DISUSUN OLEH
ERIC MARVIN
140115476
Dosen Pembimbing
Abstract: Recreation is one of the needs that can not be ignored in human lif
Keywords:
Abstrak: Rekreasi merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan dalam
kehidupan manusia. Rekreasi merupakan sebuah tuntutan utama akan kejenuhan manusia
terhadap aktivitas sehari-hari yang menjenuhkan. Salah satu bentuk rekreasi adalah
pariwisata dan pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar khususnya di
Indonesia. Pariwisata di Indonesia juga mengalami peningkatan tiap tahunnya dalam
‘Ranking Devisa Negara’. Terlepas dari semua kelebihan-kelebihan pariwisata di Indonesia,
pariwisata di Indonesia dapat dikatakan tidak merata, dimana pariwisata di Indonesia hanya
berfokus di Bali dan Indonesia bagian timur. Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi di
Indonesia yang terletak di bagian barat Indonesia tidak terkenal dengan pariwisatanya
meskipun memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sama besarnya dengan Bali dan
Indonesia bagian timur.
Salah satu usaha dalam meratakan pariwisata di Indonesia adalah dengan menyediakan
sarana akomodasi tempat tinggal bagi para wisatawan karena apabila tidak terdapat sebuah
akomodasi tempat tinggal di daerah tujuan wisata maka para wisatawan tidak akan memilih
tempat tersebut untuk melakukan pariwisata. Berdasarkan alasan tersebut maka dirasa tepat
untuk merencanakan, merancang dan membangun akomodasi tempat tinggal berupa Resort
Hotel di Pantai Tanjung Medang, Provinsi Riau. Pantai Tanjung Medang adalah pantai
dengan pasir putih terpanjang di Indonesia yang merupakan suatu potensi alam yang sangat
baik. Resort Hotel ini diharapkan tidak hanya menyediakan sarana akomodasi tempat tinggal,
namun juga menjadi salah satu daya tarik yang dapat mengundang para wisatawan untuk
datang dengan cara menyediakan fasilitas olahraga tradisional masyarakat Melayu Riau.
Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana wujud rancangan bangunan Resort Hotel
dengan atraksi olahraga pacu jalur yang mengimplementasikan pendekatan Arsitektur
Tradisional Melayu Riau terhadap tata ruang luar dan tata ruang dalam bangunan Resort
Hotel. Resort Hotel di Pantai Tanjung Medang didesain dengan penerapan Arsitektur
Tradisional Melayu Riau yang diwujudkan dengan fasilitas olahraga tradisional serta wujud
rancangan bangunan yang mengambil ciri khas Arsitektur Tradisional Melayu Riau.
Kata kunci:
1
PENDAHULUAN Indonesia dapat dimanfaatkan untuk
menjadikan Indonesia sebagai salah satu
Latar Belakang Pengadaan Proyek destinasi pariwisata favorit di dunia. Pesona
alam seperti Gunung Rinjani di Lombok,
Rekreasi merupakan salah satu Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur,
kebutuhan penting dalam hidup manusia. Raja Ampat di Papua dan banyak pesona
Rekreasi adalah penyegaran kembali badan alam lainnya dapat menjadi daya tarik
dan pikiran; sesuatu yang menggembirakan tersendiri bagi para wisatawan baik itu
hati dan menyegarkan seperti hiburan, wisatawan mancanegara maupun wisatawan
piknik. Selain itu kegiatan rekreasi juga nusantara. Disamping itu,
merupakan sebuah tuntutan utama akan keberanekaragaman budaya ini meliputi
kejenuhan manusia terhadap aktivitas sehari- bahasa setiap suku bangsa, makanan khas
hari seperti belajar dan bekerja. suatu daerah, sejarah tentang suatu tempat
Pariwisata merupakan salah satu bentuk hingga bentuk arsitektur rumah tradisional
dari rekreasi, dimana berwisata merupakan masing-masing suku bangsa. Kekayaan alam
suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dan kebudayaan ini membentang dari
secara sukarela serta bersifat sementara Indonesia bagian Barat hingga Indonesia
untuk menikmati obyek dan daya tarik bagian Timur.
wisata. Disamping itu pariwisata merupakan Permintaan (demand) dalam sektor
salah satu sektor yang memberikan pariwisata ini tidak akan pernah berhenti.
