Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum ke – 1 Sabtu, 20 Mei 2023

Mata Kuliah : Ekowisata Perairan

PERENCANAAN PROGRAM EKOWISATA PERAIRAN


DI KAWASAN PANTAI
(Studi Kasus : Pantai Mbawana, Sumba Barat)

Disusun Oleh :
Kelas Praktikum B1
Gina Saviera J0402221066

Dosen :
Dr. Insan Kurnia, S.Hut., M.Si

Asisten Dosen :
Alan Wasahlan, A.Md

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikenal dengan negeri 1000
pulau. Hal ini dibuktikan berdasarkan data Direktoral Jenderal Pemerintahan
Umum, Kementerian Dalam Negeri yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik,
dalam (Rahma, 2020) bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau. Selain itu pula,
banyaknya pulau – pulau yang menjadi bagian dari negara Indonesia menyebabkan
sebagian besar wilayah negara Indonesia adalah perairan. Pulau – pulau yang
terdapat di Indonesia ini tidak hanya berupa kepulauan besar saja, namun juga
terdiri dari kepulauan – kepulauan kecil. Banyaknya pulau – pulau yang terdapat di
Indonesia serta sebagian besar wilayah Indonesia yang merupakan perairan, hal ini
kemudian menyebabkan di Indonesia banyak sekali ditemui pantai.
Pantai merupakan sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat
di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut.
Panjang garis pantai ini diukur mengelilingi seluruh pantai yang merupakan daerah
teritorial suatu negara. Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa Indonesia
yang sering rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Pesisir
adalah daerah daratan di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti
pasang surut, angin laut, dan perembesan air laut. Sedangkan pantai adalah daerah
di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah
(Korto, et. al, 2015).Pantai sendiri banyak dijadikan tempat tujuan untuk berwisata.
Namun, dari banyaknya pantai yang sudah banyak dijadikan tempat wisata serta
dikenal banyak orang, ada juga pantai – pantai indah lainnya yang belum banyak
terekspos bahkan belum dikelola oleh masyarakat setempat salah satu nya adalah
Pantai Mbawana.
Pantai Mbawana merupakan pantai indah yang terletak di Kecamatan Kodi,
Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Pantai mbawana merupakan pantai yang
belum terlalu dikenal oleh banyak orang dan masih asri, oleh karena itu beberapa
orang menjadikan pantai ini sebagai tempat wisata untuk berfoto dan rekreasi.
Pantai ini juga disebut sebagai Pantai Batu Bolong karena memiliki memiliki daya
tarik pada batu karang nya yang berlubang dan menjorok ke arah laut hingga terlihat
seperti gapura di tepi pantai. Selain berasal dari daya tarik batu karang nya, view
yang disuguhkan pada pantai juga sangat indah sehingga membuat pantai ini sangat
cocok untuk dijasikan sebagai tempat tujuan wisata. Melihat dari keindahan daya
tarik pantai ini, Pantai Mbawana memiliki potensi untuk kemudian
dikembangkannya program ekowisata perairan.
Perencanaan program ekowisata perairan merupakan kegiatan yang ditujukan
untuk merancang sebuah program ekowisata perairan yang rancang sesuai dengan
imajinasi dari perancang. Perencanaan menurut Sondang P. Siagian (1994:108)
dalam (Alfin, 2016) adalah sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Singkatnya perencanaan adalah
kegiatan awal yang dilakukan ketika ingin membuat suatu rancangan program
berdasarkan sesuatu yang telah direncanakan. Perencanaan program ekowisata pada
Pantai Mbawana merupakan perencanaan sebuah program ekowisata yang
ditujukan untuk bisa memanfaatkan potensi dan daya tarik wisata disini sehingga
bisa dikenal dan dinikmati oleh wisatawan dan pengunjung. Berdasarkan hal ini
kemudian dibutuhkan adanya pembuatan perencanaan program ekowisata di Pantai
Mbawana.

