Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PERANCANGAN

ARSITEKTUR TROPIS Arsitektur tropis sendiri adalah sebuah karya arsitektur yang mencoba untuk memecahkan
problema c iklim setempat, dalam hal ini iklim tropis. Yang pen ng dalam arsitektur tropis
PENGANTAR ialah apakah rancangan tersebut dapat menyelesaikan masalah pada iklim tropis seper hujan
deras, terik matahari, suhu udara nggi, kelembaban nggi dan kecepatan angin rendah,
sehingga manusia yang semula dak nyaman berada di alam terbuka, menjadi nyaman ke ka
berada di dalam bangunan tropis.
A. Pengertian
Indonesia merupakan negara yang terletak di 95° BT - 141°BT garis khatulis wa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim B. Ciri Arsitektur Tropis
tropis, sehingga indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan musim panas. Cuaca tersebut mempengaruhi gaya
Ÿ Mempunyai atap yang nggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang DIbawah atap
hidup sehari-hari masyarakat Indonesia termasuk dalam mendesain tempat nggal mereka dengan penyesuaian dari waktu-
kewaktu membuat pendudukIndonesia sadar bahwa penerapan arsitektur tropis lah yang paling tepat di terapkan pada
berguna untuk meredam panas.
rumah mereka. Ÿ ·Mempunyai teri san/overstek atap yang cukup lebar untuk mengurangi efek tampias dari
hujan yang disertai angin. Selain itu, uga untuk menahan sinar matahari langsung yang
Arsitektur Tropis adalah sebuah karya Arsitektur yang mencoba untuk memecahkan problema c iklim setempat, dalam hal ini masuk ke dalam bangunan.
iklim Tropis. Yang pen ng dalam Arsitektur Tropis ialah apakah rancangan tersebut dapat menyelesaikan masalah pada iklim
tropis seper hujan deras, terik matahari, suhu udara nggi, kelembapan nggi dan kecepatan angina rendah, sehingga Ÿ Mempunyai lubang untuk ven lasi udara secara silang, sehingga suhu di dalam ruangan
manusia yang semula dak nyaman berada dialam terbuka, menjadi nyaman ke ka berada didalam bangunan tropis. bisa tetap nyaman.
Sementara iklim tropis lembab sendiri dicirikan oleh beberapa factor iklim sebagai berikut :
Ÿ ·Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama yang kuat untuk an sipasi
Ÿ Curah hujan nggi sekitar 2000-3000 mm/tahun
Ÿ Radiasi matahari rela f nggi sekitar 1500 hingga 2500 kWh/m2/tahun
bencana alam dan ancaman binatang buas.
Ÿ Suhu udara rela f nggi untuk kota dan kawasan pantai atau dataran rendah. Untuk kota dan kawasan di dataran nggi Ÿ Desain tropis umumnya menggunakan material alam yang sumbernya bisa didapat di
rendah, sekitar 18o hingga 28o atau lebih rendah. sekitarnya.
Ÿ Kelembaban nggi (Jakarta antara 60 hingga 95%)
Ÿ Kecepatan angina rela f rendah.
Ÿ ·Banyak bukaan-bukaan, baik jendela atau lobang-lobang angin.
Ÿ Dinding, lantai, dan lain-lain biasanya menggunakan warna-warna alam.
Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis
membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu nggi dan kelembaban nggi yang Ÿ Tumbuh-tumbuhan, air, dan lain-lain di sekitar bangunan sedapat mungkin didesain agar
sangat berpengaruh terhadap ngkat kenyamanan berada dalam ruangan yang merupakan salah satu contoh aplikasi konsep menjadi satu kesatuan dengan bangunan.
rumah tropis. Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk ( pologi) Ÿ Ukuran dan tata ruang bangunan disesuai dengan kebutuhan.
bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang dalam masyarakat. Misalnya
penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis, seper kayu, batuan ekspos, dan material asli Ÿ Memaksimalkan pengudaraan dan pencahayaan alami.
yang diekspos lainnya.

