Anda di halaman 1dari 7

Jurnalspasial, Volume 11, No1, 2023

ISSN 2442-3262

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POTENSI PENGEMBANGAN


TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) GUNUNG TUMPA SEBAGAI
PRODUK EKOWISATA DI KECAMATAN BUNAKEN

𝐋𝐨𝐮𝐢𝐬 𝐄. 𝐌. 𝐖𝐨𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫 𝟏, 𝐈𝐧𝐠𝐞𝐫𝐢𝐝 𝐋. 𝐌𝐨𝐧𝐢𝐚𝐠𝐚𝟐, 𝐉𝐮𝐥𝐢𝐚𝐧𝐮𝐬 𝐀. 𝐑 𝐒𝐨𝐧𝐝𝐚𝐤𝐡𝟑


¹Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sam Ratulangi
2&3
Staf Pengajar Prodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur Universitas Sam Ratulangi

E-Mail : louiswongkar0603@gmail.com

Abstrak

Taman Hutan Distrik H.V. Worang Gunung Tumpa menawarkan pemandangan alam yang indah dan
keanekaragaman hayati yang besar karena memiliki nilai konservasi yang harus dijaga dan dilestarikan.
Bermanfaat dalam penerapan model wisata berbasis alam sebagai alternatif wisata berkelanjutan dan
bermanfaat bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal di sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui persepsi masyarakat terhadap TAHURA Gunung Tumpa H.V. potensi pengembangan. Sebagai
produk ekowisata di Kecamatan Bunaken. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan teknik
analisis kuantitatif skala Likert. Hasil kajian menunjukkan bahwa masyarakat sudah memahami apa itu
Tahura dan Ekowisata, sehingga ada kesadaran untuk menjaga dan melindungi potensi keanekaragaman
hayati yang ada. Masyarakat dilibatkan dalam administrasi. Namun pendapatan masyarakat belum
berkembang dengan adanya objek wisata alam tersebut. Masyarakat berharap para tokoh dapat
mengembangkan tempat wisata tersebut agar banyak dikunjungi wisatawan dan masyarakat dapat
memperoleh penghasilan dengan berjualan di daerah tersebut. Perhatian khusus harus diberikan pada
infrastruktur yang ada agar wisatawan dapat menikmati dan merasa nyaman berwisata di kawasan wisata
alam Tahura Gunung Tumpa.

Kata Kunci : Persepsi Masyarakat; Ekowisata; Atraksi Wisata

121
Jurnalspasial, Volume 11, No1, 2023
ISSN 2442-3262

PENDAHULUAN mendefinisikan persepsi sebagai proses


mengamati lingkungan seseorang menggunakan
TAHURA Gunung Tumpa H.V. Worang
inderanya untuk menyadari lingkungannya.
merupakan cagar alam di Kota Manado Provinsi
Sulawesi Utara yang dikelola oleh UPTD Dinas
Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara. Tujuannya Taman Hutan Raya
adalah untuk melindungi lingkungan kawasan Berdasarkan Peraturan Menteri
perkotaan dengan koleksi tumbuhan dan hewan Kehutanan Nomor: P.10/Menhut-II/2009 Tentang
alami atau tidak alami, spesies asli dan non-asli, Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan
yang digunakan untuk ilmu pengetahuan, Taman Hutan Raya. Taman Hutan Raya adalah
penelitian, pendidikan, pertanian, pariwisata dan kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi
rekreasi.Taman Hutan Raya di Kota Manado ini tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan
ditetapkan berdasarkan SK Nomor 2364/ Menhut- alami, jenis asli dan atau bukan jenis asli, yang
VII/ KUH/ 2015 tentang Kawasan Taman Hutan dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu
Raya Gunung Tumpa H.V. Worang Provinsi pengetahuan, pendidikan, budidaya, budaya,
Sulawesi Utara. pariwisata dan rekreasi.
Namun permasalahan yang terjadi yaitu
Ekowisata
kunjungan wisata ke lokasi TAHURA Gunung
Ekowisata mulai dikenal masyarakat luas
Tumpa H.V. Worang tidak mengalami
setelah dipublikasikan oleh The International
antusiasme pengunjung sebagai salah satu obyek
Ecotourism Society (TIES) pada tahun 1990, dan
wisata alami di Kota Manado. Hal tersebut
bidang kegiatan utamanya adalah wisata alam,
berbeda dengan TAHURA-TAHURA serupa
yang bertanggung jawab menjaga keaslian dan
yang berada di seluruh Indonesia dengan minat
kelestarian lingkungan serta meningkatkan
kunjungan para wisatawan baik lokal, domestik
kesejahteraan masyarakat.
maupun mancanegara yang tinggi, padahal
TAHURA H.V. Worang Gunung Tumpa Secara legal dan formal, pemerintah
memiliki karakteristik alam yang berbeda dengan mendukung penuh kegiatan ekowisata ini melalui
tempat-tempat lain di Indonesia. UU Kepariwisataan 10/2009. Prinsip dasar
ekowisata kemudian berkembang dengan sangat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
cepat, yaitu sebagai wisata berbasis alam, yang
mengetahui persepsi masyarakat terhadap potensi
melibatkan budidaya dan perlindungan
pengembangan TAHURA Gunung Tumpa H.V.
lingkungan alam (konservasi), dikelola dengan
Worang Sebagai Produk Ekowisata di Kecamatan
pendekatan pembangunan berkelanjutan
Bunaken
(sustainable development).

