PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sektor non-migas yang memiliki potensi besar
bagi peningkatan devisa negara. Indonesia yang terletak pada posisi silang antara
dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua samudera (Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik), memiliki banyak pulau yang kaya akan alam indah dengan
mempunyai destinasi wisata yang cukup banyak dan beragam. Objek wisata di
Kabupaten Soppeng tersebar di seluruh wilayah, baik itu wisata budaya maupun
Bulu Dua. Bulu Dua merupakan kawasan yang terletak dilereng perbukitan
yang asri oleh rimbun dan hijauan pepohonan. Bulu Dua yang asal penamaannya
dari gunung yang terbentuk dari batu cadas dengan dua puncak, merupakan
penanda saat memasuki Kabupaten Soppeng dari arah selatan. Hingga saat ini
belum ada fasilitas memadai yang disediakan pemerintah. Belum ada kegiatan
promosi yang baik yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung aktivitas
wisata karena belum ada konsep perencanaan wisata yang jelas pada kawasan ini.
1
Salah satu objek wisata yang terdapat di kawasan Bulu Dua adalah permandian
lereng hijau Bulu Dua, tepatnya berada di Desa Gattareng Toa Kecamatan
penampakan dua buah gunung yang berdiri tegak. Penampakan dua buah gunung
ini menjadi ciri khas untuk mengabadikan momen di tempat tersebut. Selain
keindahan alamnya yang mempesona dan udaranya yang sejuk, di tempat ini
kolam renang dengan air yang jernih dan sejuk dengan perpaduan warna biru toska.
Fasilitas lain yang menarik di kawasan wisata tersebut adalah karaoke family untuk
pada tahun 2019 adalah 13.227 pengunjung. Kunjungan wisata tersebut terbilang
ramai hanya pada saat akhir pekan, 70% lebih ramai dibanding dari hari biasa. Hal
permandian lereng hijau Bulu Dua hanya sebagai objek wisata yang dinikmati
dalam sehari, terutama wisatawan luar kabupaten Soppeng. Oleh karena itu untuk
penunjang lainnya salah satunya adalah fasilitas hunian. Fasilitas hunian yang
sesuai dengan potensi alam yang dimiliki Kawasan permandian lereng hijau Bulu
Dua yaitu berupa Resort yang mana selain untuk menginap juga sebagai sarana
tradisional, yang mana arsitektur tradisional sangat lekat dengan tradisi yang masih
2
hidup, tatanan kehidupan masyarakat, wawasan masyarakat serta tata laku yang
menggunakan teknik dan material lokal, dipengaruhi oleh aspek sosial, budaya,
permandian alam Bulu Dua merupakan wadah utama yang dapat menjadi daya
tarik wisatawan yang akan berkunjung, selain itu juga dapat kita manfaatkan
potensi alam yang berada di Bulu Dua Kabupaten Soppeng sehingga dapat menjadi
nilai jual yang dapat memajukan sektor pariwisata di Sulawesi Selatan yang dapat
menjadi ciri khas tersendiri dan berbeda dari tempat wisata lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Non Arsitektur
berkunjung?
2. Arsitektur
3
C. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
2. Sasaran
D. Lingkup Pembahasan
2. Membuat analisis berdasarkan teori dan data yang telah didapat lalu membuat
Kabupaten Soppeng.
4. Konsep makro dan mikro meliputi: denah situasi, denah site plan, denah,
4
E. Metode Pembahasan
mengumpulkan data primer dan data sekunder yang kemudian dianalisa dan
1. Studi Literatur
Literatur dari buku dan media elektronik yang berkaitan dengan teori
Sukoharjo.
2. Wawancara
3. Survey Instansional
Proses untuk mencari sumber dan memperoleh data yang didapatkan dari
5
4. Studi Banding
bangunan.
5. Analisi Dokumentasi
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif
serta disajikan dalam bentuk deskriptif dalam satu laporan tugas akhir.
F. Sistematika Penulisan
gambaran mengenai isi Makalah secara ringkas dan jelas, sehingga antara bab satu
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang tinjauan literatur dan studi-studi terkait mengenai
6
Memuat tentang tinjauan umum daerah Provinsi Sulawesi Selatan,
serta lokasi dan tapak berupa data fisik dan non-fisik, yaitu letak
Kabupaten Soppeng.
7
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Tinjauan Pariwisata
1. Pengertian Pariwisata
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara
Ada banyak pakar dan ahli pariwisata serta organisasi pariwisata yang
memberikan batasan atau pengertian dari pariwisata, berikut ini ada beberapa
macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
daerah”.
harus dilihat dari dua sisi yakni sisi permintaan (demand side) dan sisi
8
sisi tersebut secara berimbang ke dalam sebuah rencana pengembangan
faktor-faktor yang menjadi daya tarik bagi daerah tujuan wisata yang
bersangkutan.
ke tempat yang lain dengan maksud tujuan bukan untuk berusaha atau
bermacam-macam.
dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang
melakukan perjalanan yang berpindah dari tempat tinggal ke tempat lain dan
tinggal dalam kurun waktu yang tidak lama dengan tujuan bersenang-senang,
bisnis, dan tujuan lainnya. Kata kunci dari pengertian ini adalah berpindah,
9
2. Tujuan Kegiatan Wisata
a. Rekreatif
b. Edukatif
sebagainya.
Pada dasarnya jenis wisata dapat dikelompokkan dalam dua garis besar, yaitu:
a. Wisata Alam
Wisata alam adalah jenis wisata yang mempunyai objek wisata utama
berupa alam yang diciptakan oleh Tuhan, yang dibiarkan murni sesuai apa
ini adalah:
10
3) Wisata pantai dan pesisir pantai
4) dan lain-lain
b. Wisata Buatan
Wisata buatan adalah objek wisata yang terjadi secara sengaja maupun
tidak sengaja oleh manusia. Yang termasuk dalam wisata ini adalah:
1) Wisata budaya
2) Wisata khusus
skala regional maupun lokal. Skala regional akan berkaitan dengan posisi
sebagai bagian dari Daerah Tujuan Wisata (DTW) Bosowa yang meliputi
11
Dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut:
pada umumnya masuk melalui Kota Makassar sebagai pintu gerbang utama
adalah:
Ompo, wisata alam lejja dan lain-lain. Kondisi obyek wisata tersebut sudah
prasaran.
12
mencapai 60°C dan kadar belerangnya 1,5% yang dipercaya bisa
secara alami dari dalam akar batang pohon dengan diameter sekitar 50
Lejja adalah banyaknya botol dan plastik yang digantung diatas pohon
13
2) Taman Kalong
Kelelawar, tidak jauh dari lokasi, sekita 200 meter naik ke tanjakan
Di dalam taman, ada banyak tempat duduk serta bangku taman yang
asam dan sangat jelas terlihat pada siang hari sehingga masyarakat
14
warga lokal ataupun para wisatawan, Kalong ini tidak akan bergegas
kawasan ini terdapat areal untuk perkemahan dan balap motor (road
race) dan juga terdapat sebuah danau buatan yang cukup luas.
dingin dan menjadi sumber air bersih masyarakat kota yang dikelola
15
Berbeda pada tahun 1990, permandian Ompo, selalu menjadi
penambahan fasilitas.
tumbuh dari sejarah dan tradisi yang kental, letak geografis, kabupaten
ketinggian sekitar 450 Mdpl dan merupakan salah satu tempat yang
negeri di atas awan, hal ini karena ketika wisatawan berkunjung di pagi
roda empat hingga di kaki gunung puncak Sewo. Jarak untuk mencapai
terasa karena Anda akan dimanjakan suasana hutan dan udara yang
16
Saat berada di puncak, mata kia akan di manjakan dengan
deretan gunung, hamparan sawa danau tempe, terlihat dari puncak bukit
Sewo ini. Puncaknya yang datar juga sangat cocok dijadikan tempat
roda empat hingga di kaki gunung puncak Sewo. Jarak untuk mencapai
terasa karena Anda akan dimanjakan suasana hutan dan udara yang
deretan gunung, hamparan sawa danau tempe, terlihat dari puncak bukit
Sewo ini. Puncaknya yang datar juga sangat cocok dijadikan tempat
17
mendirikan tenda, namun bagi yang ingin menginap siap siaplah
Obyek wisata ini terdapat di beberapa tempat, seperti rumah adat dan
makam raja-raja tua yang masih perlu terus diupayakan pemeliharaan dan
pengembangan.
