Anda di halaman 1dari 20

 Wilayah yang memiliki

sumber daya alam yang kaya


 Wilayah median
location atau tempat
transit → transitment point
 Didesain langsung oleh
pemangku kebijakan
 Adanya pengumpulan orang
& aktivitas ekonomi di suatu
tempat → aglomerasi
ekonomi
 Aglomerasi ekonomi timbul karena adanya pemanfaatan
konsentrasi ruang akibat suatu skala ekonomi.

 Growth Pole : Aglomerasi → instrumen untuk memacu


pertumbuhan ekonomi dan memberikan tetesan ke bawah
(trickle down effect) pada daerah terbelakang (hinterland).
 Belanja lebih produktif bila beragam penjual berlokasi
berdekatan sehingga meningkatkan permintaan untuk barang
dan penjual lain. (Cth : shopping mall).
 Perusahaan akan menjadi lebih produktif saat mereka
berkumpul dan terkonsentrasi → lokasi tersebut akan tumbuh
berkembang menjadi kota.
Pemusatan berbagai industri yang
terkait & saling mendukung untuk
penghematan eksternal →
memberikan keuntungan yang lebih
besar

2 cara aglomerasi industri terbentuk :


1. Secara alamiah → secara kebetulan karena lokasi faktor
produksi
2. Secara sengaja → berdasarkan perencanaan tata ruang
sebagai perkembangan Industri.
 Faktor lingkungan
 Faktor geografis
 Faktor kondisi bentang
alam
 Faktor kebutuhan –
ketersediaan SDA dan SDM
→ infrastruktur ekonomi
 Faktor kelembagaan
 Faktor Kebijakan tata
ruang wilayah
WPPI → suatu bentangan alam yang memiliki potensi
pertumbuhan dan perkembangan kegiatan
industri serta mempunyai keterkaitan ekonomi
yang dinamis

Wilayah Potensi Industri


Sumatera Utara Minyak bumi dan gas
Sumsel & Banten Sumberdaya alam, timah, batu bara dan kapur
Jawa & Bali Prasarana yang baik, tenaga ahli dan pertanian
Kalimantan Timur Minyak bumi dan gas
Sulawesi Pertanian, perikanan, aspal, kayu, kapur dan kayu
Batam & Kalbar Sumberdaya alam, dan letak pasar internasional
Indonesia Timur bag Selatan Sumberdaya alam, tenaga terampil, dan budaya
Indonesia Timur bag Utara Sumberdaya laut, hasil hutan dan mineral
Benefit Kluster Pengeluaran Biaya
 Economies of scale → produksi  Biaya oportunitas → tidak
skala besar = biaya produksi memiliki pasar eksklusif →
lebih murah
penjualan turun
 Sharing labor pool → biaya
pencarian tenaga kerja murah  Perusahaan tidak bisa
 Labor matching → kecocokan memperoleh profit
antara skill DL & SL → margin yang besar
labor matching rendah =
Perusahaan merugi  Biaya perusahaan untuk
 Knowledge spillover → efek pindah ke kluster mahal
limpahan pengetahuan →
foreign direct investment (FDI)

BENEFIT KLUSTER > PENGELUARAN BIAYA


1. Pendekatan Penghematan
 Penghematan lokalisasi
(localisation economies)
 Penghematan urbanisasi
(urbanisation economies)

2. Pendekatan Eksternalitas
o External agglomeration
economies
o Internal agglomeration
economies
o Economies of scale
Berkumpulnya industri sejenis pada lokasi yg sama untuk
menurunkan biaya produksi dan memudahkan proses produksi.
3 alasan terjadinya penghematan lokalisasi :
1. Pembelian input bersama dalam jumlah besar dari
perusahaan sejenis dalam lokasi yang sama dari perusahaan
input yang sama
2. Ekonomi pasar tenaga kerja, dimana pekerja mudah berganti
pekerjaan dilokasi yang sama
3. Komunikasi ekonomi, dimana mudahnya pertukaran
informasi dan penyebaran teknologi antara pekerja dan
perusahaan
Berkumpulnya industri yg berbeda di lokasi yang sama untuk
menurunkan biaya produksi & menaikkan jumlah produksi dari
berbagai industri → mendekati pasar yang besar di daerah
perkotaan.
Alasan terjadinya penghematan urbanisasi :
 Perusahaan dari berbagai industri (yang tidak sejenis) dilokasi
yang sama dapat membeli secara bersama pada perusahaan
bahan baku yang sama
 Dari sisi pekerja, mereka yang diberhentikan di suatu industri
mudah mendapat pekerjaan di industri lain, dan dari sisi
perusahaan, mereka dapat dengan mudah merubah /
mengurangi pekerja karena biaya mencari pekerja dan biaya
pindah murah
 Aglomerasi mempermudah dan mempercepat pertukaran
informasi dan penyebaran teknologi
Localization Urbanization
economies economies

URBAN SIZE
Join Labor Supply, Learning
Opportunity & Social
Opportunity.
Penurunan biaya yang terjadi akibat aktivitas diluar
lingkup perusahaan/industri, dengan cara
beraglomerasi secara spasial dalam bentuk :
 Penghematan biaya, dimana perusahaan dalam
industri yang sama bersaing satu dengan yang
lainnya untuk memperoleh pasar atau konsumen
 Penghematan tenaga kerja terampil
 Penghematan bahan baku
Penghematan aglomerasi internal melihat penurunan
biaya secara internal di dalam suatu perusahaan/
industri akibat adanya efisiensi dalam kegiatan
produksi, dalam bentuk :
 Pembagian kerja (spesialisasi)
 Mekanisasi
 Sub kontrak aktivitas proses produksi kepada
perusahaan lain
 Kontinuitas dan stabilitas titik optimum produksi
yang akan meminimumkan biaya
 Turunnya biaya produksi per unit dari suatu perusahaan yang
terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi
(output/skala pabrik)
 Penghematan biaya terjadi dengan meningkatkan skala pabrik
sehingga biaya produksi per unit dapat ditekan
 Jumlah produsen meningkat : pilihan semakin banyak →
consumption diversity → memenuhi preferensi masyarakat urban.
Peningkatan jumlah produksi dari Q ke Q2 menyebabkan
turunnya biaya produksi per unit dari C ke C 1
Tahun 2050 : populasi penduduk perkotaan di Asia akan mencapai 65%.
Fenomena yang sama akan terjadi di Indonesia, dimana pada tahun
2025 penduduk perkotaan diperkirakan akan mencapai 67,5%.
Source: United Nations (Population Division; World Urbanization Prospects), 2012
 Kawasan Industri Cakung, Cililitan, Jakarta
Utara
 Kawasan Industri Maloy & Pelabuhan
Internasional, Kalimantan timur

Anda mungkin juga menyukai