kontribusi besar bagi pendapatan- Hal ini dikarenakan oleh alasan yang telah
pendapatan lainnya dalam bidang usaha dipaparkan sebelumnya bahwa pariwisata
perhotelan, rumah makan, hiburan, memegang peran penting dalam kehidupan
transportasi serta perdagangan jasa lainnya manusia. Selain dari sisi kekayaan alam dan
bagi pendapatan asli suatu daerah. Apabila keanekaragaman budaya yang dimiliki
potensi pariwisata yang ada pada sebuah Indonesia, permintaan yang akan terus
daerah dapat dikembangkan secara datang terhadap industri pariwisata ini
maksimal maka sektor pariwisata ini akan merupakan alasan-alasan utama yang harus
mampu menjadi salah satu kontributor yang dijadikan landasan dalam pertimbangan
berperan penting bagi sebuah daerah pembangunan industri pariwisata di
maupun sebuah negara karena sektor Indonesia. Pembangunan industri pariwisata
pariwisata ini memiliki sifat multiplier effect ini nantinya juga akan berdampak sangat
terhadap sektor-sektor lainnya. baik bagi negara Indonesia, seperti
Pariwisata di Indonesia merupakan membantu dalam mempromosikan keunikan
salah satu sektor yang berperan penting budaya-budaya yang ada di Indonesia dan
dalam hal pemasukkan devisa negara. Dari dapat menjadikan Indonesia sebagai ikon
tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, nilai pariwisata di mata dunia.
devisa pariwisata meningkat dengan stabil. Provinsi Riau merupakan salah satu
Berbeda dengan jenis komoditas lainnya provinsi di Indonesia yang memiliki potensi
seperti minyak dan gas bumi, batu bara, besar dalam sektor pariwisata berdasarkan
minyak kelapa sawit dan beberapa kekayaan alam dan kebudayaan yang
komoditas lainnya yang cenderung ditawarkan. Provinsi Riau menawarkan
mengalami penurunan. Selain itu pada tahun berbagai jenis pariwisata seperti wisata
2015, sektor pariwisata berhasil menduduki bahari, wisata hutan lindung, wisata budaya
peringkat ke empat dalam ‘Ranking Devisa’ maupun wisata buatan manusia. Walaupun
di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa begitu pada saat ini Provinsi Riau belum
potensi industri pariwisata di Indonesia mengembangkan potensi pariwisatanya
sangatlah tinggi. dengan maksimal. Tidak berkembangnya
Kekayaan alam dan kebudayaan sektor pariwisata di Provinsi Riau
merupakan salah satu komponen penting dikarenakan Provinsi Riau pada saat ini
dalam pertumbuhan sektor pariwisata. lebih memfokuskan pembangunan di sektor
Banyaknya pesona alam yang indah dan industri perkebunan daripada sektor industri
keanekaragaman budaya yang dimiliki pariwisata khususnya pada perkebunan
2
karet, perkebunan kelapa dan perkebunan ada beberapa aspek – aspek yang harus
kelapa sawit dengan total luas lahan diperhatikan. 3 aspek tersebut antara lain :
mencapai hingga 3.441.501 Ha sehingga
sektor industri pariwisata Provinsi Riau 1. Transportasi
lebih tertinggal dibandingkan dengan 2. Akomodasi
provinsi-provinsi lainnya. Tertinggalnya 3. Fasilitas
sektor industri pariwisata Provinsi Riau
mengakibatkan pada tahun 2014 dari total Aspek-aspek ini menjadikan industri
9.435.411 jumlah wisatawan mancanegara pariwisata sebagai industri yang memiliki
yang masuk ke Indonesia, hanya 27.382 hubungan yang erat dengan lingkungan
(0.29%) yang masuk melalui Bandara hidup dan pengelolaan tata ruang. Aspek-
Internasional Sultan Syarif Kasim II di Riau. aspek ini berkembang seiring dan
Provinsi Riau saat ini terdiri dari 12 berdampingan dengan perkembangan
Kabupaten / Kota, yaitu Kota Pekanbaru, industri pariwisata dimana transportasi
Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, menyediakan akses keluar masuk bagi
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten wisatawan, sedangkan akomodasi dan
Indragiri Hilir, Kabupaten Kampar, fasilitas menyediakan kebutuhan-kebutuhan
Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten pokok bagi wisatawan dalam jangka waktu
Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, tertentu seperti tempat tinggal, makanan
Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak dan maupun sarana perbelanjaan.
