Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat Indonesia memiliki potensi pariwisata yang besar dalam mendukung peningkatan penerimaan devisa negara. Hal tersebut berdasarkan pada beberapa faktor yang menjadi kekuatan pengembangan wisata di Sumatera Utara, di mana provinsi tersebut mempunyai beragam obyek wisata yang relatif menyeluruh, baik dari segi fisik maupun non fisik. Berbagai obyek wisata dikembangkan di Sumatera Utara , seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, wisata belanja, bahkan wisata religi dan wisata kuliner. Provinsi yang terdiri dari 25 kabupaten dan 8 kota ini memiliki keindahan alam dan budaya yang beranekaragam. Beberapa daya tarik tersebut menjadikan Sumatera Utara menjadi tujuan rekreasi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut ditunjukkan dengan padatnya kunjungan wisatawan dari berbagai usia dan kalangan, terutama pada akhir pekan dan liburan sekolah. Setiap objek wisata di Sumatera Utara mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat, baik Indonesia maupun dunia. Danau Toba dengan keindahan alam dan keanekaragaman budaya di sekitarnya menjadi daya tarik tersendiri terhadap pariwisata Sumatera Utara. Danau Toba adalah

sebuah danau vulkanik dengan panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Parapat, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara. Di tengah danau tersebut terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Kawasan danau vulkanik yang menyimpan banyak potensi berupa kekayaan alam dan budaya tersebut merupakan aset yang cukup menjanjikan sebagai destinasi wisata. Namun kurangnya pengembangan dan dukungan pemerintah di bidang pariwisata membuat kawasan wisata yang diusulkan sebagai World Heritage tersebut menjadi relatif sepi pengunjung. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan untuk meningkatkan daya tarik kawasan wisata Danau Toba, khususnya potensi yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan nilai bisnis pariwisata bagi perkembangan ekonomi nasional, dan bagi Provinsi Sumatera Utara pada khususnya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kawasan wisata Danau Toba membutuhkan penataan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata, baik domestik maupun

mancanegara. Dengan melihat potensi Danau Toba sebagai danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, maka diperlukan perhatian khusus untuk mengembalikan eksotisme Danau Toba sebagai salah satu ikon wisata di Sumatera Utara. Haranggaol merupakan salah satu Kota wisata yang berbatasan langsung dengan Danau Toba. Letak Kota haranggaol yang berada di pesisir Danau Toba menjadikannya Kota yang memiliki potensi pariwisata yang besar dan dan menjanjikan sehingga mampu mendongkrak pendapatan daerah. Selain itu, Haranggaol yang juga memiliki kekayaan budaya Simalungun yang bisa dijadikan sebagai aset daerah yang cukup menjanjikan. Sejak terjadinya krisis ekonomi global, wisatawan Danau Toba di Haranggaol, semakin berkurang. Akibatnya, kelestarian Danau Toba di sekitar Haranggaol pun mulai terabaikan karena kurangnya perhatian terhadap lingkungan, baik dari masyarakat maupun pemerintah. Penataan kawasan wisata merupakan salah satu solusi untuk mengembangkan potensi kawasan Danau Toba di Haranggaol, di mana kawasan tersebut telah memiliki aset wisata yang cukup memadai baik berupa kekayaan alam, keindahan panorama, dan udara yang sejuk. Sumber daya danau dan pegunungan memberikan daya tarik bagi perkembangan wisata, yaitu berupa pemanfaatan kawasan danau dan pegunungan baik secara fisik maupun visual. Perancanagan dan penataan kawasan wisata tersebut diharapkan mampu mengembalikan dan memaksimalkan daya tarik Danau Toba di Haranggaol sebagai kawasan wisata potensial yang populer, baik dalam skala nasional maupun internasional. Konsep yang digunakan adalah perpaduan antara desain arsitektur modern dan tradisional. Pemilihan konsep tersebut bertujuan untuk melestarikan kebudayaan setempat yang mulai pudar, dengan penerapan unsur tradisional. Kesan masa kini tetap terlihat dengan sentuhan arsitektur modern, sehingga terkesan unik dan dapat menjadi point of interest yang dinamis namun tetap serasi. Pada umumnya, wisatawan menyukai kesan etnik dan eksotis yang terdapat pada perpaduan pesona alam dan budaya. Sentuhan tradisional pada konsep arsitektur yang dipilih diharapkan mampu memperkuat kesan tersebut, sehingga kawasan wisata Danau Toba di Haranggaol mempunyai identitas tersendiri sebagai kawasan wisata unggulan kabupaten Simalungun yang unik dan spesial bagi para pengunjungnya, sebuah ikon wisata yang dimiliki oleh provinsi Sumatera Utara. Arsitektur modern tetap menjadi konsep utama dari perancangan dan penataan kawasan wisata Danau Toba tersebut, sehingga konsep tersebut dapat memberikan warna yang berbeda

pada kawasan wisata Danau Toba di Haranggaol. Perpaduan ini diharapkan mampu memberikan sentuhan eye-catching yang harmonis dengan potensi yang telah dimiliki oleh kawasan wisata Danau di Toba Haranggaol, sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan domestik sekaligus mempesona bagi wisatawan mancanegara. Dengan penataan kawaan wisata Danau Toba di Haranggaol tersebut, diharapkan dapat menfasilitasi wisatawan yang tidak hanya mendapatkan pemandangan alam yang menawan, tetapi juga fasilitas yang memadai dan desain bangunan yang menarik.

1.2. Tujuan dan Sasaran 1.2.1. Tujuan Mendapatkan suatu landasan konseptual perencanaan dan perancangan mengenai penataan kawasan objek wisata Danau Toba di Haranggaol, Sumatera Utara sebagai destinasi wisata yang potensial, dengan konsep perpaduan desain arsitektur modern dan tradisional, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. 1.2.2. Sasaran Terwujudnya langkah nyata dalam penataan kawasan wisata Danau Toba di Haranggaol, Sumatera Utar berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan.

1.3. Manfaat 1.3.1. Subjektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan sebagai acuan untuk melanjutkan ke dalam proses Studio Grafis Tugas Akhir yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembuatan Tugas Akhir.

1.3.2. Objektif Sebagai pegangan dan acuan lebih lanjut dalam perencanaan dan perancangan penataan kawasan wisata Danau Toba di Haranggaol, Sumatera Utara. Selain itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya, dan masyarakat umum yang membutuhkan.

1.4. Ruang Lingkup Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan penataan kawasan wisata Danau Toba ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu arsitektur dibahas seperlunya selama masih berkaitan dan mendukung permasalahan utama.

1.5. Metode Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu mengumpulkan, memaparkan, melakukan kompilasi, dan menganalisa data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Adapun metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan tersebut antara lain: 1.5.1 Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : studi pustaka/ studi literatur, data dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber, observasi lapangan serta browsing internet. 1.5.2. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan memperoleh gambar visual dari fotofoto yang di hasilkan. 1.5.3. Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap kawasan wisata dengan potensi berupa keindahan alam di suatu kota atau negara lain. Dari data yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Penataan Kawasan Wisata Danau Toba.

1.6. Sistematika Pembahasan Kerangka bahasan laporan perencanaan dan perancangan Tugas Akhir dengan judul Penataan Kawaan Wisata Danau Toba adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, metode penulisan, serta sistematika pembahasan yang mengungkapkan permasalahan secara garis besar dan alur pikir dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A).

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA tinjauan umum penataan kawasan wisata, dan tinjauan

Membahas literatur mengenai

arsitektur modern dan tradisional, serta tinjauan teoritis mengenai standar standar penataan kawasan wisata,serta tinjauan perbandingan penataan kawasan-kawasan wisata yang telah dilakukan.

BAB III

TINJAUAN KAWASAN DANAU TOBA DI HARANGGAOL, SUMATERA UTARA

Membahas tinjauan mengenai kawasan Danau Toba berupa data data fisik dan nonfisik, seperti letak geografis, luas kawasan, kondisi topografi, iklim, demografi, serta kebijakan tata ruang wilayah di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Selain itu juga terdapat pembahasan mengenai potensi pariwisata yang dimiliki oleh Danau Toba dan faktor faktor yang mendukung pengembangan dan penataan kawasan wisata Danau Toba. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENATAAN KAWASAN WISATA DANAU TOBA DI HARANGGAOL, SUMATERA UTARA Berisi kajian atau analisa perencanaan yang berkaitan dengan pendekatan aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek kontekstual, dan aspek visual arsitektural. BAB V PROGRAM PENATAAN KAWASAN WISATA DANAU TOBA DI HARANGGAOL, SUMATERA UTARA Membahas konsep, program, dan persyaratan perencanaan serta perancangan arsitektur untuk penataan kawasan wisata Danau Toba dengan perpaduan konsep desain arsitektur modern dan tradisional.

1.7. Alur Pikir BAB II AKTUALITA Haranggaol merupakan salah satu kota pariwisata yang terletak di pesisir Danau toba, Sumatera Utara . TINJAUAN PUSTAKA Meningkatnya kunjungan wisatawan di kota Haraggaol Haranggaol sebagai salah satu daerah wisata yang memiliki kebudayaan Batak Simalungun kurangnya kesadaran masyarakat Haranggaol dalam melestarikan kawasan Danau Toba dan kekayaan budaya yang dimiliki Haranggaol belum memiliki penataan kawasan wisata yang cukup baik
URGENSI Dibutuhkan sebuah kawasan wisata bernuansa budaya dengan fasilitas-fasilitas umum yang lebih memadai sehingga dapat menarik kembali minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Haranggaol dan pada akhirnya diharapkan kawasan wisata budaya tersebut dapat mendukung kemajuan pariwisata di kota Haranggaol, khususnya, Kabupaten Simalungun, umumnya. ORIGINALITAS Perencanaan dan perancangan penataan kawasan wisata yang mampu mengakomodasikan wisatawan dengan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan berwisata di kota Haranggaol serta mampu menciptakan suasana nyaman dan wisatawan dapat merasakan suasana dengan nuansa budaya.

Tujuan: Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik, sesuai dengan originalitas / karakteristik judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah dasar perencanaan dan perancangan penataan kawasan wisata Danau Toba di Haranggaol, Sumatera Utara, berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan (Design Guidelines Aspect). Ruang Lingkup Merencanakan dan merancang penataan kawasan wisata Danau Toba di Haranggaol, Sumatera Utara termasuk dalam kategori bangunan jamak beserta perancangan tapak lingkungan sekitarnya.

F E E D B

Studi Pustaka : Landasan Teori Standar perencanaan dan perancangan

Studi Lapangan Tinjauan Kota Haranggaol Tinjauan Lokasi dan Tapak

Studi Banding

A C K

Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari pihak studi banding.

Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Penataan Kawasan Wisata Danau Toba di Haranggaol, Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai