net/publication/331165793
CITATIONS READS
0 172
2 authors, including:
Puji Santosa
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
285 PUBLICATIONS 201 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
KELAYAKAN KARYA SASTRA SEBAGAI BACAAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP/MTs) View project
Get to know the fort and make traditional houses that have diversity. View project
All content following this page was uploaded by Puji Santosa on 18 February 2019.
Rumah Gadang
yang Tahan Gempa
Gantino Habibi
Rumah Gadang
yang Tahan Gempa
Gantino Habibi
ISBN 978-602-437-268-2
1. RUMAH TINGGAL-SULAWESI
2. ADAT, RUMAH
Sambutan
Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia
dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut
memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan
lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan
religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern.
Masyarakat sangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan
kasar tanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadi
representasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah,
santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia.
Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasi yang
demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa,
khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsa yang cerdas
cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekerti luhur, berderajat
mulia, berperadaban tinggi, dan senantiasa berbakti kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dibutuhkan paradigma pendidikan
karakter bangsa yang tidak sekadar memburu kepentingan
kognitif (pikir, nalar, dan logika), tetapi juga memperhatikan dan
mengintegrasi persoalan moral dan keluhuran budi pekerti. Hal itu
sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu fungsi pendidikan
adalah mengembangkan kemampuan dan membangun watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Penguatan pendidikan karakter bangsa dapat diwujudkan
melalui pengoptimalan peran Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang
memumpunkan ketersediaan bahan bacaan berkualitas bagi masyarakat
Indonesia. Bahan bacaan berkualitas itu dapat digali dari lanskap dan
perubahan sosial masyarakat perdesaan dan perkotaan, kekayaan
bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner
iii
Indonesia, dan arsitektur tradisional Indonesia. Bahan bacaan yang
digali dari sumber-sumber tersebut mengandung nilai-nilai karakter
bangsa, seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Nilai-nilai karakter bangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan
kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan
diri sendiri, tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan alam semesta,
kesejahteraan sosial masyarakat, dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Apabila jalinan ketiga hal itu terwujud secara harmonis,
terlahirlah bangsa Indonesia yang beradab dan bermartabat mulia.
Salah satu rangkaian dalam pembuatan buku ini adalah proses
penilaian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuaan. Buku
nonteks pelajaran ini telah melalui tahapan tersebut dan ditetapkan
berdasarkan surat keterangan dengan nomor 13986/H3.3/PB/2018
yang dikeluarkan pada tanggal 23 Oktober 2018 mengenai Hasil
Pemeriksaan Buku Terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.
Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Kepala Pusat Pembinaan,
Kepala Bidang Pembelajaran, Kepala Subbidang Modul dan Bahan
Ajar beserta staf, penulis buku, juri sayembara penulisan bahan bacaan
Gerakan Literasi Nasional 2018, ilustrator, penyunting, dan penyelaras
akhir atas segala upaya dan kerja keras yang dilakukan sampai
dengan terwujudnya buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat
bagi khalayak untuk menumbuhkan budaya literasi melalui program
Gerakan Literasi Nasional dalam menghadapi era globalisasi, pasar
bebas, dan keberagaman hidup manusia.
Jakarta, November 2018
Salam kami,
ttd
Dadang Sunendar
Kepala Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa
iv
Sekapur Sirih
Rumah Gadang.
Gantino Habibi
v
Daftar Isi
Sambutan............................................................ iii
Sekapur Sirih....................................................... v
Daftar Isi............................................................ vi
Bagian 1 Bentuk Umum Rumah Gadang ........... 1
A. Berbentuk Gonjong ........................................ 1
B. Bagunan Berbentuk Kapal .............................. 2
C. Jendela yang Tidak Lurus ............................... 4
D. Tiang-Tiang Rumah Gadang ........................... 5
E. Rangkiang ..................................................... 6
Bagian 2 Ruangan Rumah Gadang .................. 12
Bagian 3 Tata Cara Membangun Rumah
Gadang ....................................................... 15
A. Musyawarah.................................................. 16
B. Pengumpulan Bahan ...................................... 17
C. Maramu Kayu Dirimbo ................................... 18
D. Maelo Kayu ................................................... 19
E. Marandam Kayu............................................. 20
F. Managakkan Tiang Tuo................................... 20
G. Managakkan Kudo-Kudo................................. 22
H. Manaiki Rumah............................................... 23
vi
Bagian 4 Fungsi Rumah Gadang...................... 26
A. Tempat Tinggal.............................................. 27
B. Tempat Musyawarah...................................... 30
C. Sebagai Tempat Merawat Keluarga................. 31
D. Fungsi Sosial.................................................. 31
Bagian 5 Jenis Rumah Gadang........................ 34
A. Rumah Gadang Pola Koto Pialang
(Aristokrat).................................................... 34
B. Rumah Gadang Pola Budi Caniago
(Demokrat).................................................... 35
Bagian 6 Keunikan Rumah Gadang.................. 37
A. Bagian Rumah Gadang.................................... 37
B. Tahan Gempa................................................. 38
C. Pintu Rumah Gadang Tidak Menghadap
ke Jalan......................................................... 42
D. Ukiran Di Rumah Gadang................................ 43
E. Atap Rumah Gadang....................................... 45
F. Atap Berbentuk Tanduk Kerbau....................... 47
Daftar Pustaka.................................................... 49
Biodata Penulis.................................................... 50
Biodata Penyunting.............................................. 54
Biodata Ilustrator............................................... 55
vii
viii
1
A. Berbentuk Gonjong
1
(cerita) tentang kemenangan orang Minangkabau dalam
2
Bentuk badan Rumah Gadang yang segi empat membesar
3
C. Jendela yang Tidak Lurus
4
Setiap jendela menjadi tempat sirkulasi udara dan
gadang.
