PENDAHULUAN
1
Akomodasi
1. Hotel Bintang
Jumlah hotel bintang di DIY tahun 2016 yang bersertifikasi sebanyak 54
hotel dengan jumlah kamar 5460 yang terdiri dari :
➢ Bintang 5 sebanyak 7 Hotel dengan jumlah 1533 kamar.
➢ Bintang 4 sebanyak 14 Hotel dengan jumlah 3801 kamar.
➢ Bintang 3 sebanyak 17 Hotel dengan jumlah 1631 kamar.
➢ Bintang 2 sebanyak 5 Hotel dengan jumlah 232 kamar.
➢ Bintang 1 sebanyak 9 Hotel dengan jumlah 297 kamar.
Jumlah wisatawan mancanegara di Hotel Bintang tahun 2016
sebanyak 314.827 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar
35,72% disbanding tahun 2015 sebanyak 231.971 orang.
Sedangkan jumlah wisatawan nusantara di Hotel bintang tahun
2016 sebanyak 2.094.015 orang, atau mengalalmi kenaikan sebesar
32,26% disbanding tahun 2015 sebanyak 1.583.296 orang.
➢ Tingkat penghunian kamar (TPK) Hotel Bintang rata-rata pada
tahun 2016 sebesar 66,67% yang mengalami kenaikan disbanding
tahun 2015 yaitu sebesar 63,72%.
➢ Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan mancanegara di
Hotel Bintang pada tahun 2016 sebesar 2,08 hari yang berarti
mengalami kenaikan sebesar 0,07 hari disbanding tahun 2015
sebesar 2,01 hari.
➢ Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan nusantara di Hotel
Bintang pada tahun 2016 sebesar 1,93 hari, atau mengalami
kenaikan 0,27 hari dibanding tahun 2015 sebesar 1,66 hari.
2
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daya Tarik Wisata
per Kabupaten/Kota pada Tahun 2012-2016
3
1.2 Grafik Jumlah Wisatawan yang Menggunakan Jasa Akomodasi di
Daerah Istimewa Yogyakarta Thun 2012-2016
4
bidang pariwisata. Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi wisata yang
cukup potensial dan beragam, seperti potensi wisata pantai dari pesisir
pantai hingga wisata bawah lautnya.
5
1.2 Latar Belakang Permasalahan
Lokasi kawasan wisata Pantai Nglambor berada jauh dari pusat kota
Yogyakarta dengan jarak tempuh kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Oleh
karena itu dibutuhkan Hotel Resort sebagai sarana dan jasa akomodasi bagi
para wisatawan untuk beristirahat dan menikmati obyek wisata dalam
jangka waktu yang lebih lama.
Hotel Resort sangat di perlukan untuk menarik wisatawan
mengunjungi suatu obyek wisata. Hotel Resort yang ada di dalam obyek
wisata akan membuat wisatawan nyaman dan betah menikmati obyek
wisata tersebut.
Iklim yang ada di kawasan wisata Pantai Nglambor yaitu iklim
tropis. Sehingga perlu adanya penyesuaian dalam merancang Hotel Resort
dengan iklim tropis. Iklim tropis mempengaruhi kondisi lingkungan
kawasan Pantai Nglambor. Oleh karena itu perencanaan dan perancangan
Hotel Resort di kawasan Pantai Nglambor menggunakan pendekatan
Arsitektur Tropis.
Arsitektur tropis merupakan salah satu cabang yang mempelajari
tentang arsitektur yang berorientasi pada iklim dan cuaca. Bangunan
dengan desain arsitektur tropis memiliki ciri khas atau karakter
menyesuaikan dengan iklim tropis. Tetapi dengan adanya perkembangan
konsep dan teknologi, maka bangunan dengan bentuk medern atau hi-tech
disebut juga bangunan tropis, hal ini diatasi dengan sistem sirkulasi udara,
view, bukaan, ventilasi dan orientasi bangunan serta penggunaan material
modern tanpa merusak lingkungan. (Mutmainnah, et al., 2014)
6
1.4 Tujuan dan Sasaran
1.4.1 Tujuan
Menyusun landasan konseptual perencanaan dan perancangan Hotel Resort
di Kawasan Wisata Pantai Nglambor dengan pendekatan Arsitektur Tropis.
1.4.1 Sasaran
1. Tersusunnya landasan konseptual perencanaan dan perancangan
Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor dengan
pendekatan Arsitektur Tropis.
2. Terwujudnya desain Hotel Resort di Kawasan Pantai Nglambor
dengan pendekatan Arsitektur Tropis
1.5 Lingkup Pembahasan
1.5.1 Materi Studi
1. Lingkup Spatial
Bagian objek studi Hotel Resort di kawasan Pantai Nglambor yang akan
diolah adalah pada perencanaan dan perancangan kawasan, bangunan
Hotel Resort dan bangunan pendukungnya.
2. Lingkup Subtansial
Penataan massa bangunan berdasarkan orientasi bangunan terhadap
iklim pada Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor yang
terdiri dari bentuk, jenis bahan, warna, tektur dan ukuran/skala/proporsi
pada elemen bagian – bagian arsitektural untuk mewujudkan
pengolahan tampilan bangunan.
1.6 Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang akan dipakai dalam penyusunan landasan
Konseptual Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort di Kawasan Wisata
Pantai Nglambor antara lain :
1. Studi Literatur
Melakukan studi terhadap media informasi berupa buku, artikel,
maupun internet mengenai informasi yang dibutuhkan dan terkait
dengan penyusunan landasan konseptual perencanaan dan perancangan
Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor.
7
2. Deskriptif
Penguraian data dan informasi yang didapatkan berkaitan dengan
perumusan masalah.
3. Preseden/Komaratif
Untuk mencari dan menjabarkan tentang contoh dan wujud bangunan
Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor yang
mengaplikasikan Arsitektur Tropis.
4. Analisis
Untuk menganalisis data berdasarkan teori – teori yang ada untuk
menjadi dasar dalam mewujudkan landasan Konseptual Perencanaan
dan Perancangan.
8
Berisi tentang tinjauan tata ruang dalam dan luar,
tinjauan mengenai elemen arsitektural, tinjauan mengenai
bangunan ramah lingkungan, dan prinsip – prinsip
Arsitektur Tropis.
BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Analisis pelaku, analisis fungsi dan kegiatan, analisis
kebutuhan ruang, analisis program ruang, analisis besaran
ruang, analisis sirkulasi, analisis site, analisis system
struktur, analisis system utilitas dan analisis penekanan
studi, sehingga didapatkan konsep perencanaan dan
perancangan.
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Mengungkapkan konsep perencanaan dan perancangan
Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor yang
merupakan hasil akhir dari proses analisis untuk kemudian
ditranformasikan dalam fujud bentuk desain fisik.
9
1.8 Tata langkah
BAB V Analisis
Perencanaan
10