Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Deskripsi Objektif

1.1.1 Kedalaman Makna Objek Rancangan

Pantai Bone puso merupakan salah satu pantai yang akan menjadi kawasan

wisata alam yang terletak di Desa Lalong, Kecamatan Labobo, Kabupaten

Banggai Laut yang memiliki potensi alam bawah laut yang indah yang biasa

dimanfaatkan sebagai diving, dengan wisata pantai yang indah karena memiliki

warna pasir yang sangat putih dari pantai yang lainnya. Pantai ini sangat

potensial untuk dikembangkan mengingat pada zaman sekarang banyak

wisatawan lebih tertarik untuk melakukan wisata yang berhubungan dengan

alam.

Kawasan Wisata Pantai Bone puso memiliki peranan penting dalam

pengembangan pariwisata di Kabupaten Banggai Laut, karena umumnya wisata

di Kabupaten Banggai Laut memang kebanyakan wisata pantai sehingga

memiliki dampak positif bagi pendapatan daerah dan tersediannya peluang

pekerjaan bagi masyarakat setempat. Pengembangan kawasan wisata ini harus

memperhatikan keberlanjutan dari kawasan wisata pantai tersebut dan kehidupan

sosial budaya masyarakat lokal yang ada disekitarnya.

3.1.2 Prospek dan Fisibilitas Proyek

1. Prospek Proyek

Pantai Bone puso akan dikembangkan menjadi suatu kawasan alam

pantai dengan memperhatikan potensi alam yang ada dikawasan pantai


tersebut dengan tetap memperhatikan keberlanjutan ekosistem yang ada

didalamnya. Penataan dan pengembangan pantai Bone puso lebih kepada

pengembangan dan penataan fasilitas yang mmendukung kegiatan wisata

pantai seperti gazebo, cottage, tempat istirahat, rumah makan, dan fasilitas

lain yang mendukung kegiatan wisata di pantai tersebut.

Bagi pengunjung khususnya wisatawan yang datang ke tempat ini akan

mendapatkan berbagai fasilitas wisata pantai dari menikmati pemandangan

alamnya yang indah, pasir putih yang terlihat disepanjang pantai, pesona

alam bawah laut yang alami dan juga dapat menarik minat bagi wisatawan

yang hobi diving, serta kegiatan wisata pantai lainnya. Bagi pemerintah,

kawasan wisata pantai ini dapat menunjang program peningkatan

pendapatan daerah di bidang pariwisata dan destinasi wisata sekaligus

menjadi wadah untuk mempromosikan daerah, khususnya daerah

kecamatan Labobo.

2. Fisibilitas Proyek

Fisibilitas proyek perancangan ini adalah untuk menarik minat

masyarakat umum, khususnya wisatawan lokal, asing, maupun

mancanegara untuk lebih tertarik lagi dalam melakukan kunjungan wisata

dengan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi

pengunjung dengan fasilitas – fasilitas yang ada di pantai Bone puso,

sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah di bidang

pariwisata.
1.1.2 Program Dasar Fungsional

1. Identifikasi pelaku dan Aktifitas

Bertitik tolak dari fungsi objek pada konteks pelayanan menyangkut

aktifias dimana merupakan integritas dari berbagai fungsi pelayanan yang

spesifik sebagai objek wisata dan rekreasi, maka secara umum pelaku –

pelaku yang berhubungan dengan objek dapat dikelompokan sebagai

berikut:

a. Pengunjung adalah wisatawan, baik wisatawan lokal, wisatawan dari

luar serta mancanegara.

b. Pengelola adalah pelaku objek yang bertugas mengelola, memelihara,

mengawasi, merawat serta mengamankan fasilitas – fasilitas yang ada

pada kawasan wisata pantai tersebut.

2. Fasilitas

Dari hasil analisis pelaku dan aktifitasnya maka dapat disimpulkan objek

ini memerlukan fasilitas yang dapat menunjang semua kegiatan yang ada

didalamnya seperti rumah makan, mushola, parkir, ruang informasi, gazebo,

cottage, dan sebagainya.


3.2 Gambar Umum Kabupaten Banggai Laut

Lokasi pengembangan Kawasan wisata pantai Bone puso terletak di

Kabupaten banggai laut tepatnya di Desa Lalong Kecamatan Labobo.

Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Banggai Laut


Sumber :petatematikindo.wordpress.com (2015)

Kabupaten Banggai Laut merupakan salah satu kabupaten yang berada di

Sulawesi tengah, yang memiliki daerah dengan daya dukung pariwisata yang

cukup baik, karena dengan wilayahnya yang berada di kelilingi oleh laut,

Kabupaten Banggai Laut juga ini memiliki keindahan alam yang masih banyak

terjaga dan belum dicemari. Selain itu Kabupaten Banggai Laut ini juga sudah

memiliki beberapa kawasan wisata seperti wisata pantai dan wisata budaya, serta

masih banyak potensi wisata yang sampai sekarang masih belum dikelola dan

dikembangkan oleh pemerintah.


1.3 Metode Pengumpulan dan Pembahasan Data

3.3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi

keberhasilan penelitian. Hal ini sangat berkaitan dengan bagaimana cara

pengumpulan data, siapa sumbernya, dan juga apa alat yang digunakan. Dengan

cara memperoleh data dari sumber langsung (data primer) atau dari sumber tidak

langsung (data sekunder), metode pengumpulan didapatkan dengan cara melalui

angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi, dan sebagainya. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (Survey

Lokasi), dalam hal proses pengambilan data, peneliti melakukan beberapa

metode, yaitu :

a. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan terhadap kondisi eksternal dan inernal tapak, dengan

tujuan untuk menentukan masalah dan potensi yang dapat mempengaruhi

bangunan serta kawasan nantinya.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini merupakan metode yang melengkapi

proses observasi perancangan kawasan wisata pantai Bone puso, yang

berupa foto – foto kondisi eksisting di tapak dan sekitarnya, serta sumber

– sumber data yang tertulis dalam jurnal, artikel, atau makalah yang

berhubungan dengan obyek.


2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber yang

sudah ada. Berikut ini proses pengambilan data yang digunakan dalam

penelitian yaitu :

a. Penelitian kepustakaan

Metode ini diperoleh dengan cara studi kepustakaan yang dilakukan

dengan membaca dan mengumpulkan serta menganalisa semua buku –

buku yang berhubungan dengan objek penelitian untuk membantu

penyelesaian penelitian ini.

b. Studi Internet

Metode studi internet ini merupakan pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara browsing, download, dan search melalui internet

3.3.2 Metode Pembahasan Data

Metode pembahasan dalam penulisan ini dilakukan dengan metode

pengumpulan data yang didapatkan dari studi pustaka/studi literatur dan observasi

lapangan, untuk memudahkan analisa dan pendekatan yang dilakukan untuk dasar

penyusunan konsep penelitian dengan melalui beberapa hal yaitu studi literatur

dan studi kasus.

1. Studi Literatur

Dilakukannya pemahaman terhadap data – data yang diambil dari buku –

buku maupun browsing internet terhadap teori, konsep dan standar

perencanaan, untuk perancangan Kawasan Wisata Pantai Bone puso.


2. Studi Kasus

Melakukan perbandingan terhadap hasil – hasil observasi yang dilakukan

pada beberapa bangunan kawasan wisata pantai yang berfungsi sama untuk

analisa dan kriteria yang diterapkan pada kawasan pembangunan wisata

pantai Bone puso di kabupaten Banggai Laut.

1.4 Studi Komparasi

Studi komparasi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dan masukan

tentang saran dan fasilitas, serta gambaran objek tentang apa yang dirancang, yang

memiliki kesamaan objek karya dan gaya arsitektur sehingga data – data yang

diperoleh dapat dijadikan objek pengembang.

1.4.1 Pantai Ora Maluku


Gambar 3.2 Pantai Ora Maluku Tengah
Sumber : Mutayasaroh, 2015

Ora Beach atau Pantai Ora terletak di Pulau Seram, Kecamatan Seram

Utara Kabupaten Maluku Tengah. Pantai Ora merupakan salah satu bukti

untuk para wisatawan bahwa Indonesia mempunyai pantai yang indah yang

menawarkan keindahan alam yang tiada duanya. Fasilitas yang tersedia di

dipantai Ora yaitu :

1. Resort Terapung

Resort – resort yang berdiri berbentuk panggung dengan material

kayu yang di buat di atas air laut sehingga menimbulkan suasana

nyaman untuk bersantai menghilangkan penat atau menghilangkan

beban pikiran dan bisa memanjakan pengunjung yang ingin mencari

ketenangan pikiran dan setiap resort dihubungkan dengan jembatan

yang bermaterial kayu.


Gambar 3.3 Ora Bech Resort
Sumber : Overwater Bungalow, 2016

2. Snorkeling dan Diving

Pulau Ora juga sangat terkenal akan keindahan alam bawah

lautnya, beragam biota laut yang bisa membuat mata tercengang, dan

wisatawan pun tidak perlu snorkeling terlalu dalam karena hanya pada

kedalaman 2 meter saja maka kita dapat menyaksikan langsung

terumbu karang dan ikannya.

Selain itu pemandangan yang ada di pantai Ora ini tidak kalah juga

dengan pantai Lanikal Oahu di Hawaii atau pulau maladewa.

1.4.2 Pantai Nihiwatu-Sumba

Gambar 3.4 Pantai Nihiwatu Image Via


Sumber :www.instagram.com/letstravelntt, 2017
Pantai Nihiwatu ini merupakan salah satu pantai yang berada di

peringkat ke 17 dari 100 pantai terbaik di dunia dan satu – satunya pantai

Indonesia yang terpilih menjadi pantai terbaik di Asia. Pantai Nihiwatu ini

berada di wilayah Sumba barat provinsi Nusa Tenggara Timur, yang

memiliki air laut yang jernih, pasir pantai yang bersih dan suasana

tenggelamnya matahari yang terlihat sangat indah. Pantai ini juga

merupakan salah satu tujuan para surfer atau perselancar kelas dunia untuk

mencoba keganasan ombak pantai tersebut. Pantai Nihiwatu saat ini dikelola

oleh subuah resort internasional yang bernama Resort Nahiwatu,

sehingganya untuk dapat mengunjungi pantai ini tidaklah sembarangan

orang, hanyalah tamu dari resort nihiwatu saja yang bisa berkunjung.

Bangunan di pantai ini terbuka, Arsitektur dan ornament bangunan yang ada

di resort ini merupakan gabungan dari desain tradisional dan modern. Pantai

ini memiliki fasilitas yang disediakan yaitu :

1. Vila

Vila yang ada di pantai ini di bangun di bukit dan menghadap ke laut

yang terdiri dari 1 vila 3 kamar tidur besar, bersih dan nyaman dan

diberi fasilitas kolam renang pribadi


Gambar 3.5 Vila – vila Pantai Nihiwatu
Sumber : Cnn, 2017

2. Fasilitas olahraga seperti selancar menyelam/snorkeling, memancing,

dan berlayar menggunakan perahu ke Teluk Konda Maloba.

1.4.3 Kawasan Wisata Telaga Sarangan


Gambar 3.6 Suasana telaga Sarangan
Sumber : Piknikasik.com, 2017

Wisata Telaga Sarangan, merupakan salah satu wisata yang berada di

Kabupaten Magetan di Jawa Timur, yang menawarkan keindahan alam

pegunungan dan pedesaan. Telaga sarangan atau sering dikenal Telaga Pasir

Sarangan adalah salah satu tempat wisata alam dikabupaten Magetan yang

sudah mendunia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya turis asing yang

datang ke wisata telaga Sarangan untuk berwisata. Karena wisata ini berada

di kawasan pegunungan dan udara dingin, dengan sensasi dingin antara 20-

15 0C yang cocok untuk sejenak lari dari panasnya perkotaan dan masalah –

masalah pekerjaan, selain dari itu telaga sarangan ini juga menyediakan

beberapa fasilitas seperti becak air yang dijalankan dengan cara dikayuh,

Speed boot yang digunakan untuk mengelilingi telaga sarangan tersebut,

juga tempat parkir yang luas, banyak terdapat penginapan dan hotel, serta

adanya wisata kuliner di dekat telaga, seperti sate kelinci, sate ayam, dan

nasi pecel. Selan dari itu kawasan wisata telaga sarangan ini banyak juga

memanfaatkan potensi alam yang ada disekitarnya sebagai ikon tempat

pariwisata, selain itu wisata sarangan ini mengambil penekanan konsep


Vernakular, dengan bentuk dan gubahan massa yang mengadopsi rumah

adat yang ada di daerah Magetan dengan bentuk sederhana

1.5 Kesimpulan Hasil Studi Komparasi

Tabel 3.1 Kesimpulan Studi Komparasi

No Objek Pembanding Kajian Ciri yang diterapkan

1. Pantai Ora Maluku Tersedianya resort – Pembuatan tempat


resort yang berbentuk menginap dan
panggung yang terbuat jembatan penghuung
dari kayu yang dapat untuk pengunjung,
memberikan kesan yang materialnya
nyaman bagi terbuat dari kayu
pengunjung.

2. Pantai Nihiwatu Adanya resort dengan Diadakan aktifitas


Sumba vila – vila yang seperti diving, menaiki
mengahdap ke laut, dan perahu, dan snorkeling.
adanya aktifitas
snorkeling, scrub,
diving, dan menaiki
perahu kedaerah teluk,
dan juga mengamati
burung.

3. Kawasan Wisata Kawasan Wisata yang Adanya fasilitas becak


Telaga Sarangan berada di pegunungan, air, speed boot, banyak
pedesaan, dengan penginapan dan hotel,
fasilitas seperti becak serta wisata kuliner,
air, speed boot, dan juga penekanan
penginapan dan hotel, konsep vernacular
serta wisata kuliner, dan dengan bentuk dan
juga penekanan konsep gubahan massa yang
vernakular yaitu bentuk mengikuti rumah adat
dan gubahan massa yang asal daerah, serta
mengadopsi rumah adat mejadikan alam sekitar
yang ada didaerah menjadi ikon
Magetan, serta pariwisata
memanfaatkan alam
sekitar sebagai ikon
parawisata.

Sumber : Hasil Anlisis Penulis, 2019

1.3 Kerangka Pikir


LATAR BELAKANG

KAWASAN WISATA PANTAI BONE PUSO DI


KABUPATEN BANGGAI LAUT

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan site yang sesuai untuk perancangan
Kawasan wisata Bone puso Lalong Kabupaten Banggai Laut
2. Bagaimana mendapatkan Rancangan Kawasan Wisata Pantai Bone
puso dengan penerapan Arsitektur Vernakular
3. Bagaimana bentuk penampilan, struktur, utilias, serta penataan tata
massa bangunan pada Kawasan wisata Bone puso Lalong guna untuk
menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan yang datang.

TUJUAN
1. Untuk menentukan site yang sesuai untuk perancangan Kawasan
wisata Bone puso Lalong di Kabupaten Banggi Laut
Feedback

2. Untuk mendapatkan rancangan Kawasan wisata Pantai Bone


puso dengan penerapan Arsitektur Vernakular
3. Untuk mendapatkan bentuk penampilan, struktur, utilitas, serta
penataan tata massa

PENGUMPULAN DATA
Fisik Non Fisik
- Pengguna
- Aktivitas
- Jumlah Pengguna
dimasa akan datang
Analisa
Makro Mikro
- Lokasi - Kebutuhan Ruang
- Pengelohan Site - Besaran Ruang
- Pola tata massa
- Persyaratan Ruang -
Rekomendasi Penampilan Bangunan
- Interior, exterior
- Utilitas dan sirkulasi
Konsep/Desain

Gambar 3.7 Kerangka Pikir


Sumber : Analisis Penulis, 2019

Anda mungkin juga menyukai