B. Tujuan
Tujuan praktikum yaitu menyusun perencanaan kawasan ekowisata perairan
berdasarkan supply dengan konsep, prinsip, dan pilar ekowisata. Dua Konsep dasar
yang melandasi ekowisata adalah adanya kebutuhan dan keterbatasan. Prinsip dari
ekowisata terdiri dari 5 bagian yaitu Nature Based (Produk dan program
berdasarkan lingkungan), Ecologically Sustainable (Manajemen dan pelaksanaan
berkelanjutan masyarakat), Enviromentally Educative (Pendidikan lingkungan bagi
pengelola pengunjung), Local Community based (Bermanfaat bagi masyarakat
local), dan Ecotourist Based (Kepuasaan bagi pengunjung). Pilar ekowisata terdiri
dari 3 bagian yaitu; Ekologi yang bersifat fungsi lingkungan yang berkelanjutan,
Sosial budaya yang menjaga serta melindungi keaslian sosial budaya masyarakat
setempat, dan Ekonomi yang memastikan dan memberikan manfaat kegiatan
ekonomi jangkap panjang yang layak.
II. KONDISI UMUM

A. Letak dan Luas


Pantai Mbawana atau sering disebut juga sebagai Pantai Batu Bolong
merupakan pantai yang terletak di Kecamatan Kodi, Kab. Sumba Barat Daya, Nusa
Tenggara Timur dengan luas wilayah kabupaten sekitar 144,53 Ha.

Gambar 1. Letak Pantai Mbawana


Sumber : Google Maps

B. Kondisi Masyarakat
Sumba Barat Daya merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Jumlah penduduk kabupaten Sumba Barat Daya yaitu sebanyak
255.771 jiwa dan sebagian besar atau 80% penduduk bermata pencaharian sebagai
petani dan juga ada beberapa masyarakatnya khususnya dari kalangan remaja yang
memanfaatkan perekerjaan dari segi pariwisata seperti menawarkan jasa mengantar
wisatawan menuju objek wisata. Sebagian besar masyarakat nya 60,14% tidak
pernah sekolah atau tidak tamat sekolah dasar. Tingkat pendidikan yang rendah
merupakan salah satu hambatan sosial dalam masyarakat, selain itu masih terdapat
praktek masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai kesehatan, seperti
kebiasaan menjual ternak yang sakit dan kebiasaan memotong dan mengonsumsi
daging ternak yang mati (Willa, 2010).
Masyarakat Sumba Barat Daya ini juga merupakan masyarakat yang menjaga
kearifan lokal dengan masih menjunjung tinggi dan mempertahankan kebudayaan
para leluhur dengan taat khususnya di Kec. Kodi (Kembaren, 2020). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan (Njurumana, 2006) dilihat dari segi hubungan
masyarakat dengan alam, masyarakat disini secara umum di NTT memiliki bentuk-
bentuk inisiatif lokal dalam berinteraksi dengan hutan, tanah dan air, sehingga hal
ini membuat mereka peduli dengan alam sekitanya.

C. Kondisi Kepariwisataan
Pantai Mbawana merupakan pantai yang belum terlalu dikenal oleh banyak
orang sehingga beberapa orang menjadikan pantai ini sebagai tempat wisata untuk
berfoto dan rekreasi pribadi karena dianggap masih asri dan belum begitu terekspos
oleh masyarakat luas. Pantai Mbawana juga belum sama sekali dikelola oleh pihak
pihak swasta atau Dinas Pariwisata Provinsi NTT. Ada dari beberapa warga lokal
yang kebanyakan berusia remaja, berjaga di pintu masuk tebing menuju pantai yang
menawarkan jasa menjaga kendaraan dan tour guide (Sumber : Indozone.Id).

D. Aksesibilitas
Pantai Mbawana merupakan pantai yang terletak di Kecamatan Kodi, Sumba
Barat, NTT. Akses menuju ke Pantai Mbawana dapat ditempuh dengan menaikki
mobil dari Bandar Udara Tambolaka. Jarak tempuh menuju pantai ini sekitar 59 km
dari Bandar Udara Tambolaka dan ditempuh dalam waktu kira – kira 1 jam 22 menit
dan dilanjutkan dengan berjalan kaki untuk sampai ke area bawah pantai.
Berdasarkan aksesibilitas menuju pantai yang diambil dari penelitian skripsi
(Anwar, 2019) Universitas Muhammadiyah Malang, Akses jalur untuk ke pantai
Mbawana sangatlah kasar dan curam. Hal ini karena pengunjung dan wisatawan
yang datang kesini harus menuruni tebing yang curam untuk sampai ke area bawah
pantai.

