Anda di halaman 1dari 2

RESUME WEBINAR BIOTEKNOLOGI PANGAN

“Potensi Bioteknologi Pertanian Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia”

Tantangan dari waktu ke waktu adalah semakin sempitnya lahan pertanian.


Perubahan iklim musim tidak menentu, serangan hama dan penyakit. Pemuliaan tanaman.

Status tanaman bioteknologi di dunia dan indonesia

Secara alami tanaman akan mengal

Pemanfaatan bioteknologi telah memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas


(produktifitas, marginal land farming dll), kualitas, mengurangi resiko gagal panen.
Bioteknologi memberikan peluang mengkopi cepat dan akurat proses mutasi dialam untuk
mendapat varietas yang lebih unggul tergantung kebutuha. Indonesia mengimplementasikan
konvensi PPB tentang Biosafety mengadopsi dan mengembangan bioteknologi modern
dengan pendekatan kehati-hatian yaitu mewujudkan keamanan lingkungan, keamanan pangan
dan atau pakan dengan didasarkan pada metode ilmiah yang sahih serta mempertimbangkan
kaidah agama, etika, sosial budaya.

Populasi kita akan menghadapi konsumsi pangan yang luar biasa sedangkan luas
lahan trus menurun. peran bioteknologi kedepan kita menghadapi tantangan seperti stunting
oleh kkarena itu fortifikasi makanan perlu dilakukan. Nah bagaimana jika fortifikasi
diterapkan pada tanaman? Bagaimana peran bioteknologi dalam WHO fortifikasi yang bisa
mendukung stunting. Jika dilihat negara lain banyak melakukan fortifikasi vitamin A, zat
besi, zinc di Indonesia sendiri tidak ditenukan pergerakan yang spesifik oleh karena itu
Indonesia dikhawatirkan hanya akan menjadi pasar. Bagaimsna cara mengembangkan
biofortifikasi. Indonesia sendiri masih kesulitan untuk mengejar perkembangan bioteknologi
modern dibanding negara-negara luar. Dalam bidang teknologi ada perkembangan yang
sedang rame diperbincangkan yaitu perkembangan modifikasi genetik berbasis genom namun
masih menunggu uu dari kementan. Produk rekayasa genetik hayati harus memiliki regulasi
sebelum diterbitkan jika tidak memiliki regulasi maka hal tersebut bisa melanggar uu yang
telah ditetapkan dan mendapatkan denda yang besar. Hal tersebut dilakukan agar tercipta
keamanan lingkungan, keamanan pangan, dan atau pakan PRG serta pemanfaatannya
dibidang pertanian, perikanan, kehutanan, industri, dan kesehatan non farmasi. Oleh karena
itu dilakukan pengkajian resiko PRG untuk mengkaji kemungkinan terjadinya pengaruh
merugikan pada lingkungan hidup, kesehatan manusia, dan kesehatan hewan yang
ditimbulkan dari pengembangan dan pemanfaatan PRG berdasarkan penggunaan metode
ilmiah dan statistik tertentu yang shahih. Pengkajian resiko keamanan hayati ini dibagi
menjadi 3 yaitu keamanan pangan, keamanan pakan, dan keamanan lingkungan. Dalam hal
ini ada komisi keamanan hayati yang bekerja untuk memberikan rekomendasi keamanan
hayati kepada kementrian keamanan hidup dan kehutanan, kementrian pertanian, dan badan
pom.

Anda mungkin juga menyukai