Rumah adat Sao Mario lebih dikenal dengan "bola seratue" atau
18
museum dengan berbagai koleksi barang antik, baik dari dalam maupun
luar negeri.
Berdiri di atas tanah seluas dua hektar, tempat wisata ini dibangun
dikenal juga sebagai salah satu orang Bugis yang sukses di tanah rantau.
dengan harga variatif sesuai fasilitas. Selain itu ada sejumlah petugas
yang siap menjelaskan sejarah berdirinya Rumah Adat Sao Mario pada
pengunjung.
hanya bisa melihat bangunan khas Suku bugis, tapi juga berbagai jenis
rumah adat khas suku lainnya di Indonesia. Selain Rumah Adat Toraja,
meter di atas permukaan laut, yang dikelilingi tanah yang lebih rendah.
19
Gambar 2.8: Makam Jera Lompoe
Sumber: nehanesia.com
bangunan rumah dan bagian atasnya ditancapkan nisan besar satu atau
dan penataan lingkungan sejak tahun 1977 hingga 1978. Saat ini
20
C. Tinjauan Resort
1. Pengertian Resort
dijumpai pada daerah tujuan tidak lagi diperuntukan bagi orang-orang yang
berekreasi. Resort ini dapat berupa serort yang sederhana dan sampai resort
yang dilatar belakangi oleh keadaan alam pantai, atau dilokasi diamana fasilitas
tinggal untuk seseorang diluar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain
untuk mendapati kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui
sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kegiatan yang berkaitan dengan olahraga,
dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga
berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, bila ada tamu yang
21
mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort
ini.
terrencana yang tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat
dan rekreasi.
Menurut A.S Hornby (1974) resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang
alamnya.
Resort juga dapat diartikan sebagai sebuah jasa pariwisata yang setidaknya
(O’Shannessy et al., 2001:5). Adapun pasar dari usaha resort yaitu pasangan
yang dikemukakan para ahli memiliki kesamaan maksud dan arti bahwa resort
merupakan suatu tempat yang memiliki keindahan alam yang digunakan untuk
tersebut.
Sesuai dengan tujuan dari keberadaan resort yaitu selain untuk menginap
22
a. Kebutuhan Manusia Akan Rekreasi
mereka.
b. Kesehatan
Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan
di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian
23
3. Pelaku Kegiatan
a. Tamu
memuaskan.
kerja, seminar, dan lain-lain) dan ada yang bersifat non formal
c) Sekretaris
24
d) Manajer Divisi Unit Kamar (Room Division Manager)
a) Supervisor Outlet
Captain)
4. Karakteristik Resort
Terdapat karakter khusus yang dimiliki oleh jenis resort yang membedakan
25
a. Lokasi
pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh keramaian
kota, lalu lintas yang padat dan bising, serta polusi perkotaan. Pada Resort,
b. Fasilitas
resort terletak di pantai, fasilitas dapat berupa permainan olahraga air, atau
menjelajah kota.
dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis
26
nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan dengan
d. Segmen Pasar
5. Klasifikasi Resort
dengan arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan jenis penginapan
tema alami atau tradisional dengan motif dekorasi interior yang bersifat etnik
dan atau ruang luar dengan sentuhan etnik.Rancangan bangunan lebih disukai
27
pertimbangan utama perancangan bangunan. Contoh beach resort hotel
adalah Amari Trang Beach Resort Hotel. Hotel ini di lengkapi dengan
dengan aktivitas olahraga air dan kegiatan yang berhubungan dengan air.
Contoh resorit ini adalah Mauritius Hotel yang dilengkapi fasiltas berenang
pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan alam dan rekreasi yang
bersifat kultural dan natural seperti mendaki gunung, hiking, dan aktivitas
28
yang bersangkutan. Misalnya, resort dilokasi ski hanya dibuka pada saat
musim dingin dan menyediakan fasilitas olahraga musim dingn yaitu ski.
Rural Resort adalah resort yang dibangun di daerah pedesaan jauh dari
area bisnis dan keramaian. Daya tarik resort ini adalah lokasinya yang
masih alami, diperkuat dengan fasilitas olahraga dan rekreasi yang jarang
ada di kota seperti berburu, bermain golf, tenis, berkuda, panjat tebing,
memanah, atau aktivitas khusus lainnya. Contoh resort ini adalah Village
yang spesial sebagai daya tariknya. Contoh resort ini adalah Grosvenor
Resort in Walt Disney World Resort Hotel, Lake Buena Vista Florida.
29
g. Condiminium, time share, and residental development
kamar resort ini ditawarkan untuk disewa selama periode waktu yang telah
h. All-suites Resort
Resort jenis ini tergolong resort mewah yang semua kamar disewakan
dalam resort tersebut tergolong ke dalam kelas suite. Contoh resort ini
Dimana tiap kamar memiliki kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu yang
terpisah, meja kerja eksekutif, TV dan VCR, 3 telepon dengan 2 jalur untuk
alat-alat elektronik.
i. Sight-seeing Resort
tempat hiburan, dan sebagainya. Contoh resort jenis ini adalah Resort
30
Amanjiwo di Magelang yang berada di dekat Candi Borobudur dan
resort Hotel yang terletak di tepi pantai. resort ini memanfaatkan iklim
panas yang berlimpah dengan fasilitas kolam renang luar ruangan dan
6. Fasilitas Resort
Secara garis besar, fasilitas resort dibagi menjadi tiga yaitu fasilitas utama,
a. Fasilitas Utama
Secara umum fasilitas yang dapat dijumpai dalam sebuah resort berstandar
yaitu:
31
1) Area Parkir
Area parkir berlokasi didepan pintu masuk lobby resort. Area ini
pribadi.
2) Lobby Resort
registrasi, sebuah area dimana tamu resort satu bertemu dengan tamu
(check-out) dari resort. Lobby resort juga biasa digunakan seperti area
3) Kamar Resort
32
2) Twin room: Jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi dua
dua tempat tidur atau satu tempat tidur double jenis queen dengan
satu double bed jenisqueen atau twiin bed. Tempat tidur jenis queen
kamar tamu, ruang makan, dapur kecil dan kamar tidur dengan
4) Restoran
33
5) Meeting Room atau Function Room
b. Fasilitas Penunjang
34
3) Office atau kantor untuk berbagai jenis aktifitas di dalam resort dimulai
4) Ruang atau tempat lain yang digunakan untuk berbagai maksud seperti
sebagainya.
1) Sumber air bersih berasal dari proses destilasi tenaga surya yaitu
mengolah air laut yang memiliki kadar garam sekitar 33.000 mg/lt
menjadi air tawar layak komsumsi dengan kadar garam sampai dengan
35
sampah yang kemudian secara rutin dipindahkan ke tempat
3) Sumber listrik utama berasal dari PTLS dengan sistem Solar Home
SHS ini.
yang berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu, asap, dan binatang.
36
5) Hotel harus menyediakan satu jenis olah raga dan rekreasi lainnya.
karyawan/produksi hotel.
37
3) Luas kamar standar minimal 24 m²
4) Memiliki kamar suite minimal tiga kamar
5) Luas kamar suite minimal 48 m²
1) Jumlah kamar standar minimal 100 kamar
2) Kamar mandi berada di dalam kamar
Bintang Lima (*****) 3) Luas kamar standar minimal 26 m²
4) Memiliki kamar suite minimal empat kamar
5) Luas kamar suite minimal 52 m²
Sumber: Digrafikkan dan Diolah Kembali Dari MENHUB, (1977)
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
38
makan dan minum, kegiatan hiburan dan/atau fasilitas lainnya secara
5. Standar Usaha Hotel adalah rumusan kualifikasi usaha hotel dan atau
6. Sertifikat Usaha Hotel adalah bukti tertulis yang diberikan oleh lembaga
penggolongan kelas hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan bintang lima.