Gambar 2. Aksesibiltas Menuju Area Pantai Mbawana


Sumber : Jafriyal, IDZ Creators (INDOZONE.ID)
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Lokasi


Praktikum pembuatan perancangan program ekowisata perairan ini
dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2023 dan berlokasi dirumah sendiri yang
bertempat di Jl. HT sobari, RT.04/RW.01, Kelurahan Semplak, Bogor Barat

B. Alat dan Bahan


Berikut ini merupakan tabel alat dan bahan yang digunakan selama praktikum
pembuatan perencanaan program wisata di Pantai Mbawana.

Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum


No. Alat Fungsi
1. Google Scholar Berfungsi sebagai sumber media pencarian
informasi
2. Laptop Berfungsi sebagai alat untuk mengolah data
yang didapat
3. Microsoft Word Berfungsi sebagai media dalam mengolah
data ke dalam bentuk makalah
4. Canva Berfungsi sebagai media dalam membuat
sketsa pantai dan brosur program

C. Jenis Data
Jenis data yang diambil dan digunakan dalam pembuatan perencanaan program
ekowisata di Pantai Mbawanan ini adalah data potensi atraksi alam, budaya,
akomodasi, aksesibilitas, kondisi kepariwisataan, dan kondisi masyarakat.

D. Analisis Data
Data yang digunakan dalam pembuatan perencanaan program ekowisata
perairan adalah data yang diperoleh melalui studi Pustaka berdasarkan informasi
yang diperoleh dari jurnal dan artikel di Internet. Data yang diperoleh melalui jurnal
dan artikel di internet di analisis secara kualitatif dan dideskripsikan.

E. Metode Penyusunan Perencanaan


Metode penyusunan perencanaan ini sendiri dilakukan dengan analisis
kualitatif, yang terbagi menjadi tiga bagian penting lagi yaitu analisis atraksi objek
wisata dan budaya, analisis kemasyarakatan, dan analisis kondisi kepariwisataan.
Analisis atraksi alam dan budaya ditujukan untuk mengeahui potensi alam dan
budaya disana, analisis kemasyarakatan ditujukan untuk melihat karakter umum
dan gaya hidup masyarakat, dan analisis kondisi kepariwisataan digunakan untuk
mencari tahu mengenai akomodasi, aksesibilitas, dan amenitas yang sudah ada
ataupun yang belum ada. Lalu, data – data dari hasil analisis yang didapat tersebut
diolah dan dijadikan ke dalam bentuk laporan perencanaan ekowisata perairan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Potensi Atraksi
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan (UU No.10 tahun
2009 tentang Kepariwisataan). Berdasarkan studi Pustaka yang dilakukan, Pantai
Mbawana memiliki atraksi – atraksi wisata yang berasal dari alam dan budaya yang
keduanya memiliki potensi daya tarik wisata dalam kegiatan wisata. Berikut ini
merupakan potensi atraksi yang terdapat di Pantai Mbawana.

1. Atraksi Alam
Atraksi alam merupakan daya tarik wisata yang berasal dari alam. Pantai
Mbawana yang menjadi studi kasus pada perencanaan program ekowisata perairan
memiliki atraksi alam, berikut merupakan atraksi alam yang terdapat di Pantai
Mbawana.

a. Batu Karang (Gapura Laut)


Pantai Mbawana atau sering disebut juga sebagai Pantai Batu Bolong
merupakan karena memiliki memiliki daya tarik pada batu karang nya yang
berlubang dan menjorok ke arah laut hingga terlihat seperti gapura di tepi
pantai. Gapura laut ini memiliki tinggi yang cukup tinggi yaitu sekitar 7 – 8
meter. Gapura laut ini sendiri berada berdekatan dan menempel pada tebing
yang berada di pinggi pantai. Pengunjung dan wisatawan yang datang
berkunjung ke Pantai ini dapat berfoto dengan Gapura Laut disini, selain
itu, pengunjung juga bisa menaikki gapura dan melihat view indah yang
ditawarkan dari atas gapura laut.

