur-struktur formal yang ada, yang dapat
menghasilkan pendapatan yang baik untuk dapat hidup secara layak.
Pengelolaan lingkungan menjadi sangat penting dalam era industri saat ini.
Berbagai isu lingkungan menjadi agenda kegiatan setiap masyarakat dalam
menjaga kelestarian lingkungannya. Berbagai program dan peraturan yang
telah diupayakan untuk menjaga lingkungan kadangkala masih sebatas slogan
dan himbauan. Berbagai perangkat pengelolaan lingkungan, seperti Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
11
Salah satu masalah lingkungan yang hingga kini masih menjadi masalah besar
adalah pengelolaan sampah industri dan rumah tangga. Di Makassar rata-rata
setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah
tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik,
antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat
menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya menjadi
masalah bagi lingkungan. Sedangkan menurut Hartono (2005) komposisi
limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total
sampah rumah tangga.
tidak dapat diurai oleh tanah seperti sampah plastik, kaleng, dan lain
sebagainya, sehingga benda-benda yang dianggap sampah oleh masyarakat
dapat di manfaatkan kembali melalui proses daur ulang sampah.
Metode Penelitian adalah cara atau upaya untuk memperoleh suatu data. Data ini
adanya teori pasti dari data tersebut. Sebuah kegiatan penelitian umumnya memang
BAB lll
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
kemiskinan sudah terjadi sejak jaman dahulu dimana pemerintah Indonesia tidak
dapat menekan angka kemiskinan dari tahun ke tahun bahkan kemiskinan sudah
menjadi pekerjaan yang serius untuk pemerintah kita. Banyak cara yang telah
dilakukan oleh pemerintah, tapi untuk menekan atau bahkan mengurangi angka
kemiskinan sangatlah sulit. Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya
alamnya, ternyata tidak sedikit penduduk yang tergolong miskin. Jumlah penduduk
adalah program Bantuan Langsung serta bantuan dibidang kesehatan yaitu Jaminan
pemerintah
14
3.2 SARAN
lebih layak salah satunya dengan membuat harga jual barang bekas seperti plastik,
botol, menjadi stabil. Dengan begitu, para pemulung akan lebih semangat dalam
tempat pembuangan akhir. Selain itu, untuk lebih menyejahterakan kehidupan para
pemulung bagaimana cara mengolah sampah menjadi bahan yang siap dipakai atau
dijual. Sehingga membuat para pemulung dapat membuka lapangan kerja sendiri
bahkan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain. Hal ini tentu saja dapat
mengurangi jumlah penggangguran yang ada di kota Makassar sedikit demi sedikit.
15
DAFTAR PUSTAKA
1.https://www.researchgate.net/publication/
343830753_STUDI_KARAKTERISTIK_KEHIDUPAN_SOSIAL_DAN_EKON
OMI_PEMULUNG_DI_TEMPAT_PEMBUANGAN_SAMPAH_AKHIR_TPA_
KELURAHAN_TAMANGAPA_KECAMATAN_MANGGALA_KOTA_MAKA
SSAR
2.https://onesearch.id/Record/IOS3661.1362/TOC
3.https://www.bps.go.id/brs_file/kemiskinan_02jan12.pdf