ABSTRACT
Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan Nomor 297/Menhut-II Tahun 2004 direncanakan sebagai
tempat edukasi publik dan kawasan peresapan air. Kawasan Tahura yang semakin mengecil karena
difungsikan sebagai lokasi pembuangan sampah dan berkembangnya permukiman penduduk.
Analisis dilakukan dengan teknik komparasi antara Kebijakan RDTR Perkotaan Sumedang tahun
2005 dan Masterplan Tahura Tahun 2011 dan analisis Kesesusaian Lahan . Dari hasil
analisis ini akan dilakukan penataan zona-zona untuk kawasan Gunung Kunci.
Keywords: Zona dan taman Hutan Raya
Page | 1
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1
Page | 2
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1
zona yang salah satu zonanya akan khususkan pada kegiatan edukasi lingkungan
berdampak pada pengerasan lahan di kawasan dan cagar budaya (Gua Belanda). Kawasan
konservasi ini, maka diperlukan informasi konservasi ini memiliki fungsi sebagai
tentang lahan. Penilaian lahan ini berikut : 1) Fungsi Rekreasi yang ditujukan
menggunakan metode evaluasi lahan. kepada Gunung Kunci disarankan yang
Dalam studi ini yang akan dianalisis bagi berkaitan dengan keberadaan peran
peruntukan penetapan zona di Tahura Kehutanan, sehingga unsur-unsur tanah dan
Gunung Kunci memiliki komponen data flora dijaga keaslian dan keasriannya; 2)
seperti kelerengan, erosi tanah, bentuk Fungsi Tahura dapat dikembangkan sebagai
dataran, penutupan vegetasi, dan iklim. area edukasi dengan obyek tumbuhan. Flora
yang ada dapat diberi label penjelasan tentang
Analisis Site jenis, umur; 3) Aspek Preservasi dapat di
terapkan bagi tanaman unik dan langka yang
Analisis tapak digunakan untuk
berada di Gunung Kunci disamping
mendapatkan tapak yang sesuai dengan
preservasi bagi artefak benteng peninggalan
kriteria pembangunan fisik, termasuk
kolonial Belanda sesuai Undang-undang
kemudahan dalam penyediaan utilitas,
Cagar Budaya.
Topografi (Ketinggian dan Kemiringan),
Hidrologi, Jenis tanah, Penggunaan Lahan,
dan Vegetasi
Dalam analisis Site ini digunakan
beberapa peta seperti: peta topografi, peta
land use (penggunaan lahan), peta vegetasi,
peta jaringan jalan, peta jaringan utilitas.
Page | 3
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1
dengan kehadiran satwa khususnya pengguna serta memberi rasa nyaman dan
burung. kemponen satwa khususnya aman bagi pejalan kaki di dalam kawasan.
burung di dalam penataan Tahura Signage/Rambu
Gunung Kunci merupakan dampak atau Signage/rambu penting disediakan di
eksternalitas positif yang terjadi akibat dalam kawasan Tahura sebagai
dari keberadaan vegetasi yang ada komponen petunjuk dan informasi
didalam kawasan Tahura Gunung Kunci. singkat bagi pengguna untuk beraktivitas.
Akses Masuk Rambu ini petunjuk dapat berupa
Komponen ini merupakan hal utama yang petunjuk nama tanaman berkaitan dengan
dilihat berkaitan dengan sejauh mana tujuan mengakomodasi fungsi kawasan
kawasan tersebut mudah diakses secara sebagai sarana edukasi bagi
fisik oleh penggunanya. pengunjungnya, juga sebagai petunjuk
Pengadaannya penting untuk arah untuk memperkudah pergerakan
mempermudah pengunjung agar bisa pengguna Tahura.
keluar masuk kawasan. Landscape Furniture
Pusat Informasi Pengadaan landscape furniture atau
Pusat informasi merupakan tempat perlengkapan lansekap bertujuan untuk
dimana pengunjung dapat memperoleh mengakomodasi kebutuhan dan
informasi lebih rinci mengenai seputar meningkatkan kenyamanan pengunaan
kawasan Tahura, selain itu pusat Tahura Gunung Kunci dengan
informasi dapat dijadikan sebagai ruang memanfaatkan sumberdaya.
display mengenai gambaran umum Toilet Umum
Tahura Gunung Kunci, hal ini bisa Toilet umum salah satu komponen yang
menjadi daya tarik sebelum pengunjung penting, meskipun tidak banyak
melakukan perkalanan dalam kawasan beraktivitas yang dapat dilakukan pada
Tahura. kawasan Tahura, akan tetapi pada
Perkerasan kawasan ini tetap membutuhkan toilet
umum sebagai fasilitas pendukung untuk
Pada Tahura Gunung Kunci, perkerasan
menciptakan kenyamanan bagi pengguna
yang akan digunakan haruslah perkerasan
Tahura.
yang alami dan menghindari penggunaan
Mushola
material yang tidak dapat diperbaharui.