10. Pengusaha Hotel adalah orang atau sekelompok orang yang membentuk
hotel.
11. Produk Usaha Hotel adalah fasilitas akomodasi berupa kamar-kamar yang
fasilitas lainnya.
39
12. Pelayanan Usaha Hotel adalah suatu proses yang memberikan kemudahan
13. Pengelolaan Usaha Hotel adalah suatu sistem tata kelola dalam
14. Penilaian Standar Usaha Hotel adalah penilaian yang digunakan untuk
tidak mutlak.
15. Persyaratan Dasar adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh suatu
usaha hotel baik yang berupa sertifikat kelaikan yang dikeluarkan oleh
instansi teknis pemerintah serta tanda daftar usaha pariwisata bidang usaha
16. Kriteria Mutlak adalah prasyarat utama mencakup aspek produk, pelayanan
dan aspek pengelolaan usaha hotel yang ditetapkan oleh Menteri harus
17. Kriteria Tidak Mutlak adalah prasyarat mencakup aspek produk, pelayanan
40
19. Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata yang selanjutnya disebut
peraturan perundang-undangan.
21. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat
bidang kepariwisataan.
BAB II
USAHA HOTEL
Pasal 4
b. Hotel Nonbintang.
memiliki penggolongan kelas hotel dan dapat disebut sebagai hotel melati.
41
D. Tinjauan Permandian Alam
dengan air atau mencelupkan badan dalam air. Permandian adalah tempat
Alam adalah lingkungan kehidupan atau segala sesuatu yang dilangit dan
alam adalah tempat mandi yang alami seperti sungai, laut danau dan air
2. Jenis-Jenis Permandian
a. Permandian Alam
1) Sungai
2) Pantai
3) Danau
4) Air Pegunungan
b. Permandian Buatan
1) Kolam renang
42
E. Tinjauan Pendekatan Arsitektur Vernakuler
dari rumah adat atau rumah tradisional yang dimiliki oleh ketua adat, dan
: 70)
43
berangsur turun-temurun secara sangat lama sehingga terbentuk sikap yang
lingkungan setempat.
d. Memiliki tipologi bangunan awal dalam wujud hunian dan lainnya yang
44
e. Dibangun untuk mewadahi kebutuhan khusus, mengakomodasi nilainilai
45
Rumah merupakan refresentasi simbolik
dari 3 unsur kosmos, yaitu surga / dunia
Cosmos - symbolism atas, dunia manusia, dan dunia bawah.
5
(Eliade) Ketiga simbol kosmos ini tersimbolkan
melalui atap, ruang - ruang dalam, dan
bagian bawah rumah.
Menunjukkan adanya klasifikasi simbolik
Social organisation
yang meliputi bagian yang suci, tertutup,
6 Durckheim / Mauss,
dan baguan wanita. Konsep dimensi
Rasess ; Cunningham
makrokosmos.
Adanya karakteristik yang sangat kuat
Gender - symbolism
7 yang menunjukkan simbol perbedaan jenis
(Bourdieu)
kelamin (gender).
Sumber: Mentayani dan Ikaputra (2012:72)
menggunakan teknik dan material lokal, dipengaruhi aspek sosial, budaya, dan
46
a. Faktor Iklim
Tata cara hidup penghuni bangunan, dan cara mereka menggunakan tempat
tinggal mereka, adalah pengaruh besar pada bentuk bangunan. Ukuran unit
keluarga :
atau batu. Oleh karena itu faktor lingkungan dan bahan di sekitar sangat
47
d. Faktor Teknologi
raya (makro kosmos) ini tersusun dari tiga tingkatkan, yaitu alam atas atau
benua atas, benua tengah, dan benua bawah. Benua atas adalah tempat
tengah adalah bumi ini dihuni pula oleh wakil-wakil dewi tertinggi yang
jalannya tata tertib kosmos. Benua bawah disebut uriliyu dianggap berada
di bawah air.
dengan desa. Seperti desa mempunyai tata tertib yang harus secara
harmonis sama dengan tata tertib makro kosmos maka rumah pula harus
mempunyai tata tertib mengikuti tata tertib desa. Sama halnya rumah, maka
48
halnya makro kosmos mempunyai pusat terkumpul pada boting-langik,
berada dimana saja disalam desa tersebut karena tempat itu dianggap telah
tingkah laku dan teknik pembuatan rumah tunduk pada alam pikiran ini
rumah baru, mulai dari pemilihan tempat, tempat berdirinya tiang pusat,
pemilihan kayu dan kualitas kayu, hari-hari baik untuk membangun rumah,
sampai pada pemilihan arah rumah dan letak rumah menurut komposisi
perjalanan tiga dimensi kosmos. Orde adalah adat istiadat yang harus di
secara penuh karena dianggap bahwa orde itu telah ditetapkan oleh Dewa
tidak menjadi, hewan piaraan tidak berkembang biak dan bencana alam
49
Adat istiadat adalah pemberian nenek yang di terima langsung dari
hari. Adapun masyarakat Bugis yang menghuni rumah ini adalah yang
tiga jenis rumah yang digolongkan pada kelas sosial penghuninya, yaitu
50
Gambar 2.9 : rumah adat sao mario
Sumber: dokumentasi Pribadi, Juni 2021
Bola Ugi memiliki wujud berupa rumah panggung dari kayu yang
51
2) Struktur Rumah Bugis
satu sama lain. Subola adalah bagian yang fungsinya bisa digunakan
makanan.
Sementara itu secara horizontal, struktur Bola Ugi juga menjadi tiga
satu sama lain. Lego-lego adalah ruang tempat menerima tamu yang
52
untuk menerima tamu yang kedatangannya membawa kepentingan
atau kamar tidur. Selain itu sebenarnya ada bagian lain di sisi belakang
dan mencuci.
barat dan selatan,. Kaidah-kaidah adat ini nampaknya masih diikuti oleh
orang Bugis dimana saja berada. Pertama-tama jika seorang Bugis yang
urangi-bola tersebut arah dan letak rumah ditetapkan. Lebih penting lagi
53
Letak bangunan adalah paling ideal bila dibangun dekat anggota
keluarga baik keluarga baik keluarga suami atau keluarga istri maupun
dekat rumpun keluarga yang lain. Perhitungan kedua, memilih tanah yang
rata, kalau tidak dipilih tanah yang tinggi setelah barat atau tinggi sebelah
selatan. Rupa tanah dipilih yang berwarna kuning, kebiru-biruan atau yang
berwarna coklat tua. Apabila lokasi tempat yang telah ditetapkan sudah
disetujui, maka terakhir harus mengetahui mutu tanah. Tanah yang berbau
wangi dan terasa kemanis-manisan tanda tanah yang baik dan sebaliknya
tanah yang berbau anyir tanda tidak baik. Perhitungan ketiga ialah
membangun rumah dekat jalan setapak atau jalan raya, dekat tempat
Sehubungan dengan arah rumah, satu hal yang jarang tampak pada tiap-
Agaknya ruangan tamping tidak berdasar pada norma sebelah kiri atau
kanan, akan tetapi lebih banyak dihubungkan dengan arah rumah. Apabila
Hal ini mungkin dihubungkan dengan kepala waktu sedang tidur, adalah
dipandang lebih baik jika tidur kepala terletak sebelah barat, pandangan
54
mengenai arah ini turut mempengaruhi susunan dan letak perabot rumah
berikut :
yang diperlukan.
55
Komponen 1 sampai dengan 5 di atas berhubungan satu dengan yang
(tibang) perangkat tiang berarti 3 ellek (lontang = ruang). Bahan kayu yang
pattikkeng bagian atas dan arateng bagian bawah, agar tiap perangkat dapat
sebagai tempat menahan papan lantai. Kedua alat penahan ini biasanya
diambil dari pohon kelapa dan pohon lontar (palmboom). Pada Rumah
bugis, pohon kelapa yang dijadikan arateng sedang pattikkeng dari pohon
lontar. Sebaliknya rumah orang Makassa, arateng dari pohon lontara, dan
jenis pohon ini, maka bahan-bahannya diambil dari kayu jati atau yang
lainnya. Kedua pohon ini dibelah empat, kemudian ditatar dan hingga
dan tempat dapur). Hal ini dapat kita lihat pada tipe-tipe rumah.