Kabupaten Meranti. Kabupaten yang sedang Ketiga aspek tersebut juga menjadi
giat-giatnya mengembangkan potensi aspek utama yang harus turut serta
alamnya untuk tujuan wisata adalah dikembangkan demi tercapainya pelayanan
Kabupaten Bengkalis khususnya di Pulau pariwisata di suatu daerah. Melalui
Rupat. Pembangunan Pulau Rupat sebagai pemikiran akan ketiga aspek tersebut,
salah satu destinasi wisata tidak hanya dikiranya sangat perlu untuk membuat
menjadi program pembangunan di sebuah akomodasi pariwisata (akomodasi
Kabupaten Bengkalis, namun juga menjadi tempat tinggal) yang mempunyai daya tarik
salah satu program pembangunan Provinsi ataupun keunikan tersendiri untuk menarik
Riau. wisatawan baik itu wisatawan mancanegara
Pulau Rupat terdiri dari 2 kecamatan maupun wisatawan nusantara untuk datang
yaitu Kecamatan Rupat dan Kecamatan ke Pulau Rupat dan memenuhi program
Rupat Utara. Pulau Rupat merupakan salah pembangunan Provinsi Riau dalam
satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan menjadikan Pulau Rupat sebagai salah satu
langsung dengan Malaysia. Pulau Rupat destinasi pariwisata di Indonesia.
juga memiliki posisi yang sangat strategis Berdasarkan tabel 1.4 di Pulau Rupat
dikarenakan letaknya yang langsung sampai pada tahun 2016 belum ada fasilitas
berhadapan langsung dengan perairan hotel berbintang. Jenis akomodasi yang
internasional yang sangat ramai, yaitu Selat terdapat di Pulau Rupat hanya sebatas ‘hotel
Malaka. Selain itu Pulau Rupat memiliki melati’. Jumlah kamar hotel melati pada
nilai jual yang sangat eksotis yaitu pantai tahun 2016 turun menjadi 45 kamar dari
dengan pasir putih sepanjang ±17 km yang yang semula 47 kamar dengan jumlah
merupakan pantai dengan pasir putih tempat tidur yang sama sebanyak 60 tempat
terpanjang di Indonesia. Pantai dengan lebar tidur.
±30 meter ini memiliki keindahan yang Berdasarkan tabel 1.5 jumlah
tidak kalah dari pantai-pantai yang ada di wisatawan mancanegara menurun dari tahun
Pulau Bali. Ada juga kegiatan bertaraf 2012 ke tahun 2013 namun meningkat dari
internasional yang pernah dilaksanakan di tahun 2013 hingga tahun 2014. Peningkatan
pulau ini, yaitu berenang menyebrangi Selat jumlah wisatawan ini perlu didukung dengan
Malaka non-stop mulai dari Pantai Pasir pembangunan akomodasi tempat tinggal
Panjang menuju Portdickson (Malaysia). bagi para wisatawan yang datang
Dalam usaha mengembangkan sebuah berkunjung dengan tujuan berwisata.
wilayah menjadi sebuah destinasi pariwisata Merujuk pada tabel 1.4 masih belum adanya
jenis akomodasi hotel berbintang, padahal
3
hotel berbintang menjadi salah satu faktor dan pemandangan dapat menjadi sebuah
penentu bagi para wisatawan. daya tarik tersendiri yang menjadi suatu ciri
Berlandaskan fakta-fakta yang telah khas dari sebuah hotel yang dapat digunakan
dipaparkan, maka muncul sebuah gagasan untuk bersaing dengan hotel-hotel lainnya.
bagi penulis untuk menciptakan sebuah Pacu Jalur merupakan olahraga khas
akomodasi tempat tinggal bertajuk Resort masyarakat Melayu Riau. Olahraga ini
Hotel di Pantai Tanjung Medang, Pulau merupakan sebuah olahraga mendayung
Rupat, Provinsi Riau. Diharapkan Resort dengan menggunakan sebuah perahu
Hotel di Pantai Tanjung Medang ini dapat panjang yang terbuat dari kayu pohon.
