Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek


Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak kalah
menariknya bila dibandingkan dengan Negara lain di kawasan Asia. Namun
demikian kepemilikan kelebihan sumber daya tersebut perlu diiringi dengan
upaya dan usaha yang lebih terarah, agar sumber daya tersebut mampu
memiliki daya saing dalam menarik kunjungan wisatawan.
Bangunan yang akan dibangun termasuk dalam bangunan usaha
pariwisata dalam bidang akomodasi, yaitu bangunan penginapan. Sekian
banyak macam penginapan, jenis penginapan yang dibangun merupakan jenis
hotel. Jenis hotel yang dibangun merupakan hotel resort. Tinjauan terhadap
bidang usaha pariwisata, hotel dan resort merupakan tiga elemen yang
mampu mengungkapkan alasan pemilihan tipologi hotel resort.
Obyek wisata pantai merupakan salah satu obyek dan daya tarik wisata
yang banyak diminati wisatawan. Jenis obyek dan daya tarik ini erat
kaitannya dengan aktivitas seperti berenang, snorkling, berjalan – jalan di
pantai dan lain – lain.
Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis, terdiri dari banyak
pulau yang permukaanya didominasi oleh laut. Indonesia memiliki kekayaan
alam dengan sajian panorama yang begitu indah sehingga dapat mengundang
para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Data statistik pariwisata
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016 secara garis besar disajikan sebagai
berikut :

1
Akomodasi
1. Hotel Bintang
Jumlah hotel bintang di DIY tahun 2016 yang bersertifikasi sebanyak 54
hotel dengan jumlah kamar 5460 yang terdiri dari :
➢ Bintang 5 sebanyak 7 Hotel dengan jumlah 1533 kamar.
➢ Bintang 4 sebanyak 14 Hotel dengan jumlah 3801 kamar.
➢ Bintang 3 sebanyak 17 Hotel dengan jumlah 1631 kamar.
➢ Bintang 2 sebanyak 5 Hotel dengan jumlah 232 kamar.
➢ Bintang 1 sebanyak 9 Hotel dengan jumlah 297 kamar.
Jumlah wisatawan mancanegara di Hotel Bintang tahun 2016
sebanyak 314.827 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar
35,72% disbanding tahun 2015 sebanyak 231.971 orang.
Sedangkan jumlah wisatawan nusantara di Hotel bintang tahun
2016 sebanyak 2.094.015 orang, atau mengalalmi kenaikan sebesar
32,26% disbanding tahun 2015 sebanyak 1.583.296 orang.
➢ Tingkat penghunian kamar (TPK) Hotel Bintang rata-rata pada
tahun 2016 sebesar 66,67% yang mengalami kenaikan disbanding
tahun 2015 yaitu sebesar 63,72%.
➢ Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan mancanegara di
Hotel Bintang pada tahun 2016 sebesar 2,08 hari yang berarti
mengalami kenaikan sebesar 0,07 hari disbanding tahun 2015
sebesar 2,01 hari.
➢ Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan nusantara di Hotel
Bintang pada tahun 2016 sebesar 1,93 hari, atau mengalami
kenaikan 0,27 hari dibanding tahun 2015 sebesar 1,66 hari.

2
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daya Tarik Wisata
per Kabupaten/Kota pada Tahun 2012-2016

Sumber: Data kunjungan wisatawan ke objek wisata dari pemda


Kab/Kota.

Jumlah kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun


2016 sebanyak 21,445,343 yang berarti mengalami peningkatan pada tahun
tersebut. Daya tarik wisatawan khususnya di kabupaten Gunung Kidul mencapai
3,479,890 yang berarti memiliki daya tarik yang cukup banyak di Daerah Istimewa
Yogyakarta.

3
1.2 Grafik Jumlah Wisatawan yang Menggunakan Jasa Akomodasi di
Daerah Istimewa Yogyakarta Thun 2012-2016

Sumber: Statistik kepariwisataan 2016, Dinas Pariwisata

1.3 Grafik Lama Tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-


2016

Sumber: Statistik kepariwisataan 2016, Dinas Pariwisata

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu dari lima kabupaten


di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki potensi cukup tinggi di

4
bidang pariwisata. Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi wisata yang
cukup potensial dan beragam, seperti potensi wisata pantai dari pesisir
pantai hingga wisata bawah lautnya.