iklim tropis kering dengan ciri-ciri sebagai berikut: iklim tropis basah atau daerah hangat lembab yang ditandai
Ÿ Kelembaban udara yang rela f rendah (umumnya dibawah dengan:
50%) Ÿ Kelembaban udara yang rela f nggi (pada umumnya di
Ÿ Curah hujan yang juga rendah atas 90%)
Ÿ Radiasi matahari ke wilayah yang memiliki iklim tropis Ÿ Curah hujan yang nggi (baca: manfaat curah hujan nggi)
kering langsung nggi dan maksimal karena jarang terdapat Ÿ Temperatur tahunan di atas 18°C (dan dapat mencapai
awan 38°C pada musim kemarau).
Ÿ Banyak terdapat gurun pasir karena sangat jarang terjadi Ÿ Perbedaan antar musim dak terlalu terlihat, kecuali
hujan periode sedikit hujan dan banyak hujan yang disertai angin
Ÿ Pada sore hari sering terdengar ledakan batu-batu akibat kencang
perubahan suhu ekstrem

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 1
KONSEP PERANCANGAN
ARSITEKTUR TROPIS
PRINSIP DESAIN

prinsip desain bangunan arsitektur tropis


1. Kenyamanan Thermal
Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan membawa panas keluar bangunan serta
mencegah radiasi panas, baik radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang panas.

Ÿ 2. Aliran Udara Melalui Bangunan


Ÿ Kegunaan dari aliran udara/ventilasi adalah:
Ÿ Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk pernapasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi konsentrasi gas-gas dan bakteri serta
menghilangkan bau.
Ÿ Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan.

3. Radiasi Panas
Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat
digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device).

Pancaran panasdari suatu permukaan akan memberikan ketidaknyamanan thermal bagi penghuni, jika beda temperatur udara melebih 40C. Hal ini sering kali terjadi pada permukaan
bawah dari langit-langit/ permukaan bawah dari atap.

4. Penerangan Alami pada Siang Hari

Cahaya alam siang hari yang terdiri dari :Cahaya matahari langsung.Cahaya matahari difus

Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya ini untuk penerangan siang hari di dalam bangunan. Tetapi untuk maksud ini, cahaya matahari langsung tidak
dikehendaki masuk ke dalam bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan penyilauan, kecuali sinar matahari pada pagi hari. Sehingga yang perlu dimanfaatkan untuk
penerangan adalah cahaya langit.

Untuk bangunan berlantai banyak, makin tinggi lantai bangunan makin kuat potensi cahaya langit yang bisa dimanfaatkan. Cahaya langit yang sampai pada bidang kerja dapat dibagi
dalam 3 (tiga) komponen :Komponen langit.Komponen refleksi luarKomponen refleksi dalam

Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian terbesar pada tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya tingkat penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :
1. Luas dan posisi lubang cahaya.
2. Lebar teritis
3. Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
4. Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan.
5. Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 2
KONSEP PERANCANGAN
ARSITEKTUR TROPIS
PROFIL BANGUNAN

GEDUNG C FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Nama : gedung c fakultas sains dan teknologi


Bangunan ini berlokasi di dalam kampus 2 uin alauddin makassar yang berlokasi di jl. Sultan
alauddin no 36, kelurahan samata, kecamatan somba waopu, propinsi sulawesi selatan.
Bangunan ini berada di antara bangunan rektorat dan fakultas sains dan teknologi
Bangunan ini difungsikan sebagai tempat proses belajar mengajar mahasiswa fakultas sains
dan teknologi. terdiri dari 3 lantai dimana masing-masing lantai terdiri dari 4 ruang belajar,
sehingga total bangunan ini memiliki 12 ruang kelas, 2 (wc pria dan wanita) dan gudang.
bangunan ini menggunakan konsep pola grid. bangunan ini ditopang oleh kolom-kolom yang
berdiri seajar.
Bangunan ini sangat sejuk karena dikelilingi oleh vegetasi. bukaan berorientasi menghadap
utara sehingga sehingga udara banyak yang masuk ke dalam bangunan

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 3
KONSEP PERANCANGAN
ARSITEKTUR TROPIS SOLUSI
PENCAHAYAAN

PENGERTIAN
penggunaan bukaan jendela yang
besar dan kaca transparan
1. PENGERTIAN sehingga cahaya dapat masuk
semaksimal mungkin. selain itu
Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang bukaan kaca transparan juga
tepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat dapat menampilkan view luar
dibedakan menjadi 5 macam yaitu: ruangan
A. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)

Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistm ini dinilai
paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya
serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk
efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna
cerah agar tampak menyegarkan
selian sebagai view dan
B. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting) pencahayaan, bukaan jendela ini
juga mudah dalam pembersihan.
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya bingkai jendela dibuat dari material
dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat kayu yang ramah lingkungan
dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean pemantulan 90%,
sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan antara 5-90%

MASALAH
Gedung c teknik
arsitektur ini kurang
dimasuki oleh cahaya
karena bukaan yang
tertutup akibatnya
proses belajar dan
mengajar dalam
bangunan ini sedikit
terganggu

tinggi bangunan dari lantai ke lantai cukup


rendah akibatnya pengcahayaan menjadi
kurang dan jarak antar kolom rapat
sehingga cahaya masuk kurang

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 4
KONSEP PERANCANGAN
ARSITEKTUR TROPIS SOLUSI
PENGHAWAAN
Penempatan Bukaan
Lokasi bukaan dapat membuat defleksi sirkulasi udara
PENGERTIAN dalam ruangan. Ketika pembukaan ditempatkan asimetris
di fasad, tekanan yang tidak sama pada kedua sisi
pembukaan mempengaruhi aliran udara
1. PENGERTIAN

Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses pertukaran udara di dalam bangunan melalui bantuan elemen-elemen
bangunan yang terbuka.

Sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat memberikan kenyamanan. Aliran udara dapat mempercepat proses
penguapan di permukaan kulit sehingga dapat memberikan kesejukan bagi penghuni bangunan.

Secara umum angin memiliki arah yang dipengaruhi iklim makro. Sebagai contoh di wilayah Indonesia angin dalam
iklim makro megalir dari arah Tenggara ke Barat Daya. Namun demikian iklim mikro yang dipengaruhi cuaca dan bentuk-
bentuk di sekitar bangunan akan lebih mempengaruhi aliran angin tersebut. Ada teori penataan masa bangunan yang di buat
berselang-seling hingga aliran angin dapat lebih lancar tanpa tertutupi salah satu bangunan. Bentuk lain dari pengelolaan untuk mencapai sirkulasi
lingkungan sekitar bangunan adalah rancangan tangkapan angin dengan masa bangunan yang menyudut hingga udara yang baik dalam
mengarahkan angin lebih keras. ruangan adalah dengan
mengunakan ventilasi silang
sehingga udara dalam
MASALAH bangunan dapat menyeluruh
ke dalam runag
Penempatan
bukaan jendela
yang sejajar
sehingga angin
langsung keluar
tanpa mengalir
di seluruh
ruangan

pada bagian tangga tidak terjadi perputaran


udara sehingga bagian ini penghawaan pada bagian atap digunakan bukaan
alami kurang karena disebabkan rendahkan sehingga udara dapat mengalir pada bagian
tinggi lantai ke langgit-langit bangunan ini
pada bangian ini juga tidak ada bukaan.

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 5
KONSEP PERANCANGAN
ARSITEKTUR TROPIS SOLUSI
VEGETASI

PENGERTIAN
Vegetasi adalah berbagai macam jenis tumbuhan atau tanaman yang menempati suatu ekosistem. Dalam kamus
besar bahasa Indonesia, vegetasi di definisikan sebagai suatu bentuk kehidupan yang berhubungan dengan tumbuh-
tumbuhan atau tanam-tanaman. Istilah vegetasi dalam ekologi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut
komunitas tumbuh-tumbuhan yang hidup di dalam suatu ekosistem.

Pengertian Vegetasi Vegetasi dapat juga di definisikan sebagai tumbuhan penutup permukaan bumi. Vegetasi seperti
ini dapat berbeda berdasarkan lokasi dan waktu serta bergantung pada komposisi penyusunnya. Vegetasi yang ada di
suatu tempat akan berubah seiring dengan perubahan iklim. Berdasarkan lokasi dan keluasannya vegetasi dapat di
bedakan kedalam banyak formasi. Masing-masing formasi vegetasi di beri nama sesuai dengan spesies tumbuhan
yang paling dominan Contohnya formasi vegetasi taiga, savana, tundra, dll.