Gambar 3. Batu Karang (Gapura Laut) Pantai Mbawana


Sumber : www.joglowisata.com

b. Pasir Putih
Pasir merupakan unsur yang terdapat pada setiap pantai. Pantai
Mbawana memiliki daya tarik lain selain dari gapura laut nya. Daya tarik
tersebut berupa pasir putih yang terdapat pada pantai. Pasir yang terdapat di
pantai ini bersih dan tidak terdapat banyak sampah oleh karena itu sangat
cocok untuk berfoto bermain voli, dan bersantai diatas pasir putih pantai ini.
Pasir putih pada pantai ini memiliki potensi daya tarik untuk dijadikan ke
dalam kegiatan wisata. Kegiatan yang direncanakan dengan memanfaatkan
daya tarik pasir putih pantai ini yaitu bermain pasir, bersantai, menikmati
makanan dan minuman diatas pasir putih ini.

Gambar 4. Daya Tarik Pasir Putih Pantai Mbawana


Sumber : Dreamstime
c. Laut
Laut merupakan perairan asin luas dan dikelilingi oleh daratan. Laut
merupakan objek yang terdapat juga terdapat di Pantai Mbawana. Laut
sendiri memiliki daya tarik karena view yang disuguhkan indah, terutama
untuk mengabadikan foto dipinggir pantai bagi para wisatawan yang datang.
Laut di pantai ini memiliki keindahan ketika dipandang karena terbebas dari
sampah – sampah serta cocok untuk dijadikan background saat berfoto. Laut
di Pantai Mbawana ini memiliki potensi untuk dijadikan tempat
perencanaan kegiatan wisata yaitu snorkling, kayak, dan parasailing.

Gambar 5. Daya Tarik Laut Pantai Mbawana


Sumber : ayotraveling.co.id
d. Sunset
Sunset merupakan proses matahari terbenam atau juga disebut sebagai
momen saat matahari terbenam. Pantai Mbawana memiliki daya tarik
berupa sunset yang indah. Wisatawan yang datang kesini dapat
menyaksikan sunset yang indah sambil bersantai dipinggir pantai. Potensi
daya tarik dari sunset ini dapat dijadikan sebagai background untuk berfoto
bersama dengan gapura laut Pantai Mbawana.

Gambar 7. Daya Tarik Sunset Pantai Mbawana


Sumber : Instagram (@trifosa_ika)
2. Atraksi Budaya
Atraksi alam merupakan daya tarik wisata yang berasal dari budaya
masyarakat. Budaya sendiri merupakan suatu bentuk karya atau cipta dari manusia
yang diturunkan turun temurun. Budaya sendiri mencakup adat istiadat, seni,
bahasa, agama, politik, dan system pencaharian. Berdasarkan studi Pustaka yang
dilakukan berikut merupakan potensi daya tarik budaya di wilayah Sumba Barat
Daya.

a. Kain Tenun Sumba Barat


Sumba Barat Daya memiliki tiga jenis kain tenun antara lain Tenun Ikat
(Makete), Tenun Songket (Lambaleko), dan Tenun Sulam (Humbi/Lumbi).
Motif khas kain tenun Sumba Barat Daya menggunakan corak ragam mamuli
yang merupakan simbol kemurnian dan kesuburan. Selain itu kain tenun khas
Sumba Barat Daya juga banyak menggunakan gambar Uma Kalada atau
rumah besar khas bangunan tradisional dengan atap menara.Keunggulan dari
kain tenun daerah ini adalah masyarakatnya yang masih menggunakan kapas
pintal sebagai bahan baku utama (www.tripsumba.com).

Gambar 8. Daya Tarik Kain Tenun Sumba Barat Daya


Sumber : Twitter (@awkarin)

b. Marapu
Marapu merupakan agama atau kepercayaan masyarakat Sumba akan
adanya kekuatan di luar dunia manusia yang mengawasi mereka. Kekuatan
itu adalah kekuatan dari para leluhur atau nenek moyang mereka. Oleh karena
itu kepercayaan Marapu ini merupakan penyembahan kepada leluhur atau
nenek moyang. Munculnya keyakinan akan adanya kekuatan-kekuatan gaib
merupakan perwujudan dari kebutuhan manusia yang mencari keamanan,
perlindungan dan ketenteraman (Fernandez, 1990:296; Soh, et. al, 1985:76
dalam Kelen, 2019).

Gambar 9. Kepercayaan Marapu di Sumba Barat


Sumber : helloindonesia.id
c. Pasola
Pasola adalah suatu pola permainan ketangkasan saling melempar
tombak kayu oleh seorang laki-laki dewasa dengan menunggang kuda yang
dipacu kencang, biasanya Pasola dilakukan oleh beberapa kelompok
masyarakat desa seperti sedang berperang. Pembuktian pewarisan dari
tuturan Pasola, dapat terlihat jelas pada upacara pelaksanaan Pasola yang
selalu diawali dengan doa para Rato dengan bahasa adat untuk
berkomunikasi dengan Tuhan yang Mahakuasa. Bahasa ritual adalah salah
satu bukti nyata dari buah pikir atau hasil karya leluhur yang direalisasikan
dalam bentuk tuturan adat. Tuturan Pasola merupakan salah satu bentuk
sastra lisan yang diwariskan secara turun temurun yang di dalamnya
terkandung nilai-nilai estetis dan didaktis. Nilai-nilai tersebut dapat dimaknai
sebagai titik kekuatan orang Sumba agar dapat hidup selaras dengan alam
dan sang Pencipta (Kembaren, 2020).

Gambar 10. Atraksi Pasola di Sumba Barat


Sumber : 01islands.com

d. Rumah Adat Mbatanggu


Rumah adat uma mbatangu diambil dari bahasa setempat yang artinya
rumah menara. Rumah adat ini juga dikenal dengan nama lain, yaitu uma
bakulu atau bokulu yang artinya rumah besar. Bentuk rumah adat di NTT
berbeda dengan rumah adat di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali yang
masih dipengaruhi unsur agama Islam dan Hindu. Atap uma bakulu sendiri
berbentuk trapesium yang bagian tengahnya menjulang seperti menara.
Rumah atap tersebut disusun dari daun pohon kelapa dan jerami yang
dikeringkan agar tidak cepat membusuk.

Gambar 11. Rumah Adat Mbatanggu Sumba Barat Daya


Sumber : vintage-camera-lenses.com
e. Tari Woleka
Tari woleka mempunyai fungsi yang amat penting, terutama bagi
masyarakat yang masih menganut kepercayaan Marapu. Fungsi tersebut
terkait dengan kepentingan ritual, di mana ritus terkait itu juga dinamakan
pesta woleka. Secara harfiah, woleka berarti memukul gong, yang merupakan
pertanda dimulainya ritus adat yang biasanya berlangsung selama tujuh hari
tujuh malam. Ritus tersebut adalah suatu bentuk upacara untuk meminta
ampun, berkat dan rezeki kepada arwah leluhur. Masyarakat setempat
menyebut ritus tersebut sebagai ‘pesta’, karena begitu dominannya unsur
‘makan bersama’ (Hudijono, 2009).

Gambar 12. Tari Woleka di Sumba Barat Daya


Sumber : tribbunnewswiki.com

B. Perencanaan Program Ekowisata


Berdasarkan data potensi alam dan budaya yang didapat, berikut ini merupakan
pembahasan mengenai program ekowisata yang telah dirancang berdasarkan
prinsip ekowisata dan pilar ekowisata.

1. Wisata Pantai Mbawana “Bawana’s Fun Adventure”


Berikut merupakan program wisata alam yang dirancang di Pantai
Mbawana beradasarkan potensi atraksi yang terdapat di Pantai Mbawana.

a. Volley Beach
Voli pantai merupakan jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh
pengujung di pinggir pantai. Kegiatan bermain voli di pantai ini sangat
cocok dimainbersama teman atau keluarga karena bisa sambil menikmati
pantai. Selain itu olahraga voli juga memiliki manfaat yaitu bisa
membentuk dan menguatkan otot – otot dan juga persendian. Peralatan
yang digunakan dalam bermain voli yaitu tiang, net, dan bola voli.
.

Gambar 12. Ilustrasi Kegiatan Voli Pantai


Sumber : perpustakaan.id
b. Kayak
Kayak merupakan kegiatan diatas air dengan perahu dayung atau
kayak. Kayak sendiri dirancang untuk menjadi kegiatan wisata alam disini,
karena memanfaatkan daya tarik dari laut pantai. Peralatan yang digunakan
yang disediakan untuk bermain kayak yaitu, kayak, dayung untuk
mendayung, helm untuk melindungi kepala, dan pelampung untuk
melidungi dan mencegah agar tidak tenggelam ketika jatuh dilaut.

Gambar 13. Ilustrasi Kegiatan Bermain Kayak


Sumber : Pxere.id

c. Parasailing
Parasailing merupakan olahraga air yang terbang diatas air dengan
dibantu oleh speedboat yang cepat. Parasailing sangat cocok untuk
dijadikan kegiatan wisata karena bisa menambah adreanalin wisatawan.
Selain itu, wisatawan dapat melihat pemandangan sekitar pantai ketika
menikki parasailing. Peralatan yang digunakan untuk bermain parasailing
yaitu parasut, pelampung, dan speedboat.

Gambar 14. Ilustrasi Kegiatan Bermain Parasailing


Sumber : AGolf News

d. Pertunjukkan Tari Waloka


Pertunjukkan Tari Waloka merupakan kegiatan yang dirancang
dalam program wisata ini. Kegiatan ini sendiri akan dilakukan di sekitar
area pinggir pantai. Tari woleka mempunyai fungsi yang amat penting,
terutama bagi masyarakat yang masih menganut kepercayaan Marapu.
Fungsi tersebut terkait dengan kepentingan ritual, di mana ritus terkait itu
juga dinamakan pesta woleka. . Secara harfiah, woleka berarti memukul
gong, yang merupakan pertanda dimulainya ritus adat yang biasanya
berlangsung selama tujuh hari tujuh malam. Ritus tersebut adalah suatu
bentuk upacara untuk meminta ampun, berkat dan rezeki kepada arwah
leluhur. Masyarakat setempat menyebut ritus tersebut sebagai ‘pesta’,
karena begitu dominannya unsur ‘makan bersama’ (Hudijono, 2009).

Gambar 15. Tari Woleka di Sumba Barat Daya


Sumber : tribbunnewswiki.com

e. Atraksi Pasola
Kegiatan wisata yang dirancang selanjutnya ada menonton atraksi
pasola. Kegiatan wisata ini ditujukan untuk memperkenalkan kebudayaan
masyarakat sumba barat daya kepada wisatawan yang berkunjung. Pasola
sendiri biasanya diadakan setiap musim panen oleh penduduk untuk
menghormati nenek moyang sebagai permohonan ampun dan memina
kemakmuran terhadap hasil panen.

Gambar 16. Atraksi Pasola di Sumba Barat


Sumber : 01islands.com
f. Bersantai
Kegiatan wisata yang dimasukkan ke dalam program ini yaitu
bersantai. Bersantai ini merupakan kegiatan wisata yng dirancang dan
disediakan fasilitas berupa paying pantai, meja, dan paying teduh untuk
wisatawan bersantai. Selain itu wisatawan juga bisa bersantai menikmati
sunset yang indah yang ada disini.

Gambar 17. Ilustrasi Kegiatan Bersantai di Pantai


Sumber : Wise Bread
C. Perencanaan Fasilitas Ekowisata
Fasilitas merupakan sarana yang disediakan pada suatu tempat wisata untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan Berikut merupakan perencanaan program pada
kegiatan ekowisata di Pantai Mbawana.

1. Penginapan Bernuansa Lokal


Penginapan merupakan akomodasi berupa pelayanan yang disediakan untuk
para wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata. Penginapan yang dirancang
dalam program kegiatan wisata Pantai Mbawana ini karena belum adanya
penginapan untuk para wisatwan yang datang ketika berkunjung, oleh karena itu
perlu adanya penginapan. Penginapan yang dirancang merupakan penginapan yang
bernuansa lokal untuk menyelaraskan suasana dan ciri tradisional dari masyarakat
disini. Penginapan ini akan direncanakan disedikan pada area berdekatan dengan
kampung warga untuk bisa menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal
disana dengan mengajak mereka untuk mengelola penginapan tersebut.

2. Transportasi Wisatawan
Transportasi merupakan akomodasi yang penting bagi para wisatawan yang
berwisata disini. Pantai Mbawana sendiri terletak jauh dari kota dan bandara
setempat, oleh karena itu perlu dirancang dalam penyediaan transportasi.
Transportasi yang akan disediakan yaitu mobil angkot untuk mengangkut
penumpang dan memberi kesan bernuansa lokal dengan mengendarai angkot.

3. Tempat Makan Tradisional


Tempat makan atau warung makan merupakan akomodasi yng digunakan
untuk memenuhi kebutuhan fisiologis makan dan minum. Tempat makan yang
dirancang untuk disediakan adalah tempat makan tradisional yang akan dikelola
oleh masyarakat sekitar serta dibangun dengan menghadirkan nuansa alamiah dan
tradional. Tempat makan ini sendiri akan dirancang untuk menyediakan makanan
yang halal agar para wisatawan muslim dapat juga makan disini dan juga
penyediaan makanan – makanan tradisional setempat seperti ro’o luwa (bubur dari
ubi atau singkong), manu patau ni (ayam kampung yang dimasak dengan santan),
nga’a watery payau kabbe (nasi yang dimasak dan dicampur jagung) dan kaparak
(cemilan dari jagung kering, beras, dan sagu).

4. Loket Wisata
Pengelola merupakan orang atau pihak yang berwenang dan terlibat dalam
mengelola suatu tempat wisata. Pada perencanaan ini, Pantai Mbawana belum
dikelola oleh pihak swasta ataupun dinas pariwisata sumba barat daya, oleh karena
itu belum adanya loket wisata atau pengelolaan ticketing bagi para wisatawan.
Dalam pengelolaannya, pihak yang akan dilibatkan adalah dinas pariwisata Sumba
Barat Daya untuk menyediakannya ticketing wisatawan yang nantinya akan dibantu
dikelola oleh masyarakat lokal. Masyarakat lokal merupakan salah satu prinsip
ekowisata yaitu local community based yang bertujuan agar kegiatan ekowisata
yang dilakukan memiliki manfaat bagi masyarakat setempat
D. Perencanaan Amenitas Ekowisata
Amenitas merupakan fasilitas tambahan yang tersedia untuk mendukung
fasilitas utama pada suatu tempat. Berikut ini merupakan amenitas yang
direncanakan pada dalam kegiatan ekowisata di Pantai Mbawana.

1. Tempat Sampah
Tempat sampah merupakan komponen yang penting yang harus ada pada
setiap tempat baik dari tempat wisata ataupun tempat umum. Pada studi kasus kali
ini, tempat sampah sangat diperlukan untuk perencanaan amenitas yang akan
dibangun pada perencanaan ekowisata di Pantai Mbawana karena hal ini bisa
menanggulangi pecemaran lingkungan berupa pebuanga sampa sembarangan.

2. Toilet Umum
Toilet merupakan fasilitas yang dibutuhkan oleh para wisatwan yang
berkunjung kesini. toilet in sendiri dirancang untuk disediakan untuk memudahkan
wisatawan ketika ingin berganti pakaian, mandi, dan membuang hajat ketika sedang
berada di Pantai Mbawana.

3. Track Jalan Menuju Pantai


Aksesibiltas yang terdapat dalam menuju Pantai Mbawana sangatlah kurang
karena track yang dilalui sangat curam dan jalan nya kurang layak. Perencanaan
pembuatan track jalan ini sendiri bertujuan untuk membantu wisatawan dalam
mencapai Pantai Mbawana dengan mudah dan aman sehingga wisatawan bisa
nyaman dan puas ketika berkunjung kesini.

4. Tempat Parkir
Tempat parkit merupaan salah satu amenitas yang diperlukan bagi para
wisatawan untuk memarkirkan kendaraan mereka bagi para wisatawan yang
berkunjung kesini. Tempat parkir ini sendiri akan disediakan pada dua tempat yaitu
pada area sekitar pantai dan area penginapan yang berada pada kampung warga
untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan.

5. Toko Souvenir
Toko souvenir atau juga dikenal oleh orang – orang sebagai tempat untuk membeli
oleh – oleh ketika sedang berwisata karena salah satu tujuan berwisata yaitu ada
“something to buy”. Pada perencanaan program ekowisata yang dirancang ini,
direncanakan juga dalam perencanaan amenitas. Toko souvenir ini nantinya akan
menjual atraksi pada daya tarik hasil tangan warga setempat yaitu kain tenun khas
sumba. Kain tenun ini bisa digunakan oleh para wisatawan ketka sedang melakukan
kegiatan wisata disini untuk menambah nuansa tradisional ala Sumba dan
keestetikan (keindahan) dari penampilan wisatawan.

E. Media Promosi
Media promosi merupakan sarana yang digunakan untuk mengiklankan
sesuatu yang akan kita jual atau tawarkan. Media promosi yang digunakan pada
pembuatan perencanaan ini yaitu ada 2 bentuk, yang pertama ada poster iklan
tentang program wisata yang akan ditawarkan dan yang kedua ada audio visual
yang akan di upload pada platform media sosial. Berikut ini merupakan poster
promosi yang dirancang.

Gambar 18. Poster Promosi Program Wisata


V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan pembuatan perencanaan program ekowisata perairan Pantai
Mbawana didapat kesimpulan bahwa Pantai Mbawanasangatlah berpotensi
dikembangkannya sektor pariwisata dengan mengutamakan prinsip ekowisata,
konsep ekowisata, dan pilar ekowisata, dengan memperhatikan ketiga aspek
tersebut perencanaan ekowisata diharapkan bisa berkembang dan membuat
terjaganganya lingkungan, sosial budaya serta bisa meningkatkan ekonomi
masyarakat.

B. Saran
Perencanaan program ekowisata ini merupakan perencanaan program yang
masih harus dilakukan eveluasi pada setiap poinya agar terstrukturnya program
yang dirancang, serta untuk menghindari menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi. Selain itu, perlunya pengelolaan yang baik dan terstruktur dalam
melaksanakan program wisata didalamnya agar tujuan yang ditentukan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Alfin M, Fauzi I, Lukesi E, Susanti EW. 2016. Perencanaan Dalam Organisasi.


Malang : Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.

Hudijono S. 2009. Tari Woleka : Seni Ritual Magis Masyarakat Marapu Sumba
Barat. MUDRA : Vol 24(1).

Indozone.Id. 2022. “Pantai Mbawana, Surga Tersembunyi Di Sumba Cocok Untuk


Menyendiri Sehabis Putus Cinta”.
https://www.indozone.id/travel/kJsOnoZ/pantai-mbawana-surga-
tersembunyi-di-sumba-cocok-untuk-menyendiri-sehabis-putus-cinta/read-
all

Kembaren ES. 2020. Bentuk Fungsi Dan Makna Dalam Tuturan Pasola, Kabupaten
Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Barat. Prosiding Seminar Nasional
Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS).
https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks

Korto J, Jasin MI, Mamoto JD. 2015. Analisis Pasang Surut di Pantai Nuangan
(Desa Iyok) Boltim dengan Metode Admiralty. Jurnal Sipil Statik. Vol 3(6)
: 392

Njurumana GND, Prasetyo BD. 2010. Lende Ura, Sebuah Inisiatif Masyarakat
Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Sumba Barat Daya. Jurnal Analisis
Kebijakan Kehutanan. Vol 7(2) : 97 – 110.

Rahma AA. 2020. Potensi Sumber Daya Alam Dalam Mengembangkan Sektor
Pariwisata di Indonesia. Jurnal Nasional Pariwisata. Vol 12(1).

Pemerintah Indonesia. Undang – Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2009 Tentang


Kepariwisataan, Bab 1 Pasal 1. LN. 2009/ No. 11, TLN NO. 4966, LL
SETNEG : 40 HLM.

Willa RW. 2010. “Perilaku Masyakarat Dan Faktor Lingkungan Yaang


Berhubungan Dengan Antraks Di Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat
Daya”. Artikel : Media Litbang Kesehatan. Vol 20 (4) : 164 – 172. ISSN
0853-9987.

Anda mungkin juga menyukai