Rumah Gadang
alam Minangkabau.
Wilayah Minangkabau
5
gempa. Selain untuk mengantisipasi gempa, konstruksi
penjuru.
itu berdiri.
E. Rangkiang
6
apabila terjadi kelaparan
di Minangkabau memiliki
7
Rumah Gadang. Jumlah rangkiang yang terletak di
8
2) Si bayau-bayau, rangkiang jenis ini berfungsi sebagai
9
3) Sitangguang lapa (Si tanggung lapar), yaitu tempat
bersegi.
10
Gambar 1.9 Rangkiang Kaciak
Sumber: Ilustrasi Cariwan
Gadang.
11
2
12
Rumah yang berlanjar dua dinamakan lipek pandan
sebagai berikut.
13
1. Ruang Depan
2. Ruang Tengah
bersama suaminya.
3. Ruang Anjungan
4. Ruang Belakang
14
3
terdahulu.
15
A. Musyawarah
lainnya.
16
Tujuan dari penyampaian pembuatan Rumah Gadang
B. Pengumpulan Bahan
17
tersebut adalah tungganai/mamak kaum atau orang
nagari tersebut.
18
Bila kayu yang dicari sudah didapat, maka kayu
D. Maelo Kayu
(menghela kayu).
19
E. Marandam Kayu
20
Gambar 3.1 Prosesi Managakkan Tiang Tuo
Sumber: Ilustrasi Cariwan
penghuninya.
21
G. Manaikkan Kudo-kudo
22
dari pelaksanaan syukuran ini adalah mengumpulkan
manaikkan kudo-kudo.
H. Manaiki Rumah
manaiki rumah.
23
Gambar 3.3 Prosesi Manaikki Rumah
Sumber: Ilustrasi Cariwan
Gadang.
24
Meskipun demikian, kemufakatan dari penghulu-
Rumah Gadang.
25
4
dalam keluarga.
26
banamo dalil kiasan, Banduanyo sambah-manyambah,
sebagainya.
lainnya.
A. Tempat Tinggal
27
Jadi setiap Rumah Gadang memiliki jumlah kamar yang
berbeda.
28
jika adiknya telah menikah pula. Perempuan tua
kaum pria.
29
B. Tempat Musyawarah
Gambar 4.2
Kegiatan Musyawarah Pemuka Adat di Minangkabau
Sumber: Ilustrasi Cariwan
30
C. Sebagai Tempat Merawat Keluarga
D. Fungsi Sosial
31
Gambar 4.3 Kegiatan Mufakat Panghulu-Panghulu
Sumber: http://sumbar.antaranews.com/image/2010/03/
ori/20100313130310153432_beni_1.jpg
32
kebersihan rumah, dan hal lainnya yang menjadi sebuah
masyarakat.
warga lainnya.
33
5
34
- yaitu tempat tertinggi para pimpinan. Hal ini
derajatnya.
35
memiliki seperti pada gambar, tidak memiliki anjungan.
kepentingan bersama.
36
6
bahasa Minang.
37
lanjar tengah hingga ke belakang, berjejer dari ujung
B. Tahan Gempa
38
Gambar 6.1 Tiang Penyangga Rumah Gadang
Sumber: Ilustrasi Cariwan
39
Ketika gempa, Rumah Gadang terasa diayun-ayun
Gadang.
40
gerak tiang-tiang penyangga sehingga ritme gerakan
41
dibagi ke dalam dua bagian utama yaitu bagian depan
tersebut.