56
F. Tinjauan Parkiran
1. Pengertian Parkir
suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat
pribadi, angkutan penumpang umum, sepeda motor maupun truk adalah sangat
lebih besar daripada kapasitas parkir, sehingga dapat mengganggu lalu lintas di
2. Pola Parkir
tempat kegiatan.
57
1) Membentuk sudut 90º
ruangan parkir lebih besar jika dibandingkan dengan pola parkir dengan
sudut 90º.
58
b. Parkir Kendaraan Dua Sisi
memadai.
Pada pola parkir ini arah gerakan lalu lintas kendaraan dapat satu arah
59
c. Pola Parkir Pulau
60
b) Bentuk tulang ikan tipe B
61
G. Studi Literatur dan Studi Banding
1. Studi Literatur
dan Pura Ulun Danu dan 15 menit ke kebun raya di Bedugul. Saranam Eco-
Rai, Sekitar 60 menit berkendara dari kota ibukota pulau ini, Denpasar.
pertanian yang hijau. Dan berada disisi tebing.bangunan resort hotel ini
dalam hal penggunaan material yang berbasis alami. Vegetasi yang ada
62
disekitar lokasi dipertahankan dan menjadi atraksi alam tersendiri bagi
hotel tersebut.
lebih nyaman. Resort ini meliputi area seluas 20.000 m² yang dikelilingi
tidur ganda atau 2 tempat tidur kecil, kamar mandi memiliki bak mandi
dengan pancuran air diatas kepala. Ruangan ini memiliki balkon pribadi,
63
tempat tidur ganda atau 2 tempat tidur kecil, kamar mandi memiliki bak
1) Material
64
Gambar 2.24 : Bungalow Saranam Eco-Resort
Sumber:https://www.flickr.com
3) Cafe Toya
65
4) L’Altitide Restaurant
makan dengan nyaman. Dengan desain yang nyaman dan layanan yang
5) Deluxe Room
66
6) Deluxe Family Room
Hotel dan spa maya ubud bali merupakan salah satu karya arsitektur
yang meraih penghargaan IAI Award pada tahun 2002 untuk kategori
Hotel ini terletak disuatu ketinggian diantara lembah sungai dan sisi
merupakan padang kering alang - alang yang membujur dari arah utara dan
67
sebagai urat nadi kegiatan yang menghubungkan bagian arrival courtyard.
Lobby hotel disisi utara dan kompleks spa diujung selatan disepanjang sisi
inilah ditempatkan unit - unit hunian berupa massa bangunan lepas. Dalam
hal ini penghubung antara gunung agung berada dibali tengah dan laut
bangunan berada.
alam yang hijau. Lokasinya berada diatas bukit dan memiliki vegetasi yang
beragam. Fasilitas yang dimiliki oleh maya ubud bali secara umum sama
dengan fasilitas hotel yang sekelas dengannya. Di maya ubud bali fasilitas
68
house, kolam renang, restoran fine dining dan accommodation wings.
terhadap konsep - konsep bangunan pedesaan lama bali. Dimana kedua hal
Ada dua macam interior yang kontras yaitu modernist dan recycle.
Kamar tidur modern putih , menggunakan lantai ubin hijau daun dan batu
dasar seperti kuning dan poleng bali. Hotel ini menggunakan rangka
bamboo dan atap alang - alang serta kolom pohon kelapa dan dinding batu
1) Kolam Renang
69
Gambar 2.31 : kolam renang Maya Ubud
Sumber: https://www.theluxurybali.com/
2) Restaurant
3) Spa
70
4) Bar
SanGria Resort and Spa mulai beroperasi pada februari 1996. Sebuah
Hendro Wibowo diarea tanah datar dan lembah seluas ± 4 ha atau 40.000
71
SanGria, memiliki arti : S adalah Sehat, A adalah Asri, N adalah
mempunyai suhu yang baik, suasana yang menyatu dengan alam, sehingga
1) Kamar Resort
panas maupun dingin, lemari pakaian, pemanas air minum, meja rias
dan cermin, 2 kursi santai dan 1 meja, safety deposit box, dan tempat
teras dengan 2 kursi dan 1 meja, ukuran teras adalah 3,8 x 1,2 meter.
Ada beberapa jenis kamar yaitu: kamar deluxe, grand deluxe, executive,
a) Deluxe : Rp 1,108,000/malam
72
b) Grand Deluxe : Rp 1,398,000/malam
c) Executive : Rp 1,398,000/malam
73
Gambar 2.41 : Kamar Mandi Executive Room SanGria Resort
Sumber: https://www.tripadvisor.co.id/
2) Meeting Room
a) Alami 1
b) Board Room
c) Ballroom
renang.
74
Gambar 2.42 : Lobby Meeting Room
Sumber: https://lembangview.blogspot.com
3) Restoran Citrus
Restoran dengan luas 256 meter persegi dan berkapasitas 66 kursi, yang
4) Room Service
resort.
75
5) Lobby
SanGria Resort and Spa Lembang untuk penyajian welcome drink saat
6) Taman Lotus
camping, bbq party, fun, games, fun team building, tracking, fish
76
Gambar 2.46 : Jacuzzi SanGria Resort
Sumber: https://bundakekey.wordpress.com/
8) Spa
2. Studi Banding
Sebuah resort yang mengintegrasikan Cottage, Cafe dan Resto dalam satu
ke area Triple 8.
77
Fasad pada bangunan ini memperlihatkan dengan jelas konsep
1) Kamar Resort
Terdapat 2 jenis kamar di Resort Triple 8, yaitu standart room dan suite
room.
78
Gambar 2.49 : Tampak Standar Room
Sumber: dokumentasi Pribadi, April 2021
79
a) Standart Room
malam.
Pada standart room ini tersedia 1 tempat tidur dan kamar mandi.
standart room.
b) Suite Room
malam.
80
Gambar 2.54 : Tempat Tidur Suite Room
Sumber: dokumentasi Pribadi, April 2021
2) Restaurant
menggantung di atasnya.
81
3) Cafe
82
4) Aula
seminar.
5) Meeting Room
6) Ruang Outdoor
83
7) Musholla
Provinsi Sulawesi Selatan. Dari gerbang villa ini, kita bisa melihat Waduk
Bilibili dari dekat. Jarak bibir waduk dengan villa ini kira-kira tak sampai
Permata Indah Resort adalah villa yang dilengkapi kolam renang dan
terbuka untuk umum di sekitar Waduk Bilibili ini, bisa jadi pilihan wisata
keluarga. Sebab di tempat ini tersedia dua kolam renang. Satu khusus anak-
anak. Ada juga khusus dewasa. Dengan membayar Rp 20 ribu untuk masuk
umum, beberapa kursi baring, ayunan, dan tempat duduk permanen. Yang
mana Fasilitas ini ditempatkan mengelilingi kolam renang anda yang ingin
kamar disana terdapat 14 kamar yang bisa anda sewa. Berada di villa
84
Permata Indah Resort anda juga akan merasakan kesejukan alam, Ini
1) Pos Keamanan
Pos keamanan ini berada tepat setelah gerbang masuk resort permata
indah.
2) Ruang Pengelola
85
3) Kamar Resort
a) Modern Room
b) Small Cottage
Kamar resort tipe small cottage berbeda dari kamar resort tipe
86
Rp.550.000. Ukuran kamar resort tipe small cottage yaitu 6 m x 5
m.
c) Big Cottage
87
Gambar 2.67 : Tampak Depan Big Cottage Permata Indah Resort
Sumber: Dokumentasi Pribadi, April 2021
88
4) Aula
Rp.1.500.000.
1) Ruang Pengelola
Resort Masagena.
89
2) Kamar Resort
a) Mario
Kamar tipe Mario merupakan kamar tipe terkecil yang ada di Villa
untuk kamar tipe Mario. Harga sewa untuk kamar Mario adalah
Rp.300.000.
