Anda di halaman 1dari 42

PENYAJIAN DATA DAN

DISTRIBUSI FREKUENSI
Pendahuluan
Menyajikan data mentah untuk
pengambilan keputusan
Data mentah diambil dari populasi atau
sampel
Diperoleh dengan cara:
 Wawancara
 Kuesioner (questionaire)
 Pengamatan (pengukuran, penghitungan)
Data
Data ialah segala fakta dan angka yang dapat
dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi.
Data ialah sejumlah informasi yang dapat
memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau masalah, baik yang berbentuk angka-angka
maupun yang berbentuk kategori.
Informasi ialah hasil pengolahan data yang
dipakai untuk suatu keperluan.
Data dari peubah diksrit disebut data diskrit
(berupa hasil hitungan) dan data dari peubah
kontinu disebut data kontinu (berupa tingkatan,
angka berjarak, atau ukuran).
Penggolongan data
statistik
Berdasarkan sifat angka:
 Data kontinu, yaitu data statistik yg angka-
angkanya merupakan deretan angka yg sambung-
menyambung, hasil pengukuran; ex; data BB (kg):
40.3, 40.9, 50, dst., data berat buah tanaman (g),
dll.
 Data diskrit, yaitu data statistik yg tidak mungkin
berbentuk pecahan, hasil penghitungan; ex; data
jumlah buku perpustakaan (buah): 50, 125, 350,
275 dst., data jumlah daun, dll.
Berdasarkan cara menyusun angkanya:
 Data nominal, yaitu data statistik yang cara
menyusunnya didasarkan pada klasifikasi tertentu,
ex; Jumlah mahasiswa PS AGT/TPG 2018 menurut
jenis kelamin.
 Data ordinal/urutan, yaitu data statistik yang cara

menyusun angkanya didasarkan pada


urutan/ranking,
ex: Hasil nilai ujian MK Statistika berdasarkan
ranking
 Data interval, yaitu data statistik dimana terdapat
jarak yang sama di antara hal-hal yang sedang
diteliti;
ex. Hasil ujian mhs berdasarkan kelas-kelas interval.
Berdasarkan bentuk angkanya:
 Data tunggal, yaitu data statistik yg angka-angkanya mrpk
satu unit atau satu kesatuan, tdk dikelompokkan, ex; 75,
79, 80, dsb.
 Data kelompok, yaitu data statistik tiap unitnya terdiri dari
sekelompok angka, ex; 80 – 84, 75 – 79.

Berdasarkan waktu pengumpulannya:


 Data seketika, yaitu data statistik yang mencerminkan
keadaan pada suatu waktu saja, ex: pada semester gasal
2017/2018
 Data urutan waktu, yaitu data statistik yang mencerminkan
keadaan dari waktu ke waktu secara berurutan, ex; jumlah
mahasiswa yg lulus dari tahun 2010 – 2017.
SUMBER DATA STATISTIKA

1. Pengamatan langsung
2. Wawancara langsung
Data Primer 3. Pengisian kuesioner

DATA

Data dari pihak lain:


1. BPS
Data Sekunder 2. Bank Indonesia
3. World Bank, IMF
4. FAO dll
PENYAJIAN DATA
 Data dapat disajikan dalam bentuk
tabel atau grafik.
 Tabel dapat berupa tabel tunggal
atau faktorial.
 Grafik dapat berupa batang

(histogram), garis (polygon, kurva),


atau pie.
DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi frekuensi
 Pengelompokan data ke dalam beberapa
kategori yang menunjukkan banyaknya
data dalam setiap kategori dan setiap data
tidak dapat dimasukan ke dalam dua atau
lebih kategori.
Tujuan
 Data menjadi informatif dan mudah
dipahami.
Langkah – langkah
Distribusi Frekuensi

1. Mengurutkan data
2. Membuat ketegori atau kelas data
3. Melakukan penturusan atau tabulasi,
memasukan nilai ke dalam interval
kelas
Langkah Pertama
Mengurutkan data: dari yang terkecil ke
yang terbesar atau sebaliknya
Tujuan
 Untuk memudahkan dalam melakukan
penghitungan pada langkah ketiga
Langkah Pertama ...
Sebelum diurut Sesudah diurut
No. Berat Berat
Data diurut Buah
buah (g)
Buah
buah (g)

dari terkecil 1
2
A
B
81
134
G
N
45
56
ke terbesar 3
4
C
D
61
65
C
D
61
65
5 E 167 Q 72

Nilai terkecil 6
7
F
G
76
45
F
A
76
81
45 8 H 85 H 85
9 I 92 I 92
Nilai terbesar 10 J 98 J 98

