Anda di halaman 1dari 11

Pendekatan Analisis Lokasi

dan Pola Keruangan


Firsta Rekayasa H., ST., MT

DEFINISI
Teori Pola Ruang Kota berkaitan erat dengan
lokasi, ukuran dan ruang suatu kota/kawasan yang
memiliki hubungan antar 1 kota dengan kota yang lain
bahkan dengan daerah sekitarnya.
Struktur Ruang kota Dua dimensi pola lahan dalam
suatu kota, seperti pola jalan atau struktur lahan yang
juga mempunyai interpretasi sosial-ekonomi yang mana
tidak secara langsung mempengaruhi bentuk fisiknya.
Bentuk Kota menunjukkan bentuk fisik dari kawasan
perkotaan dalam bentuk 3 dimensi dengan ukuran skala
yang bervariasi. Bentuk kota juga didefinisikan dengan 3
elemen fisikal, yaitu : bangunan, ruang terbuka di
sekitarnya dan jalan.

Morfologi Kota suatu kajian yang


mendalami bentuk kota sebagai
tempat/habitat manusia. Komponennya
terdiri dari : bentuk, resolusi dan waktu.
Ahli morfologi kota menganalisis evolusi
sebuah kota dari tahun ke tahun untuk
melihat transformasi selanjutnya,
mengidentifikasi dan memilah
transformasi tersebut dengan
memperhatiakan komponen yang ada.

Pendekatan Analisis Lokasi dan Pola


Keruangan
Pendekatan Sistematis
Apa yang kita tahu
Apa yang kita harapkan/rencanakan (planning)
Apa yang harus kita lakukan (intervensi)
Pendekatan Teori dan Para Ahli
Christaller (central place theory)
Ernest Burgess (Concentric Zone Theory)
Homer Hoyt (Sector Theory)
Chauncy Harris and Edward Ullman (Multiple
Nuclei)
Pendekatan Sejarah fokus pada perkembangan
teori keruangan

Perspektif Lokasi dan Pola


Keruangan
Perspektif Regional (Struktur Ekternal
Kota)
Pola Linier
Pola Cluster
Pola Hirarki
Perspektif Kota (Struktur Internal Kota)
Zona Konsentris
Teori Sektor
Multiple Nuclei

Perspektif Kota (Struktur Internal dan


Eksternal Kota)
Dispersed City
Edge City
Peripheral City
Perspektif Permukiman
Teori Perumahan/Permukiman Perkotaan dan
struktur ruang. Bagaimana pola permukiman
membentuk suatu kota (Struktur dan Pola Kota)

POLA RUANG
Pola ruang mencerminkan jejak ekonomi politik,
tradisi etnis dan sumber daya basis antara faktor
lainnya.
3 pola yang ideal membantu dalam pemahaman
lokasi, ukuran dan jarak kota, antara lain :
1. Pola linier
2. Pola kluster
3. Pola hirarki central place theory

Pola Linier
Ketika Kota terbentuk
sepanjang rute
transportasi, seperti
alur sungai, zona
pesisir atau di dasar
gunung sehingga
menghasilkan pola
linier suatu kota

POLA KLUSTER
Pola kluster dapat terjadi
pada tempat yang
memiliki sumberdaya
yang telah
terspesialisasi (cth.
Terspesialisasi pada
tujuan pariwisata).
Kelompok tertutup suatu
kota juga dapat
berkembang dengan
perluasan pusat industri
pada termpat bahan
baku.

POLA HIRARKI
Pola hirarki biasanya
terbentuk di kawasan
pertanian, dimana
pendukung basis
bergantung pda penjualan
barang dan jasa untuk
sekeliling wilayah
perdesaan secara luas.
Kota yang menyediakan
fungsi ini disebut pusat
pelayanan (sevice centers)
.

CENTRAL PLACE

KAWASAN INDUSTRI KALIMANTAN


BARAT
Sebagai penunjang kegiatan perekonomian tersedia 4
pelabuhan antara lain: Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan
Telok Air, Pelabuhan Kuala Mempawah dan Pelabuhan
Pemangkat.
1. Kawasan industri Tanah Kapuas Makmur (117 Ha)
2. Kawasan industri Pengembangan Temajo Terpadu
(15.556 Ha)
3. Kawasan industri Paloh Sajingan
4. Kawasan industri Semparuk Entikong
5. Kawasan BDC Entikong

Anda mungkin juga menyukai