90
Kamar Mario hanya terdapat 1 tempat tidur besar dan 1 kamar
mandi.
b) Siporio
dengan tipe Siporio. Harga kamar Siporio adalah Rp. 500.000. Pada
91
c) Sipammase
92
Pada lantai 2 kamar resort tipe sipammase terdapat 1 tempat tidur
double.
d) Sipurennu
Kamar tipe sipurennu tersedia 2 unit dengan tipe jenis yang sama.
93
Pada lantai 2 kamar resort tipe sipammase terdapat 1 tempat tidur
double.
e) Mattantu
Tipe kamar mattantu tersedia 2 unit dengan tipe yang sama. Ukuran
1.000.000.
94
Gambar 2.81 : Lantai Dua Kamar Resort Mattantu Masagena
Resort
Sumber: dokumentasi Pribadi, April 2021
Pada lantai 2 kamar resort tipe wanua terdapat 2 tempat tidur single.
f) Wanua
m.
95
Lantai dasar kamar tipe wanua terdapat dua tempat tidur single dan
1 kamar mandi.
Pada lantai 2 kamar resort tipe wanua terdapat 2 tempat tidur single.
96
3) Aula
1.500.000.
4) Balla Mario
97
H. Kesimpulan Studi Literatur dan Studi Banding
98
SanGria Resort & Spa
1. Kolam renang
dan Jacuzzi Kolam renang dan
dengan Jacuzzi dengan
pemandangan pemandangan
3
terhampar luas terhampar luas ke
ke arah lembah. view terbaik.
Lokasi: Jawa Barat 2. Balkon teras
Luas lahan: 4 Ha bersifat privat
(40.000 m²)
99
Permata Indah Resort
1. Kamar Resort
mengusung
Menggunakan kayu
konsep
2 sebagai material
Vernakuler.
utama resort.
2. Material yang
berbasis alami.
Lokasi : Bili-Bili,
Sulawesi Selatan
1. Kamar Resort
Masagena Villa & mengusung
1. Menggunakan
Resort konsep
material lokal
Vernakuler.
yang berbasis
2. Material yang
alami, seperti
digunakan
3 kayu dan batu.
alami.
2. Fasilitas
3. Terdapat
outdoor
fasilitas outdoor
Lokasi: Malino, ditengah-tengah
dengan
Sulawesi Selatan kawasan resort.
pemandangan
yang indah.
100
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
luas wilayah 1500 km2. Dengan luas daratan 700 km2 berada pada
101
Kabupaten Soppeng terletak antara 4º06’ lintang selatan dan 4º32’
lintang selatan dan antara 119º41’18” bujur timur – 120º06’13” bujur timur
tabel berikut:
berikut:
102
4 Lilirilau 12 12 12 12 12
5 Donri-Donri 9 9 9 9 9
6 Marioriawa 10 10 10 10 10
Jumlah 70 70 70 70 70
Sumber: Kabupaten Soppeng dalam Angka Tahun 2021
berbukit-bukit.
tahun terjadi bulan basah selama 6 bulan dan bulan kering selama 6 bulan.
103
Kabupaten Soppeng memiliki potensial sungai yang terdiri dari sungai
besar dan kecil. Sungai yang terbesar adalah sungai Langkemme, sungai
Soppeng.
c. Penggunaan Lahan
sebagai berikut:
104
6) Luas tanah perkebunan = 10.241 ha
a. Kependudukan
225.709 jiwa yang terdiri dari 106.206 laki-laki dan 119.503 perempuan.
sebanyak 226.116 jiwa dalam artian dalam satu tahun terjadi kenaikan
Jumlah 235.167
Sumber: Kabupaten Soppeng dalam Angka 2021
105
b. Ekonomi
7,69 persen per tahun. Angka pertumbuhan ini melambat sebesar 0,42
berikut:
c. Kepariwisataan
106
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Soppeng Tahun
107
d. Jaringan Transportasi
dari kota lainnya, antar kecamatan atau desa dan memperlancar pemasaran
kualitas jalan dan fungsi jalan, penambahan jalan baru dan penentuan
damija (daerah milik jalan, daerah manfaat jalan) dan penentuan dawasja
Panjang jalan Kabupaten Soppeng dapat kita lihat pada tabel berikut:
108
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng
a. Konsepsi Pengembangan
memanfaatkan ruang.
seluruh pikiran dan sumber daya dapat diarahkan berhasil guna dan berdaya
guna.
tanah, tata guna udara, tata guna air, dan tata guna sumber daya alam
lainnya dalam satu kesatuan tata lingkungan yang harmonis dan dinamis
109
wilayah Kabupaten. Struktur Ruang Wilayah Kabupaten mencakup sistem
Kabupaten, dan sistem jaringan sumber daya air Kabupaten. Pola ruang
terdiri atas:
110
2) Mengembangkan pusat perumbuhan baru di kawasan yang potensil dan
tujuan wisata dan daya tarik wisata secara optimal dan sinergi dengan
pengembangan wilayah.
daya meliputi:
111
b. Aturan yang Berlaku
112
4) Koefisien tinggi bangunan (KTB)
dari arah barat ke timur pada sisi utara yaitu kota Kabupaten Soppeng,
113
Gambar 3.3: Peta Wilayah Kecamatan Marioriwawo
Sumber: Edit oleh penulis, 2021
114
Tabel 14. Luas Wilayah Desa/Kelurahan di Kecamatan Marioriwawo, 2018
Luas Wilayah Presentase
NO Desa/Kelurahan
(km²) (%)
1 Gattareng 24 8,00
2 Marioriaja 16 5,33
3 Watu 19 6,33
4 Marioritengnga 24 8,00
5 Goarie 33 11,00
6 Barae 29 9,67
7 Mariorilau 41 13,67
8 Tettikenrarae 17 5,67
9 Labessi 17 5,67
10 Congko 17 5,67
11 Watu Toa 29 9,67
12 Gattareng Toa 12 4,00
13 Soga 22 7,32
Jumlah 300 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng
1 Gattareng - 2 9 14
2 Marioriaja - 2 5 15
3 Watu - 2 6 18
4 Marioritengnga - 2 5 13
5 Goarie - 3 4 14
6 Barae - 2 6 10
7 Mariorilau - 4 12 25
8 Tettikenrarae 2 - 6 24
9 Labessi 2 - 5 16
10 Congko - 2 6 13
11 Watu Toa - 4 8 18
12 Gattareng Toa - 2 6 11
13 Soga - 3 6 13
Jumlah 4 28 82 204
Sumber: Kantor Kecamatan Marioriwawo
115
2. Topografi
suhu, dan udara. Disamping itu juga berpengaruh terhadap jenis tanaman yang
dapat dibudidayakan.
3. Luas Lahan
116
4. Iklim
dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan suhu udara
rata-rata berkisar antara 18ºC - 24ºC. Curah hujan antara 1000 – 1500 mm
pertahun.
4. Kepariwisataan
117
5. Kependudukan
dengan luas 19.070 ha. Secara administrasi terletak di Desa Gattareng Toa,
lebih sering menyebut Desa gattareng Toa sebagai Bulu Dua, meskipun secara
118
administratif pada pemerintahan Kabupaten Soppeng hanya ada Desa
Kawasan Bulu Dua adalah sejuk sehingga tingkat kesesuaiannya tinggi sebagai
kawasan peristirahatan.
Kondisi lahan secara umum didominasi oleh kelas lereng 25 – 40% dan
40% ke atas dengan ketinggian 500 meter dpl – 2000 meter dpl. Kondisi
tapak. Selain itu kondisi topografi turut memberikan pengaruh pada iklim
mikro.
bangunan tertentu perlu diadakan system cut dan fill tanpa mempengaruhi
pada bagian-bagian tertentu yang memerlukan sistem ini. Selain itu tapak juga
memiliki kondisi drainase yang baik karena adanya kemiringan tanah yang
119
2. Kependudukan
Jumlah penduduk desa Gattareng Toa sebanyak 2.092 jiwa, 983 jiwa laki-
laki dan 1109 jiwa perempuan. Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 628
Kepala Keluarga.
