Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah
sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi,
menganalisa,mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis. Akronim GIS
terkadang dipakai sebagai istilah untuk geographical information science atau geospatial
information studies yang merupakan ilmu studi atau pekerjaan yang berhubungan dengan
Geographic Information System. Dalam artian sederhana sistem informasi geografis dapat
kita simpulkan sebagai gabungan kartografi, analisis statistik dan teknologi sistem basis
data (database). Sehingga dapat dirangkum konsep sebuah sistem informasi geografis
adalah sebagai berikut:
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui softwere QGIS beserta fungsi fungsi umum yang terdapat
didalamnya
2. Mahasiswa dapat mengetahui teknik georeferensi dan digitasi pada softwere QGIS
BAB II
LANDASAN TEORI
Quantum GIS merupakan salah satu perangkat lunak open source yang dapat
digunakan untuk pengelolaan data spasial dan pengembangan aplikasi Sistem Informasi
Geografik. Quantum GIS dikembangkan di bawah bendera Open Source Geospatial
Foundation (OSGeo), dengan sifat pengembangan terbuka, sehingga siapapun yang
berkompeten dapat berkontribusi terhadap pengembangan aplikasi ini.
Quantum GIS dikembangkan dengan bahasa pemrograman C++ dan bersifat multi
platform, dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi. Saat ini, versi binary (installer)
Quantum GIS tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows, Linux (berbagai varian
distro), FreeBSD dan MacOS X. Belakangan bahkan sudah mulai dicoba dijalankan di
sistem operasi Android yang banyak digunakan di perangkat mobile (smartphone/tablet).
Saat ini versi stabil Quantum GIS adalah 1.8.0, dan sedang dalam tahap pengembangan
untuk mencapai versi mayor 2.0.
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital
yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala
peta yang dihasilkan.Format digital terdiri dari 2 macam :
A. Raster
Merupakan format data dengan satuan pixel(resolusi/kerapatan) ditentukan dalam
satuan ppi (pixel per inch). Tipe format initidak bagus digunakan untuk pembuatan peta
digital, karena akan terjadi korupsi data ketika dilakukan pembesaran atau pengecilan.
Contoh format data raster :bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif, dan terbaru PNG.
B. Vektor
Merupakan format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis
termasuk polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa. Contoh
format ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift). Sejalan dengan
kemajuan teknologi komputer beserta perangkat lunaknya, maka informasi pada peta telah
diubah menjadisuatu bentuk data digital yang siap dikelola. Oleh karena itu, pekerjaan
pemetaan saat ini tidak hanya membuat peta saja, tetapi mengelolanya menjadi informasi
spasialmelalui pengembangan basis data. Basis data tersebut dapat diolah lebih
lanjutsehingga dapat menghasilkan berbagai informasi kebumian (geoinformasi) yang
• Image Remote Sensing adalah data yang diperoleh dari sebuah citra satelit maupun
foto udara. Untuk dapat melakukan digitasi dari data seperti ini, dibutuhkan kemampuan
seorang pembuat peta untuk dapat menginterpretasi objek-objek pada citra satelit.
• Image Scanning adalah data Scan/ Cetak berbentuk file raster dari Atlas atau peta
analog lainnya. Sebelum melakukan digitasi pada data seperti ini, maka kita harus
melakukan tahap Georeferensi (baca postingan sebelumnya) terlebih dahulu agar image
hasil scan sudah memiliki koordinat sesuai dengan aslinya.
Data yang disimpan dapat berupa titik (point), garis (polyline) dan poligon (polygon).
Penggunaan jenis data tersebut bergantung dari objek yang akan kita rekam.
1. Titik (point), digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan suatu
pusat. Contohnya kota, fasilitas umum, dan lokasi lain.
2. Garis (polyline), digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan
bentuk memanjang. Contohnya jaringan sungai dan jalan.
3. Poligon (polygon), digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang
memiliki luasan atau wilayah. Contohnya wilayah kota, tutupan lahan, batas areal konsesi,
blok, petak, dll.
Georefensi dan Digitasi
Proses georeferensi berarti mendefinisikan lokasi dimana data peta digital tersebut
berada sebenarnya dengan cara mengaitkannya kepada koordinat bumi terhadap titik yang
sesuai pada peta digital.
Digitasi merupakan proses konversi unsur-unsur geografis dunia nyata pada peta
digital kedalam format data shapefile yang berunsur titik, garis dan area atau poligon.
atau pembuatan aplikasi mengenai penginderaan jarak jauh (Remote Sensing).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM:
Outputnya :
d. Pada Coordinate Reference System Selector ketik 4326 pada filter box dan
pilih WGS 84 sebagai CORS, kemudian klik OK maka akan muncul
Georeference
e. Klik Add Point. Kemudian Pop-up window baru akan muncul, lalu
masukkan koordinat. Lakukan pada minimal 4 titik yang melingkupi
gambar. Semakin banyak titik GCP, akan meningkatkan akurasi.
f. kemudian Ikuti setting sesuai gambar berikut ini, lalu klik OK:
h. Output: Proses georeferencing telah selesai. Proses ini juga dapat dilihat
pada jendela utama.
b. Output, jika kita pilih salah satu jalan, contoh jl Godean, maka pada jendela utama
jalan Godean akan terpilih sebagai warna yang berbeda. Untuk melengkapi nama jalan, kita
dapat mengedit secara manual dengan cara pilih tombol Toggle editing mode, lalu setelah
selesai pilih tombol save.
d. kemudian akan muncul gambar berikut. Lalu pilih Polygon, pilih CRS
(EPSG:4326, WGS 84), tuliskan “keterangan” pada Name, dan klik Add to fields list.
f. Untuk memulai digitasi, pilih tombol Toggle Editing. Kemudian klik Add Feature
h. Pilih snapping mode menjadi advanced, centang KRB3 dengan mode to vertex and
segment, nilai toleransi nya = 1, dan unitnya pixels. Klik OK.
i. Lalu dengan klik Add Feature, kita dapat memulai digitasi terhadap Kawasan
Rawan Bencana III dengan menggunakan KRB3.shp. Jika sudah selesai mendigitasi, maka
akan muncul jendela baru. Isikan id =1 dan keterangan KRB3.
j. Lakukan hal yang sama dengan membuat shapefile baru untuk Kawasan Rawan
Bencana I dan II serta lakukan digitasi.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa QGIS (Quantum GIS) adalah
paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat lunak sistem informasi
geografi. Georektifikasi Proses penyelarasan citra satelit atau foto udara secara digital
terhadap peta yang mencakup wilayah yang sama.. Proses ini membutuhkan paling
sedikit tiga pasangan titik yang dapat dijumpai pada peta dan citra. Kemudian titik ini
dijadikan acuan dalam pemrosesan lanjutan hingga didapatkan citra atau foto udara
yang dapat ditampilkan mewakili tempat sebenarnya di permukaan bumi. Dengan
demikian mahasiswa dapat mengetahui penggunaan softwere QGIS dalam hal ini
untuk penggunaan georektifikasi dan digitasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nurrizqi, Erstayudha Hayyu. 2017. Modul Pemetaan Menggunakan Qgis. Jakarta: USAID
APIK.