Abstrak
Wilayah pesisir merupakan interface antara kawasan laut dan darat yang
saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya, baik secara
biogeofisik maupun sosial ekonomi. Wilayah pesisir mempunyai karakteristik
yang khusus sebagai akibat interaksi antara proses-proses yang terjadi di
daratan dan di lautan. Ke arah darat, wilayah pesisir meliputi bagian daratan,
baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut
seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air asin; sedangkan ke arah
laut, wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air
tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti
penggundulan hutan dan pencemaran (Poernomosidhi, dalam Supriharyono,
2009 tentang “Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati di Wilayah Pesisir
dan Laut Tropis”).
Dari segi daratan, Pesisir adalah wilayah daratan sampai wilayah laut yang
masih dipengaruhi sifat-sifat darat seperti: angin darat, drainase air tawar dari
sungai, sedimentasi. Dari segi laut, Pesisir adalah wilayah laut sampai wilayah
darat yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti: pasang surut, salinitas,
intrusi air laut ke wilayah daratan, angin laut.
B. Metode Penelitian
1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Prosedur Pengumpulan
Data
Pasca
Pra Penelitian Saat Penelitian
Penelitian
Observasi
Kajian
dan Analisis Data
Pustaka
Wawancara
Menyusun
Draft
Wawancara
a. Pra Penelitian
Pada tahap pra penelitian dilakukan pengumpulan data
sekunder dan kuisioner wawancara. Data sekunder berupa peta
lokasi dan materi dalam kajian pustaka. Kuisioner wawancara
ditujukan kepada penduduk pengelola dan pengawas Gatra
Olah Alam Lestari (GOAL).
b. Saat Penelitian
Pada tahap penelitian dilakukan pengumpulan data primer
melalui observasi dan wawancara. Observasi terdiri dari
pengamatan lokasi penelitian. Wawancara dilakukan kepada
masyarakat yang ada di lokasi penelitian.
c. Pasca Penelitian
Pada tahap pasca penelitian, dilakukan analisis data primer dan
data sekunder yang didapatkan selama penelitian.
C. Hasil dan Pembahasan
Dengan adanya hubungan baik, maka akan tercipta suatu hubungan yang
saling menguntungkan. Masing-masing pihak akan saling menjaga dan
membantu dalam berbagai macam aktivitas antara satu dengan yang lainnya,
sehingga tujuan masing-masing maupun keseluruhan dapat tercapai. Sehingga
dengan adanya program community relations suatu lembaga dapat mengetahui
karakteristik masyarakat lokal dan dapat menjaga hubungan baik antara
lembaga dengan masyarakat. Setelah dilaksanakannya program community
relations, salah satu bentuk programnya yaitu community development.
Dimana ada pembangunan dan pengembangan potensi yang dimiliki
masyarakat melalui program community development ini.
Pembelian tiket di Pantai Tiga Warna dengan sistem seperti booking tiket
pesawat, harus melakukan pemesanan minimal 2 minggu sebelumnya karena
pantai Tiga Warna setiap hari hanya dibatasi 100 pengunjung demi tetap
menjaga kelestarian alam. Pada area snorkling yaitu di pantai tiga warna
dibatasi hanya 2 jam setiap kunjungan. Sebelum memasuki area Clungup
Mangrove Conservation pengunjung akan dilakukan pengecekan barang
bawaan terutama barang bawaan plastik yang akan dijelaskan adanya larangan
keras membuang sampah sembarangan, sehingga sampah plastik tersebut
nantinya harus dibawa kembali oleh setiap pengunjung. Ketika akan
meninggalkan kawasan tersebut pengunjung juga diwajibkan melakukan
pengecekan plastik yang harus sesuai jumlahnya seperti yang telah di cek
sebelum memasuki kawasan. Apabila saat kembali sampah tidak sesuai
dengan pengecekan awal akan dikenakan sangsi atau dikenakan denda.
D. Kesimpulan