Bugis. Masyarakat Bulu Dua dikenal sopan dan terbuka terhadap pendatang
berinteraksi dengan orang baru apalagi ketika harus berbahasa Indonesia yang
Lereng Hijau
120
8 2018 8.072
9 2019 13.227
10 2020 9.384
Sumber: Pengelola Permandian Alam Lereng Hijau Bulu Dua, 2021
Kondisi permandian alam lereng hijau Bulu Dua dapat di lihat dari gambar-
gambar berikut:
121
a. Akses Masuk
terdapat pos pembelian tiket karcis yang sementara masih di renovasi pada
tahun ini.
122
b. Bagian Dalam Kawasan Permandian
a. Kolam Permandian
pegunungan.
b. Gazebo
123
c. Aula
lainnya
d. Ruang Outdoor
karaoke.
124
Gambar 3.11 : Ruang Outdoor
Sumber: Dokumentasi Pribadi, April 2021
10 Tahun
masa lalu dan sekarang yang dimiliki, agar kesalahannya (selisih antara sesuatu
Pn = Po (1 + r.n)
125
Pn = Jumlah pengunjung setelah n tahun kedepan
r = Angka pertumbuhan
Pn = Po (1 + r.n)
Pn = 9.384 x 7.25 %
bulu dua 5 tahun kedepan diasumsikan adalah sebesar 680 orang, diambil
pertahun.
Pn = Po (1 + r.n)
r = Angka pertumbuhan
126
Pn = Po (1 + r.n)
Pn = 9.384 x 13,5 %
bulu dua 10 tahun kedepan diasumsikan adalah sebesar 1.267 orang, diambil
pertahun.
127
BAB IV
PENDEKATAN PERANCANGAN
digunakan dalam perancangan resort di permandian alam Lereng Hijau Bulu Dua.
Sistem pendekatan meliputi dua cara yaitu pendekatan konsep makro dan
kesesuaian bangunan pada wilayah yang akan didirikan. Dalam perancangan, perlu
memperhatikan lokasi yang akan digunakan sesuai dengan rencana tata guna lahan
permasalahan agar lebih spesifik terhadap bangunan resort dalam hal kenyamanan,
128
a. Sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten Soppeng yaitu
e. Tersedia sarana dan prasarana yang mendukung seperti sumber air bersih,
yang dibutuhkan serta dapat menganalisa tata ruang luar bangunan sehingga
a. Penempatan Entrance
129
Pada Analisa entrance terdapat dua akses untuk menentukan letak akses
masuk utama (Main Entrance) dan untuk akses kegiatan service (Side
Entrance).
1) Main Entrance
Main Entrance berfungsi sebagai pencapaian arah jalan masuk dari luar
2) Side Entrance
b. Sirkulasi Tapak
1) Sirkulasi Kendaraan
a) Kendaraan Pengelola
b) Kendaraan Pengunjung
c) Kendaraan Service
2) Sirkulasi Pedesterian
130
c. Orientasi Tampak Bangunan
1) Orientasi Matahari
Kriteria :
2) Arah Angin
Kriteria:
d. View
oleh karena itu orientasi arah bangunan harus memperhatikan view terbaik
131
e. Kebisingan
yang berasal dari luar site. Kebisingan berasal dari kendaraan yang
f. Vegetasi
g. Zoning
132
Bersantai
Pengunjung Penginapan Check in
wisatawan Istirahat
Makan
Berkomunikasi
Beribadah
Berwisata
Check out
Kegiatan Pengunjung Pertemuan Check in
Penunjang Rapat
Makan
Istirahat
Beribadah
Berwisata
Check out
Pengunjung Tempat Wudhu
dan pengelola ibadah Sholat
Dzikir
Doa
Pengunjung Restoran Makan
dan pengelola Berkomunikasi
Istirahat
Pengelola Tempat Melakukan
penjualan tiket administrasi
dan informasi/ Menjaga tiket
administrasi Berkomunikasi
Istirahat
Berkomunikasi
Pengelola Kantor Rapat
pengelola Istirahat
Makan
Berkomunikasi
Beribadah
Pengelola Ruang servis Menjaga
Melakukan perawatan
Berkomunikasi
Pengunjung Toilet umum Buang air besar/kecil
dan pengelola Cuci muka
Berkomunikasi
Pengelola Pos keamanan Menjaga keamanan
Makan
Berkomunikasi
Istirahat
Pengunjung ATM Melakukan transaksi
dan pengelola Antri
Pengelola Laundry Mencuci
Menjemur
133
Menyetrika
Pengelola Cleaning Membersihkan
service
Pengunjung Parkiran Memarkir
dan pengelola kendaraan Jalan
Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2021
Meliputi perincian apa dan siapa saja pelaku di dalam ruangan dan bermanfaat
aktifitas yang dilakukan pengunjung dari masuk tapak lalu ke bangunan sampai
keluar tapak.
134
a) View (arah pandang terbaik/ideal massa bangunan terhadap kondisi jalan
b) Pola sirkulasi internal, terutama pencapaian dari satu unit kegiatan dengan
arsitektur vernakuler.
sirkulasi, yaitu:
135
c. Keamanan dan kenyamanan.
Sebagian besar dari kegiatan yang ada, yang perlu juga diperhatikan adalah
a. Pengelola aktif
b. Pengelola pasif
di dalam pengelolaan bangunan dan fasilitas lainnya serta jaiur sirkulasi yang
kendaraan adalah:
sarana parkir dibedakan atas sirkulasi parkir pengunjung dan sirkulasi parkir
pengelola.
a. Dasar Pendekatan
136
Pendekatan dalam analisis kebutuhan ruang dan besaran ruang adalah
7) Studi Banding
8) Asumsi
137
c. Kuat dalam menahan beban struktur
d. Sistem struktur dapat mewujudkan bentuk besaran yang ingin dicapai agar
utilitas bangunan yang akan menunjang kinerja dalam sebuah bangunan untuk
kebutuhan ruan fungsi ruangan. Aspek ini memiliki tujuan untuk mencapai
a. Sistem Pencahayaan
terbagi menjadi dua macam sistem, yaitu sistem pencahayaan alami dan
1) Pencahayaan alami
pencahayaan.
2) Pencahayaan buatan
138
Fungsi Pencahayaan Buatan (Departemen Pekerjaan Umum (PU),
1978) :
kepada prestasi.
b. Sistem Penghawaan
dua sistem, yaitu sistem penghawaan alami dan sistem penghawaan buatan.
1) Penghawaan Alami
penghawaan :
a) Orientasi bangunan
b) Perbanyak bukaan
139
2) Penghawaan Buatan
Penyediaan air bersih dapat diperoleh dari PAM atau sumur artetis dengan
Air kotor merupakan air buangan yang berasal dari kloset, urnal, bidet
Yang merupakan dari air wastafel, shower, air bekas cuci piring atau
peralatan masak.
pengelohan sampah.
140
f. Sistem Proteksi Kebakaran
bentuk :
a) Penggunaan bahan bangunan yang tahan panas atau api pada suhu
tertentu.
area.
Pada distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama.
141
BAB V
ACUAN PERANCANGAN
e. Tersedia sarana dan prasarana yang mendukung seperti sumber air bersih,
142
2. Analisa Pemilihan Tapak
a. Data Tapak
Pemilihan tapak merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
Barru
143
Gambar 5.2 : Peta Wilayah Kecamatan Marioriwawo
Sumber: Kecamatan Marioriwawo Dalam Angka 2019
Luas keseluruhan tapak permandian alam lereng hijau bulu dua yaitu
144
SIT So p
pe
n g
Lua
s: 3 E
5. 0 Ja
lan
P
or
os
Ba
rr
u-
00 m²
b. Batasan Tapak
145
SI
TE
c. Eksisting Tapak
146
3. Analisa Pengolahan Tapak
a. Analisa Entrence
Analisa:
SI
TE
Konsep :
Pencapaian main entrance dan exit berada pada jalan poros Barru-
147
b. Orientasi Matahari dan Arah Angin
SI
TE
Matahari
Arah Angin
alami yang cukup pada saat siang hari untuk menghemat energi listrik yang
148
buatan, namun bukan berarti semua ruangan tidak membutuhkan
suhu.
4) Hindari penempatan bukaan dengan jarak yang terlalu dekat, hal ini
149
c. View
SI
TE
d. Sirkulasi
Analisa:
1) Jalan 2 Jalur
150
SI
TE
Konsep :
di dalam.
151
e. Kebisingan
Analisa:
utama.
SI
TE
Kebisingan Sedang
Kebisingan Rendah
Konsep:
152
4. Sistem Zonasi
tapak. Penataan zona pada objek wisata danau dilakukan berdasarkan karakter
masjid dll
153
Untuk Area yang berwarna merah merupakan Zona Private, Area
terdiri dari : Kolam Permandian, area konsumtif, area flying fox dan area
parkir pengunjung. Area Servis terdiri dari : Area kegiatan servis dan
penunjang lainnya.
1) Zona penerimaan
2) Zona pengelola
langsung
154
4) Zona kegiatan wisata
Kebutuhan ruang permandian alam lereng hijau Bulu Dua terdiri dari:
155
1. Ruang direktur
utama
2. Ruang residen
manager
3. Ruang
manager
keuangan
4. Ruang kepala
devisi
5. Ruang kepala
devisi teknik
6. Ruang kepala
devisi
boga/makanan
7. Ruang
Bersifat
Kelompok manager
Unit Kegiatan privat,
Kegiatan personalia
Adminitrasi/Pengelola nyaman dan
Pengelola 8. Ruang
tenang
manager
pemasaran
9. Ruang
manager
purching
10. Ruang
sekretaris &
arsip
11. Ruang rapat
12. Ruang kepala
keamanan
13. Hall/lobby
14. Pantry
15. Gudang
16. Lavatory
1. Hall/ lobby
2. Ruang
penerimaan
3. Ruang tunggu
Bersifat
4. Ruang
privat,
Unit Fasilitas Penerimaan penitipan
nyaman dan
barang
tenang
5. Ruang
Kelompok informasi
Kegiatan 6. Teras
Penunjang 7. Lavatory
dan Servis 1) Ruang makan
1. Restoran
Bersifat 2) Mini bar
dan mini
publik, 3) Dapur
bar
nyaman 4) Ruang Servis
Kegiatan
5) Teras Lavatory
Konsumtif
2. Mini
Bersifat 1) Ruang
Market &
publik, pengunjung
Souvenir
nyaman took
Shop
156
2) Ruang
penjualan
3) Kasir
4) Lavatory
5) Gudang
6) Area
santai/makan
1) Ruang sholat
Bersifat
Beribadah 2) Tempat wudhu
publik,
(Musholla) 3) Teras
nyaman
4) Lavatory
1) Lobby
2) Resepsionis
3) Ruang eksibisi
Bersifat
4) Ballroom
Gedung privat,
5) Ruang
Pertemuan nyaman dan
penyelenggara
tenang
6) Gudang
7) Lavatory
8) Selasar
Bersifat
ATM publik, ATM
nyaman
1) Ruang cuci
Unit 2) Ruang setrika
Bersifat
Kegiatan Laundry 3) Gudang ruang
Servis
Penunjang jemur/
Lainnya pengeringan
1) Ruang
Cleaning Bersifat perabotan
Service Servis 2) Loker
3) Area istirahat
1) Ruang
Ruang
Bersifat generator set
Mekanikal/Ele
Privat 2) Ruang panel
ktrikal
listrik
Ruang operator Bersifat Ruang operator
CCTV Privat CCTV
Ruang Bersifat
Ruang keamanan
keamanan publik
157
2. Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan terdiri dari pengelola dan pengunjung, yaitu sebagai berikut:
a. Pengelola
b. Pengunjung
a) Anak-anak
b) Remaja
3. Besaran Ruang
peralatan yang digunakan oleh pelaku dalam ruang/area tersebut. Selain itu,
158
c. Standar-standar ruang untuk bangunan-bangunan dalam sebuah objek
wisata (SBW)
luasan yang tersedia dan nilai-nilai estetika serta kenyamanan dan keleluasaan
pemakai ruang.
Bulu Dua 10 tahun kedepan (2030) diasumsikan adalah sebesar 1.267 orang,
1) Penginapan (Cottage)
159
-1 Dapur
Kecil = 6 m2
-1 Teras = 5
m2
-1 lavatory =
3 m2
SB -2 Rg. Tidur
= 10 m2 X 2
ruang = 20
m2
-1 Rg. Duduk
= 12 m2
47,5 m2 /
2 Deluxe -1 Dapur 10 unit 475 m2
kamar
Kecil = 7,5
m2
-1 Teras = 5
m2
-1 Lavatory =
3 m2
SB -3 Rg. Tidur
= 10 m2 X 3 =
30 m2
-1 Rg. Duduk
= 16 m2
Executive/ 66 m2 / -1 Dapur
3 5 unit 330 m2
Suite kamar Kecil = 9 m2
-1 Teras = 5
m2
-2 Lavatory =
3 m2 X 2 = 6
m2
Jumlah 1.165 m2
Sirkulasi 30% 349,5 m2
1.514,5
Total
m2
Sumber : Analisis Penulis, Juli 2021
a) Area Playground
160
Perbandingan komposis pengunjung antara anak-anak, remaja dan
¼ x 1.267 = 316
ini.
b) Fitness Center
161
b. Kelompok Kegiatan Administrasi Pengelola
Jumlah 198,19 m2
Sirkulasi 30 % 58,86 m2
Total 257,05 m2
162
Total kebutuhan ruang untuk unit kegiatan administrasi adalah 257,05 m2
Lavatory 12, 96 m2
Jumlah 133,46 m2
Sirkulasi 30 % 40,04 m2
Total 173,5 m2
adalah 173,5 m2 .
163
b) Unit kegiatan konsumtif
Ruang
Minibar 15%
ASM 15 % 91,2 m2
Rg. Makan
Dapur 40%
ASM 40% 243,2 m2
Rg. Makan
Rg. Servis
ASM 70% 170,24 m2
70% dapur
Jumlah 1.214,32 m2
Sirkulasi 30 % 364,3 m2
Total 1.578,62 m2
m2 .
164
2) Mini Market dan Souvenir Shop
165
c) Unit kegiatan servis dan penunjang lainnya
1) Musholla
Jumlah 180,45 m2
Sirkulasi 30 % 54,14 m2
Total 234,59 m2
166
2) Gedung pameran dan pertemuan
Rg. Persiapan
ASM 10% 31,50 m2
10%
3) ATM
167
4) Laundry
Jumlah 52,26 m2
Sirkulasi 30 % 15,68 m2
Total 67,94 m2
5) Cleaning service
Jumlah 48,00 m2
Sirkulasi 30 % 14,40 m2
Total 62,40 m2
168
6) R. Mekanikal/elektrikal
Sirkulasi 20 % = 5,20 m2
= 31,20 m2
7) R. Operator CCTV
8) Toilet umum
Toilet Wanita
Jumlah 24,60 m2
Sirkulasi 30 % 7,38 m2
Total 31,98 m2
169
9) R. Keamanan
4 orang untuk satu kali dinas juga, luas yang dibutuhkan adalah 3
m2/orang.
Jumlah = 28,80 m2
d. Area Parkir
Mobil = 40%
Bus = 10%
170
Sirkulasi 60% = 380,4 m2
Jumlah = 1.014,4 m2
Jumlah = 2.040 m2
Jumlah = 492,8 m2
= 3.547,2 m2
1) Mobil pribadi
171
Luas yang dibutuhkan 10 x 12,50 m2 = 125,00 m2
Jumlah = 200,00 m2
2) Motor
Jumlah = 96,00 m2
3) Truk sampah
Jumlah = 40,00 m2
4) Mobil operatior/maintenance
Jumlah = 80,00 m2
172
= 416,00 m2
Jadi luas lahan yang terbangun yang dibutuhkan untuk perencanaan objek
= 9.846,59 m2
Berdasarkan hasil besaran yang diperoleh, maka luasan site dapat dihitung:
173
a. Jumlah luas area terbangun 30%
= (70% x LB)
= 6.892,61 m2
Jadi luas keseluruhan site yang digunakan untuk merancang resort di objek
wisata permandian alam Lereng Hijau Bulu Dua Kabupaten Soppeng adalah
5. Tata Massa
Terbagi tiga area yaitu area publik, area privat, dan area servis. Hal ini
174
Gambar 5.13 : Tata Massa
Sumber : Analisa Penulis, 2021
175
f. Parkir Pengelola terletak dibelakang dekat Area pengelola dan area sevice
bangunan yang serasi dan selaras dengan alam disekitarnya yang semakin
berbasis alami yang tersedia di lokasi tersebut sesuai dengan kearifan lokal
masyarakat setempat.
176
Gambar 5.14 : Konsep Bentuk Bangunan Utama
Sumber : Analisa Penulis, 2021
177
Gambar 5.14 : Atap timpaklaja
Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2021
atap pelana akan diterapkan pada atap resort yang merupakan ciri khas atap
d. Pada atas atap nya terdapat ornament kerbau. Kerbau bagi suku Bugis
Oleh karena itu, motif seni hias dengan motif kerbau, banyak dijumpai
178
Gambar 5.16 : Bentuk kepala kerbau sebagai ornament atap banguan
Sumber : http://repositori.uin-alauddin.ac.id/
Kemudian dalam dari segi ornament, kerbau bagi suku Bugis Soppeng
merupakan lambang kekayaan, kemakmuran dan status sosial. Oleh karena itu,
motif seni hias dengan motif kerbau, banyak dijumpai dalam berbagai bentuk.
179
7. Sistem Struktur Bangunan
a. Struktur Atas
bangunan merupakan ciri khas dan menjadi elemen utama bangunan Bugis.
dasar kayu ulin. Atap sirap terkenal dengan kekuatannya terhadap hawa
180
Material kayu memiliki sifat dapat menyerap panas dengan baik.
Ketimbang atap berbahan seng atau keramik, atap sirap dapat menahan
hawa panas dari sinar matahari secara maksimal. Hasilnya, atap sirap dapat
penggunaan listrik.
Seperti yang disebutkan di atas, material kayu ulin pada atap sirap telah
teruji kekuatannya. Atap sirap sangatlah awet dan bisa digunakan dalam
waktu yang lama hingga puluhan tahun, bahkan semakin lama penggunaan
atap sirap akan memberikan nilai seni yang tinggi pada bangunan.
vernakuler karena menggunakan bahan alami dan bahan lokal yang tersedia
di lokasi tersebut.
b. Struktur Tengah
181
Gambar 5.20 : Struktur Kolom
Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2021
ini dikarenakan bata, kayu dan bambu merupakan material yang banyak
182
Gambar 5.22 : Material Bambu Sebagai Dinding
Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2021
c. Struktur Bawah
183
Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2021
184
terhadap gaya
gempa dan
mudah
diperbaiki jika
terjadi
kerusakan.
Bersifat sebagai
perekat ataupun
Dekoratif dan Semua macam
Semen sebagai
masif bangunan
material dasar
beton cetak
Sebagai bahan
Merupakan
Berat, kasar, penyelesaian
bahan yang
Batu Alam kokoh, abadi bangunan
sudah jadi dan
dan alamiah mewah,
dapat disusun
monumental
Sebagai bahan
Hanya dapat Keras, kokoh, penyelesaian
Baja menahan gaya abadi dan bangunan
tarik alamiah mewah,
monumental
Bangunan
Ringan dan
Aluminium Efesien umum dan
dingin
komersial
Tembus cahaya
dan tidak Dinamis, abadi
Kaca Sebagai pengisi
mempunyai dan alamiah
sifat isolasi
Mudah Bangunan yang
Ringan, dinamis
Plastik dibentuk dan tidak resmi dan
dan informal
dapat disusun permanen
Sumber: Analisa Penulis, 2021
185
8. Sistem Pengkondisian Bangunan
a. Sistem Pencahayaan
buatan.
1) Pencahayaan Alami
2) Tinggi plafon
3) Punggunaan warna
186
2) Pencahayaan Buatan
menggunakan jenis Lampu TL pada ruang kantor, dan lampu LED pada
b. Sistem Penghawaan
buatan.
187
Gambar 5.27 : Sistem Penghawaan Alami dan Buatan
Sumber : https://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id
188
2) Sistem Penghawaan Buatan
Sistem air bersih yang akan digunakan pada perancangan bangunan berasal
dari perusahaan air minum (PAM) dan air sumur sebagai penyedia air
bersih cadangan bila distribusi air bersih dari PAM terganggu, juga
kawasan.
Distribusi ke Unit
Fasilitas
189
b. Sistem Pembuangan Air Kotor
Sistem pembuangan air kotor yang akan diterapkan pada bangunan adalah
riol kota.
2) Air kotor dan air lain yang dianggap aman (tidak mengandung bagan-
Air Hujan
Kotoran Cair
unit-unit bangunan atau area lain, digunakan jasa petugas kebersihan yang
190
dibutuhkan untuk bertanggung jawab dalam kebersihan
kota.
Pengangkutan TPA
Gambar 5.31 : Skema Sistem Pembuangan Sampah
Sumber : Analisis Penulis, 2021
d. Jaringan Listrik
bersal dari jaringan PLN dan tenaga cadangan yang berasal dari generato.
PLN Meteran
191
e. Sistem Komunikasi
1) Komunikasi Internal
bangunan.
192
2) Komunikasi Eksternal
f. Sistem Keamanan
b) Alarm keamanan
193
Gambar 5.36 : Alaram Keamanan
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2020
c) Penggunaan CCTV
a) Spinkler
194
Gambar 5.38 : Spinkler
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021
b) Hidrant Box
c) Fire Extinguisher
195
Gambar 5.40 : Fire extinguisher
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021
d) Hydrant Pillar
kebakaran.
196
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem sangkar
bangunan/area tertentu.
197
BAB VI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Non Arsitektural
Kesimpulan yang diambil dari tinjauan tentang fasilitas dan kebutuhan ruang
agar dapat menjadi acuan dasar dalam proses desain guna mewadahi pelaku dan
Soppeng:
berkunjung.
m² (3,5 Ha).
4. Pola parkir yang diterapkan yaitu pola parkir kendaraan dua sisi membentuk
sudut 30º, 45 º, 60 º.
198
5. Kebutuhan ruang yang memadai kegiatan tiap kelompok pengguna yaitu:
permandian alam lereng hijau sehingga harus memiliki akses langsung dari
luar.
b. Privat, fasilitas resort bersifat sangat privat dan hanya dapat dipergunakan
B. Arsitektural
sebagai berikut:
1. Desain resort terdiri dari 3 bagian yaitu atas, bawah, dan tengah. Bagian bawah
2. Pengaplikasian unsur Vernakuler bentuk atap Bola Ugi yaitu bentuk atap
pelana akan diterapkan pada atap resort yang merupakan ciri khas atap rumah
adat bugis.
199
4. Pada atas atap nya terdapat ornament kerbau. Kerbau bagi suku Bugis Soppeng
merupakan lambang kekayaan, kemakmuran dan status sosial. Oleh karena itu,
motif seni hias dengan motif kerbau, banyak dijumpai dalam berbagai bentuk.
5. Struktur atas yang digunakan pada perancangan resort adalah konstruksi kuda-
kuda kayu. Untuk material atap menggunakan atap sirap. Atap sirap berbahan
dasar kayu ulin. Atap sirap terkenal dengan kekuatannya terhadap hawa panas
dan dingin.
6. Struktur tengah untuk beberapa bangunan wisata permandian alam lereng hijau
bentuk bangunan.
7. Pada bagian pondasi menggunakan pondasi foot plat pada bangunan sebagai
struktur bawah. Hal ini terkait dengan pola tanah yang berada pada area
perbukitan.
a) Kayu, memiliki sifat dapat menyerap panas dengan baik. Serta dapat
c) Bambu, memiliki sifat yang ringan dan elastis membuat konstruksi bambu
tahan terhadap gaya gempa dan mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan.
200