mewadahi segala jenis aktivitas yang akan Perancangan resort hotel dengan integrasi
dilakukan oleh para wisatawan yang datang olahraga Pacu Jalur menawarkan fasilitas
ke Provinsi Riau. Selain itu Resort Hotel di yang berbeda dengan Beach Resort Hotel
Pantai Tanjung Medang ini diharapkan tidak lainnya yang ada di Indonesia, dimana
hanya berfungsi sebagai wadah tempat ketika resort hotel ini dibangun, resort hotel
tinggal bagi para wisatawan, namun dapat ini akan menjadi satu – satunya resort hotel
menjadi sebuah daya tarik tersendiri dari yang menawarkan olahraga Pacu Jalur
segi kebudayaan bagi para wisatawan sebagai salah satu fasilitas tambahan. Selain
dengan cara mengimplementasikan elemen itu penambahan fasilitas olahraga Pacu Jalur
Arsitektur Tradisional Melayu Riau. ini juga menjadi salah satu bentuk promosi
kepada para wisatawan mancanegara
Latar Belakang Permasalahan maupun kepada negara lain terkait
kebudayaan – kebudayaan unik yang ada di
Tidak dapat dipungkiri bahwa seiring Indonesia.
berkembangnya industri pariwisata, maka Gaya arsitektur khas (tradisional) suatu
industri perhotelan juga akan turut daerah merupakan salah satu bentuk dari
berkembang. Hal ini akan menyebabkan kebudayaan yang ada pada suku bangsa
muncul banyak hotel-hotel demi memenuhi tertentu. Gaya arsitektur tradisional ini
permintaan (demand) terkait akomodasi kemudian menjadi identitas ataupun simbol
tempat tinggal. Banyaknya hotel yang akan kebudayaan dari suatu bangsa. Penerapan
dibangun akan menyebabkan persaingan gaya arsitektur tradisional dapat dianggap
yang ketat antar hotel. Persaingan yang ketat sebagai salah satu usaha dalam upaya
ini menuntut hotel-hotel untuk pelestarian kebudayaan. Implementasi gaya
meningkatkan pelayanan dan menawarkan arsitektur tradisional dapat dilakukan
sesuatu yang khas yang tidak dimiliki oleh melalui perwujudan tata ruang luar dan tata
hotel lainnya. Hal ini dapat diwujudkan ruang dalam hingga wujud fasad bangunan.
dengan memasukkan unsur kebudayaan Berdasarkan poin-poin yang telah
yang khas dari daerah tersebut. Unsur dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan yang khas ini kemudian dapat dalam merancang sebuah resort hotel yang
menjadi sesuatu yang mengagumkan dan unggul, sebuah resort hotel harus mampu
menarik untuk dilihat dan dinikmati para menawarkan sesuatu yang unik yang tidak
wisatawan. ditawarkan oleh resort hotel lainnya. Dalam
kasus ini kekhasan yang ditawarkan adalah
Salah satu kategori hotel yang dirasa integrasi sebuah resort hotel dengan atraksi
tepat untuk memenuhi permintaan pasar olahraga pacu jalur yang merupakan
akan akomodasi tempat tinggal adalah olahraga khas (tradisional) masyarakat
‘resort hotel’. Selain dapat memenuhi Melayu Riau. Integrasi ini juga merupakan
permintaan akan akomodasi tempat tinggal, salah satu bentuk usaha dalam pelestarian
sebuah resort hotel dirasa sangat tepat untuk budaya lokal. Pendekatan arsitektur
ditambahkan unsur-unsur kebudayaan khas tradisional masyarakat Melayu Riau juga
masing-masing daerah ditempat resort hotel akan diterapkan pada tata ruang luar dan
tersebut dibangun. Sebuah resort hotel juga dalam maupun fasad bangunan sebagai
merupakan pilihan yang tepat untuk upaya tambahan pelestarian budaya lokal
menonjolkan potensi pemandangan yang ada sekaligus menjadi daya tarik kebudayaan
di sebuah lokasi. Hal-hal seperti kebudayaan tersendiri bagi para calon wisatawan.
4
Berbagai alasan yang telah dipaparkan sementara dan berjangka pendek. Wisatawan
di atas kemudian dirangkum menjadi sebuah juga memiliki kegiatan yang tidak sama
‘Visi dan Misi’ yang bertujuan untuk dengan kegiatan penduduk yang berdiam
memperkuat eksistensi dan memperkuat dan bekerja di tempat tujuan wisata.
konsep perancangan resort hotel. Berikut Menurut Richardson dan Fluker
visi dan misi dari ‘Resort Hotel di Pantai [ CITATION Pit05 \l 1033 ], motivasi
Tanjung Medang’ : perjalanan wisata dipengaruhi oleh dua
VISI faktor, yaitu faktor pendorong (push) dan
Resort Hotel di Pantai Tanjung Medang faktor penarik (pull). Yoon dan Uysa
dapat menjadi daya tarik unik yang dapat [ CITATION Woo08 \l 1033 ] menyebutkan
menarik wisatawan, baik wisatawan bahwa ada beberapa faktor pendorong
nusantara maupun wisatawan mancanegara wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah
melalui keindahan alam dan keberagaman tuuan wisata, yaitu :
budaya yang ditawarkan oleh Provinsi Riau
dan menjadi salah satu destinasi pariwisata 1. Desire to Escape
favorit di Indonesia. 4. Rest and Relaxation
MISI 5. Prestige
Meningkatkan jumlah wisatawan yang 6. Social Interaction
berkunjung ke Provinsi Riau melalui Resort 7. Health and Fitness
Hotel di Pantai Tanjung Medang dengan 8. Adventure
kekayaan alam dan kebudayaan unik khas
budaya Melayu Riau. Sedangkan, Uysal dan Hagan
Mempromosikan keindahan alam dan [ CITATION Guo15 \l 1033 ] menyebutkan
keunikan kebudayaan setempat sampai ke ada lima faktor yang dapat menarik
mata dunia wisatawan untuk datang ke daerah tujuan
wisata, yaitu :
Rumusan Permasalahan
1. Natural and Historic Attractions
Bagaimana wujud rancangan bangunan 2. Food
Resort Hotel di Pantai Tanjung Medang 3. People
yang mengimplementasikan pendekatan 4. Recreation Facilities
Arsitektur Tradisional Melayu Riau terhadap 5. Marketed Image of the Destination
tata bentuk bangunan Resort Hotel di Pantai
Tanjung Medang ? Hotel
5
9. Sebuah usaha hotel dipengaruhi oleh tinggi perkantoran ataupun yang biasa
keadaan dan perubahan yang terjadi disebut sebagai ‘hutan beton’ dan juga
pada sektor lainnya dimana hotel polusi udara perkotaan. Tuntuan utama
tersebut berada. Sektor-sektor tersebut pada sebuah resort adalah kedekatan
diantara lain adalah sektor keamanan, resort itu sendiri dengan atraksi
sektor sosial, sektor budaya dan sektor utamanya dan berhubungan dengan
politik. fasilitas-fasilitas rekreasi yang
10. Proses menghasilkan dan memasarkan disediakan dan ditawarkan oleh resort.
produk bersamaan dengan tempat 13. Pada sebuah resort untuk memenuhi
dimana jasa pelayanan sebuah hotel kebutuhan para wisatawan harus dapat
dihasilkan. menyediakan fasilitas pokok seperti
11. Sebuah usaha hotel biasanya beroperasi ruang tidur sebagai area privat bagi para
selama 24 jam sehari dan 7 hari selama wisatawan. Selain fasilitas pokok,
seminggu. Hal ini berarti sebuah hotel sebuah resort harus dapat memfasilitasi
beroperasi tanpa istirahat dan terus keinginan pengunjung atau wisatawan
beroperasi pada hari libur dalam untuk bersenang-senang dan mengisi
melayani para pengunjung hotel waktu luang dengan fasilitas rekreasi
tersebut. seperti kolam renang, lapangan tennis
12. Sebuah usaha hotel harus dapat maupun lapangan olahraga jenis lainnya
membuat pengunjung dapat merasa serta penataan lansekap yang
seperti raja karena dalam jasa mempunyai standar estetika tertentu.
pelayanan hotel sangat bergantung 14. Pada sebuah resort, pengunjung atau
kepada banyaknya pelanggan yang wisatawan cenderung mencari
menggunakan fasilitas hotel tersebut. akomodasi dengan gaya arsitektur
maupun suasana khusus dan berbeda
Resort dengan yang ditawarkan oleh resort-
resort lainnya. Wisatawan yang
Mengacu pada definisi resort yang memilih menggunakan akomodasi
telah dikemukakan oleh para ahli, dapat resort sebagai tempat tinggal cenderung
disimpulkan bahwa resort adalah sebuah memilih suasana privat dan nyaman
tempat yang memiliki latar belakang dengan gaya arsitektur yang
keindahan alam seperti pegunungan, danau, mendukung tingkat kenyamanan
pantai dan lainnya yang digunakan dengan dengan tidak meninggalkan citra yang
tujuan untuk rekreasi dan di dalamnya bernuansa etnik.
terdapat berbagai fasilitas yang dapat 15. Pada saat melakukan sebuah perjalanan,
mengakomodir dan menunjang kegiatan- para wisatawan umumnya bertujuan
kegiatan yang pada umumnya dilakukan untuk berkunjung ke suatu tempat,
para wisatawan yang berekreasi. berlibur, bersenang-senang, menikmati
Berdasarkan definisi-definisi yang telah pemandangan alam yang ditawarkan
dipaparkan oleh beberapa sumber oleh sebuah tempat tujuan. Berdasarkan
sebelumnya, dapat ditarik sebuah hal-hal tersebut, sebuah resort harusnya
kesimpulan terkait karakteristik umum yang dapat mewujudkan keinginan ataupun
seharusnya dimiliki oleh sebuah resort. tujuan dari para wisatawan.
Karakteristik tersebut adalah :
Resort Hotel
1. Pada umumnya sebuah resort
mengambil tempat di lokasi yang Berdasarkan pengertian-pengertian
memiliki potensi pemandangan yang yang telah dipaparkan sebelumnya, sebuah
bagus seperti pada kawasan resort hotel didefinisikan sebagai sebuah
pegunungan, kawasan tepi pantai dan hotel yang terletak dikawasan wisata (resort)
sebagainya yang tidak dirusak oleh yang dimana sebagian besar tamu dan
suasana keramaian kota, lalu lintas pengunjungnya datang dengan tujuan
dengan tingkat kepadatan dan tingkat rekreasi dan tidak melakukan kegiatan
kebisingan yang tinggi, gedung-gedung usaha. Sebuah resort hotel umumnya
6
terletak jauh dari pusat kota dan difungsikan atau tradisional dengan motif dekorasi
sebagai tempat peristirahatan dan etnik yang menampilkan kekhasan.
menyediakan fasilitas-fasilitas yang 19. Merupakan sebuah syarat minimal
menunjang kegiatan berlibur, rekreasi, sebuah sarana akomodasi. Privasi ini
olahraga dari para tamu dan pengunjung. diwujudkan melalui desain yang
Resort hotel merupakan salah satu tertutup, namun dapat memberikan
klasifikasi hotel berdasarkan lokasinya. Hal kesan nyaman dan berbaur dengan
ini berarti ada beberapa faktor yang lingkungan. Privasi juga dapat
membedakan sebuah resort hotel dengan diwujudkan dengan pengaturan
jenis-jenis hotel lainnya. Berikut adalah sirkulasi yang baik.
sepuluh karakteristik resort hotel yang 20. Banyak resort hotel menawarkan
membedakan resort hotel dengan jenis hotel kegiatan rekreasi berupa tur desa,
lainnya : kerajinan, budaya lokal dan sebagainya
untuk menarik wisatawan dengan
1. Sasaran tamu resort hotel adalah memaksimalkan potensi yang ada di
wisatawan-wisatawan yang bertujuan kawasan resort hotel tersebut.
untuk berlibur, berwisata (alam, budaya 21. Merupakan tampilan dan pantulan dari
maupun sejarah) dan mempelajari hal karakter bangunan. Citra ini dapat
baru seperti kehidupan masyarakat dibentuk melalui :
lokal. Berdasarkan hal tersebut sebuah
resort hotel harus dapat memberikan Memanfaatkan sumber daya alam
kesan wisata dan dekat dengan dan kekhasan suatu kawasan sebaik
lingkungan sekitar. mungkin.