42
langsung dari luar rumah. Sebisa mungkin, kegiatan di
43
Ukiran tradisional Minangkabau terbagi atas
kehidupan sehari-hari.
44
ukiran. Penempatan motif ukiran tergantung pada
45
hangat ke dalam rumah. Dikarenakan tekanan suhu
suhu udara siang hari akan sejuk dan pada malam hari
46
F. Atap Berbentuk Tanduk Kerbau
47
48
Daftar Pustaka
49
Biodata Penulis
Riwayat Pekerjaan/profesi
1. 2002 – 2008 Guru SD Swasta Al-Azhar
(Penyelenggara Pendidikan
Inklusi) Kota Bukittinggi.
50
2. 2008 - sekarang Kepala Sekolah SD Swasta Al-
Azhar (Penyelenggara Pendidikan
Inklusi) Kota Bukittinggi.
3. 2010 – 2012 Dosen Mata Kuliah Bahasa
Indonesia, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat,
Bukittinggi.
4. 2010 – 2012 Dosen Mata Kuliah Matematika,
STKIP Ahlussunnah Bukittinggi.
5 2012 - 2014 Tutor Mata Kuliah Statistik,
Universitas Terbuka, Padang.
51
5. Buku Guru SDLB Autis kelas 6 Tema 7. Keselamatan
Pejalan kaki, 2016.
6. Buku Siswa SDLB Autis kelas 6 Tema 7. Keselamatan
Pejalan kaki, 2016.
7. Buku Kumpulan Puisi “Goresan Dari Sahabat,” 2016.
8. Buku Kumpulan Puisi “ Genggam Asa Tuk Cita,” 2016.
9. Buku Kumpulan Puisi “Senyum Matahari,” 2016.
10. Buku Pelajaran “Kuis Game Matematika,” 2016.
11. Buku Cerpen “Layar Terbentang,” 2016.
12. Buku Cerpen “Duhai Hati,” 2016.
13. Buku Kumpulan Puisi “Bahagia ‘kan Menjelang, 2017.
14. Buku Cerpen “Hilang,” 2017.
52
4. Juara 2 Kepala Sekolah SD Berprestrasi Tingkat Provinsi
Tahun 2011.
5. Juara 1 lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Provinsi Tahun
2010.
6. Juara 1 PTK-PNF sebagai Tutor Paket B tingkat Nasional
Tahun 2009.
Informasi Lain
1. Aktif sebagai narasumber workshop pendidikan PK-LK
Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kota.
2. Aktif sebagai narasumber Kurikulum 2013 di tingkat
Nasional, Provinsi, dan Kota.
3. Aktif sebagai narasumber pada P2TK Kemdikbud.
4. Aktif dalam pengembangan Bukittinggi sebagai Kota
Inklusi (jabatan sebagai Koordinator Bidang Sekolah
Dasar Inklusi).
5. Finalis Inovasi Pembelajaran SD Tahun 2016 Kementerian
Pendidikan & Kebudayaan.
53
Biodata Penyunting
Nama lengkap : Puji Santosa
Pos-el : puji.santosa@gmail.com
Bidang Keahlian : Peneliti Sastra
Riwayat Pekerjaan:
1. Guru SMP Tunas Pembangunan Madiun (1984--
1986).
2. Dosen IKIP PGRI Madiun (1986--1988).
3. Staf Fungsional Umum pada Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1988--1992).
4. Peneliti Bidang Sastra pada Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (1992--sekarang).
Riwayat Pendidikan:
1. S-1 Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya,
Universitas Sebelas Maret Surakarta (1986)
2. S-2 Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Pengetahahuan
Budaya, Universitas Indonesia (2002)
Informasi Lain:
1. Lahir di Madiun pada tanggal 11 Juni 1961.
2. Plt. Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah
(2006--2008).
3. Peneliti Utama Bidang Sastra, Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (2010--sekarang).
54
Biodata Ilustrator
Riwayat Pendidikan:
SMAN 1 Cilamaya
Riwayat Pekerjaan/profesi:
1. 2011-sekarang Ilustrator lepas buku anak.
2. 2009-sekarang Ilustrator lepas Arya Duta di Depok
3. 2006-2009 Ilustrator lepas Bijak Studio di Ciawi
55
Suku Minangkabau mempunyai budaya dan
adat istiadat yang khusus. Salah satu ciri khas suku
Minangkabau adalah rumah adatnya yang dinamakan
Rumah Gadang.
Rumah Gadang mempunyai fungsi yang amat
penting bagi masyarakat Minangkabau. Rumah Gadang
mempunyai filosofi khusus di setiap bagiannya. Buku
ini mengingatkan kepada kita untuk melestarikan
budaya-budaya tradisional di Indonesia, khususnya di
Minangkabau.