Disusun Oleh :
Kelas Praktikum B1
Gina Saviera J0402221066
Dosen :
Dr. Insan Kurnia, S.Hut., M.Si
Asisten Dosen :
Alan Wasahlan, A.Md
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikenal dengan negeri 1000
pulau. Hal ini dibuktikan berdasarkan data Direktoral Jenderal Pemerintahan
Umum, Kementerian Dalam Negeri yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik,
dalam (Rahma, 2020) bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau. Selain itu pula,
banyaknya pulau – pulau yang menjadi bagian dari negara Indonesia menyebabkan
sebagian besar wilayah negara Indonesia adalah perairan. Pulau – pulau yang
terdapat di Indonesia ini tidak hanya berupa kepulauan besar saja, namun juga
terdiri dari kepulauan – kepulauan kecil. Banyaknya pulau – pulau yang terdapat di
Indonesia serta sebagian besar wilayah Indonesia yang merupakan perairan, hal ini
kemudian menyebabkan di Indonesia banyak sekali ditemui pantai.
Pantai merupakan sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat
di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut.
Panjang garis pantai ini diukur mengelilingi seluruh pantai yang merupakan daerah
teritorial suatu negara. Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa Indonesia
yang sering rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Pesisir
adalah daerah daratan di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti
pasang surut, angin laut, dan perembesan air laut. Sedangkan pantai adalah daerah
di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah
(Korto, et. al, 2015).Pantai sendiri banyak dijadikan tempat tujuan untuk berwisata.
Namun, dari banyaknya pantai yang sudah banyak dijadikan tempat wisata serta
dikenal banyak orang, ada juga pantai – pantai indah lainnya yang belum banyak
terekspos bahkan belum dikelola oleh masyarakat setempat salah satu nya adalah
Pantai Mbawana.
Pantai Mbawana merupakan pantai indah yang terletak di Kecamatan Kodi,
Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Pantai mbawana merupakan pantai yang
belum terlalu dikenal oleh banyak orang dan masih asri, oleh karena itu beberapa
orang menjadikan pantai ini sebagai tempat wisata untuk berfoto dan rekreasi.
Pantai ini juga disebut sebagai Pantai Batu Bolong karena memiliki memiliki daya
tarik pada batu karang nya yang berlubang dan menjorok ke arah laut hingga terlihat
seperti gapura di tepi pantai. Selain berasal dari daya tarik batu karang nya, view
yang disuguhkan pada pantai juga sangat indah sehingga membuat pantai ini sangat
cocok untuk dijasikan sebagai tempat tujuan wisata. Melihat dari keindahan daya
tarik pantai ini, Pantai Mbawana memiliki potensi untuk kemudian
dikembangkannya program ekowisata perairan.
Perencanaan program ekowisata perairan merupakan kegiatan yang ditujukan
untuk merancang sebuah program ekowisata perairan yang rancang sesuai dengan
imajinasi dari perancang. Perencanaan menurut Sondang P. Siagian (1994:108)
dalam (Alfin, 2016) adalah sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Singkatnya perencanaan adalah
kegiatan awal yang dilakukan ketika ingin membuat suatu rancangan program
berdasarkan sesuatu yang telah direncanakan. Perencanaan program ekowisata pada
Pantai Mbawana merupakan perencanaan sebuah program ekowisata yang
ditujukan untuk bisa memanfaatkan potensi dan daya tarik wisata disini sehingga
bisa dikenal dan dinikmati oleh wisatawan dan pengunjung. Berdasarkan hal ini
kemudian dibutuhkan adanya pembuatan perencanaan program ekowisata di Pantai
Mbawana.
B. Tujuan
Tujuan praktikum yaitu menyusun perencanaan kawasan ekowisata perairan
berdasarkan supply dengan konsep, prinsip, dan pilar ekowisata. Dua Konsep dasar
yang melandasi ekowisata adalah adanya kebutuhan dan keterbatasan. Prinsip dari
ekowisata terdiri dari 5 bagian yaitu Nature Based (Produk dan program
berdasarkan lingkungan), Ecologically Sustainable (Manajemen dan pelaksanaan
berkelanjutan masyarakat), Enviromentally Educative (Pendidikan lingkungan bagi
pengelola pengunjung), Local Community based (Bermanfaat bagi masyarakat
local), dan Ecotourist Based (Kepuasaan bagi pengunjung). Pilar ekowisata terdiri
dari 3 bagian yaitu; Ekologi yang bersifat fungsi lingkungan yang berkelanjutan,
Sosial budaya yang menjaga serta melindungi keaslian sosial budaya masyarakat
setempat, dan Ekonomi yang memastikan dan memberikan manfaat kegiatan
ekonomi jangkap panjang yang layak.
II. KONDISI UMUM
B. Kondisi Masyarakat
Sumba Barat Daya merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Jumlah penduduk kabupaten Sumba Barat Daya yaitu sebanyak
255.771 jiwa dan sebagian besar atau 80% penduduk bermata pencaharian sebagai
petani dan juga ada beberapa masyarakatnya khususnya dari kalangan remaja yang
memanfaatkan perekerjaan dari segi pariwisata seperti menawarkan jasa mengantar
wisatawan menuju objek wisata. Sebagian besar masyarakat nya 60,14% tidak
pernah sekolah atau tidak tamat sekolah dasar. Tingkat pendidikan yang rendah
merupakan salah satu hambatan sosial dalam masyarakat, selain itu masih terdapat
praktek masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai kesehatan, seperti
kebiasaan menjual ternak yang sakit dan kebiasaan memotong dan mengonsumsi
daging ternak yang mati (Willa, 2010).
Masyarakat Sumba Barat Daya ini juga merupakan masyarakat yang menjaga
kearifan lokal dengan masih menjunjung tinggi dan mempertahankan kebudayaan
para leluhur dengan taat khususnya di Kec. Kodi (Kembaren, 2020). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan (Njurumana, 2006) dilihat dari segi hubungan
masyarakat dengan alam, masyarakat disini secara umum di NTT memiliki bentuk-
bentuk inisiatif lokal dalam berinteraksi dengan hutan, tanah dan air, sehingga hal
ini membuat mereka peduli dengan alam sekitanya.
C. Kondisi Kepariwisataan
Pantai Mbawana merupakan pantai yang belum terlalu dikenal oleh banyak
orang sehingga beberapa orang menjadikan pantai ini sebagai tempat wisata untuk
berfoto dan rekreasi pribadi karena dianggap masih asri dan belum begitu terekspos
oleh masyarakat luas. Pantai Mbawana juga belum sama sekali dikelola oleh pihak
pihak swasta atau Dinas Pariwisata Provinsi NTT. Ada dari beberapa warga lokal
yang kebanyakan berusia remaja, berjaga di pintu masuk tebing menuju pantai yang
menawarkan jasa menjaga kendaraan dan tour guide (Sumber : Indozone.Id).
D. Aksesibilitas
Pantai Mbawana merupakan pantai yang terletak di Kecamatan Kodi, Sumba
Barat, NTT. Akses menuju ke Pantai Mbawana dapat ditempuh dengan menaikki
mobil dari Bandar Udara Tambolaka. Jarak tempuh menuju pantai ini sekitar 59 km
dari Bandar Udara Tambolaka dan ditempuh dalam waktu kira – kira 1 jam 22 menit
dan dilanjutkan dengan berjalan kaki untuk sampai ke area bawah pantai.
Berdasarkan aksesibilitas menuju pantai yang diambil dari penelitian skripsi
(Anwar, 2019) Universitas Muhammadiyah Malang, Akses jalur untuk ke pantai
Mbawana sangatlah kasar dan curam. Hal ini karena pengunjung dan wisatawan
yang datang kesini harus menuruni tebing yang curam untuk sampai ke area bawah
pantai.
C. Jenis Data
Jenis data yang diambil dan digunakan dalam pembuatan perencanaan program
ekowisata di Pantai Mbawanan ini adalah data potensi atraksi alam, budaya,
akomodasi, aksesibilitas, kondisi kepariwisataan, dan kondisi masyarakat.
D. Analisis Data
Data yang digunakan dalam pembuatan perencanaan program ekowisata
perairan adalah data yang diperoleh melalui studi Pustaka berdasarkan informasi
yang diperoleh dari jurnal dan artikel di Internet. Data yang diperoleh melalui jurnal
dan artikel di internet di analisis secara kualitatif dan dideskripsikan.
A. Potensi Atraksi
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan (UU No.10 tahun
2009 tentang Kepariwisataan). Berdasarkan studi Pustaka yang dilakukan, Pantai
Mbawana memiliki atraksi – atraksi wisata yang berasal dari alam dan budaya yang
keduanya memiliki potensi daya tarik wisata dalam kegiatan wisata. Berikut ini
merupakan potensi atraksi yang terdapat di Pantai Mbawana.
1. Atraksi Alam
Atraksi alam merupakan daya tarik wisata yang berasal dari alam. Pantai
Mbawana yang menjadi studi kasus pada perencanaan program ekowisata perairan
memiliki atraksi alam, berikut merupakan atraksi alam yang terdapat di Pantai
Mbawana.
b. Pasir Putih
Pasir merupakan unsur yang terdapat pada setiap pantai. Pantai
Mbawana memiliki daya tarik lain selain dari gapura laut nya. Daya tarik
tersebut berupa pasir putih yang terdapat pada pantai. Pasir yang terdapat di
pantai ini bersih dan tidak terdapat banyak sampah oleh karena itu sangat
cocok untuk berfoto bermain voli, dan bersantai diatas pasir putih pantai ini.
Pasir putih pada pantai ini memiliki potensi daya tarik untuk dijadikan ke
dalam kegiatan wisata. Kegiatan yang direncanakan dengan memanfaatkan
daya tarik pasir putih pantai ini yaitu bermain pasir, bersantai, menikmati
makanan dan minuman diatas pasir putih ini.
b. Marapu
Marapu merupakan agama atau kepercayaan masyarakat Sumba akan
adanya kekuatan di luar dunia manusia yang mengawasi mereka. Kekuatan
itu adalah kekuatan dari para leluhur atau nenek moyang mereka. Oleh karena
itu kepercayaan Marapu ini merupakan penyembahan kepada leluhur atau
nenek moyang. Munculnya keyakinan akan adanya kekuatan-kekuatan gaib
merupakan perwujudan dari kebutuhan manusia yang mencari keamanan,
perlindungan dan ketenteraman (Fernandez, 1990:296; Soh, et. al, 1985:76
dalam Kelen, 2019).
a. Volley Beach
Voli pantai merupakan jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh
pengujung di pinggir pantai. Kegiatan bermain voli di pantai ini sangat
cocok dimainbersama teman atau keluarga karena bisa sambil menikmati
pantai. Selain itu olahraga voli juga memiliki manfaat yaitu bisa
membentuk dan menguatkan otot – otot dan juga persendian. Peralatan
yang digunakan dalam bermain voli yaitu tiang, net, dan bola voli.
.
c. Parasailing
Parasailing merupakan olahraga air yang terbang diatas air dengan
dibantu oleh speedboat yang cepat. Parasailing sangat cocok untuk
dijadikan kegiatan wisata karena bisa menambah adreanalin wisatawan.
Selain itu, wisatawan dapat melihat pemandangan sekitar pantai ketika
menikki parasailing. Peralatan yang digunakan untuk bermain parasailing
yaitu parasut, pelampung, dan speedboat.
e. Atraksi Pasola
Kegiatan wisata yang dirancang selanjutnya ada menonton atraksi
pasola. Kegiatan wisata ini ditujukan untuk memperkenalkan kebudayaan
masyarakat sumba barat daya kepada wisatawan yang berkunjung. Pasola
sendiri biasanya diadakan setiap musim panen oleh penduduk untuk
menghormati nenek moyang sebagai permohonan ampun dan memina
kemakmuran terhadap hasil panen.
2. Transportasi Wisatawan
Transportasi merupakan akomodasi yang penting bagi para wisatawan yang
berwisata disini. Pantai Mbawana sendiri terletak jauh dari kota dan bandara
setempat, oleh karena itu perlu dirancang dalam penyediaan transportasi.
Transportasi yang akan disediakan yaitu mobil angkot untuk mengangkut
penumpang dan memberi kesan bernuansa lokal dengan mengendarai angkot.
4. Loket Wisata
Pengelola merupakan orang atau pihak yang berwenang dan terlibat dalam
mengelola suatu tempat wisata. Pada perencanaan ini, Pantai Mbawana belum
dikelola oleh pihak swasta ataupun dinas pariwisata sumba barat daya, oleh karena
itu belum adanya loket wisata atau pengelolaan ticketing bagi para wisatawan.
Dalam pengelolaannya, pihak yang akan dilibatkan adalah dinas pariwisata Sumba
Barat Daya untuk menyediakannya ticketing wisatawan yang nantinya akan dibantu
dikelola oleh masyarakat lokal. Masyarakat lokal merupakan salah satu prinsip
ekowisata yaitu local community based yang bertujuan agar kegiatan ekowisata
yang dilakukan memiliki manfaat bagi masyarakat setempat
D. Perencanaan Amenitas Ekowisata
Amenitas merupakan fasilitas tambahan yang tersedia untuk mendukung
fasilitas utama pada suatu tempat. Berikut ini merupakan amenitas yang
direncanakan pada dalam kegiatan ekowisata di Pantai Mbawana.
1. Tempat Sampah
Tempat sampah merupakan komponen yang penting yang harus ada pada
setiap tempat baik dari tempat wisata ataupun tempat umum. Pada studi kasus kali
ini, tempat sampah sangat diperlukan untuk perencanaan amenitas yang akan
dibangun pada perencanaan ekowisata di Pantai Mbawana karena hal ini bisa
menanggulangi pecemaran lingkungan berupa pebuanga sampa sembarangan.
2. Toilet Umum
Toilet merupakan fasilitas yang dibutuhkan oleh para wisatwan yang
berkunjung kesini. toilet in sendiri dirancang untuk disediakan untuk memudahkan
wisatawan ketika ingin berganti pakaian, mandi, dan membuang hajat ketika sedang
berada di Pantai Mbawana.
4. Tempat Parkir
Tempat parkit merupaan salah satu amenitas yang diperlukan bagi para
wisatawan untuk memarkirkan kendaraan mereka bagi para wisatawan yang
berkunjung kesini. Tempat parkir ini sendiri akan disediakan pada dua tempat yaitu
pada area sekitar pantai dan area penginapan yang berada pada kampung warga
untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan.
5. Toko Souvenir
Toko souvenir atau juga dikenal oleh orang – orang sebagai tempat untuk membeli
oleh – oleh ketika sedang berwisata karena salah satu tujuan berwisata yaitu ada
“something to buy”. Pada perencanaan program ekowisata yang dirancang ini,
direncanakan juga dalam perencanaan amenitas. Toko souvenir ini nantinya akan
menjual atraksi pada daya tarik hasil tangan warga setempat yaitu kain tenun khas
sumba. Kain tenun ini bisa digunakan oleh para wisatawan ketka sedang melakukan
kegiatan wisata disini untuk menambah nuansa tradisional ala Sumba dan
keestetikan (keindahan) dari penampilan wisatawan.
E. Media Promosi
Media promosi merupakan sarana yang digunakan untuk mengiklankan
sesuatu yang akan kita jual atau tawarkan. Media promosi yang digunakan pada
pembuatan perencanaan ini yaitu ada 2 bentuk, yang pertama ada poster iklan
tentang program wisata yang akan ditawarkan dan yang kedua ada audio visual
yang akan di upload pada platform media sosial. Berikut ini merupakan poster
promosi yang dirancang.
A. Simpulan
Berdasarkan pembuatan perencanaan program ekowisata perairan Pantai
Mbawana didapat kesimpulan bahwa Pantai Mbawanasangatlah berpotensi
dikembangkannya sektor pariwisata dengan mengutamakan prinsip ekowisata,
konsep ekowisata, dan pilar ekowisata, dengan memperhatikan ketiga aspek
tersebut perencanaan ekowisata diharapkan bisa berkembang dan membuat
terjaganganya lingkungan, sosial budaya serta bisa meningkatkan ekonomi
masyarakat.
B. Saran
Perencanaan program ekowisata ini merupakan perencanaan program yang
masih harus dilakukan eveluasi pada setiap poinya agar terstrukturnya program
yang dirancang, serta untuk menghindari menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi. Selain itu, perlunya pengelolaan yang baik dan terstruktur dalam
melaksanakan program wisata didalamnya agar tujuan yang ditentukan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Hudijono S. 2009. Tari Woleka : Seni Ritual Magis Masyarakat Marapu Sumba
Barat. MUDRA : Vol 24(1).
Kembaren ES. 2020. Bentuk Fungsi Dan Makna Dalam Tuturan Pasola, Kabupaten
Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Barat. Prosiding Seminar Nasional
Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS).
https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks
Korto J, Jasin MI, Mamoto JD. 2015. Analisis Pasang Surut di Pantai Nuangan
(Desa Iyok) Boltim dengan Metode Admiralty. Jurnal Sipil Statik. Vol 3(6)
: 392
Njurumana GND, Prasetyo BD. 2010. Lende Ura, Sebuah Inisiatif Masyarakat
Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Sumba Barat Daya. Jurnal Analisis
Kebijakan Kehutanan. Vol 7(2) : 97 – 110.
Rahma AA. 2020. Potensi Sumber Daya Alam Dalam Mengembangkan Sektor
Pariwisata di Indonesia. Jurnal Nasional Pariwisata. Vol 12(1).