204 11
12
K
L
101
204
K
R
101
112
13 M 121 M 121
14 N 56 B 134
15 O 145 O 145
16 P 154 P 154
17 Q 72 E 167
18 R 112 T 186
19 S 198 S 198
20 T 186 L 204
Langkah Kedua
Membuat kategori atau kelas data
 Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya
kelas !
Langkah:
 Banyaknya kelas sesuai dengan kebutuhan
 Tentukan interval kelas
Langkah 2 ...
Gunakan aturan Sturges
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
Contoh n = 20
(k) = 1 + 3,322 Log 20
(k) = 1 + 3,322 (1,301)
(k) = 1 + 4,322
(k) = 5,322
=5
Langkah 2 …
Tentukan interval kelas
Interval kelas adalah batas bawah dan
batas atas dari suatu kategori
Rumus:
Nilai terbesar - terkecil
Interval kelas (IK)=
Jumlah kelas
Contoh
Berdasarkan data
 Nilai tertinggi = 204
 Nilai terendah = 45
Interval kelas: IK = (Nt – Nr)/JK
 = [ 204 – 45 ] / 5
 = 31,8  32
Jadi interval kelas 32 yaitu jarak nilai
terendah dan nilai tertinggi dalam suatu
kelas atau kategori.
Interval kelas
Interval kelas:
Kelas Interval = 77 - 45
= 32
1 45 - 77
Nilai tertinggi
2 78 - 110 kelas ke 1:
3 111 - 143 = 45 + 32
= 77
4 144 - 176
Nilai terendah
5 177 - 209 kelas ke 2:
= 77+ 1
= 78
Langkah Ketiga
Lakukan penturusan atau tabulasi data
Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)

1 45 77 IIIII I 6
2 78 110 IIIII 5
53 111 143 III 3
4 144 176 III 3
5 177 209 III 3
Jumlah 20
Penyajian Data
Batas kelas
 Nilai terendah dan tertinggi
Batas kelas dalam suatu interval kelas
terdiri dari dua macam:
 Batas kelas bawah (lower class limit)
 Nilai teredah dalam suatu interval kelas
 Batas kelas atas (upper class limit)
 Nilai tertinggi dalam suatu interval kelas
Contoh Batas Kelas
Kelas Interval
1 45 - 77
2 78 - 110
3 111 - 143
4 144 - 176
5 177 - 209

Batas kelas bawah Batas kelas atas


Nilai Tengah (NT)
NT ialah Tanda atau perinci dari suatu
interval kelas dan merupakan suatu
angka yang dapat dianggap mewakili
suatu interval kelas
NT kelas-kelasnya berada di tengah-
tengah pada setiap interval kelas
Contoh “Nilai Tengah”
Kelas Interval Nilai Tengah
1 45 - 77 61.00
2 78 - 110 94.00
Nilai tengah Kelas ke-1
3 111 - 143 127.00
= [45 + 77] / 2
4 144 - 176 160.00 = 61,00
5 177 - 209 193.00
Nilai Tepi Kelas (NTK) –
Class Boundaries
NTK ialah Nilai batas antara kelas yang
memisahkan nilai antara kelas satu
dengan kelas lainnya
Penjumlahan nilai atas kelas dengan
nilai bawah kelas diantaranya dan di
bagi dua
Contoh “Nilai Tepi Kelas”
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas
1 45 - 77 44.5
2 78 - 110 77.5
3 111 - 143 110,5
4 144 - 176 143,5
5 177 - 209 176,5

Nilai tepi kelas ke 2


= [ 77 +78 ] / 2
= 77,5
 Distribusi frekuensi RELATIF
Membandingkan frekuensi masing-masing
kelas dengan jumlah frekuensi total dikalikan
100%.
 Distribusi frekuensi KUMULATIF ada 2, yaitu
distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan
lebih dari
Distribusi Frekuensi Relatif
Frekuensi setiap kelas dibandingkan
dengan frekuensi total
Tujuan; Untuk memudahkan membaca
data secara tepat dan tidak kehilangan
makna dari kandungan data
Contoh
Distribusi frekunsi relatif
Jumlah Frekuensi
Kelas Interval Frekuensi Relatif (%)
(F)
1 45 77 6 30
2 78 110 5 25
3 111 143 3 15
4 144 176 3 15
5 177 209 3 15
20

Frekuensi relatif (%)


= [ 6 / 20 ] x 100 %
= 30%
Frekuensi Kumulatif
Menunjukan seberapa besar jumlah
frekuensi pada tingkat kelas tertentu
Diperoleh dengan menjumlahkan
frekuensi pada kelas tertentu dengan
frekuensi kelas selanjutnya
Frekuensi kumulatif terdiri dari;
 Frekuensi kumulatif kurang dari
 Frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif kurang dari
Merupakan penjumlahan dari mulai
frekuensi terendah sampai kelas
tertinggi dan jumlah akhirnya
merupakan jumlah data (n)
Jumlah Frekuensi Kumulatif
Kelas Interval
Frekuensi (F) kurang dari 0+0=0
1 45 – 77 6 0
0+6=6
2 78 – 110 5 6

3 111 – 143 3 11 6 + 5 = 11
4 144 – 176 3 14

5 177 - 209 3 17

20
Frekuensi kumulatif lebih dari
Merupakan pengurangan dari jumlah data (n) dengan
frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas terendah dan
jumlah akhirnya adalah nol
Jumlah Frekuensi
Kelas Interval Frekuensi Kumulatif
(F) lebih dari
1 45 – 77 6 20 20 – 0 = 20
2 78 – 110 5 14
3 111 – 143 3 9
20 – 6 = 14
4 144 – 176 3 6 14 – 5 = 9
5 177 - 209 3 3
0
Jadi Frekuensi Kumulatif
Frekuensi
Jumlah kumulatif
Kelas Interval Frekuensi
Kurang Lebih
dari dari
1 45 – 77 6 0 20
2 78 – 110 5 6 14
3 111 – 143 3 11 9
4 144 – 176 3 14 6
5 177 - 209 3 17 3
20 0
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF

Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika

Interval Batas Nilai Frekuensi


Frekuensi
Kelas Kelas Tengah Relatif (%)
9-21 8,5-21,5 15 3 5
22-34 21,5-34,5 28 4 6,67
35-47 34,5-47,5 41 4 6,67
48-60 47,5-60,5 54 8 13,33
61-73 60,5-73,5 67 12 20
74-86 73,5-86,5 80 23 38,33
87-99 86,5-99,5 93 6 10
Jumlah 60 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG
DARI

Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika

Interval Batas Kelas Frekuensi Kumulatif Persen


Kelas Kurang Dari Kumulatif
kurang dari 8,5 0 0
9-21 kurang dari 21,5 3 5
22-34 kurang dari 34,5 7 11,67
35-47 kurang dari 47,5 11 18,34
48-60 kurang dari 60,5 19 31,67
61-73 kurang dari 73,5 31 51,67
74-86 kurang dari 86,5 54 90
87-99 kurang dari 99,5 60 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI

Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata
Kuliah Statistika

Interval Batas Kelas Frekuensi Persen


Kelas Kumulatif Lebih Kumulatif
Dari
9-21 lebih dari 8,5 60 100
22-34 lebih dari 21,5 57 95
35-47 lebih dari 34,5 53 88,33
48-60 lebih dari 47,5 49 81,66
61-73 lebih dari 60,5 41 68,33
74-86 lebih dari 73,5 29 48,33
87-99 lebih dari 86,5 6 10
lebih dari 99,5 0 0
 Grafik dapat digunakan sebagai laporan
 Mengapa menggunakan grafik ?
 Manusia pada umumnya tertarik dengan gambar,
dan sesuatu yang ditampilkan dalam bentuk
visual akan lebih mudah diingat daripada dalam
bentuk angka.
 Grafik dapat digunakan sebagai kesimpulan
tanpa kehilangan makna.
Grafik Histogram
Histogram merupakan diagram balok
Histogram menghubungkan antara tepi
kelas atau nilai tengah interval pada
sumbu horizontal (X) dan frekuensi
setiap kelas pada sumbu vertikal (Y)
Kelas Interval Nilai Tengah Tepi kelas Jumlah Frekuensi (F)

1 45 – 77 61.00 44.5 6
2 78 – 110 94.00 77.5 5
3 111 – 143 127.00 110,5 3
4 144 – 176 160.00 143,5 3
5 177 - 209 193.00 176,5 3
Histogram
8
6
6
Frekuensi

5
4 3 3 3
2

0
61 94 127 160 193
Nilai Tengah
Grafik Polygon
Menggunakan garis yang
menghubungkan titik – titik yang
merupakan koordinat antara nilai
tengah kelas dengan jumlah frekuensi
pada kelas tersebut
Polygon & Kurva frekuensi
7

6 6 polygon frekuensi
(patah-patah)
5 5

4
Frekuensi

3 3 3 3

2 kurva frekuensi
(dimuluskan)
1

0
61 94 127 160 193
Nilai Tengah
Kurva Ogif
Merupkan diagram garis yang
menunjukkan kombinasi antara interval
kelas dengan frekuensi kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1


9754.5 20 0
Contoh Kurva Ogif
Frekuansi Kumulatif

25
20
15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas
TUGAS 1
Berikut ini data 40 nilai ujian mahasiswa mata kuliah statistika pada
progdi ITP semester III tahun 2016:
70 91 93 82 78 70 71 92 38 56
79 49 48 74 81 95 87 80 80 84
35 83 73 97 95 80 53 71 77 63
74 73 68 72 85 57 65 93 83 86

a. Buatlah distribusi frekuensi dari data tersebut !


b. Buat grafik histogram dan polygon-nya.
c. Berapa orang yang mendapat nilai antara 35 – 56 dan 79 – 89 ?
d. Berapa % orang yang mendapat nilai antara 57 – 67 dan 90 – 97 ?
e. Berapa banyak orang yang nilainya kurang dari 57 ?
f. Berapa banyak orang yang nilainya kurang dari 79 ?

Anda mungkin juga menyukai