Gambar 1.2 Suasana wisata Pantai Nglambor Gunungkidu, Daerah


Istimewa Yogyakarta
Sumber: www.maiolo.com

Kabupaten Gunungkidul berbatasan langsung di sepanjang pantai


Selatan menyebabkan banyaknya obyek wisata alam pantai seperti Pantai
Baron, Pantai Kukup, Pantai Drini, Pantai Krakal, Pantai Sundak, Pantai
Siung, Pantai Wediombo, Pantai Nglambor, Pantai Sadeng, Pantai
Ngerenehan, Pantai Ngobaran, Pantai Girijati, Pantai Parangendhog, dan
Pantai Gupit. Pasir pantainya yang berwarna putih. Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul sebagai obyek wisata dan dapat
menarik pengunjung secara berkelanjutan dan sudah dikenal oleh
masyarakat secara umum.

Wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk daerah beriklim tropis,


dengan topografi wilayah yang didominasi dengan daerah kawasan
perbukitan karst. Wilayah selatan didominasi oleh kawasan perbukitan karst
yang banyak terdapat goa-goa alam dan juga sungai bawah tanah yang
mengalir..( www.gunungkidulkab.go.id ).

5
1.2 Latar Belakang Permasalahan
Lokasi kawasan wisata Pantai Nglambor berada jauh dari pusat kota
Yogyakarta dengan jarak tempuh kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Oleh
karena itu dibutuhkan Hotel Resort sebagai sarana dan jasa akomodasi bagi
para wisatawan untuk beristirahat dan menikmati obyek wisata dalam
jangka waktu yang lebih lama.
Hotel Resort sangat di perlukan untuk menarik wisatawan
mengunjungi suatu obyek wisata. Hotel Resort yang ada di dalam obyek
wisata akan membuat wisatawan nyaman dan betah menikmati obyek
wisata tersebut.
Iklim yang ada di kawasan wisata Pantai Nglambor yaitu iklim
tropis. Sehingga perlu adanya penyesuaian dalam merancang Hotel Resort
dengan iklim tropis. Iklim tropis mempengaruhi kondisi lingkungan
kawasan Pantai Nglambor. Oleh karena itu perencanaan dan perancangan
Hotel Resort di kawasan Pantai Nglambor menggunakan pendekatan
Arsitektur Tropis.
Arsitektur tropis merupakan salah satu cabang yang mempelajari
tentang arsitektur yang berorientasi pada iklim dan cuaca. Bangunan
dengan desain arsitektur tropis memiliki ciri khas atau karakter
menyesuaikan dengan iklim tropis. Tetapi dengan adanya perkembangan
konsep dan teknologi, maka bangunan dengan bentuk medern atau hi-tech
disebut juga bangunan tropis, hal ini diatasi dengan sistem sirkulasi udara,
view, bukaan, ventilasi dan orientasi bangunan serta penggunaan material
modern tanpa merusak lingkungan. (Mutmainnah, et al., 2014)

1.3 Rumusan Masalah


Bagaimana wujud rancangan Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai
Nglambor pendekatan Arsitektur Tropis?

6
1.4 Tujuan dan Sasaran
1.4.1 Tujuan
Menyusun landasan konseptual perencanaan dan perancangan Hotel Resort
di Kawasan Wisata Pantai Nglambor dengan pendekatan Arsitektur Tropis.
1.4.1 Sasaran
1. Tersusunnya landasan konseptual perencanaan dan perancangan
Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor dengan
pendekatan Arsitektur Tropis.
2. Terwujudnya desain Hotel Resort di Kawasan Pantai Nglambor
dengan pendekatan Arsitektur Tropis
1.5 Lingkup Pembahasan
1.5.1 Materi Studi
1. Lingkup Spatial
Bagian objek studi Hotel Resort di kawasan Pantai Nglambor yang akan
diolah adalah pada perencanaan dan perancangan kawasan, bangunan
Hotel Resort dan bangunan pendukungnya.
2. Lingkup Subtansial
Penataan massa bangunan berdasarkan orientasi bangunan terhadap
iklim pada Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor yang
terdiri dari bentuk, jenis bahan, warna, tektur dan ukuran/skala/proporsi
pada elemen bagian – bagian arsitektural untuk mewujudkan
pengolahan tampilan bangunan.
1.6 Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang akan dipakai dalam penyusunan landasan
Konseptual Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort di Kawasan Wisata
Pantai Nglambor antara lain :
1. Studi Literatur
Melakukan studi terhadap media informasi berupa buku, artikel,
maupun internet mengenai informasi yang dibutuhkan dan terkait
dengan penyusunan landasan konseptual perencanaan dan perancangan
Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor.

7
2. Deskriptif
Penguraian data dan informasi yang didapatkan berkaitan dengan
perumusan masalah.
3. Preseden/Komaratif
Untuk mencari dan menjabarkan tentang contoh dan wujud bangunan
Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor yang
mengaplikasikan Arsitektur Tropis.
4. Analisis
Untuk menganalisis data berdasarkan teori – teori yang ada untuk
menjadi dasar dalam mewujudkan landasan Konseptual Perencanaan
dan Perancangan.

1.7 Sistematika Penulis


BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang pengadaan proyek, latar
belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan
sasaran, lingkup studi pembahasan, metode pembahasan,
sistematika penulisan, serta bagan tata langkah untuk
memahami keseluruhan proyek yang di usulkan.
BAB II TINJAUAN TENTANG HAKIKAT PROYEK HOTEL
RESORT
Berisi tentang definisi Hotel Resort di kawasan
wisata pantai Nglambor Gunung Kidul, sejarah dan
perkembangan, studi preseden serta hal – hal yang
berkaitan dengan Arsitektur tropis.
BAB III TINJAUAN LOKASI GUNUNG KIDUL
Berisi tinjauan wilayah Kota Gunung Kidul, mengenai
gambaran umum wilayah, kondisi geografis serta site yang
ada.
BAB IV LANDASAN TEORI

8
Berisi tentang tinjauan tata ruang dalam dan luar,
tinjauan mengenai elemen arsitektural, tinjauan mengenai
bangunan ramah lingkungan, dan prinsip – prinsip
Arsitektur Tropis.
BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Analisis pelaku, analisis fungsi dan kegiatan, analisis
kebutuhan ruang, analisis program ruang, analisis besaran
ruang, analisis sirkulasi, analisis site, analisis system
struktur, analisis system utilitas dan analisis penekanan
studi, sehingga didapatkan konsep perencanaan dan
perancangan.
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Mengungkapkan konsep perencanaan dan perancangan
Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Nglambor yang
merupakan hasil akhir dari proses analisis untuk kemudian
ditranformasikan dalam fujud bentuk desain fisik.

9
1.8 Tata langkah

BAB I Latar belakang Bagaimana wujud rancangan Hotel


Resort di Kawasan Wisata Pantai
• Alasan Gunungkidul
memerlukan Hotel Resort Nglambor dengan pendekatan
• Obyek wisata di Arsitektur Tropis?
Gunungkidul
• Potensi wisata Gunungkidul

Tinjauan Tentang Tinjauan Tentang lokasi Tinjauan Arsitektur


hakikat resort hotel Gunungkidul tropis

BAB II Tinjauan BAB III Tinjauan BAB IV Tinjauan


hakikat hotel Wilayah Obyek Studi dan
landasan teoritikal
Arsitektur Tropis

Pengolahan Resort hotel Analisis Programatik:


melalui tata ruang dengan -analisis perencanaan
arsitektur tropis -analisis perancangan

BAB V Analisis
Perencanaan

BAB VI Konsep Perencanaan

Konsep perencanaan hotel resort di kawasan wisata Pantai Nglambor, Yogyakarta


dengan pendekatan arsitektur tropis

10

Anda mungkin juga menyukai