Vegetasi yang ada di suatu tempat dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan iklim dan aktivitas
manusia. Seperti vegetasi yang pernah ada di hutan Afrika dahulu kala. Afrika di kenal dengan hutan hujan tropisnya.
Namun karena aktivitas penebangan hutan yang tidak mengindahkan kelestarian alam, perlahan namun pasti, hutan
hujan tropis yang dahulu merupakan paru-paru dunia berubah menjadi gurun pasir yang tandus dan gersang. Vegetasi
lama telah punah di gantikan vegetasi jenis baru yang sesuai dengan kondisi iklim dan keadaan ekosistem yang
sekarang.
MASALAH

Menggunakan material yang tidak


mudah ditumbuhi lumut, dan
menggunakan cat yang tidak mudah
kotor dan mudah dibersihkan

Jarak antara vegetasi dan bangunan sangat


dekat sehingga bangunan menjadi kotor oleh
daun-daun yang berguguran, dinding bangunan
juga ditumbuhi lumut

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 6
KONSEP PERANCANGAN
ARSITEKTUR TROPIS SOLUSI
ALIRAN AIR HUJAN

PENGERTIAN
1. PENGERTIAN
Dalam siklus hidrologi, air hujan jatuh ke permukaan bumi, sebagian masuk ke dalam tanah, sebagian menjadi
aliran permukaan, yang sebagian besar masuk ke sungai dan akhirnya bermuara di laut. Air hujan yang jatuh ke
bumi tersebut menjadi sumber air bagi makhluk hidup.

Curah hujan di wilayah Indonesia cukup tinggi, yaitu 2.000 – 4.000 mm/tahun dapat menjadi sumber air bersih,
tetapi sering menimbulkan banjir pada musim penghujan, karena air hujan tidak dapat meresap ke tanah seiring
dengan menurunnya daerah resapan.Pemanfaatan air tanah yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif
antara lain: intrusi air laut, penurunan muka air tanah, amblesan tanah (land subsidence) yang menyebabkan
genangan banjir dimusim penghujan. Sementara itu alih fungsi lahan pada daerah resapan akan menurunkan
resapan air hujan, sehingga terganggunya ketersedian air bersih.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka perlu dipertahankan kesetimbangan melalui proses
pengambilan dan pengisian air hujan (presipitasi dan infiltrasi) dengan meresapkan ke dalam pori-pori/rongga
tanah atau batuan, serta dilakukan upaya konservasi air.

MASALAH Penggunaan continous guttering


sehingga aliran hujan dapat dialirkan ke
dalam penampungan yang kemudian
diolah menjadi air bersih yang dapat
digunakan untuk keperluan.
selain itu ketinggian selasar dan tanah
ditingkatkan untuk menghindari
tampias air hujan

Ÿ pada dinding terjadi perembesan air hujan


Ÿ tampias air hujan masuk ke selasar lantai
1
Ÿ Life time material dinding dan khususnya
kusen sangat pendek

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 7
SOLUSI DESAIN
ARSITEKTUR TROPIS

Penggunaak shading
Bangunan sebelum renovasi bermotif sehingga cahaya
susah dalam pencahayaan dapat masuk ke dalam
ruang

Menggunakan kolom batu


alam sehingga bangunan
terlihat menyatu dengan
alam

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 8
SOLUSI DESAIN
ARSITEKTUR TROPIS

penggunaan ventilasi
sehingga udara dapat
masuk ke dalam bangunan.

penggunaan jendela kaca


yang besar dan lebar
sehingga cahaya dapat
masuk semaksimal
mungkin

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 9
SOLUSI DESAIN
ARSITEKTUR TROPIS

bangunan atas bangunan


memiliki bentuk seperti
pagoda funsinya sebagai
sirkulasi untuk ruang
dibawahnya( tangga)

bangunan yang direnovasi


menggunakan atap
perisaiyang curam

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 10
SOLUSI DESAIN
ARSITEKTUR TROPIS

karena pada bagian ini


cahaya terhalang oleh
vegetasi maka digunakan
jendela kaca sehingga
cahaya dapat masuk.

penggunaan keramik pada


dinding sehingga dinding
tidak ditumbuhi lumut dan
mudah dalam pembersihan

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 11
OUTPUT DESAIN
ARSITEKTUR TROPIS

JUDUL TUGAS NAMA/ NIM DOSEN PEMBIMBING PARAF NO.TUGAS JML LEMBAR SKALA KETERANGAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN Febi Rachmawati
MAKASSAR
KONSEP 60100115059
Eka Otaviani. S.T.,M.T 12
RENOVASI GEDUNG C
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
ARSITEKTUR TROPIS

Febi Rachmawati
60100115059
VI/A

Anda mungkin juga menyukai