“Ringkasan Materi”
OLEH:
Lastri (Q1A118052)
yaitu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologi, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,
Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang dapat
dikonsumsi langsung dan atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan
Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau
metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan (PP No.28 tahun 2004).
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangandari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak
untuk dikonsumsi.
Kontaminasi mikroba:
- Bakteri
- Kapang (kadar air rendah)
- Virus (tambahan)
- Khamir
terhadap sesuatu oleh unsur lain yang memberikan efek tertentu, biasanya
beragam, baik itu benda mati ataupun mahluk hidup.Kontaminan yang berasal
1. Kontaminasi biologis
2. Kontaminasi kimiawi
3. Kontaminasi fisik
Mikotoksin
Mikotoksin adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada toksin yang
atau toksin hasil dari proses metabolisme sekunder jamur yang dapat
hewan.
Jenis-jenis mikotoksin
Aflatoksin
Sebagian besar aflatoksin dihasilkan oleh Aspergillus flavus Link dan juga
sebesar 85% dan hal ini banyak ditemui di Afrika sehingga kontaminasi
Citrinin
Citrinin pertama kali diisolasi dari Penicillium citrinum Thom pada tahun
gandum, barley, dan gandum hitam (rye). Citrinin juga diketahui dapat dihasilkan
oleh berbagai spesies Monascus dan hal ini menjadi perhatian terutama oleh
Ergot alkaloid
Ergot alkaloid diproduksi oleh berbagai jenis cendawan, tetapi yang utama
dalam dua bentuk, yaitu bentuk gangren (gangrenous) dan kejang (convulsive).
terhadap kontaminasi senyawa ini karena beberapa jenis gandum masih terserang
ergot dikarenakan varietas benih yang digunakan tidak resiten terhadap Claviceps
purpurea, penghasil ergot alkaloid. Pada hewan ternak, ergot alkoloid dapat
menyebabkan tall fescue toxicosis yang ditandai dengan penurunan produksi susu,
Fumonisin
Fumonisin ditemukan pada tahun 1988 pada Fusarium verticilloides
fumonisin. Toksin jenis ini stabil dan tahan pada berbagai proses pengolahan
Ochratoxin
and Penicillium dan banyak terdapat di berbagai macam makanan, mulai dari
serealia, babi, ayam, kopi, bir, wine, jus anggur, dan susu.Secara umum, terdapat
tiga macam ochratoxin yang disebut ochratoxin A, B, dan C, tetapi yang paling
banyak dipelajari adalah ochratoxin A karena bersifat paling toksik di antara yang
lainnya. Pada suatu penelitian menggunakan tikus dan mencit, diketahui bahwa
ochratoxinA dapat ditransfer ke individu yang baru lahir melalui plasenta dan air
dalam tubuhnya relatif lebih besar karena konsumsi susu dalam jumlah yang
besar.
Patulin
spesies yang paling utama dalam memproduksi senyawa ini adalah Penicillium
Trichothecene
berbagai serealia dan biji-bijian di Amerika, Asia, dan Eropa.Toksin ini stabil dan
Zearalenone.
mengkontaminasi nasi jagung, tetapi juga dapat ditemukan pada serelia dan
suhu tinggi.Salah satu mekanisme toksin ini dalam menyebabkan penyakit pada
manusia melalui makanan, salah satunya adalah kontaminasi citrinin pada produk
penghasil citrinin. Pada manusia dan hewan, citrinin dapat menyebabkan penyakit
kronis, di antaranya dapat terjadi akibat toksisitas pada ginjal dan terhambatnya
konsumsi susu, daging, atau telur yang terkontaminasi dalam jumlah tertentu.
manusia, baik petani maupun kalangan industri hasil pertanian di dunia. Pada laki-
menyebabkan kankertestis.
aflatoksin B1) yang ditandai dengan produksi telur, susu, dan bobot tubuh yang
menurun. Untuk mereduksi atau mengeliminasi efek aflatoksin pada hewan, dapat
sapi, tikus, dan mencit, toksin fumonisin sulit siserap namun penyebarannya
sangat cepat dan ditemukan dapat tertimbun di hati dan ginjal hewan hingga
pangan dalam jumlah dan gizi yang cukup tetapi juga produk pangan tersebut
harus aman (safe).Dalam hal ini, keamanan pangan merupakan prasyarat bagi
pangan bermutu dan bergizi baik. Tidak ada artinya berbicara citarasa dan nilai
gizi ataupun mutu dan sifat fungsional yang bagus, tetapi produk tersebut tidak
aman dikonsumsi
manusia atau penjamah makanan yang mengelola makanan dengan tidak hygienis
(bersih).Contoh dari kontaminan makanan yang bersifat fisik yaitu debu, tanah,
batu, kaca, rambut manusia, kotoran hewan, bagian dari hewan seperti bulu.
Kontaminasi kimiawi adalah berbagai macam bahan atau unsur kimia yang
menimbulkan pencemaran atau kontaminasi, seperti dengan cara terlarut pada saat
digunakan untuk proses pemasakan. Segala bentuk atau produk senyawa kimia
makanan seperti bahan pengawet, pewarna dan bahan tambahan lainnya dalam
A/HAV).
sebagai berikut:
1. Higiene perseorangan
kepada makananan masak. Cara- cara penularan itu melalui penyentuhan dengan
2. Higiene lingkungan
Selain kebersihan perseorangan, kebersihan tempat kerja dan lingkungan
sekitar, fasilitas tempat kerja pun sama pentingnya. Harus cukup tersedia air
dalam kondisi bersih.Selain itu alat masak dan alat makan juga harus terjaga
disimpan terpisah dari bahan baku lain dan bahan-bahan yang bukan bahan
asing.
syarat, Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak
lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada
menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang
mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip hygienee dan sanitasi baik dalam proses
Makanan yang telah matang atau siap disajikan, tidak semuanya langsung
dikonsumsi oleh kita, terutama makanan yang berasal dari katering atau jasaboga.
resikonya daripada pencemaran bahan makanan. Oleh karena itu titik berat
makanan, agar tidak terjadinya kontaminasi pada makanan yang akan disajikan.