TINJAUAN PUSTAKA
Persepsi METODE PENELITIAN
Asnori (2020) berpendapat bahwa Penelitian ini menggunakan metode
persepsi merupakan salah satu konsep dalam deskriptif dengan teknik analisis kualitatif
bidang psikologi. Secara umum pengertian bertujuan untuk memaparkan bagaimana persepsi
persepsi diartikan sebagai tanggapan langsung masyarakat terhadap potensi pengembangan
atau proses manusia terhadap persepsi terhadap TAHURA H.V. Worang Gunung Tumpa sebagai
beberapa hal. Sebaliknya, Kamus Psikologi Besar produk ekowisata di Kecamatan Bunaken.

122
Jurnalspasial, Volume 11, No1, 2023
ISSN 2442-3262

Taman Hutan Daya Tarik Wisata TAHURA


Raya TAHURA Gunung Tumpa
Lokasi Penelitian Atraksi Wisata
H.V Worang sebagai produk
Penelitian dilakukan di Taman Hutan Gunung Tumpa Ekowisata di
Raya H.V Worang Gunung Tumpa, Kecamatan Sarana dan
Kecamatan
Prasarana
Bunaken, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Bunaken.
Sumber : Pengolahan Data Penulis 2023
Kecamatan Bunaken memiliki Luas 4.036
Ha yang terdiri dari 5 Kelurahan yakni :
Kelurahan Bailang, Kelurahan Pandu, Kelurahan Teknik Pengumpulan Data
Molas, Kelurahan Meras, Kelurahan Tongkaina.
Untuk mendapatkan data, maka teknik
pengambilan data yang digunakan pada penelitian
ini adalah observasi, telaah pustaka, survei
institusional, dan dokumentasi sebagai berikut :

a) Observasi
Observasi merupakan metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data.
Dilapangan, berbagai aspek informasi dan
dokumentasi akan dikumpulkan melalui
observasi, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Gambar 1 Peta Administrasi Kec.Bunaken b) Telaah Pustaka
Sumber : RTRW Kota Manado 2014-2034
Membaca dan mempelajari jurnal, laporan,
buku, dan sumber lain menghasilkan data
Variabel Penelitian
untuk metode pengumpulan data ini.
c) Survei Institusional
Menurut (Sugiyono, 2016:38) adalah
Memperoleh dokumen berupa data Shapefile
segala sesuatu atribut, nilai, sifat dari suatu objek
dan data pendukung lainnya dari dinas,
yang memiliki variasi tertentu dan ditetapkan oleh
instansi, dan organisasi terkait penelitian
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
melalui survei institusional.
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya
. Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini


menggunakan analisis skala likert. Berfungsi
untuk mengukur persepsi atau pendapat dari
masing-masing responden. Untuk mendapatkan
pemeringkatan persepsi masyarakat, diajukan
Tabel 1. Variabel Penelitian beberapa pertanyaan dengan total nilai
Variabel Parameter Tujuan maksimum 5 dan dan minimum 1. (Rosalina D.
Persepsi Pemahaman Mengetahui 2019)
Masyarakat Persepsi
Terhadap Ekonomi Masyarakat
Total Skor
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠(%) = x 100
Potensi Terhadap Potensi Skor Maksimum
pengembangan Pengelolaan pengembangan

123
Jurnalspasial, Volume 11, No1, 2023
ISSN 2442-3262

Interval Penilaian : Sumber : Pengolahan Data Penulis 2023


Indeks 0% – 19,99% : STB/ STS Setelah melakukan analisis dan
Indeks 20% – 39,99% : TB/TS mendapatkan hasil berdasarkan indikator jawaban
Indeks 40% – 59,99% : CB/KS kuesioner yang ada mengenai persepsi
Indeks 60% – 79,99% : B/S masyarakat terhadap potensi pengembangan
Indeks 80% – 100% : SB/SS Taman Hutan Raya H.V Worang sebagai produk
ekowisata di Kecamatan Bunaken, selanjutnya
Hasil Dan Pembahasan dilakukan rekapitulasi dari hasil penelitian
kedalam tabel dan dilakukan analisis secara
Dalam analisis penelitian ini terdapat keseluruhan, sebagai berikut :
parameter dan indikator yang terbagi kedalam
kuesioner responden yang telah dibagikan, untuk Persepsi Pemahaman Masyarakat terhadap
parameter dan indikator analisis dibawah ini : TAHURA dan Ekowisata
Tabel 3 Persepsi Pemahaman
Tabel 2 Parameter dan Idikator Penelitian No Indikator Skor (%) Kategori Skor
No Parameter No Indikator
1. Tentang TAHURA 1. Tentang TAHURA 74,7% Baik
1. Pemahaman
2. Tentang Ekowisata 2. Tentang Ekowisata 73,6% Baik
3. Persepsi Masyarakat 74,15% Baik
2. Potensi Ekonomi Terhadap Potensi
Masyarakat Masyarakat Dengan Sumber : Pengolahan Data Penulis 2023
Adanya Wisata TAHURA
H.V Worang
4. Persepsi Masyarakat
Berdasarkan hasil rekapitulasi data pada
Terkait Pengelolaan tabel di atas, diperoleh bahwa persepsi
5. Keterlibatan Masyarakat
3. Pengelolaan Dalam Pengelolaan masyarakat terhadap pemahaman Taman Hutan
6. Persepsi Masyarakat Raya dan ekowisata berada pada tingkat “Baik”
Terhadap Promosi Wisata
7. Persepsi Masyarakat dengan skor 74,15%. Dari hasil wawancara
Terhadap Keamanan penulis. Responden (masyarakat) sudah paham
TAHURA
4. Daya Tarik Wisata 8. Potensi Keanekaragaman tentang TAHURA dan Ekowisata, namun
TAHURA H.V Worang Hayati
Gunung Tumpa 9. Panorama Alam Yang Ada
didapati beberapa responden belum memahami
10. Persepsi Masyarakat tentang TAHURA dan Ekowisata dikarenakan
Terhadap Kurangnya keterbatasan pengetahuan.
Atraksi Wisata
5. Atraksi Wisata 11. Kurangnya Atraksi Wisata
Sehingga Kurangnya Persepsi Masyarakat Terhadap
Kunjungan Wisatawan
12. Penyediaan Atraksi Wisata Perkembangan Ekonomi Dengan Adanya
Untuk Menarik Wisatawan
Berkumjumg TAHURA H.V Worang Gunung Tumpa
13. Ketersediaan Tabel 4 Persepsi Ekonomi
Kantin/Rumah Makan No Indikator Skor (%) Kategori Skor
14. Kondisi Akomodasi :
Pondok dan Tempat 1. Potensi ekonomi
Bersantai masyarakat dengan
15. Kondisi Aksesibilitas : 42,10% Cukup Baik
adanya TAHURA H.V
6. Sarana Prasarana Jalan Worang Gunung Tumpa
16. Kondisi Utilitas : Jaringan
Listrik
42,10% Cukup Baik
17. Kondisi Telekomunikasi : Sumber : Pengolahan Data Penulis 2023
Jaringan Telepon dan
Internet
18. Kondisi Fasilitas : Toilet Berdasarkan hasil rekapitulasi data pada
dan Air Bersih tabel di atas, diperoleh bahwa persepsi
19. Ketersediaan Pos Kesehatan
masyarakat terhadap potensi ekonomi masyarakat
20. Ketersediaan Pos
Keamanan dengan adanya Tahura Gunung Tumpa berada

124
Jurnalspasial, Volume 11, No1, 2023
ISSN 2442-3262

pada tingkat “Cukup Baik” dengan skor 42,10%. keanekaragaman hayati dan panorama alam
Dari hasil wawancara penulis. Responden merupakan daya tarik dari kawasan wisata alam ini
(masyarakat) menyatakan bahwa ekonomi patut di kembangkan dan dijaga kelestariannya.
masyarakat belum mengalami perkembangan
dengan adanya TAHURA H.V Worang gunung Persepsi Masyarakat Terhadap Atraksi
Tumpa, dikarenakan kunjungan wisatawan yang Wisata Di TAHURA H.V Worang Gunung
terbatas membuat masyarakat belum bisa Tumpa
mengambil keuntungan dengan berjualan. Tabel 7 Persepsi Atraksi Wisata
No Indikator Skor (%) Kategori
Skor
Persepsi Masyarakat Terhadap Pengelolaan 1. Persepsi masyarakat 89,4% Sangat
terhadap kurangnya
TAHURA H.V Worang gunung Tumpa atraksi wisata
Setuju
Tabel 5 Persepsi Pengelolaan 2. Kurangnya atraksi wisata 81% Sangat
No Indikator Skor (%) Kategori mengurangi kunjungan
Setuju
Skor wisatawan
1. Persepsi masyarakat 73,6% Baik 3. Perlu adanya atraksi 89,4% Sangat
terhadap pengelolaan wisata untuk menarik
Setuju
2. Keterlibatan masyarakat 73,6% Baik pengunjung
dalam pengelolaan 86,6% Sangat
3. Persepsi masyarakat 78,9% Baik Setuju
terhadap promosi wisata Sumber : Pengolahan Data Penulis 2023
4. Persepsi masyarakat 73,6% Baik
terhadap pengamanan Pada hasil rekapitulasi data, yang
Tahura
74,92% Baik
diperoleh kurangnya atraksi wisata, dengan
tingkat “Sangat Setuju” skor 86,6%. Dari hasil
Sumber : Pengolahan Data Penulis 2023
wawancara penulis. Responden menyatakan
Berdasarkan hasil rekapitulasi data pada bahwa kurangnya atraksi wisata yang ada
tabel di atas, diperoleh bahwa persepsi membuat kuranya kunjungan wisatawan dan
masyarakat terhadap pengelolaan dengan tingkat perlu adanya pengembangan atraksi wisata untuk
“Baik” dan skor 74,92%. Dari hasil wawancara menarik pengujung sehingga adanya
penulis, responden (masyarakat) menyatakan perkembangan ekonomi masyarakat.
bahwa pengelolaan yang ada sudah baik, namun
perlu adanya perhatian khusus dari pengelola Persepsi Masyarakat Terhadap Sarana
dalam bidang manajemen promosi dan keamanan. Prasarana Di TAHURA H.V Worang Gunung
Tumpa
Persepsi Masyarakat Terhadap Daya Tarik Tabel 8 Persepsi Sarana Prasarana
Wisata Di TAHURA H.V Worang Gunung No Indikator Skor (%) Kategori
Skor
Tumpa 1. Persepsi masyarakat 78,9% Sangat
Tabel 6 Persepsi Daya Tarik Wisata terhadap perlu adanya Setuju
No Indikator Skor (%) Kategori Skor kantin/rumah makan
2. Persepsi masyarakat 65,2% Baik
1. Potensi 91,5% Sangat Setuju terhadap kondisi
keanekaragaman hayati akomodasi:
2. Potensi panorama alam 83,1% Sangat Setuju pondok/tempat bersantai
87,3% Sangat 3. Persepsi masyarakat 76,8% Baik
Setuju terhadap kondisi
Sumber : Pengolahan Data Penulis 2023 aksesibilitas : jalan
4. Persepsi masyarakat 72,6% Baik
Dari hasil rekapitulasi, diperoleh persepsi terhadap kondisi utilitas :
jaringan listrik/lampu
masyarakat terhadap daya tarik wisata alam yang ada jalan
dengan tingkat “Sangat Setuju” skor 87,3%. Dari hasil 5. Persepsi masyarakat 75,7% Baik
wawancara penulis, responden menyatakan bahwa terhadap kondisi

125
Jurnalspasial, Volume 11, No1, 2023
ISSN 2442-3262

telekomunikasi : jaringan Saran


telepon/internet
6. Persepsi masyarakat 53,6% Cukup Baik
terhadap kondisi fasilitas : Beradasarkan hasil penelitian yang
toilet /air bersih
7. Persepsi masyarakat 41% Cukup Baik
diperoleh, observasi maupun pengalaman yang
terhadap ketersediaan pos didapatkan langsung dari lokasi penelitian, saran
keamanan penulis terkait dengan persepsi masyarakat
8. Persepsi masyarakat 58,9% Cukup Baik
terhadap ketersediaan pos terhadap potensi pengembangan Taman Hutan
kesehatan Raya (TAHURA) Gunung Tumpa sebagai produk
65,33% Baik
ekowisata di Kecamatan Bunaken yaitu :
Sumber : Pengolahan Data Penulis 2023

Hasil rekapitulasi data terhadap sarana 1) Harus ada sinergi yang baik antara
prasarana berada pada tingkat “Baik” dengan skor masyarakat dengan pemerintah (stakeholder)
65,33%. Dari hasil wawancara penulis. terkait dalam pembangunan berkelanjutan
Responden menyatakan bahwa sarana prasarana melestarikan nilai-nilai budaya dan
yang ada sudah tersedia namun perlu adanya keindahan Kawasan Wisata Alam TAHURA
perhatian khusus sehingga pengunjung dapat H.V Worang Gunung Tumpa.
menikmati dan merasa nyaman menikmati sarana 2) Perlu adanya perhatian khusus untuk pondok-
prasarana yang tersedia, didapati beberapa pondok, toilet dan lain-lain yang merupakan
pondok, tempat berteduh dan toilet sudah dalam sarana prasarana penunjang yang ada.
kondisi tidak terawat. 3) Perlu adanya penyediaan atraksi wisata
seperti jalur trekking menyusuri hutan dan
Kesimpulan lain-lain yang tidak mengganggu prinsip dari
ekowisata, Untuk mearik pengunjung.
Berdasarkan hasil analisis yang dipeoleh 4) Perlu adanya penyediaan kantin atau rumah
peneliti terkait persepsi masyarakat terhadap makan disekitar kawasan TAHURA, agar
potensi pengembangan Taman Hutan Raya supaya masyarakat boleh mendapatkan
(TAHURA) Gunung Tumpa sebagai produk keuntungan.
ekowisata di Kecamatan Bunaken, maka dapat 5) Perlu adanya penyediaan papan-papan
ditarik kesimpulan bahwa, pemahaman keterangan tentang flora dan fauna yang ada
masyarakat terhadap TAHURA dan Ekowisata serta sejarah-sejarah dari TAHURA H.V
berada pada tingkat “Baik” dengan skor 74,15%, Worang gunung Tumpa sesuai dengan
persepsi terhadap potensi ekonomi masyarakat pengertian TAHURA yang ada.
dengan adanya Tahura Gunung Tumpa berada
pada tingkat “Cukup Baik” dengan skor 42,10%.
persepsi masyarakat terhadap daya tarik wisata Daftar Pustaka
alam yang ada berada pada tingkat “Sangat
Setuju” dengan skor 87,3%. persepsi masyarakat Asnori. (2020). Psikologi Pendidikan Pendekatan
terhadap kurangnya atraksi wisata berada pada Multidisipliner (Fajar T. Septiono (Ed.); 1st
tingkat “Sangat Setuju” dengan skor 86,6%. Ed.). Cv. Pena Persada.
persepsi masyarakat terhadap sarana prasarana Arifin HS, Ikhsan F, dan Engkus K. 2017.
berada pada tingkat “Baik” dengan skor 65,33%. Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Persepsi Mahasiswa Untirta Terhadap
Keberadaan Perda Syariah di Kota Serang.
J. Penelitian Komunikasi dan Opini Publik.
21(1): 88-101.

126
Jurnalspasial, Volume 11, No1, 2023
ISSN 2442-3262

Asmin, F. (2017). Ekowisata dan Pembangunan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan
Berkelanjutan: Dimulai dari Konsep Pelestarian Alam
Sederhana. Padang: Ferdinan Asmin. Ridwan. 2019. Persepsi Masyarakat Terhadap
Ansori, M. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif Pengembangan Taman Wisata Alam
Edisi 2. Airlangga University Press. Madapangga di Desa Ndano Kecamatan
Anshori, M., & Iswati, S. 2019. Metodologi Madapangga Kabupaten Bima. Skripsi,
Penelitian Kuantitatif: Edisi 1. Airlangga Program Studi Kehutanan Fakultas
University Press. Pertanian Universitas Muhammadiyah
Bimo, Walgito. (2010). Pengantar Psikologi Makassar, Januari 2019.
Umum. Yogyakarta: C.V Andi Suci Nurhayati. 2017. Persepsi Wisatawan
BPS Kecamatan Bunaken. 2021, Kecamatan Terhadap Produk Wisata Di Kabupaten
Bunaken Dalam Angka 2021 Batang. Skripsi, Program Studi Destinasi
Christita M, Suryawan A, Mayasari A. 2015. Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata
Keragaman dan status konservasi jenis Bandung, Agustus 2017.
burung diurnal di Taman Hutan Raya Saputra, Adi. 2018, Partisipasi Masyarakat Dalam
Gunung Tumpa Manado, Sulawesi Utara. Pengembangan Desa Wisata di Desa
Seminar Nasional Ornitologi. Institut Tanjung Kec. Koto Kampar Hulu Kab.
Pertanian Bogor, Bogor, 13 Pebruari 2015. Kampar Provinsi Riau.
DIPA-029.05.3.179030/2013 tanggal 05 Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Desember 2012 Kegiatan Konservasi Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta,
Keanakeragaman Hayati dan Perlindungan CV.
Hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tamelan, P. G., & Harijono. (2019). Konsep
Utara Ekowisata Sebagai Alternatif
Nawawi, Ahmad. 2018, Persepsi Masyarakat Pengembangan Infrastruktur Pariwisata di
Terhadap Pengembangan Wisata Mangrove Kabupaten Rote Ndao NTT. Jurnal Ilmiah
Pada Wilayah Di Provinsi Riau. Teknologi FST Undana Volume13 Nomor
Nafi M, Supriadi B dan Roedjinandari N. 2017. 2, 29-35.
Pengembangan Ekowisata Daerah. Buku The International Ecotourism Society (TIES).
Bunga Rampai. Universitas Merdeka 2015. https://ecotourism.org/news/ties-
Malang .Vol 1. No.1, 43-44. announces-ecotourism-principles-revision/
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara No.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Tahun 2018, Tentang Perlindungan, 10.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
Pengawetan dan Pemanfaatan Taman Hutan
Raya Gunung Tumpa H.V Worang.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor
1 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun
2014 – 2034.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.
10/Menhut-II/2009 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pengelolaan Taman
Hutan Raya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

127

Anda mungkin juga menyukai