16. Sebuah resort hotel terletak di tempat Menyesuaikan fisik bangunan
yang mempunyai potensi wisata yang terhadap karakter lingkungan
baik. Potensi wisata ini dapat berupa setempat.
alam, kebudayaan, kesenian maupun Pengolahan terhadap fasilitas yang
kerajinan. Potensi alam misalnya sesuai dengan tapak dan iklim
tempat-tempat yang memiliki setempat.
pemandangan indah yang tidak dapat
didapatkan di lingkungan perkotaan 22. Terkait dengan pengalaman pengunjung
seperti kawasan pegunungan, kawasan yang ditimbulkan oleh suasana ruang-
tepi pantai atau kawasan danau. ruang yang ada serta atraksi yang
Kedekatan resort hotel dengan atraksi ditawarkan.
alam dan kehidupan lokal yang
tergolong kedalam potensi wisata, Ketenangan, perubahan gaya hidup
merupakan tuntutan utama yang harus dan kesempatan untuk menikmati
dimiliki oleh sebuah resort hotel. fasilitas rekreasi sebagai bentuk
17. Salah satu motivasi dari para tamu dari relaksasi.
resort hotel adalah berwisata dan Kedekatan dengan potensi alam
mencari kesan baru. Selain fasilitas sekitar.
hotel yang umum, sebuah resort hotel
juga harus memiliki fasilitas tambahan 23. Merupakan bentuk interaksi bangunan
berupa fasilitas wisata yang dapat resort hotel dengan elemen-elemen
menjadi ciri khas dari resort hotel alam sekitar, seperti vegetasi dan
tersebut. lanskap sebagai pendukung penempatan
18. Para tamu dan pengunjung resort hotel hunian maupun budaya setempat.
cenderung mencari akomodasi tempat 24. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
tinggal dengan ciri khas arsitektur yang oleh para tamu merupakan perwujudan
dapat memberikan suasana khusus dan dari pelayanan yang diberikan oleh
berbeda dari jenis hotel lainnya. Para resort hotel. Berdasarkan hal tersebut,
tamu biasanya memilih sebuah resort sebuah resort hotel biasanya
hotel yang dapat menampilkan memberikan pelayanan yang memiliki
bangunan dengan penampilan alami
7
orientasi terhadap relaksasi dan rekreasi 26. Menciptakan suatu citra wisata yang
dari para tamu, seperti : menarik.
8
Kota Bengkalis – Dumai
80 menit ANALISIS PERENCANAAN DAN
– Batu Panjang PERANCANGAN
Pekanbaru (via darat) –
4 jam 20 menit
Dumai – Batu Panjang Analisis Kapasitas Proyek
Pekanbaru (via udara) –
50 menit
Dumai – Batu Panjang
Ke Tanjung Medang (Kecamatan Rupat
Utara) Jumlah 226 wisatawan di atas akan
Jalur Durasi ditampung dengan cara membagi fasilitas
Bengkalis – Tanjung 5 jam (kapal akomodasi kamar yang disewakan dalam
Medang motor pompong) bentuk kamar hotel biasa dan villa. Kamar
150 menit hotel biasa akan disediakan dengan tipe
(speedboat) kamar Twin Room dan Double Room,
Dumai – Tanjung 150 menit sedangkan villa akan disediakan dengan tiga
Medang (speedboat) tipe, yaitu Small Villa, Medium Villa dan
Tanjung Medang – Batu Panjang Large Villa.
Jalur Durasi Tabel 2. Daftar Rencana Jenis Kamar
Tanjung Medang – Batu 3 jam (darat)
Jenis Kapasitas Jumlah Tamu
Panjang 6 jam (kapal
Kamar Kamar Unit Tertampung
motor pompong)
Twin
3 jam (speedboat) 2 24 48
Room
Sumber : Kabupaten Bengkalis Dalam Angka, 2016
Double
2 24 48
Lokasi Resort Hotel Room
Small
2 16 32
Lokasi yang dipilih sebagai tapak dari Villa
proyek Resort Hotel di Pantai Tanjung Medium
4 16 64
Medang : Villa
Large
6 6 36
Villa
Jumlah 86 228
Sumber : Analisis Penulis, 2017
9
Gambar 2. Skema Perhitungan Kapasitas
Proyek
Analisis: Analisis
Sumber DimensiPenulis,
Lahan2017
dan Peraturan 33. GSP = 50 meter – 100 meter dari titik
Bangunan pasang tertinggi, atau GSP = 0
10
KONSEP PERENCANAAN DAN Sensasional diartikan oleh penulis
PERANCANGAN sebagaimana ‘dapat memukau’. Konsep
Fungsional
Sensasional
11
Pitana, I Gede, and Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Woodside, Arch G., and Drew Martin. 2008. Tourism Management: Analysis, Behavior and Strategy.
London: CAB International.
Zeng, Guojun. 2015. Tourism and Hospitality Development Between China and EU. Guangzhou: Springer.
12