Mushola sebagai salah satu komponen
Kalaupun harus diadakan, maka
penting dalam penyediaan fasilitas di
pengunaan harus ditekan atau
kawasan Tahura. Mushola dirancang
diminimalisir. Perkerasan akan berbeda
untuk sarana peribadatan yang digunakan
disetiap zona kawasan tahura.
oleh pengunjung Tahura. Rancangan
Jalur Sirkulasi
mushola ini disesuiakan dengan
Jalur sirkulasi merupakan jalur yang
kebutuhan pengunjung yang rata-rata
berfungsi untuk membantu pengguna
beragama islam, dari jenis bangunan
Tahura untuk dapat mengakses area-area
disesuaikan dengan kodisi ekosistem.
yang ada didalam kawasan. Jalur sirkulasi
Panggung terbuka
dapat mengikuti pola yang sudah ada
Panggung terbuka adalah komponen
sebelumnya.
penting yang digunakan untuk
Pendestrian
menunjang pelestarian budaya, dapat
Jalur pendestrian merupakan jalur yang
berfungsi sebagai tempat pentas budaya
khusus digunakan bagi pejalan kaki yang
sunda. Sebetulnya pangung terbuka
mengunakan kawasan Tahura.
dibuat di daerah atau tempat terbuka.
Pengadaan jalur pendestrian sebagai
Taman Satwa
komponen pendukung yang
Taman satwa termasuk fasilitas yang
mengakomodasi fungsi kawasan berguna
mendukung fungsi Tahura sebagai
untuk mempermudah aksesibilitas
Page | 4
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1
pengkoleksian satwa. Taman satwa yang menghilangkan kesan monoton dan tertutup.
dirancang tergantung pada kondisi alam
Tahura. Dalam kondisi ekosistem Konsep Pengembangan
Tahura Gunung Kunci dan luasa Konsep pengembangan merupakan
kawasan, rancangan taman satwa gagasan atau ide yang digunakan untuk
diperuntukan bagi satu jenis satwa yaitu mengarahkan prinsip penataan yang akan
unggas.
dibuat. Konsep penataan Tahura Gunung
Kunci secara umum akan mengacu pada pada
Tema tema yang telah ditentukan sebelumnya yaitu
Suatu kawasan akan lebih dikenal dengan Taman Hutan Raya Gunung Kunci Berbasis
baik oleh pengguna apabila kawasan tersebut Wisata Tropis. Wisata Tropis yang dimaksud
mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan adalah untuk pengembangan konsep pada
dengan kawasan lain yang memiliki fungsi rencana penataan Tahura Gunung Kunci
yang sama dengan kawasan tersebut. yang akan didominasi oleh jenis vegetasi
Tema Tahura Gunung Kunci yang dipilih untuk daerah tropis. Fungsi lain dari
untuk menjadi dasar dari konsep panataan keanekaragaman hayati adalah untuk
adalah “Taman Hutan Raya Gunung Kunci menjaga kelestarian iklim mikro perkotaan
Berbasis Wisata Tropis”. Tema ini dipilih Sumedang. Seperti diketahui Tahura Gunung
karena iklim perkotaan Sumedang yang Kunci berada pada kawasan padat
cukup mendukung jika ditanami berbagai permukiman dan pada jalur primer
jenis vegetasi daerah tropis, Karena penghibung Bandung-Cirebon yang polusi
Sumedang merupakan daerah tropis. kebisingannya tinggi. Tahura Gunung Kunci
Tahura Gunung Kunci yang bertemakan memerukan penataan yang di rancang bukan
sebagai Wisata Hutan Tropis mempunyai sebagai hutan tertutup yang tidak dapat
ciri-ciri sebagai berikut: diakses oleh pengunjung, Gunung Kunci
Pertama, Vegetasi yang digunakan ini juga bersifat sebagai kawasan rekreasi dan
merupakan vegetasi khusus daerah tropis edukasi masyarakat sekitar perkotaan
yang tidak membahayakan pengunjung; Sumedang. Tahura Gunung Kunci ini
Kedua, Vegetasi yang digunakan tidak dirancang dengan mengacu pada
mengunjang binatang buas; pembentukan konservasi alam secara
Ketiga, Vegetasi yang dapat mengatasi alami akan tetapi tetap dalam
permasalahan perkotaan seperti polusi udara, pemelihataan intensif.
polusi suara, temperature suhu yang tinggi
dan sebagainya; Arahan Penataan Zona
Keempat, Memiliki strata tumbuhan Agar fungsi yang ingin dicapai dapat
yang lebih rendah dibandingkan hutan; maksimal, maka konsep penataan ini perlu
Kelima, Memiliki kerapatan vegetasi dijabarkan lagi konsep ruang yaitu penataan
yang lebih rencah dibandingkan hutan; zona di dalam suatu Tahura pada umumnya
Keenam, Dapat dijadikan kawasan
berupa zonasi yang pada dasarnya berfungsi
rekreasi yang aman bagi masyarakat sebagai alat pengelolaan kegiatan yang
perkotaaan ataupun diluar perkotaan dilakukan di Taman Huta Raya itu sendiri.
Ketujuh, Kondisi dibiarkan alami akan Sebagai alat pengelolaan maka zonasi ini
tetapi dalam pemeliharaanan yang intensif; berupaya menjawab permasalahn yang timbul
Kedelapan, Hutan memiliki kesan alami serta mengembangkan potensi yang dimiliki
tetapi tidak terkesan menyeramkan sehingga di dalam Tahura Gunung Kunci. Tiap Tahura
masyarakat perkotaan mau mendatangi memiliki permasalahan dan potensi yang
Tahura tersebut;
dimilikinya, sehingga tidak ada zona yang
Kesembilan, Di dalam kawasan Tahura
berlaku umum. Zona yang berbeda ditetapkan
disediakan kawasan taman untuk mendukung atas peruntukan yang berbeda pula
fungsi Tahura sebagai area publik serta
Page | 5
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1
(Mackinnon,1992). Sebagai contoh zonasi jalan, pusat informasi dan sekitar kawasan
Taman Hutan Raya Ir H Djuanda ada empat cagar budaya sejarah.
zona yaitu Zona perlindungan, Zona Berdasarkan kesesusian lahan pemanfaatan
pembinaan flora dan fauna, zona pemanfaatan yang menjadi titik potensi lokasi hiburan
terbatas dan sona pemanfaatan intensif. untuk kategor tinggi sampai sedang akan
Tahura Gunung Kunci memiliki dikembangkan menjadi zona pemanfaatan.
permasalahan dalam delianiasi sehingga Proses penyusunan zonasi Tahura tersebut
deliniasi yang baru ini diharapkan mampu dapat dilihat pada tabel 2
menjawab tujuan-tujuan yang telah di buat
Tahura maupun dengan tujuan pelestarian. Tabel 2 Ketentuan Zona Pada
Tahura Gunung Kunci
Tabel 1
Tujuan Pelestarian Tahuran dan Zonasi
Tahura
Zonasi
Tujuan Taman Hutan
Tujuan Z Z Z
Kota
L R P
- Melestarikan contoh
ekosistem alami
- Mempertahankan
Melindungi
keanekaragaman hayati
Proses
dan pengaturan
lingkungan internal
Ekologis √ √ -
- melestarikan kondisi
penangkapan air
- Mengawetk Sumber: Hasil analisis,2013
an jenis
- Melestarikan Sumber
flora, fauna √ √ -
daya plasma nufta
dan
ekosostem
Dalam proses diatas maka pengelolaaan
- Kepentinga zonasi di Tahura adalah sebagai berikut :
- Menyediakan n ilmu
pendidikan, penelitian pengetahua,
dan pemantauan penelitian - √ - Tabel 3 Luasan Setiap Zona
- lingkungan dan
pendidikan No Zona Luas(m2) Persen Lahan
- Melindungi objek dan tase Terbangu
tempat warisan budaya, (%) n
sejarah dan purbakala (M2)
- Melindungi keindahan - Kepariwisat 1 Perlindungan 25693,88 70,04 -
- - √
alam dan tempat aan 2 Rehabilitasi 8281,22 22,57 309,08
terbuka
dan
- menyediakan pelayanan
rekreasi dan pariwisata Pelestarian
Sumber :Suryona Penataan Taman Nasional,1998
3 Pemanfaatan 2404,54 6,55 571,31
Keterangan : 4 Parkir 306,36 0,84 306,37
ZL : Zona Perlindungan Jumlah 36.686,00 100 1187,47
ZR : Zona Rehabilitasi dan Pelestarian Sumber : Hasil Analisis,2013
ZP : Zona Pemanfaatan
Page | 6
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1
daya alam. Aktivitas Pengelolaan pada zona Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam
perlindungan kawasan Tahura Gunung Kunci : di sebutkan bahwa pemanfaatan untuk
1) Monitoring sumber daya alam hayati dan kegiatan pariwisata alam merupakan kegiatan
ekosistem; 2) Penelitian dan pengembangan yang tidak dapat dipisahkan dari kawasan itu
yang menyangkut jenis populasi meliputi sendiri, karena pembatasan maksimum 10%
penyebaran flora, fauna, habitat dan ekosistem; (dari total luas zona intensif) dimaksudkan
3) Perlindungan dan pengamanan kawasan dari untuk mencegah terjadinya pembangunan
gangguan masyarakat melalui kegiatan patrol; 4) sarana dan prasarana yang berlebihan
Pembangunan fasilitas monitoring SDA serta sehingga merusak sifat dan kesan alam yang
pemeliharaan dan perawatan bersangkutan.
Zona perlindungan di dalam Tahura Arahan Zona ini berdasarkan pada
Gunung Kunci meliputi daerah sebagian besar kesesuaian lahan untuk pariwisata.
kawasan konservasi di bagian penggiran yang Zona pemanfaatan dasarnya akan
mengelilingi kawasan Tahura dan bagian dikembangkan menjadi objek wisata. Dengan
tertinggi di tengah Gunung Kunci. Karena zona memnfaatan kondisi sekarang dan potensi
perlindungan menunjukan keaslian dan yang ada di Tahura Gunung Kunci, maka
keterwakilan maka zona perlindungan di dalam sirkulasi yang ada akan mengantarkan
Tahura Gunung Kunci merupakan zona di pengunung pada kawasan wisata seperti
dalamnya tidak termuat bukaan lahan yang panggung terbuka, Gua Belanda dan taman
terlihat pada hasil observasi. bermain. Panggung terbuka dapat
dimanfaatkan sebagai wisata budaya, perlu
Arahan Zona Rehabilitasi dan Pelestarian diperhatikan kegiatan bahwa pelestarian
Penentuan zona Rehabilitasi dan budaya dapat dikembangakan dalam kawasan
Pelestarian di Tahura Gunung Kunci pada Tahura Gunung Kunci selain berfungsi
dasarnya mempertimbangkan area terbuka melestariakan alam.
dengan kemiringan yang agak curam.
Penentuan ini dimaksud agar area untuk zona Tabel 4 Arahan Pengelolaan
rehabilitasi tidak tumpang tinding dengan Zona Arahan Pengelolaan
zona pemafaatan yang kemiringan lerenganya Zona Pengunjung tidak diperkenankan
relatif rendah antaralaian Belanda yang Perlindungan masuk, jenis penelitian dibatasi
menjadi cagar budaya zona rehabilitasi dan hanya tindakan pengelolaan yang
pelstarian Ini disebabkan fungsi dari Gua benar-benar penting bagi
perlindungan boleh dilakukan
yang harus terus dipantau dalam segi
(mis: pemantauan, pengejaran
bangunannya karena berpotensi untuk rusak pemburu liar, pemadaman api)
dalam beberapa waktu kedepan. Untuk saat Di zona perlindungan hanya dapat
inipun ada beberapa penompang benteng dilakukan monitoring sumber daya
yang sudah rubuh. alam hayati dan ekosistenmnya
Tidak dapat dilakukan kegiatan
Zona rehabilitasi dan pelestarian juga
yang bersifat merubah bentang alam
berada pada kawasan yang dibangun untuk Dapat dibangun sarana dan
fasilitas penunjang seperti pusat informasi, prasarana untuk kegiatan
UPTD Tahura, kawasan pintu masuk dan monitoring secara terbatas
Zona Pembinaan habitat dan
pendestrian yang digunakan sebagai jalur pembinaan populasi
Rehabilitasi
pengunjung untuk mengelilingi kawasan &Pelestarian
Tahura Gunung Kunci. Rehabilitasi dan pelestarian
jenis tumbuhan asli
Arahan Zona Pemanfaatan Pengendalian dan pemusnahan
jenis tumbuhan yang tidak asli
Zona pemanfaatan diarahkan sebagai yang diidentifikasi menganggu
kawasan untuk pariwisata. Pada UU no 18 ekosistem kawasan
Tahun 1994 Tentang pengusahaan Pariwisata memonitoring bangunan
yang dilestarikan dan direhabilitasi
Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, seperti Gua Belanda dan fasilitas
Page | 7
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1
Rekomendasi
Pertama, Jenis Pemanfaatan ruang yang
disarankan bagi kawasan Tahura Gunung
Kunci adalah pemanfaatan hutan sebagai
kawasan konservasi, edukasi dan rekreasi.
Page | 8
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1
Page | 9
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1
Page | 10