Anda di halaman 1dari 17

Kasus Central Place Theory di

Indonesia
Minimarket
Dea Aprilia
Ronald
(15/377558/GE/07999 (15/382419/GE/08189
KELOMPOK
6
)
)
Dinda Yuanitha
Nuari Dwi Prasetya
(15/382398/GE/08168 (15/382411/GE/08181
)
)
Erthantia Dea H.P
Rizaldi Budi Hastomo
15/382400/GE/08170) (15/382417/GE/08187
Salsabila Firdausi
)
(15/382420/GE/08190 Martina Ayu Sejati
)
(15/382407/GE/08177
Noer Hafidh Al)
Muwahidin
Mudhoffar F
(15/377568/GE/08009 (15/382408/GE/08178
)
)

Central Place Theory


Pertama kali dikemukakan oleh
Walter Cristaller seorang ahli
geografi berkebangsaan Jerman pada
tahun 1933.

Teori ini menyatakan bahwa :

Suatu lokasi dapat melayani


berbagai kebutuhan yang
terletak pada suatu tempat
yang disebutnya sebagai
tempat sentral

CENTRAL PLACE THEORY


( Teori Tempat Sentral )
Teori ini terdapat tiga pertanyaan yang
harus dijawab tentang kota atau wilayah
1. Apakah yang menentukan banyaknya
kota.
2. Apakah yang menentukan besarnya kota
3. Apakah yang menentukan persebaran
kota

Teori tempat sentral memiliki 2


konsep utama yaitu:

1.Threshold

: Jumlah minimal
penduduk yang diperlukan untuk
kelancaran
dan
kesinambungan
suplai barang.

2.Range

Jarak
yang
perlu
ditempuh
manusia
untuk
mendapatkan barang kebutuhannya
pada suatu waktu tertentu.

Pola keruangan tempat sentral


tersebut digambarkan dalam
bentuk segi enam

LATAR BELAKANG
Bumi

Dataran
yang luas

Manusia

Kebutuhan

PENGERTIAN
Tempat sentral merupakan suatu titik
simpul dari suatu bentuk heksagonal
atau segi enam. Daerah segi enam ini
merupakan wilayah-wilayah yang
penduduknya mampu terlayani oleh
tempat yang sentral tersebut.

ASUMSI
Meningkatnya
jumlah
penduduk
akan
mempengaruhi intensitas dan kuantitas kebutuhan
masyarakat, hal ini menimbulkan sektor-sektor
pemberi layanan akan mengikuti perkembangan
dan berusaha untuk menyediakan kebutuhan
masyarakat demi mencari keuntungan semaksimal
mungkin, sehingga mengakibatkan peningkatan
daya saing antar sektor, dalam kasus ini, terlihat
persaingan yang jelas, dimana antara Minimarket
yang satu dengan yang lain saling bersaing dan
tidak mempertimbangkan faktor dari jarak antar
Minimarket. Contoh nyata seperti persaingan
antara Indomart dan Alfamart.

ASUMSI
Adanya persaingan antar Minimarket tersebut
menjadikan suatu hirarki tersendiri dalam lingkup
yang lebih kecil, namun jika ditelusuri lebih lanjut,
terdapat
pertimbangan-pertimbangan
yang
dilakukan dalam peletakan lokasi dari Minimarket
itu
sendiri
seperti
kepadatan
penduduk,
aksesibilitas serta tingginya angka kebutuhan
masyarakat. Maksud dari aksesibilitas disini adalah
keterjangkauan dari masyarakat untuk mengakses
sarana tersebut, yang dimana kita ketahui bahwa
Minimarket pada umumnya berlokasi di pinggir
jalan yang banyak dilalui atau jalan yang memiliki
arus pergerakan yang relatif tinggi.

Namun dalam hal ini yang perlu diperhatikan


adalah
a) Konsumen diwajibkan menanggung ongkos
angkutan,

maka

jarak

ke

tempat

pusat

dinyatakan dalam biaya dan waktu.


b)Jangkauan (range) suatu barang ditentukan
oleh jarak yang dinyatakan dalam biaya dan
waktu.

Range

of

goods

merupakan

jarak

dimana penduduk dapat melakukan perjalanan


untuk mendapatkan pelayanan atau fungsi.

c)Konsumen juga memilih tempat pusat


yang paling dekat untuk mendapatkan
barang dan jasa.
d) Kota berfungsi sebagai tempat pusat
bagi wilayah di sekitarnya.
e) Wilayah tersebut adalah suatu dataran
yang rata, mempunyai ciri- ciri ekonomis
sama dan penduduknya juga tersebar
secara merata.

HIERARKI
Hirarki yang dibentuk berdasarkan kasus ini
berupa hirarki yang menunjukkan tingkat
konsentrasi pelayanan yang ada, mulai dari
pusat, hingga wilayah di belakangnya yang
menunjukkan tingkat intensitas dan kualitas
pelayanan yang berbeda. Contohnya di pusat
tidak hanya terdapat Minimarket, melainkan
terdapat unit pelayanan yang lebih besar
seperti Mall namun intensitas dari Minimarket
tidak berubah, sehingga dapat dikatakan
bahwa disetiap hirarkhi terdapat intensitas
dan besaran pelayanan yang berbeda.

LATAR BELAKANG KASUS


Jumlah penduduk semakin
banyak.
Pemenuhan kebutuhan akan
semakin tinggi.
Dibutuhkan tempat-tempat
untuk memenuhi kebutuhan.
Oleh karena itu, minimarket
menjadi suatu tempat
pemusatan.

ANALISIS
Akan terjadi persaingan yang
sehat antara setiap Minimarket
yang ada hal ini dikarenkan
jumlah penduduk yang besar akan
mengimbangi
jumlah
dan
banyaknya jasa pelayanan berupa
Minimarket.
Banyaknya
variasi
dan
keberagaman
dari
jenis
Minimarket memberikan peluang
bagi masyarakat untuk memilih.

SOLUSI
Harus ada kebijakan atau aturan
yang jelas dalam peletakan lokasi
dari tiap-tiap fasilitas pelayanan
khususnya
Minimarket,
hal
ini
bertujuan agar konsentrasi dari
pelayanan tidak berpusat hanya
pada
titik-titik
tertentu,
dan
diusahakan
seluruh
masyarakat
mampu
untuk
merasakan
dan
mendapatkan fasilitas pelayanan

SOLUSI
Harus ada variasi dan keunikan dari
tiap fasilitas pelayanan yang ada
(Minimarket), variasi ini bertujuan
agar masyarakat mampu memilih
sebab setiap individu memiliki selera
dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai