Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR PROPOSAL

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ALAM


PERMANDIAN AIR PANAS KEA-KEA DALAM MENINGKATKAN
KUNJUNGAN WISATAWAN DI ULUNGGOLAKA, KABUPATEN
KOLAKA

OLEH

W I L D AYA N T I M U H A M M A D
NIM. 181321307

 
Latar Belakang

Pariwisata sebagai salah satu potensi daerah yang tentu akan menjadi ciri
khas suatu daerah, pengembangan dan pengelolaan pariwisata di Indonesia
sangatlah baik, terbukti dengan banyaknya destinasi tempat wisata yang dimiliki
Indonesia, pariwisata juga menjadi salah satu penambah devisa negara yang
cukup besar.
Kabupaten Kolaka merupakan salah satu dari beberapa daerah yang menjadi
daerah destinasi wisata di Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki banyak
objek wisata yang perlu dikembangkan guna dijadikan sebagai peluang untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah. Kabupaten kolaka memiliki beberapa
kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah objek tujuan
wisata. Salah satu objek wisata di Kabupaten kolaka yang memiliki prospek
cukup potensial untuk dikelola dan dikembangkan adalah Pemandian Air Panas
Kea-Kea.
Latar Belakang

Objek wisata Pemandian Air Panas ini adalah salah satu aset wisata alam di
Kabupaten Kolaka yang mempunyai daya tarik tinggi dengan suasana dan
pemandangannya yang masih asri. Permandian ini merupakan objek wisata
favorit sekaligus wisata andalan yang diharapkan mampu meningkatan jumlah
kunjungan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan
mancanegara di Kabupaten Kolaka setiap tahunnya.
Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di Pemandian Air Panas Kea-Kea
yaitu kolam renang umum, air bersih, toilet, pondok peristirahatan seperti
gazebo, villa, areal parkir, mushola, jalan beraspal, flying fox, permainan seperti
ayunan dan jungkat-jungkit dan lain-lain. Dengan adanya sarana dan prasarana
yang telah disiapkan oleh pihak pengelola, maka akan membuat wisatawan
merasa nyaman ketika berkunjung ke objek wisata Permandian Air Panas Kea-
Kea.
Latar Belakang

Namun sangat disayangkan, objek wisata yang sudah populer


keberadaannya beberapa tahun terakhir ini mengalami masalah yang cukup
serius. Berdasarkan observasi penulis melihat beberapa fasilitas wisata yang
mulai rusak seperti ayunan, jungkat-jungkit dan masih ada lagi . Oleh karena itu
diperlukan adanya solusi dan penanganan yang tepat untuk mengembangkan
potensi yang sudah ada, maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti “Strategi
Pengembangan Objek Wisata Alam Permandian Air Panas Kea-Kea dalam
Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Ulunggolaka Kabupaten Kolaka”.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Pengembangan Objek Wisata Alam
Permandian Air Panas Kea-Kea di Ulunggolaka Kabupaten Kolaka?

1.2 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Strategi Pengembangan Objek
Wisata Alam Permandian Air Panas Kea-Kea di Ulunggolaka Kabupaten Kolaka.

1.3 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Landasan Teori

2.1 Pariwisata

Pariwisata secara etimologi berasal dari kata samsekerta yaitu dari kata pari dan wisata.

Kata pari berarti banyak atau berkali-kali atau berputar-putar. Sedangkan kata wisata

berarti perjalanan berpergian yang bersinonim dengan kata travel dalam bahasa inggris.

Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan berputar-putar dari satu tempat ke tempat

yang lain, yang dalam bahasa inggrisnya disebut dengan kata tour.

Undang-undang tentang kepariwisataan No. 10 Tahun 2009 bahwa pariwisata adalah

kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau

mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2.2 Definisi Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan


gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam
strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,
efesien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan
waktu yang lebih singkat. Strategi juga diartikan sebagai rencana berskala besar dengan
orientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai
tujuan perusahaan.
a. Fungsi Strategi

Fungsi strategi adalah proses perencanaan yang berlangsung dalam konteks lingkungan,
dimana manajer harus mengembangkan pemahaman yang lengkap dan menyeluruh untuk
menentukan misi organisasi dan mengembangkan strategi, taktik, dan tujuan serta rencana
operasi.

b. Bentuk Strategi

Strategi Fungsional ,Strategi ini menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya
produktivitas. Dalam batasan oleh perusahaan dan strategi bisnis yang berada disekitar
mereka, departemen fungsional seperti fungsi-fungsi pemasaran. Sumber daya manusia,
keuangan, Produksi operasi
2.3Strategi Pengembangan Objek Wisata

Pengembangan objek wisata adalah suatu usaha untuk mengembangkan atau memajukan

objek wisata agar objek wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik ditinjau dari segi tempat

maupun benda-benda yang ada di dalamnya untuk dapat menarik minat wisatawan untuk

mengunjunginya. Pengembangan objek wisata adalah agar lebih banyak wisatawan datang pada

suatu kawasan wisata lebih lama tinggal diwisata tersebut dan lebih banyak mengeluarkan

uangnya di tempat wisata tersebut sehingga dapat menambah pendapatan untuk warga lokal. Di

samping itu juga bertujuan untuk memperkenalkan dan memelihara kebudayaan di kawasan

pariwisata tersebut, sehingga keuntungan dan manfaatnya juga bisa dirasakan oleh penduduk

sekitar.
2.4 Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata

Objek wisata merupakan segala sesuatu yang dapat dilihat, dinikmati dan menimbulkan kesan tersendiri pada diri
seseorang apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Objek wisata menurut Ridwan (2012)
merupakan segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan
alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan.
2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Obyek Wisata
a. Faktor pendukung pengembangan obyek wisata

Modal kepariwisataan itu mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata, sedangkan atraksi
wisata itu harus komplementer dengan motif perjalanan wisata. Maka untuk menemukan potensi kepariwisataan
suatu daerah harus berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan.
b. Faktor Penghambat Pengembangan Obyek Wisata
Faktor Penghambat Pengembangan Obyek Wisata adalah hal atau kondisi yang dapat menghambat atau
mengagalkan suatu kegiatan, usaha atau produksi.
2.6 Sapta Pesona Objek Wisata

1. Keamanan

2. Ketertiban

3. Kebersihan
4. Kesejukan

5. Keindahan

6. Keramahan

7. Kenangan
Kerangka Berfikir

Permandian Air Panas


Kea-Kea

Daya Tarik Wisata Permandian Air Panas Kea-Kea

Faktor Internal Faktor Eksternal

Wisata Permandian Wisata Permandian


Air Panas Kea-Kea Air Panas Kea-Kea

Teknik Analisis SWOT

Strategi Pengembangan Objek Wisata Permandian


Air Panas Kea-Kea
Metode Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana data
yang terkumpul akan disajikan dalam bentuk kata-kata atau berupa paparan. Data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Data tersebut mungkin berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, atau memo dan dokumen resmi
lainnya. Dalam metode penelitian ini dilakukan pada objek alamiah, penelitian diarahkan untuk
memahami makna, menemukan hipotesis dan mengkonstruksi fenomena, dalam penelian ini peneliti
sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2018).

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2022, sebagaimana
yang terlampir pada tabel 3.1. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Ulunggolaka, Kecamatan
Latambaga, Kabupaten Kolaka.
Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini meliputi populasi manusia dan wilayah. Pada populasi manusia adalah

masyarakat, pengunjung atau wisatawan dan pengelola, sedangkan untuk populasi wilayah pada

penelitian ini yaitu obyek wisata permandian air panas kea-kea di kelurahan ulunggolaka kecamatan

latambaga kabupaten kolaka, sulawesi tenggara.

b. Sampel

Sampel penelitian untuk wisatawan ditetapkan secara accidental Sampling yaitu teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan

dianggap cocok sebagai sumber data, maka dapat digunakan sebagai sampel. Setiap wisatawan yang

dijumpai langsung diambil sebagai responden dan ditetapkan sebanyak 5 sampai 10 orang. Sementara

untuk sampel masyarakat lokal ditetapkan sebanyak 5 sampai 10 orang.


3.4 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan adalah Teknik analisis SWOT merupakan salah satu metode
pengembangan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan
faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, weakness, opportunities dan threats,
metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan
dilakukan , analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan hanya memecahkan
masalah (Freddy, 2014).
Adapun manfaat dari analisis SWOT ini adalah merupakan faktor kunci yang menentukan
kontinuitas suatu perusahaan. Hasil dari analisis ini dapat memberikan rekomendasi nuntuk
meningkatkan kekuatan, mengurangi kelemahan, mempertahankan peluang, serta menghindari
potensi ancaman. Analisis SWOT juga berguna untuk menetapkan perioritas mana saja yang harus
didahulukan oleh perusahaan. Jadi kita bisa mengetahui seberapa besar potensi pasar, minat dan
peluang pasaryang dapat dimanfaatkan, serta tingginya tingkat persaingan pasar pada produk atau
usaha.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai